I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Proyek konstruksi
merupakan suatu rangkaian
kegiatan untuk mengubah sumber
daya menjadi suatu hasil yang
berupa bangunan. Proses yang
terjadi dalam rangkaian kegiatan
tersebut tentunya melibatkan
pihak-pihak yang terkait, baik
secara langsung maupun tidak Gambar 1. Organisasi
langsung. Dengan banyaknya
pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi maka potensi terjadinya konflik
sangat besar sehingga dapat dikatakan bahwa proyek konstruksi
mengandung konflik yang cukup tinggi. Oleh karena itu perlu adanya suatu
manajemen dalam proyek untuk mengoordinasi semua pihak yang terlibat
dalam proyek konstruksi tersebut di atas sehingga tujuan proyek dapat
tercapai dengan baik dan semua pihak secara optimal mendapatkan hal-hal
yang menjadi tujuan atas sasaran keterlibatan mereka dalam proyek
tersebut.
1
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
I.3 Tujuan
Tujuan adanya organisasi dalam proyek
konstruksi ialah mengubah sesuatu (dapat
berupa material, infomasi ataupun masyarakat)
melalui suatu tatanan terkoordinasi yang mampu
memberikan nilai tambah, sedemikian rupa
sehingga memungkinkan organisasi menacapai
tujuannya dengan baik. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan serta
pengetahuan para pemakai dan juga sebagai Gambar 2. Koordinasi
bahan perbandingan pada suatu perusahaan
(khususnya perusahaan di bidang konstruksi) terhadap sistem struktur
organisasi yang digunakannya.
II. BAHASAN
2
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
Pemilik
Lembaga Proyek Konsul-
Internal tan
Tenaga Kontrak-
kerja tor
Manajemen
Proyek
Pemerin- Supplier
tah
Lembaga Intitusi
Pelayanan Masyara- Keuangan
kat
3
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
4
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
Pemilik (Owner)
5
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
6
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
7
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
8
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
Pimpinan
Perusahaan
Otoritas Proyek
Manajer
Proyek
Site
Manager
Site Engineer
Sipil
Arsitektur
M/E
9
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
10
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
Dalam organisasi garis dan staf, terdapat dua kelompok orang yang
berpengaruh dalam menjalankan organisasi, yaitu :
a. Orang yang menjalankan tugas pokok untuk pencapaian tujuan.
b. Orang yang menjalankan tugas berdasarkan keahlian yang dimiliki,
berfungsi memberikan saran kepada unit operasional.
Keunggulan bentuk organisasi ini adalah :
a. Pembagian tugas yang jelas
b. Pengambilan keputusan lebih matang.
c. Dikembangkannya spesialisasi keahlian.
d. Adanya staf ahli yang memungkinkan pencapaian pekerjaan lebih baik.
11
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
3. Organisasi fungsional
12
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
4. Organisasi Matrik
13
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
14
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
5. Organisasi Panitia
15
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
16
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
17
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
Pemilik
Pembangun/Constructor
Perancang/ Kontraktor
Designer Utama
18
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
19
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
Contoh di lapangan
20
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
21
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
Konsultan MK
PT Blantickindo Aneka
22
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
2. Konsultan MK
Konsultan manajemen konstruksi adalah seseorang atau badan
hukum yang ditunjuk langsung oleh pemilik proyek/pemberi tugas sebagai
wakil dari pemilik proyek yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan
untuk pelaksanaan tugas konsultasi dalam bidang manajemen konstruksi.
Dalam proyek ini pemberi tugas telah menunjuk PT. Blantickindo
Aneka selaku Konsultan Manajemen Konstruksi.
Tugas-tugas dan tanggung jawab konsultan Manajemen Konstruksi
menurut Dipohusodo (1997) yang disadur dari laporan kerja praktek Dilla,
2008 adalah :
1. Membantu pemilik proyek melaksanakan pengadaan konsultan
perencana termasuk menyiapkan kontrak perjanjian pekerjaan
perencanaan.
2. Mengevaluasi program pelaksanaan kegiatan perencanaan yang dibuat
oleh konsultan perencana yang meliputi : program penyediaan dan
penggunaan sumber daya, strategi dan pentahapan penyusunan
dokumen lelang.
3. Membantu pemilik proyek dalam mempersiapkan dan menyusun
program pelaksanaan pelelangan pekerjaan konstruksi fisik.
23
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
3. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat
perencanaan secara lengkap baik secara lengkap baik bidang arsitektur,
sipil dan bidang lain yang melekat erat membentuk sebuah sistem
bangunan.
