Disusun oleh:
MARDIN
(21902047)
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
KENDARI
2021
BAB III
Dari pengertian di atas terlihat bahwa ciri pokok proyek adalah sebagai berikut;
1. Tahap Konseptual atau Tahap Kelayakan Tahap ini merupakan tahap awal
bagi pemilik proyek atau pemberi tugas.
2. Tahap perencanaan dan desain Tahap ini merupakan tahap kedua, tahap ini
sudah melibatkan beberapa konsultan untuk membuat perencanaan bagi
keberlanjutan proyek.
3. Tahap Produksi/Pelaksanaan/Konstruksi Tahap ini merupakan tahap ketiga,
yaitu tahap pembangunan atau implementasi proyek konstruksi yang sudah
melibatkan pelaksana atau kontraktor
4. Tahap Serah Terima/Operasional Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam
proyek konstruksi setelah pelaksanaan pembangunan terjadi. Pada tahap ini
dilakukan, antara lain:
a. serah terima proyek;
b. perawatan bangunan hingga jangka waktu yang disepakati;
c. operasional bangunan.
3. Organisasi Matrik.
Ketiga bentuk organisasi proyek tersebut di atas dapat dijelaskan lebih jauh
sebagai berikut.
1. Organisasi Fungsional
Pada bentuk organisasi ini, terdapat beberapa manajer proyek yang membawahi
staf-staf dan merupakan satu koordinasi. Sebagian besar sumber daya organisasi
terserap pada pekerjaan proyek dan manajer proyek memiliki kekuasan penuh
dalam pengambilan keputusan. Jenis organisasi ini sering juga memiliki unit-unit kecil
organisasi yang disebut departemen, tetapi kelompok unit ini tetap memberikan
laporan langsung ke proyek manajer.
3. Organisasi Matrik
1. Organisasi Tradisional
2. Organisasi Pembangun-Pemilik
Pemangku Kepentingan ini adalah para individu clan organisasi yang secara aktif
terlibat di dalam proyek atau terkena dampak dari pelaksanaan atau hasil proyek.
Stake holders bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap proyek
Pada masa-masa awal, pemilik atau pemberi tugas menyampaikan keinginan untuk
membangun suatu proyek kepada kontraktor sebagai pemberi jasa yang bertugas
mewujudkan gagasan pemilik. Hubungan antara pemilik clan kontraktor dituangkan
dalam suatu bentuk kontrak di mana pemilik membayarkan sejumlah uang kepada
kontraktor yang memberikan jasa pembangunan proyek
Kegiatan Konsultan Pengawas dipusatkan pada tahap pelaksan aan konstruksi dan tidak
dilibatkan dalam proses perencanaan serta dituntut pula agar dapat memberikan
masukan kepada pemilik apabila terjadi perubahan-perubahan ataupun
penyimpangan pelaksanaan.