Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang


Perkembangan ilmu tentang Arsitektur dan teknologi pelaksanaan konstruksi di
lapangan semakin pesat seiring dengan berkembangnya waktu. Berbagai macam
metode dan inovasi baru telah dikembangkan agar proses konstruksi dapat berjalan
sesuai dengan biaya, mutu dan waktu. Pelaksanaan konstruksi juga sangatlah kompleks
dan saling berintegrasi antara satu item pekerjaan dengan item pekerjaan berikutnya.
Oleh karena itu, ilmu yang didapat mahasiswa di bangku perkuliahan kurang tepat jika
langsung diterapkan di lapangan tanpa ada pengalaman terlebih dahulu. Ilmu tersebut
tidak dapat menggambarkan secara langsung hal–hal yang menjadi permasalahan yang
terdapat di lapangan.
Praktek Kerja Nyata adalah suatu kegiatan praktik yang diwajibkan oleh Universitas
Merdeka Malang kepada mahasiswanya, hal ini dilakukan untuk membekali mahasiswa
pengalaman saat berada di lapangan yang mana terkait dengan penerapan kegiatan
belajar mahasiswa tersebut saat berada dikampus. Praktik Kerja Nyata yang dilakukan
saat ini adalah dari Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur. Diharapkan, mahasiswa lulusan
Arsitektur mempunyai bekal yang cukup saat terjun ke dunia pembangunan, dan
menghasilkan lulusan yang mempunyai kualitas dan daya saing untuk menghadapi arus
globalisasi.
Pada dasarnya ruang lingkup dan kriteria sasaran praktik industri bersifat luwes,
dapat dilakukan pada perusahaan penyedia jasa konsultan, jasa pelaksanaan konstruksi,
jasa pengawasan pelaksanaan konstruksi, developer properti, pada perusahaan
penyedia bahan-bahan pelaksanaan konstruksi baik yang dimiliki pemerintah, BUMN,
atau perusahaan swasta. Namun demikian diutamakan pada proyek-proyek
pelaksanaan pekerjaan arsitektural yang dikelola dengan sistem manajemen yang
standar yang berhubungan antar unsur dalam proyek tersebut diatur secara formal
dalam sebuah kontrak kerja
Dalam Praktik Kerja Nyata ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mengamati
secara langsung sekaligus mengembangkan kemampuan serta kinerja pada
Pembangunan Holland Park Condotel di Jl. Cery No. 10 Panderman Hills Batu. Dalam
Praktik kerja ini, pengamatan dilakukan pada pelaksanaan pekerjaan finishing dan
pengecoran yang dimulai dari pekerjaan diatas lantai 1. Pengamatan dilakukan selama ±
2 bulan.

1.2 Tujuan Penulisan


 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apa itu as built drawing dan gambar detail (gambar bestek)..
b. Mempelajari proses pembuatan gambar as built drawing dan gambar detail (gambar
bestek) dalam suatu proyek.
c. Mengetahui dan mempelajari masalah-masalah yang muncul dalam suatu proyek
dalam lingkup as built drawing dan gambar detail (gambar bestek).
d. Mendapat pengetahuan dan pengalaman kerja di lapangan, selain dari teori-teori
yang didapat dari perkuliahan.

1.3 Manfaat Pelaksanaan Praktik Industri


 Bagi Mahasiswa
a. Mendapat pengalaman kerja yang nantinya setelah keluar mahasiswa dapat menjadi
tenaga yang handal sesuai bidangnya.
b. Mahasiswa dapat melihat langsung ke lapangan bagaimana pengaplikasian ilmu yang
di dapat dari bangku kuliah di lapangan.
c. Mendapat pengalaman sosialisasi di dunia kerja yang berguna untuk penyesuaian.

 Bagi Perusahaan
a. Secara tidak langsung perusahaan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa yang
melakukan Parktik Kerja Nyata.
b. Sebagai jembatan antara perusahaan yang di tempati dengan universitas, khususnya
pada jurusan Teknik Arsitektur dalam hal perekrutan tenaga kerja.
1.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data
atau informasi mengenai proyek adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan mahasiswa yang didampingi pelaksana proyek untuk
mengamati pekerjaan yang telah dikerjakan.
2. Dokumentasi
Mengambil atau meminta data-data dari lapangan berupa Gambar Kerja, Time
Schedule, Foto proses pekerjaan sebagai penguat bahwa data yang didapakan adalah
valid.
3. Wawancara
Wawancara yang dilakukan adalah dengan pekerja lapangan, ataupun pengawas
lapangan baik saat pelaksanaan maupun non pelaksanaan tentang apa yang belum
dipahami.
4. Survey/Observasi
Survey/observasi yang dilakukan adalah dengan cara melihat langsung ke lapangan
dan mencatat yang perlu dilakukan atau mengambil gambar selama proses
pekerjaan berlangsung.
BAB II

TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 Pengertian Proyek

Sebuah proyek dapat di definisikan sebagai suatu usaha dalam jangka waktu
yang di tentukan dengan sasaran yang jelas yaitu mencapai hasil yang telah di
rumuskan pada waktu awal pembangunan proyek.

