PENDAHULUAN
Bagi Perusahaan
a. Secara tidak langsung perusahaan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa yang
melakukan Parktik Kerja Nyata.
b. Sebagai jembatan antara perusahaan yang di tempati dengan universitas, khususnya
pada jurusan Teknik Arsitektur dalam hal perekrutan tenaga kerja.
1.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data
atau informasi mengenai proyek adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan mahasiswa yang didampingi pelaksana proyek untuk
mengamati pekerjaan yang telah dikerjakan.
2. Dokumentasi
Mengambil atau meminta data-data dari lapangan berupa Gambar Kerja, Time
Schedule, Foto proses pekerjaan sebagai penguat bahwa data yang didapakan adalah
valid.
3. Wawancara
Wawancara yang dilakukan adalah dengan pekerja lapangan, ataupun pengawas
lapangan baik saat pelaksanaan maupun non pelaksanaan tentang apa yang belum
dipahami.
4. Survey/Observasi
Survey/observasi yang dilakukan adalah dengan cara melihat langsung ke lapangan
dan mencatat yang perlu dilakukan atau mengambil gambar selama proses
pekerjaan berlangsung.
BAB II
Sebuah proyek dapat di definisikan sebagai suatu usaha dalam jangka waktu
yang di tentukan dengan sasaran yang jelas yaitu mencapai hasil yang telah di
rumuskan pada waktu awal pembangunan proyek.
Proyek berkembang dari gagasan dasar atau kebutuhan yang mula – mula
timbul dalam benak seseorang atau kelompok orang. Kemudian di proses menjadi
bentuk dua dimensi ( gambar – gambar, uraian tertulis, grafik, dsb. ). Proses ini di
kenal dengan sebutan perencanaan. Wujud proyek yang telah terbentuk tiga dimensi
( fisik bangunan ) yang merupakan hasil akhir dari suatu gagasan. Proses ini di sebut
proses rancang bangun. Dengan kata lain dapat di ungkapkan proyek adalah suatu
rangkaian kegiatan yang mempunyai dimensi waktu, biaya dan mutu guna
mewujudkan gagasan yang timbul karena naluri manusia untuk berkembang.
a. Proyek Nasional
b. Proyek Sektoral
Sumber dana ini berasal dari APBN ( DIP ), bantuan kredit, inpres atau nonimpres
dan bantuan asing. Untuk proyek bantuan pemerintah di lakukan standar yang
menyangkut kelas bangunan dan komponen biaya pembangunan gedung yang
meliputi biaya konstruksi dan pengawasan. Segala macam aktifitas dan kegiatan
mulai dari awal pembangunan hingga akhir haruslah di laporkan secara jelas baik
dari segi dana maupun tahap atau proses pekerjaan, karena pada umumnya
pekerjaan pemerintah bersifat untuk rakyat. Sehingga uang dari rakyat haruslah di
gunakan secara jelas apabila di laksanakan pembangunan sesuatu yang notabennya
untuk rakyat.
Untuk lebih jelas mengenai proyek pemerintah dapat di lihat pada contoh diagram
berikut ini.
TOR BOUWHEER
PEMILIK
KONTRAKTOR
PEMBORONG
PROYEK
KONSULTAN
KONSULTAN
MANAJEMEN
PERENCANA
KONSTRUKSI
KONTRAKTOR PELAKSANA
PROYEK
2.3.1 Pemilik
Pada umumnya struktur organisasi yang ada di pihak pemilik akan sulit di
bebani tanggung jawab langsung untuk mengendalikan proyek secara langsung di
lapangan mulai dari awal pelakasanaan sampai selesei. Cara menanganinya yaitu
dengan membentuk gugus tugas yang penempatannya di koordinir di bawah seorang
pemimpin proyek, yang pada dasarnya mewakili pemilik proyek.
2.3.2 Konsultan Perencana
Berarti Pihak yang penawarannya telah diterima dan telah diberi Surat
Pelulusan serta telah menandatangani Surat Perjanjian Pemborongan Kerja dengan
Pemberi Tugas sehubungan dengan pekerjaan ini termasuk wakil-wakilnya yang
diberi kuasa oleh Pemborong/Kontraktor. Tugas dan kewajiban kontraktor adalah :
• Membuat satu sketsa gagasan yang berisikan rencana pada tahap awal dari
apa yang di minta oleh pemberi tugas.
