Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Umum Manajemen


Pengertian manajemen secara umum, menurut Sidarta Kamarwan (Widiasanti, 2013) ada
beberapa sudut pandang, diantaranya:
1. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (management as a science)
Merupakan manajemen yang memepergunakan bantuan dari ilmu sosial, filsafat, dan
matematika. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan bersifat interdisipliner.
2. Manajemen sebagai suatu sistem (management as a system)
Manajemen yang merupakan rangkaian kegiatan dimana masing – masing kegiatan dapat
dilaksanakan tanpa menunggu kegiatan lainnya walaupun saling terkait.
3. Manajemen sebagai suatu proses (management as a process)
Manajemen yang merupakan serangkaian tahapan kegiatan dimana diarahkan pada suatu
tujuan dengan pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin.
4. Manajemen sebagai kumpulan orang (management as people/group people)
Manajemen yang diartikan kolektif untuk menunjukan jabatan setiap orang di dalam struktur
organisasi.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
kemampuan untuk mencapai hasil yang merupakan pencapaian melalui kegiatan sekelompok
orang. Manajemen lebih bersifat konseptual atau terencana.

B. Fungsi Manajemen
Secara gamblang, fungsi dari manajemen adalah tindakan – tindakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan/pengendalian (controlling).
Sedangkan menurut George R Terry (Widiasanti, 2013), fungsi manajemen adalah
sebagai berikut:
1. Perencanaan/Planning
Perencanaan (planning) adalah tindakan pengambilan keputusan data, informasi,
asumsi atau fakta kegiatan. Bentuk tindakan tersebut adalah menetapkan tujuan dan sasaran
usaha, menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek, menyumbang strategi prosedur
operasi, serta menyiapkan pendanaan dan standar kualitas yang diharapkan.
2. Pengorganisasian/Organizing
Pengorganisasian (organizing) adalah tindakan mempersatukan kegiatan manusia yang
mempunyai pekerjaan atau tanggung jawab masing – masing yang saling berhubungan satu

Manajemen Konstruksi – M. Iqbal Al Farisi


sama lain. Tindakan tersebut berupa membagi pekerjaan kedalam tugas operasional,
menggabungkan jabatan kedalam unit terkait, memilih dan menempatkan seseorang pada
pekerjaan yang sesuai, serta menyesuaikan wewenang dan tanggung jawab masing – masing
anggota.
3. Pelaksanaan/Actuating
Pelaksanaan (actuating) adalah upaya untuk menggerakan anggota sesuai dengan
keinginan dan usaha untuk mencapai tujuan perusahaan serta anggota di dalam organisasi.
Fungsi ini adalah yang terpenting diantara fungsi manajemen yang lainnya karena
menekankan pada hubungan dan kegiatan langsung para anggota organisasi.
Tindakan yang dilakukan pada fungsi pelaksanaan yaitu mengkoordinasikan
pelaksanaan kegiatan, berkomunikasi secara efektif, mendistribusikan tanggung jawab,
memberikan pengarahan dan penugasan, serta memperbaiki pengarahan sesuai petunjuk
pengawasan.
4. Pengendalian/Controlling
Pengendalian (controlling) adalah usaha yang tersistematis dari perusahaan dengan
cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana kemudian dievaluasi. Tindakan dalam
fungsi pengendalian yaitu mengukur kualitas hasil, membandingkan hasil terhadap standar
kualitas, mengevaluasi penyimpangan yang terjadi, memberikan saran – saran perbaikan, dan
menyusun laporan kegiatan.

C. Pengertian Proyek
Menurut definisi dalam buku Panduan PMBOK (A Guide to the Project Management
Body of Knowledge), definisi proyek adalah suatu usaha sementara yang dilaksanakan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa yang unik. Sementara mempunyai arti setiap proyek
memiliki tanggal mulai dan selesai yang tertentu, dan unik berarti setiap produk yang dihasilkan
setiap proyek tidak akan 100% sama.
Ciri – ciri proyek adalah sebagai berikut:
- Bertujuan untuk menghasilkan lingkup tertentu berupa produk akhir.
- Ditentukan jumlah biaya, jadwal, kriteria mutu, serta sumber daya yang diperlukan.
- Bersifat sementara, waktu mulai dan selesai ditentukan dengan jelas.
- Intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung.