Proyek berkembang dari gagasan dasar atau kebutuhan yang mula – mula
timbul dalam benak seseorang atau kelompok orang. Kemudian di proses menjadi
bentuk dua dimensi ( gambar – gambar, uraian tertulis, grafik, dsb. ). Proses ini di
kenal dengan sebutan perencanaan. Wujud proyek yang telah terbentuk tiga dimensi
( fisik bangunan ) yang merupakan hasil akhir dari suatu gagasan. Proses ini di sebut
proses rancang bangun. Dengan kata lain dapat di ungkapkan proyek adalah suatu
rangkaian kegiatan yang mempunyai dimensi waktu, biaya dan mutu guna
mewujudkan gagasan yang timbul karena naluri manusia untuk berkembang.

2.2 Macam – macam Proyek

2.2.1 Proyek Pemerintah

Proyek yang di biayai dan di miliki pemerintah, untuk kebutuhan masyarakat


berdasarkan skala pengadaannya, baik itu proyek skala besar maupun kecil.

Proyek pemerintah di bedakan atas :

a. Proyek Nasional
b. Proyek Sektoral

Sumber dana ini berasal dari APBN ( DIP ), bantuan kredit, inpres atau nonimpres
dan bantuan asing. Untuk proyek bantuan pemerintah di lakukan standar yang
menyangkut kelas bangunan dan komponen biaya pembangunan gedung yang
meliputi biaya konstruksi dan pengawasan. Segala macam aktifitas dan kegiatan
mulai dari awal pembangunan hingga akhir haruslah di laporkan secara jelas baik
dari segi dana maupun tahap atau proses pekerjaan, karena pada umumnya
pekerjaan pemerintah bersifat untuk rakyat. Sehingga uang dari rakyat haruslah di
gunakan secara jelas apabila di laksanakan pembangunan sesuatu yang notabennya
untuk rakyat.

Untuk lebih jelas mengenai proyek pemerintah dapat di lihat pada contoh diagram
berikut ini.

TOR BOUWHEER
PEMILIK

KONSULTAN DEPARTEMEN DIREKSI


PERENCANA PEKERJAAN UMUM PENGAWAS
CIPTA KARYA SUPERVISI

KONTRAKTOR
PEMBORONG

PROYEK

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Proyek Pemerintah


2.2.2 Proyek Swasta

Proyek swasta merupakan proyek yang di biayai oleh pihak swasta


sehingga tingkat standar dana pengolahan proyek terdiri dari pimpinan
proyek, pimpinan bagian proyek

PEMILIK PROYEK / OWNER

KONSULTAN
KONSULTAN
MANAJEMEN
PERENCANA
KONSTRUKSI

KONTRAKTOR PELAKSANA

PROYEK

Gamabar 2.2 Struktur Organisasi Proyek Swasta


(sumber : pengamatan penulis)

2.3 Pihak – Pihak yang Terlibat dalam pelaksanaan proyek

2.3.1 Pemilik

Pemilik ( Bouwheer ) adalah pihak yang memberi tugas, dapat berbentuk


perseorangan maupun badan hukum yang menanggung pembiayaan pembangunan
proyek. Pemilik proyek memiliki wewenang tertinggi di antara pihak – pihak lain yang
terkait.

Pada umumnya struktur organisasi yang ada di pihak pemilik akan sulit di
bebani tanggung jawab langsung untuk mengendalikan proyek secara langsung di
lapangan mulai dari awal pelakasanaan sampai selesei. Cara menanganinya yaitu
dengan membentuk gugus tugas yang penempatannya di koordinir di bawah seorang
pemimpin proyek, yang pada dasarnya mewakili pemilik proyek.
2.3.2 Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah yang meencanakan suatu bangunan dalam


bentuk dan fungsi dalam penggunaannya serta besarnya biaya yang di perlukan dan
susunan pelaksanaan dalam bidang administrasi maupun pelaksanaan kerja dalam
bidang teknik.

Pemilik memberikan pekerjaan kepada perencana yang pada umunya


merupakan tenaga – tenaga teknik yang di pimpin oleh arsitek atau insiyur. Arsitek
menyalurkan keinginan – keinginan pemilik dengan menggunakan bidang
keilmuannya dengan mempertimbangkan keindahan dan fungsi bangunan yang akan
di buat beserta pertimbangan rencana biaya yang di inginkan oleh pemilik. Bila
rencana biaya telah di sepakati,maka mulai di buat gambar – gambar bestek (
rencana kerja ).

2.3.3 konsultan pengawas

Konsultan pengawas merupakan badan hukum yang mewakili pemberi


tugas di dalam melakukan pengawasan pelaksanaan proyek setiap hari kerja,agar
pelaksanaan pembangunan di lakukan sesuai rencana gambar bestek dan syarat –
syarat yang di buat konsultan perencana. Pengawas harus mampu meneliti dan
mengamati pekerjaan secara baik, kemudian memberikan laporan secara signifikan
setiap harinya kepada pemilik, sehingga apa bila terjadi kesalahan dapat segera di
atasi , akan tetapi fungsi pengawas juga sebagai peminimalisir kesalahan sekaligus
pengarahan, apabila banyak pekerja yang di rasa kurang professional