• Membuat pra – rencana atau rencana pendahuluan.
• Membuat gambar pelaksanaan.
• Membuat gambar detail dari bagian – bagian penting,lengkapa dengan
perhitungannya.
• Membuat anggaran biaya dari proyek tersebut.
• Menyelenggarakan pelelangan.
Pihak yang diangkat oleh Pemberi Tugas untuk bertindak sepenuhnya mewakili
Pemberi Tugas dalam memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini
di lapangan pada batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif.
Adalah Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Hotel
Management untuk mengoperasikan Hotel ini dan juga sebagai Technical Adisor unuk
pekerjaan ini, dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif.
Adalah Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Perencana
Arsitektur dan Finishing pekerjaan ini, dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis
maupun administratif.
Adalah Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Perencana
Mekanik dan Elektrikal pada proyek ini dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis
maupun administratif.
BAB III
3.1 Umum
Data proyek yang diperoleh dari bagian administrasi selama masa Praktik Industri
adalah sebagai berikut :
1. Nama Proyek : Holland Park Condotel
2. Alamat Proyek : Jl. Cery No. 10 Perum. Panderman Hill Batu
3. Fungsi Bangunan : Condotel
4. Luas Tanah : 19.330 m2
5. Luas Bangunan : 25000 m2
6. Owner : PT. Sunrise International Persada
7. Kontraktor : PT. SBPI (Surya Bangun Persada Indah)
8. Konsultan (MK) : CV. Supra Graha Pratama
9. Hotel Management : Golden Tulip
10. Perencana Arsitektur : 5 G Studio (concept Design) & PT. SONNY dan SONS
11. Perencana Struktur : PT. Griyawira Persada
Poyek Holland Park Condotel ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2016. Pada
bulan Juni 2015 awal pelaksanaan praktek industri proyek ini masih sampai pada pengerjaan
pemancangan, dikarenakan keterlambatan pemancangan yang dilakukan oleh pihak tiang
pancang Wahana Pile.
3.1.2 Lokasi Proyek
Holland Park Condotel memiliki total luas tanah 19.330 m2 dan total luas bangunan
25.000 m2. Dibagi menjadi 7 area yaitu Main Building, Den Haag Tower, Amsterdam Tower,
Rotterdam Tower, Volendam Tower, Holland Bakery dan Wedding Chappel. Main Building
berfungsi sebagai condominium. Den Haag Tower, Amsterdam Tower, Rotterdam Tower
dan Volendam Tower berfungsi sebagai hotel. Holland Bakery berfungsi sebagai toko roti
sedangkan Wedding Chappel berfungsi sebagai area pernikahan.
3.2 Pihak – Pihak yang Terlibat dan Tugas – Tugasnya
Organisasi proyek adalah sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa individu
yang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan kerja yang ingin dicapai
bersama.
Suatu struktur organisasi dalam pelaksanaan proyek bertujuan sebagai sarana
penentu dan pengaturan serta pembagian tugas agar tercipta sistematika tugas yang
baik. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui kewajiban masing – masing
personil dalam menjalankan tugasnya ( job description ).
Di bawah ini diuraikan struktur organisasi yang terdapat pelaksanaan proyek
pembangunan Holland Park Condotel, Batu, Jawa Timur.
KONSULTAN
KONSULTAN MANAJEMEN
PERENCANA KONSTRUKSI
CV. SUPRA GRAHA
PRATAMA
KONTRAKTOR PELAKSANA
Berarti Pihak yang penawarannya telah diterima dan telah diberi Surat
Pelulusan serta telah menandatangani Surat Perjanjian Pemborongan Kerja
dengan Pemberi Tugas sehubungan dengan pekerjaan ini termasuk wakil-wakilnya
yang diberi kuasa oleh Pemborong/Kontraktor. Yang dimaksud adalah PT. SBPI
(PT. Surya Bangun Persada Indah) dengan tugas dan kewajiban kontraktor adalah
:
1. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode
pelaksanaan di lapangan.