Dalam proyek ini ditunjuk PT. Arkonin sebagai konsultan perencana.
Hak dan kewajiban konsultan perencana adalah :
a) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana,
rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, dan rencana
anggaran biaya.
b) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan
pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
c) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal
yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-
syarat.
d) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
e) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek
24
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
4. Kontraktor Pelaksana
A. Kontraktor Pelaksana Utama.
Kontraktor pelaksana adalah pihak yang ditunjuk berdasarkan
pelelangan untuk melaksanakan pembangunan proyek sesuai dengan
rencana, perhitungan dan persyaratan yang telah dibuat oleh konsultan
perencana. Kontraktor pelaksana dalam proyek pembangunan Rumah
Susun Sederhana Sewa Mahasiswa (Rusunawa) UNRI adalah PT. Istaka
Karya. Adapun struktur organisasi proyek yang digunakan PT Istaka Karya
dapat dilihat pada gambar berikut.
25
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
Project Manager
Site Manager
Security
Pekerja Pekerja
26
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
27
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
c) Pelaksana Lapangan
Pelaksana lapangan merupakan orang-orang tergabung dalam suatu
tim yang bekerja dan bertanggung jawab penuh di lapangan. Pelaksana
lapangan terdiri dari :
1. Surveyor
Tugas dan tanggung jawab surveyor adalah :
a. Merencanakan dan membuat metoda pelaksanaan pengukuran;
b. Memonitor, mengevaluasi dan membuat laporan tentang pelaksanaan
pekerjaan pengukuran di lapangan secara teratur dan periodik;
c. Melakukan pengukuran kembali atas hasil pekerjaan yang dilakukan;
d. Mengikuti rapat-rapat koordinasi lapangan secara teratur dan periodik.
28
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
2. Pelaksana Struktur
Adapun tugas-tugas dan tanggung jawab pelaksana struktur adalah :
a. Bertanggung jawab terhadap bagian
teknik terhadap tugas yang dibebankan kepadanya;
b. Mengatur dan mengontrol jalannya
proyek mengenai pekerjaan struktur, meliputi struktur bawah dan
struktur atas bangunan.
3. Pelaksana Arsitektur
Adapun tugas-tugas dan tanggung jawab pelaksana arsitektur adalah
:
a. Bertanggung jawab terhadap bagian
teknik terhadap tugas yang dibebankan kepadanya;
b. Mengatur dan mengontrol jalannya
proyek mengenai pekerjaan arsitektur.
e) Logistik
Tugas dan tanggung jawab bagian logistik adalah :
1. Bersama bagian teknik membuat jadwal pengadaan material dan
peralatan proyek;
2. Melaksanakan administrasi pemesanan dan pengiriman bahan, material
proyek;
29
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
f) Administrasi Proyek
Tugas dan tanggung jawab administrasi adalah :
1. Mengkoordinir dan mengawasi semua aktifitas yang berhubungan
dengan bidang hukum termasuk urusan perjanjian dan izin lingkungan.
2. Mengatur administrasi pegawai dan pengadaan tenaga kerja termasuk
aktifitas menyiapkan memo dan surat keterangan serta surat peringatan
sesuai dengan peraturan perusahaan dan hukum perusahaan.
3. Mengatur aktifitas keuangan dan pembukuan, termasuk pembukuan
penerimaan/pengeluaran, penyiapan berita acara tagihan, monitoring
dan koordinasi penagihan, proses pertanggung jawaban administrasi
keuangan dan administrasi-administrasi perpajakan.
4. Mengatur aktifitas kesekretariatan proyek yang meliputi penyiapan dan
pendistribusian surat, penyelenggaraan arsip dan dokumen proyek.
5. Mengatur aktifitas pergudangan dan pembelian di proyek termasuk
pengaturan keluar/masuk material/peralatan gudang, pembuatan
laporan gudang, pengaturan dokumen dan melaksanakan pembelian.
B. Subkontraktor Pelaksana
Subkontraktor merupakan pihak yang ditunjuk berdasarkan
pelelangan ataupun langsung ditunjuk oleh kontraktor utama untuk
melaksanakan pembangunan proyek sesuai dengan keahliannya.
Tugas dan wewenang subkontraktor adalah :
a) Berkonsultasi dengan kontraktor utama tentang rencana kerja dan detail
pekerjaan secara menyeluruh;
30
MANAJEMEN KONSTRUKSI Modul 2. Organisasi Proyek Konstruksi
31