2.4 Pihak – Pihak yang Terlibat dan Tugas – Tugasnya

2.4. 1 Bouwheer / pemberi tugas

Berarti Pihak yang menghendaki suatu pekerjaan dilaksanakan oleh pihak


lain sehubungan dengan kepentingannya atas hasil pekerjaan tersebut, atau
Wakilnya yang ditunjuk dalam Pekerjaan ini. Tugas dan kewajiban Owner :
1. Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran baik
segi kualitas fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan.
2. Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek
tersebut.
3. Mengadakan kontrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan kewajiban
sesuai prosedur.
4. Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.
5. Mengambil keputusan terakhir terkait dengan proyek dan menghentikan
pekerjaan apabila dianggap perlu.
6. Memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan penyedia jasa
untuk kelancaran pekerjaan
7. Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek atau kontraktor.
8. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan

2.4.2 Kontraktor / pemborong

Berarti Pihak yang penawarannya telah diterima dan telah diberi Surat
Pelulusan serta telah menandatangani Surat Perjanjian Pemborongan Kerja dengan
Pemberi Tugas sehubungan dengan pekerjaan ini termasuk wakil-wakilnya yang
diberi kuasa oleh Pemborong/Kontraktor. Tugas dan kewajiban kontraktor adalah :

1. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode


pelaksanaan di lapangan.
2. Melaksanaan pekerjaan sesuai jadwal ( time schedule ).
3. Membuat gambar shop drawing yang disahkan oleh pengawas.
4. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan proyek.
5. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian proyek.
6. Membuat gambar revisi jika ada perubahan .
7. Membuat As Built Drawing.
2.4.3 Konsultan Perencana

• Membuat satu sketsa gagasan yang berisikan rencana pada tahap awal dari
apa yang di minta oleh pemberi tugas.
• Membuat pra – rencana atau rencana pendahuluan.
• Membuat gambar pelaksanaan.
• Membuat gambar detail dari bagian – bagian penting,lengkapa dengan
perhitungannya.
• Membuat anggaran biaya dari proyek tersebut.
• Menyelenggarakan pelelangan.

2.4.4 Manajemen Kontruksi (MK)

Pihak yang diangkat oleh Pemberi Tugas untuk bertindak sepenuhnya mewakili
Pemberi Tugas dalam memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini
di lapangan pada batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif.

2.3.5 Hotel Managemen

Adalah Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Hotel
Management untuk mengoperasikan Hotel ini dan juga sebagai Technical Adisor unuk
pekerjaan ini, dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif.

2.3.6 Perencana Arsitektur

Adalah Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Perencana
Arsitektur dan Finishing pekerjaan ini, dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis
maupun administratif.

2.5.3 Perencana Mekanikal dan Elektrikal

Adalah Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Perencana
Mekanik dan Elektrikal pada proyek ini dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis
maupun administratif.
BAB III

TINJAUAN KHUSUS PROYEK

3.1 Umum

Suatu proyek pembangunan biasanya melibatkan banyak pihak dalam pelaksanaannya


dimana pihak-pihak tersebut memiliki masing-masing tugas dan tanggung jawab masing-
masing. Seperti dalam contoh: Arsitek dalam melaksanakan hasil desainnya tentulah tidak
di kuasai sendirian. Tentunya ada berbagai ahli yang membantu misalnya: ME, MP, Teknik
Sipil. Dalam proyek pembangunan Holland Condotel ini, para ahli bekerja dengan para
pekerja lapangan.

3.1.1 Data dan Informasi Proyek

Data proyek yang diperoleh dari bagian administrasi selama masa Praktik Industri
adalah sebagai berikut :
1. Nama Proyek : Holland Park Condotel
2. Alamat Proyek : Jl. Cery No. 10 Perum. Panderman Hill Batu
3. Fungsi Bangunan : Condotel
4. Luas Tanah : 19.330 m2
5. Luas Bangunan : 25000 m2
6. Owner : PT. Sunrise International Persada
7. Kontraktor : PT. SBPI (Surya Bangun Persada Indah)
8. Konsultan (MK) : CV. Supra Graha Pratama
9. Hotel Management : Golden Tulip
10. Perencana Arsitektur : 5 G Studio (concept Design) & PT. SONNY dan SONS
11. Perencana Struktur : PT. Griyawira Persada

12. Perencana ME : PT. Anugerah Lintas Daya

13. Pelaksana Pile : Wahana Pile

14. Pelaksana Cut & Fill : PT. Gajahmada


Holland Park Condotel merupakan salah satu proyek terbesar yang ada di Kota Batu,
Jawa Timur. Proyek ini merupakan condotel bintang 5 pertama dan terletak diantara
kawasan wisata yang ada di Kota Batu. Holland Park terdiri atas 258 condotel ekslusif yang
terbagi dalam 4 tower dan 3 bangunan lain diantaranya sebagai berikut :
1. Main Building
2. Den Haag Tower
3. Amsterdam Tower
4. Rotterdam Tower
5. Volendam Tower
6. Holland Bakery
7. Wedding Chappel

Gambar 3.1 Site Plan Holland Park Condotel

Poyek Holland Park Condotel ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2016. Pada
bulan Juni 2015 awal pelaksanaan praktek industri proyek ini masih sampai pada pengerjaan
pemancangan, dikarenakan keterlambatan pemancangan yang dilakukan oleh pihak tiang
pancang Wahana Pile.
3.1.2 Lokasi Proyek