2. Melaksanaan pekerjaan sesuai jadwal ( time schedule ).
3. Membuat gambar shop drawing yang disahkan oleh pengawas.
4. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan proyek.
5. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian proyek.
6. Membuat gambar revisi jika ada perubahan .
7. Membuat As Built Drawing.
Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT. SBPI (PT. Surya Bangun Persada Indah)
Struktur organisasi PT. SBPI (PT. Surya Bangun Persada Indah) adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama : Ir. Achmad Djauhar
2. Direktur : Anna Maria
3. Cost Control : Kurnasari, ST
4. Project Manager : Dayat Sudrajat, ST
5. Deputy Pro Manager : Ir. Budi Sutrisna
6. Safety Officer : Safi'i
7. Kasir : Ekowati
8. Site Engineering : Martina Joyce
9. Quality Surveyor : Yanuar, ST
10. Quality Control : Ir. Suparno
11. Drafter : Dipo Maulana, ST
12. Chief Surveyor : Bambang Yulianto
13. Surveyor : Am Rizal
14. Site Manager 1 : Indra Dwiyanto, ST
15. SPV Struktur 1 : Imam Pamudji
16. Mandor Struktur 1 : Slamet
17. SPV Arsitektur 1 : Aan
18. Mandor Arsitektur 1 : Imam
19. Site Manager 2 : Agus Riadi, ST
20. SPV Struktur 2 : Teguh Setiawan
21. Mandor Struktur 2 : Kawi
22. SPV Arsitektur 2 : Sunaryo
23. Mandor Arsitektur 2 : Slamet
24. Admin/General Affair : Vidy Yulianingtyas
25. Logistik : Duri
26. Gudang : Jarot
27. Peralatan : Ridwan
28. Keamanan : Mulyoto
Adapun tugas dan kewajiban dari masing – masing pihak diuraikan sebagai berikut :
a. Direktur Utama
Direktur Utama merupakan jenjang tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung
jawab mengatur keseluruhan organisasi.
b. Cost Control
Cost Control bertugas sebagai pengontrol kerugian dan keutungan di proyek. RAP <
RAB. Cost Control bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.
d. Project Manager
Project Manager merupakan pimpinan tertinggi dalam sebuah proyek atau juga dapat di
sebut sebaggai wakil dari sebuah perusahaan yang memimpin tim kontraktor pada sebuah
proyek. Adapun tugas dari seorang Project Manager :
Memimpin tim kontraktor suatu proyek
Menyelenggarakan hubungan baik dengan pihak – pihak terkait untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan.
Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya sebuah proyek.
Melaksanakan dan mengontrol pelaksanaan proyek sehingga dapat berjalan sesuai
rencana.
Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan timbul agar dapat
diantisipasi secara dini.
e. Site Manager
Site manager merupakan wakil dari pimpinan tertinggi suatu proyek yang dituntut
untuk bisa memahami dan menguasai rencana kerja proyek secara keseluruhan dan
mendetail. Adapun tugas dari seorang Site Manager :
Menjadi pemimpin tim proyek atau wakil Project Manager ketika berhalangan untuk
hadir.
Mengkoordinasi setiap pekerjaan di lokasi proyek agar tercapai sesuai spesifikasi dan
jadwal yang telah ditentukan.
Menilai hasil laporan dari setiap engineer di kantor maupun di lokasi proyek.
f. Safety Officer
Safety Officer bertugas membuat perencana dan program pelaksanaan K3 Konstruksi di
Proyek serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan Konstruksi pada Proyek apakah sudah
sesuai dengan planning K3 Konstruksi yang dibuat. Safety Officer bertanggung jawab kepada
Project Manager.
g. Kasir
Kasir adalah seseorang yang bisa mengoperasikan seperangkat komputer yang di
tujukan untuk menunjang sebuah transaksi penjualan. ada istilah kasir dan ada juga istilah
kassa keduanya mempunyai perbedaan dari pungsionalnya kalo kasir itu adalah orangnya /
user, sedangkan kassa adalah tempatnya. Adapun tugas dari seorang Kasir:
Menjalankan proses penjualan dan pembayaran
Melakukan pencatatan atas semua transaksi
Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk
Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan pembungkusan
Melakukan pengecekan atas jumlah barang pada saat penerimaan barang
Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada atasan.