Gambar 3.2 Peta Lokasi HOLLAND PARK CONDOTEL

3.1.3 Fungsi Bangunan

Holland Park Condotel memiliki total luas tanah 19.330 m2 dan total luas bangunan
25.000 m2. Dibagi menjadi 7 area yaitu Main Building, Den Haag Tower, Amsterdam Tower,
Rotterdam Tower, Volendam Tower, Holland Bakery dan Wedding Chappel. Main Building
berfungsi sebagai condominium. Den Haag Tower, Amsterdam Tower, Rotterdam Tower
dan Volendam Tower berfungsi sebagai hotel. Holland Bakery berfungsi sebagai toko roti
sedangkan Wedding Chappel berfungsi sebagai area pernikahan.
3.2 Pihak – Pihak yang Terlibat dan Tugas – Tugasnya

3.2.1 Struktur Organisasi Proyek

Organisasi proyek adalah sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa individu
yang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan kerja yang ingin dicapai
bersama.
Suatu struktur organisasi dalam pelaksanaan proyek bertujuan sebagai sarana
penentu dan pengaturan serta pembagian tugas agar tercipta sistematika tugas yang
baik. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui kewajiban masing – masing
personil dalam menjalankan tugasnya ( job description ).
Di bawah ini diuraikan struktur organisasi yang terdapat pelaksanaan proyek
pembangunan Holland Park Condotel, Batu, Jawa Timur.

PEMILIK PROYEK / OWNER


PT. SUNRISE INTERNASIONAL
PERSADA

KONSULTAN
KONSULTAN MANAJEMEN
PERENCANA KONSTRUKSI
CV. SUPRA GRAHA
PRATAMA

HOTEL MEKANIKAL ARSITEKTUR


MANAGE DAN & STRUKTUR
MENT ELEKTRIKAL 5 G Studio
(concept Design)
GOLDEN PT. Anugerah
di USA dan PT.
TULIP Lintas Daya SONNY &
SONS

KONTRAKTOR PELAKSANA

PT. SURYA BANGUN


PERSADA INDAH

Gamabar 3.3 Struktur Organisasi Perusahaan Pada Proyek SPBI


3.2.2 Bouwheer / Pemberi tugas

Berarti Pihak yang menghendaki suatu pekerjaan dilaksanakan oleh pihak


lain sehubungan dengan kepentingannya atas hasil pekerjaan tersebut, atau
Wakilnya yang ditunjuk dalam Pekerjaan ini. Yang dimaksud adalah PT. SUNRISE
INTERNATIONAL PERSADA. Di Jalan Mayjen Sungkono 75. Kav A9 Surabaya. Tugas
dan kewajiban Owner :
 Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran baik
segi kualitas fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan.
 Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek
tersebut.
 Mengadakan kontrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan
kewajiban sesuai prosedur.
 Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.
 Mengambil keputusan terakhir terkait dengan proyek dan menghentikan
pekerjaan apabila dianggap perlu.
 Memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan penyedia jasa
untuk kelancaran pekerjaan
 Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek atau kontraktor.
 Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan

Struktur organisasi Owner adalah sebagai berikut:


 Direktur Utama : Sonny Njonoriswondo
 Direktur : Aditya Njonoriswondo
 Owner Advisor : Martinus Suwito
 In House Team : - Dion
- Andri
- Ruth
- Melinda
3.2.3 Kontraktor / pemborong

Berarti Pihak yang penawarannya telah diterima dan telah diberi Surat
Pelulusan serta telah menandatangani Surat Perjanjian Pemborongan Kerja
dengan Pemberi Tugas sehubungan dengan pekerjaan ini termasuk wakil-wakilnya
yang diberi kuasa oleh Pemborong/Kontraktor. Yang dimaksud adalah PT. SBPI
(PT. Surya Bangun Persada Indah) dengan tugas dan kewajiban kontraktor adalah
:
1. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode
pelaksanaan di lapangan.
2. Melaksanaan pekerjaan sesuai jadwal ( time schedule ).
3. Membuat gambar shop drawing yang disahkan oleh pengawas.
4. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan proyek.
5. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian proyek.
6. Membuat gambar revisi jika ada perubahan .
7. Membuat As Built Drawing.

Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT. SBPI (PT. Surya Bangun Persada Indah)
Struktur organisasi PT. SBPI (PT. Surya Bangun Persada Indah) adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama : Ir. Achmad Djauhar
2. Direktur : Anna Maria
3. Cost Control : Kurnasari, ST
4. Project Manager : Dayat Sudrajat, ST
5. Deputy Pro Manager : Ir. Budi Sutrisna
6. Safety Officer : Safi'i
7. Kasir : Ekowati
8. Site Engineering : Martina Joyce
9. Quality Surveyor : Yanuar, ST
10. Quality Control : Ir. Suparno
11. Drafter : Dipo Maulana, ST
12. Chief Surveyor : Bambang Yulianto
13. Surveyor : Am Rizal
14. Site Manager 1 : Indra Dwiyanto, ST
15. SPV Struktur 1 : Imam Pamudji
16. Mandor Struktur 1 : Slamet
17. SPV Arsitektur 1 : Aan
18. Mandor Arsitektur 1 : Imam
19. Site Manager 2 : Agus Riadi, ST
20. SPV Struktur 2 : Teguh Setiawan
21. Mandor Struktur 2 : Kawi
22. SPV Arsitektur 2 : Sunaryo
23. Mandor Arsitektur 2 : Slamet
24. Admin/General Affair : Vidy Yulianingtyas
25. Logistik : Duri
26. Gudang : Jarot
27. Peralatan : Ridwan
28. Keamanan : Mulyoto
Adapun tugas dan kewajiban dari masing – masing pihak diuraikan sebagai berikut :
a. Direktur Utama
Direktur Utama merupakan jenjang tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung
jawab mengatur keseluruhan organisasi.

b. Cost Control
Cost Control bertugas sebagai pengontrol kerugian dan keutungan di proyek. RAP <
RAB. Cost Control bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.

c. Deputy Project Manager


Deputy Project Manager dalam sebuah proyek adalah wakil dari Project manager.
Deputy Project Manager dalam proyek ini adalah Bapak A. Mudjib. Adapun tugas dari
seorang Deputy Project Manager :
 Menjadi pemimpin tim proyek saat Project Manager berhalangan untuk hadir.
 Mengkoordinasi setiap pekerjaan di lokasi proyek agar tercapai sesuai jadwal.
 Menilai hasil laporan dari setiap engineer di kantor maupun di lokasi proyek.
 Memimpin rapat jika piak Project Manager berhalangan hadir.

d. Project Manager
Project Manager merupakan pimpinan tertinggi dalam sebuah proyek atau juga dapat di
sebut sebaggai wakil dari sebuah perusahaan yang memimpin tim kontraktor pada sebuah
proyek. Adapun tugas dari seorang Project Manager :
 Memimpin tim kontraktor suatu proyek
 Menyelenggarakan hubungan baik dengan pihak – pihak terkait untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan.
 Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya sebuah proyek.
 Melaksanakan dan mengontrol pelaksanaan proyek sehingga dapat berjalan sesuai
rencana.
 Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan timbul agar dapat
diantisipasi secara dini.
e. Site Manager
Site manager merupakan wakil dari pimpinan tertinggi suatu proyek yang dituntut
untuk bisa memahami dan menguasai rencana kerja proyek secara keseluruhan dan
mendetail. Adapun tugas dari seorang Site Manager :
 Menjadi pemimpin tim proyek atau wakil Project Manager ketika berhalangan untuk
hadir.
 Mengkoordinasi setiap pekerjaan di lokasi proyek agar tercapai sesuai spesifikasi dan
jadwal yang telah ditentukan.
 Menilai hasil laporan dari setiap engineer di kantor maupun di lokasi proyek.

f. Safety Officer
Safety Officer bertugas membuat perencana dan program pelaksanaan K3 Konstruksi di
Proyek serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan Konstruksi pada Proyek apakah sudah
sesuai dengan planning K3 Konstruksi yang dibuat. Safety Officer bertanggung jawab kepada
Project Manager.

g. Kasir
Kasir adalah seseorang yang bisa mengoperasikan seperangkat komputer yang di
tujukan untuk menunjang sebuah transaksi penjualan. ada istilah kasir dan ada juga istilah
kassa keduanya mempunyai perbedaan dari pungsionalnya kalo kasir itu adalah orangnya /
user, sedangkan kassa adalah tempatnya. Adapun tugas dari seorang Kasir:
 Menjalankan proses penjualan dan pembayaran
 Melakukan pencatatan atas semua transaksi
 Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk
 Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan pembungkusan
 Melakukan pengecekan atas jumlah barang pada saat penerimaan barang
 Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada atasan.
 Melakukan pengecekan atas stok bulanan
 Bertugas sebagai pengontrol pengeluaran uang di Proyek.
h. Site Engineer
Site Engineer bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada di lapangan. Site Engineer
bertanggung jawab kepada Project Manager. Adapun tugas dari seorang Site Manager :
 Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan
teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani.
 Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk
menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data
pendukung yang diperlukan.
 Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan
 Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan material/bahan di
lapangan.Membantu Chief Supervision Engineer dalam melaksanakan tugas
 Membantu tim di lapangan dalam mengendalikankegiatan-kegiatan kontraktor,
termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaanpekerjaan.

i. Admin/General Affair
Admin/General Affair bertugas membuat laporan keuangan atau laporan kas bank
proyek, laporan pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang, dll.
Admin/General Affair bertanggung jawab kepada Project Manager.

j. Quantity Surveyor/Estimator
Quantity Surveyor/Estimator bertugas menghitung volume dan kebutuhan material
bangunan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan proyek pembangunan baik itu
gedung maupun infrastruktur. Quantity Surveyor bertanggung jawab kepada Site
Engineering.

k. Quality Control
Quality Control bertugas memastikan setiap item pekerjaan di proyek mampu
diproduksi dengan kualitas maksimal sesuai dengan standar perusahaan akan kualitas
produk bangunan. Quality Control bertanggung jawab kepada Site Engineering.
l. Drafter
Drafter adalah orang yang bertugas membuat gambar. Tugas Drafter adalah membuat
gambar pelaksanaan/gambar shop drawing, menyesuaikan gambar rencana dengan kondisi
nyata di lapangan, menjelaskan gambar shop drawing kepada pelaksana lapangan/surveyor,
membuat gambar akhir pekerjaan/asbuilt drawing. Drafter bertanggung jawab kepada Site
Engineering.

m. Chief Surveyor
Chief Surveyor bertugas sebagai Kepala Surveyor. Chief Surveyor bertanggung jawab
kepada Site Engineering.

n. Surveyor
Surveyor atau disebut juga sebagai uitzet. Tugasnya secara umum berhubungan dengan
pengukuran bangunan. Surveyor bertanggung jawab kepada Chief Surveyor.