Melakukan pengecekan atas stok bulanan
Bertugas sebagai pengontrol pengeluaran uang di Proyek.
h. Site Engineer
Site Engineer bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada di lapangan. Site Engineer
bertanggung jawab kepada Project Manager. Adapun tugas dari seorang Site Manager :
Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan
teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani.
Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk
menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data
pendukung yang diperlukan.
Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan
Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan material/bahan di
lapangan.Membantu Chief Supervision Engineer dalam melaksanakan tugas
Membantu tim di lapangan dalam mengendalikankegiatan-kegiatan kontraktor,
termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaanpekerjaan.
i. Admin/General Affair
Admin/General Affair bertugas membuat laporan keuangan atau laporan kas bank
proyek, laporan pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang, dll.
Admin/General Affair bertanggung jawab kepada Project Manager.
j. Quantity Surveyor/Estimator
Quantity Surveyor/Estimator bertugas menghitung volume dan kebutuhan material
bangunan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan proyek pembangunan baik itu
gedung maupun infrastruktur. Quantity Surveyor bertanggung jawab kepada Site
Engineering.
k. Quality Control
Quality Control bertugas memastikan setiap item pekerjaan di proyek mampu
diproduksi dengan kualitas maksimal sesuai dengan standar perusahaan akan kualitas
produk bangunan. Quality Control bertanggung jawab kepada Site Engineering.
l. Drafter
Drafter adalah orang yang bertugas membuat gambar. Tugas Drafter adalah membuat
gambar pelaksanaan/gambar shop drawing, menyesuaikan gambar rencana dengan kondisi
nyata di lapangan, menjelaskan gambar shop drawing kepada pelaksana lapangan/surveyor,
membuat gambar akhir pekerjaan/asbuilt drawing. Drafter bertanggung jawab kepada Site
Engineering.
m. Chief Surveyor
Chief Surveyor bertugas sebagai Kepala Surveyor. Chief Surveyor bertanggung jawab
kepada Site Engineering.
n. Surveyor
Surveyor atau disebut juga sebagai uitzet. Tugasnya secara umum berhubungan dengan
pengukuran bangunan. Surveyor bertanggung jawab kepada Chief Surveyor.
o. Supervisor Struktur
Supervisor Struktur bertugas sebagai pemimpin dan pengendali pekerjaan struktur di
lapangan sesuai dengan persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
Supervisor Struktur bertanggung jawab kepada Site Manager.
p. Supervisor Arsitektur
Supervisor Arsitektur bertugas sebagai pemimpin dan pengendali pekerjaan arsitektur
di lapangan sesuai dengan persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
Supervisor Arsitektur bertanggung jawab kepada Site Manager.
q. Mandor
Mandor bertugas memimpin dan mengatur kegiatan para tukang dan pekerja pada
pelaksanaan pekerjaan kostruksi, serta mengawasi kelancaran dan tertib pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan target fisik, waktu dan mutu seperti yang ditentukan dalam
rencana. Mandor bertanggung jawab kepada Supervisor.
r. Logistik
Logistik proyek bangunan adalah suatu bagian profesi dengan tugas pendatangan,
penyimpanan dan penyaluran material atau alat proyek ke bagian pelaksana lapangan.
Logistik bertanggung jawab kepada Admin/General Affair. Adapun tugas seorang Logistik :
Mempelajari spesifikasi material dan jadual penggunaan material.
Membuat jadual pengadaan material, berdasarkan jadwal penggunaannya.
Melakukan pengadaan material sesuai jadwal.
u. Tenaga Keamanan
Tenaga Keamanan Proyek bertugas sebagai penanggung jawab keamanan lokasi proyek,
prosedur penerimaan tamu serta membuka dan menutup pintu jika ada concrete mixer
truck, concrete pump truck maupun truk bahan bangunan yang akan masuk ke lokasi proyek.