o. Supervisor Struktur
Supervisor Struktur bertugas sebagai pemimpin dan pengendali pekerjaan struktur di
lapangan sesuai dengan persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
Supervisor Struktur bertanggung jawab kepada Site Manager.

p. Supervisor Arsitektur
Supervisor Arsitektur bertugas sebagai pemimpin dan pengendali pekerjaan arsitektur
di lapangan sesuai dengan persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
Supervisor Arsitektur bertanggung jawab kepada Site Manager.

q. Mandor
Mandor bertugas memimpin dan mengatur kegiatan para tukang dan pekerja pada
pelaksanaan pekerjaan kostruksi, serta mengawasi kelancaran dan tertib pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan target fisik, waktu dan mutu seperti yang ditentukan dalam
rencana. Mandor bertanggung jawab kepada Supervisor.
r. Logistik
Logistik proyek bangunan adalah suatu bagian profesi dengan tugas pendatangan,
penyimpanan dan penyaluran material atau alat proyek ke bagian pelaksana lapangan.
Logistik bertanggung jawab kepada Admin/General Affair. Adapun tugas seorang Logistik :
 Mempelajari spesifikasi material dan jadual penggunaan material.
 Membuat jadual pengadaan material, berdasarkan jadwal penggunaannya.
 Melakukan pengadaan material sesuai jadwal.

s. Kepala Gudang Proyek


Kepala Gudang Proyek bertugas sebagai penanggung jawab material yang sudah datang
dan disimpan di gudang. Kepala Gudang bertanggung jawab kepada Logistik.

t. Kepala Peralatan Proyek


Kepala Peralatan Proyek bertugas sebagai penanggung jawab peralatan yang digunakan
di proyek. Kepala Peralatan bertanggung jawab kepada Admin/General Affair.

u. Tenaga Keamanan
Tenaga Keamanan Proyek bertugas sebagai penanggung jawab keamanan lokasi proyek,
prosedur penerimaan tamu serta membuka dan menutup pintu jika ada concrete mixer
truck, concrete pump truck maupun truk bahan bangunan yang akan masuk ke lokasi proyek.

3.2.4 Manajemen Kontruksi (MK)

Pihak yang diangkat oleh Pemberi Tugas untuk bertindak sepenuhnya mewakili
Pemberi Tugas dalam memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini
di lapangan pada batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif. Yang
dimaksud adalah CV. SUPRA GRAHA PRATAMA di Surabaya dengan struktur organisasi
sebagai berikut:
1. Project Director : Ir. Anton, SH
2. Project Manager : Ir. Witjahyono W.
3. Site Manager : Nuruddin MH, ST
4. Site Engineer Arsitek : Agus Wicaksono, ST
5. Inspector Arsitek : Barokah Rahardjo
6. Inspector Sipil : Hartoyo

3.2.5 Hotel Managemen

Adalah Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Hotel
Management untuk mengoperasikan Hotel ini dan juga sebagai Technical Adisor unuk
pekerjaan ini, dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif.
Yang dimaksud adalah GOLDEN TULIP yang beralamat di Menara Global 12th Floor. Jl Gatot
Subroto Kav 27 Jakarta 12950.

3.2.6 Perencana Arsitektur

Adalah Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Perencana
Arsitektur dan Finishing pekerjaan ini, dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis
maupun administratif. Yang dimaksud adalah 5 G Studio (concept Design) di USA dan PT.
SONNY & SONS di Jalan Mayjen Sungkono 75 kav A9 Surabaya.

3.2.7 Perencana Mekanikal dan Elektrikal

Adalah Pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Perencana
Mekanik dan Elektrikal pada proyek ini dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis
maupun administratif. Yang dimaksud adalah PT. Anugerah Lintas Daya di Surabaya.

3.3 Tahap Pekerjaan


Adapun dalam tahap pekerjaan sesuai bidangnya adalah sebagai berikut:
A. Pekerjaan Sipil
 Pekerjaan persiapan dan pembersihan
 Pekerjaan galian tanah
 Pekerjaan pemadatan tanah
 Pekerjaan timbunan
 Pekerjaan pondasi
 Pekerjaan pembesian
 Pekerjaan bekesting kolom lanjutan.
 Pekerjaan pengecekan pra beton
 Pekerjaan beton/cor
 pekerjaan bongkaran bekesting sesudah cetak
 Pekerjaan pemasangan bekesting
 Pekerjaan kelistrikan
 Pekerjaan rangka plafon
 Pekerjaan pembersihan akhir.

Dalam proyek ini kami ikut mengawasi beberapa pekerjaan sipil antara lain
pekerjaan pembesian, pekerjaan beton/cor, pekerjaan pemasangan bekesting, pekerjaan
atap, pekerjaan rangka plafon.

Gambar 3.5 Salah satu pekerjaan sipil (pekerjaan beton/cor)


B. Pekerjaan Instalasi Air.
Adalah pekerjaan pengaturan pipa dan drainase. Hal ini berhubungan dengan air bersih,
kotor maupun air pemadam kebakaran, dengan rincian pekerjaan sesuai berikut:
 Penyambungan dan pemasangan pipa dari sumber energi air. sesuai dengan gambar
kerja
 Pipa pembuangan diarahkan menuju treatment tank.
 Mencek sambungan dari tiap pipa. Agar tidak terjadi kendur.
 Memasang perlengkapan kamar mandi, kloset, shower, kran dsb.
 Memasang hydrant di tiap titik sesuai gambar kerja.
 Melakukan finishing pada bagian-bagian bangunan yang berhubungan langsung
dengan air.
 Tes aliran air.

C. Pekerjaan Instalasi Listrik


Pekerjaan instalasi listrik adalah pemasangan titik instalasi lengkap dengan armateur
penerangan maupun daya listrik dengan rincian :
 Pemasangan jaringan uama listrik pada ruang panel
 Penghubungan jaringan kabel pada setiap ruangan.
 Pemasangan bola lampu baik tanam maupun luar.
 Pemasangan terminal listrik
 Pemasangan stop kontak
 Pemasangan panel AC
 Pemasangan jaringan Wifi/ Hotspot.

Setiap lantai terdiri dari ruang pusat untuk panel kelistrikan, agar apabila terjadi suatu
masalah dapat di cari dengan mudah.
D. Pekerjaan Arsitektural
Proses pengerjaan arsitektural tidak dilakukan secara overlapping tidak menunggu
pekerjaan struktur selesai semua terlebih dahulu Biasanya pekerjaan arsitektural mulai
dilakukan apabila pekerjaan struktur sudah dilantai 3 ke atas. Adapun aktifitasnya adalah
sebagai berikut.
 Pekerjaan pasangan dinding
 Pemasangan dinding partisi dari kaca sesuai ukuran
 Pemberian lem dan finishing kaca
 Pekerjaan plesteran
 Pekerjaan acian
 Pekerjaan mock up room
 Pekerjaan waterproofing
 Pekerjaan lantai
 Pekerjaan pengecatan
 Pemasangan daun pintu sesuai kebutuhan
 Pemasangan plafond dan sistem AC
 Pemberian wallpaper pada dinding massif
 Pekerjaan fasade

Dalam proyek ini kami ikut mengawasi beberapa pekerjaan sipil antara lain pekerjaan
pasangan dinding, mock up room, lantai, pengecatan, pemasangan daun pintu, kusen dan
jendela, plafond.

Gambar 3.6 Salah satu pekerjaan arsitektural (pekerjaan mock up)


BAB IV

TINJAUAN PELAKSANAAN AS BUILD DRAWING

4.1. Kegiatan As Built Drawing

4.1.1 Persiapan
Langkah pertama, yaitu mengkaji gambar-gambar kerja terutama gambar-gambar
arsitektur, sipil, mekanikal dan elektrikal. Gambar-gambar kerja tersebut menjadi acuan
untuk mengevaluasi kesamaan dan perbedaan dengan pelaksanaan as built drawing.
Gambar kerja (Shop Drawing) digunakan antara lain:
a. Gambar kerja (Shop Drawing) denah main building.
b. Gambar kerja (Shop Drawing) Amsterdam lantai 1 sampai 5.

4.1.2 Pekerjaan Pengukuran dan Pengecekan


Pengukuran dan pengecekan pada bangunan yang sudah dibangun, melihat pada
gambar perencanaan yang diukur secara manual menggunakan meteran. Pengukuran
difokuskan pada pekerjaan Ballroom (dinding partisi, rangka atap, pengecoran, pembesian,
pekerjaan tangga), Kamar mandi, plafon, lantai, partisi dinding, plesteran, pengecatan,
kusen jendela dan pintu yang merupakan permintaan as built drawing dari tim pelaksana.

Gambar 4.1 Pengukuran dan Pengecekan Lapangan


4.1.3 Pengawasan Lapangan dengan Gambar Perencanaan

Pengawasan dilakukan untuk melihat apakah bangunan tersebut sesuai dengan


gambar perencanaan. Jika tidak sesuai gambar yang ada disesuaikan dengan yang ada di
lapangan. Seperti, pekerjaan ballroom (dinding partisi, rangka atap, pengecoran, pembesian,
pekerjaan tangga), kamar mandi, plafon, lantai, partisi dinding, plesteran, pengecatan,
kusen, jendela, pintu.

Gambar 4.2 Pengawasan dan Pengecekan jembatan kolam renang

4.1.4 Pengecekan Kelayakan Bangunan

Pada saat pengecekan ukuran pada bangunan, dilakukan juga pengecekan kelayakan
bangunan seperti : kolam pada balkon yang bocor, dan kamar mandi yang bocor.

Gambar 4.3 Pengecekan Kolam pada balkon dan beton kamar mandi
kamar mezzani
4.1.5 Re-drawing perencanaan MainBuilding dan Amsterdam (tower)

Setelah melakukan pengecekan bangunan mainbuilding dan amsterdam. Selanjutnya


membuat as-build drawing sesuai dengan lapangan yaitu :

 Pekerjaan Partisi Dinding MainBuilding


Penggambaran partisi dinding pada MainBuilding memperhatikan setiap
ruang-ruang. Pengukuran partisi dinding dilakukan mendetail hingga ke
potongan, yang kemudian digambarkan sebagai as built drawing.