Pihak yang diangkat oleh Pemberi Tugas untuk bertindak sepenuhnya mewakili
Pemberi Tugas dalam memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini
di lapangan pada batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif. Yang
dimaksud adalah CV. SUPRA GRAHA PRATAMA di Surabaya dengan struktur organisasi
sebagai berikut:
1. Project Director : Ir. Anton, SH
2. Project Manager : Ir. Witjahyono W.
3. Site Manager : Nuruddin MH, ST
4. Site Engineer Arsitek : Agus Wicaksono, ST
5. Inspector Arsitek : Barokah Rahardjo
6. Inspector Sipil : Hartoyo
Adalah Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Hotel
Management untuk mengoperasikan Hotel ini dan juga sebagai Technical Adisor unuk
pekerjaan ini, dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif.
Yang dimaksud adalah GOLDEN TULIP yang beralamat di Menara Global 12th Floor. Jl Gatot
Subroto Kav 27 Jakarta 12950.
Adalah Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Perencana
Arsitektur dan Finishing pekerjaan ini, dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis
maupun administratif. Yang dimaksud adalah 5 G Studio (concept Design) di USA dan PT.
SONNY & SONS di Jalan Mayjen Sungkono 75 kav A9 Surabaya.
Adalah Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Perencana
Mekanik dan Elektrikal pada proyek ini dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis
maupun administratif. Yang dimaksud adalah PT. Anugerah Lintas Daya di Surabaya.
Dalam proyek ini kami ikut mengawasi beberapa pekerjaan sipil antara lain
pekerjaan pembesian, pekerjaan beton/cor, pekerjaan pemasangan bekesting, pekerjaan
atap, pekerjaan rangka plafon.
Setiap lantai terdiri dari ruang pusat untuk panel kelistrikan, agar apabila terjadi suatu
masalah dapat di cari dengan mudah.
D. Pekerjaan Arsitektural
Proses pengerjaan arsitektural tidak dilakukan secara overlapping tidak menunggu
pekerjaan struktur selesai semua terlebih dahulu Biasanya pekerjaan arsitektural mulai
dilakukan apabila pekerjaan struktur sudah dilantai 3 ke atas. Adapun aktifitasnya adalah
sebagai berikut.
Pekerjaan pasangan dinding
Pemasangan dinding partisi dari kaca sesuai ukuran
Pemberian lem dan finishing kaca
Pekerjaan plesteran
Pekerjaan acian
Pekerjaan mock up room
Pekerjaan waterproofing
Pekerjaan lantai
Pekerjaan pengecatan
Pemasangan daun pintu sesuai kebutuhan
Pemasangan plafond dan sistem AC
Pemberian wallpaper pada dinding massif
Pekerjaan fasade
Dalam proyek ini kami ikut mengawasi beberapa pekerjaan sipil antara lain pekerjaan
pasangan dinding, mock up room, lantai, pengecatan, pemasangan daun pintu, kusen dan
jendela, plafond.
4.1.1 Persiapan
Langkah pertama, yaitu mengkaji gambar-gambar kerja terutama gambar-gambar
arsitektur, sipil, mekanikal dan elektrikal. Gambar-gambar kerja tersebut menjadi acuan
untuk mengevaluasi kesamaan dan perbedaan dengan pelaksanaan as built drawing.
Gambar kerja (Shop Drawing) digunakan antara lain:
a. Gambar kerja (Shop Drawing) denah main building.
b. Gambar kerja (Shop Drawing) Amsterdam lantai 1 sampai 5.
Pada saat pengecekan ukuran pada bangunan, dilakukan juga pengecekan kelayakan
bangunan seperti : kolam pada balkon yang bocor, dan kamar mandi yang bocor.
Gambar 4.3 Pengecekan Kolam pada balkon dan beton kamar mandi
kamar mezzani
4.1.5 Re-drawing perencanaan MainBuilding dan Amsterdam (tower)
Pada gambar 4.8 merupakan rangka plafond yang terpasang salah satu kamar
tower Amsterdam.
Gambar 4.8 merupakan kolam renang pada balkon kamar di tower Amsterdam, pada saat
selesai pekerjaan pengecoran dilakukan tes beton dengan cara digenangi air.
PENUTUP
Kesimpulan