Gambar 4.3 Partisi dinding ballroom pada mainbuilding

 Pekerjaan Rangka Atap MainBuilding


Struktur rangka atap pada mainbuilding menggunakan material pipa 3-6” dan
untuk penutup atap menggunakan galvalum. Untuk detail rangka atap seperti
gambar 4.4

Gambar 4.4 Rangka atap mainbuilding pada ruangan balroom


 Pekerjaan Koridor MainBuilding ke Amsterdam
Koridor mainbuilding berfungsi sebagai penghubung ruang antara bangunan
mainbuilding dengan tower Amsterdam, pada koridor ini menggunakan
material baja wf sebagai struktur utama dan untuk plat lantai menggunakan
beton. Pengawasan pada pekerjaan koridor yang kemudian berfungsi sebagai
acuan untuk menggambarkan as built drawing

Gambar 4.5 Pengawasan pekerjaan koridor mainbuilding ke amsterdam


 Denah Kamar mandi Asmterdam
Material Kamar mandi menggunakan granit pada seluruh ruangan pada
dinding dan lantai kamar mandi .

Gambar 4.6 Denah kamar mandi


 Denah kusen Pintu dan Jendela Asmterdam
Penggambaran kusen jendela memperhatikan setiap titik jendela
terpasang dengan menyesuaikan tipe model jendela. Pengukuran kusen
dilakukan mendetail hingga kepotongan dan sealant (lem perekat kaca dan
kusen), yang kemudian digambarkan sebagai as built drawing kusen jendela.

Gambar 4.7 Detail kusen pintu dan jendela

 Rencana Plafond Amsterdam

Pada gambar 4.8 merupakan rangka plafond yang terpasang salah satu kamar
tower Amsterdam.

Gambar 4.8 Rencana plafon kamar


 Rencana Kolam Condotel Amsterdam

Gambar 4.8 merupakan kolam renang pada balkon kamar di tower Amsterdam, pada saat
selesai pekerjaan pengecoran dilakukan tes beton dengan cara digenangi air.

Gambar 4.9 Kolam renang pada balkon kamar

4.1.6. Penilaian As Built Drawing Holland Park Condotel


a. Pengecekan (evaluasi) as built drawing
Penilaian as built drawing merupakan pengecekan di lapangan oleh
pihak kontraktor dengan membandingkan as built drawing dengan pekerjaan
yang sudah terlaksana. Pengecekan bertujuan untuk menyesuaikan as built
drawing dengan kondisi terbangun agar ditemukan bagian-bagian yang
berbeda atau tidak sesuai sehingga as built drawing perlu direvisi kembali.
Gambar 5.0 Lembar tugas harian.

b. Perubahan (revisi) as built drawing


As built drawing dapat direvisi apabila pekerjaan lapangan mengalami
perubahan atau terdapat kekeliruan dalam re-drawing maka pihak tim
pelaksana akan meminta perbaikan hingga as built drawing sesuai dengan
kondisi actual yang terpasang.
Gambar 5.0 Lembar tugas harian.

Gambar 5.0 Gambar revisi yang disesuaikan lapangan.


c. Pengesahan gambar as built drawing
Bila dalam pengecekan lapangan sudah sesuai dengan gambar kerja
hasil revisi maka as built drawing dapat disahkan atau diloloskan. Kemudian
dijadikan sebagai buku panduan bangunan Holland Park Condotel yang
dipakai untuk panduan dalam pemeliharaan dan perawatan bangunan.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah penulis menjalani Praktek Kerja Nyata tentang penggambaran kembali


MainBuilding dan Amsterdam tower atau yang biasa disebut As Built Drawing. penulis
mendapatkan beberapa pengetahuan, antaralain:
 Mengetahui syarat-syarat dan tahap-tahap apa saja yang dilakukan dalam
pembuatan as built drawing, seperti melihat kembali gambar awal
perencanaan, melihat langsung hasil yang terbangun, serta melakukan
perbandingan antara gambar awal dan hasil terbangun jika terjadi perbedaan
antara gambar awal dan hasil terbangun, maka hal ini menjadi acuan
penggambaran kembali atau as built drawing.
 Mengetahui makna dari penggambaran kembali atau as built drawing dalam
suatu proyek. Dimana as built drawing sebagai pembanding antara gambar
perencanaan dan kenyataan yang terbangun di lapangan
 Mengetahui dalam suatu proyek selalu ada perubahan dalam
pelaksanaannya, mulai dari perubahan gambar kerja, perubahan pelaksanaan
pengerjaan hingga perubahan hasil akhir pengerjaan yang ada di lapangan.
 Pentingnya as built drawing sebagai acuan dalam perawatan, pemeliharaan,
serta perbaikan apabila terjadi kerusakan pada bangunan
Saran
Dari beberapa kesimpulan di atas, kami mencoba untuk mengemukakan
saran yang sesuai pemahaman kami selama mengikuti praktek kerja tentang
penggambaran kembali atau as built drawing MainBuilding dan Amsterdam tower.
Pentingnya penggambaran kembali atau as built drawing sebagai
pembanding antara gambar awal perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan
pengerjaan dengan kenyataan hasil akhir yang terbangun. Sehingga dapat
mengetahui adanya perbedaan-perbedaan, serta kesalahan perencanaan dan
pelaksanan yang terjadi di lapangan.
Sebelum perencanaan dan perancangan sebaiknya semua pihak berkoordinasi
bersama dengan semua proses perencanaan dan perancangan awal sebuah
proyek, agar dalam pelaksanaan dan pengerjaan di lapangan yang menjadi
masalah bisa diantisipasi. Perencanaan dan perancangan awal yang tidak sesuai
dapat mempengaruhi pelaksanaan dan pengerjaan, hingga hasil dari perencanaan
dan perancangan tersebut

Anda mungkin juga menyukai