Manajemen Konstruksi – M. Iqbal Al Farisi


Ada beberapa perbedaan yang mencolok antara kegiatan proyek dan kegiatan
operasional, antara lain:
- Proyek bersifat dinamis, operasional bersifat rutin.
- Proyek berlangsung dalam kurun waktu terbatas, sedangkan operasional berlangsung dalam
jangka panjang.
- Intensitas kegiatan proyek berbeda – beda, sedangkan intensitas kegiatan operasional tetap
sama.
- Kegiatan proyek diharuskan selesai dengan dana dan waktu tertentu, sedangkan batasan
kegiatan operasional hanya diatur dalam anggaran tahunan.
- Kegiatan proyek beragam dan perlu klasifikasi tenaga kerja yang bermacam – macam,
sedangkan kegiatan operasional tidak terlalu bermacam – macam.
- Kegiatan proyek memerlukan jalur komunikasi dan tanggung jawab secara vertikal dan
horizontal sedangkan kegiatan operasional hanya menekankan pada jalur vertikal.
Dilihat dari komponen kegiatan utamanya, proyek dapat dikelompokan antara lain
sebagai berikut (Soeharto, 1997):
1. Proyek Engineering – Konstruksi
Komponen kegiatan utama terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering,
pengadaan, dan konstruksi.
2. Proyek Engineering – Manufaktur
Proyek manufaktur merupakan proses untuk menghasilkan produk baru. Kegiatan
utamanya meliputi desain-engineering, pengembangan produk, pengadaan, manufaktur,
perakitan, uji coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan.
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan
Proyek ini bertujuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka
menghasilkan produk tertentu.
4. Proyek Pelayanan Manajemen
Proyek ini merancang sistem informasi manajemen meliputi software maupun
hardware, merancang program efisiensi dan penghematan, serta melakukan disverifikasi,
penggabungan, dan pengambilalihan.
5. Proyek Kapital
Proyek ini menggunakan dana kapital (dalam istilah akuntansi) untuk investasi.
Proyek kapital umumnya meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan, pembelian material
dan peralatan, manufaktur dan konstruksi pembangunan fasilitas produksi.

Manajemen Konstruksi – M. Iqbal Al Farisi


Pembangunan proyek mempunyai unsur – unsur pelaksanan, ada 3 unsur yang terlibat
dalam pembangunan proyek, antara lain:
1. Pemberi tugas (owner)
Owner atau pemilik proyek adalah seseorang, badan hukum, atau instansi yang
memiliki proyek dan menyediakan dana untuk merealisasikan proyeknya.
Owner mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
- Mengendalikan proyek secara keseluruhan.
- Mengadakan kontrak dengan kontraktor dan menunjuk kontraktor pemenang tender untuk
menjalankan proyeknya.
- Menyediakan dana sesuai kesepakatan untuk merealisasikan proyeknya.
- Menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat perintah kerja.
- Mengeluarkan instruksi dan menyerahkan semua dokumen pembayaran kepada
kontraktor.
- Menerima hasil pekerjaan dan pelaksanaan proyek atau kontraktor.
2. Kontraktor
Kontraktor adalah pihak yang diberikan tugas untuk melaksanakan pembangunan oleh
owner melalui proses pelelangan.
Kontraktor mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pada dokumen kontrak.
- Membuat shop drawing sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan.
- Membuat dokumen tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan dan diserahkan kepada
owner.
- Membuat laporan hasil pekerjaan.
- Mengasuransikan tenaga kerja.
- Melakukan repair atas kerusakan atau kekurangan pekerjaan.
- Menyerahkan hasil pekerjaan setelah proyek selesai.
3. Perencana
Perencana adalah badan yang menyusun program kerja, rencana kegiatan, dan
pelaporan serta ketatalaksanaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Perencana mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
- Membuat perencanaan lengkap meliputi gambar, rencana kerja dan syarat (RKS),
perhitungan struktur, serta perencanaan anggaran biaya (RAB).

Manajemen Konstruksi – M. Iqbal Al Farisi


- Menyiapkan dokumen dan membantu dalam proses pelelangan.
- Memberi usulan, saran, dan pertimbangan kepada owner tentang pelaksanaan proyek.

- Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor mengenai RKS.


- Membuat revisi gambar jika ada perubahan.
- Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.
- Mempelajari petunjuk teknis, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.
- Mengadakan koordinasi dengan sub dinas lain dan instansi yang terkait sesuai dengan
bidangnya.

D. Manajemen Proyek
PMBOK (Project Management Body Knowledge) sebagaimana yang didefinisikan oleh
Project Management Institute (PMI) mendefinisikan bahwa manajemen proyek adalah aplikasi
atau implementasi dari pengetahuan, keterampilan, perangkat dan teknik pada suatu aktivitas
proyek untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan suatu proyek.
Pengertian manajemen proyek menurut H.Kurzner (1982) adalah merencanakan,
menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai
sasaran jangka pendek yang telah ditentukan.
Pada prinsipnya, manajemen proyek adalah usaha untuk merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan proyek supaya sesuai dengan waktu dan
anggaran yang ditetapkan.
Proses – proses manajemen proyek dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
1. Proses inisiasi (Initiation Process)
2. Proses perencanaan (Planning Process)
3. Proses pelaksanaan (Execution Process)
4. Proses monitoring dan pengontrolan (monitoring & controlling process)
5. Proses penutupan (Closing Process)
Framework atau kerangka kerja dari manajemen proyek yaitu Stakeholder mempunyai
proyek yang didelegasikan ke manajer proyek, kemudian manajer proyek mengelola atau
mengatur proyek tersebut dengan meliputi scope, time, cost, quality, human relation,
communication, risk and procurement.
Tiga faktor pembatas atau sering disebut triple constraint di dalam lingkup manajemen
proyek yaitu meliputi:

Manajemen Konstruksi – M. Iqbal Al Farisi


1. Scope atau ruang lingkup
Didefinisikan apa yang termasuk dalam pekerjaan proyek, yaituu membahas jenis dan
batasan – batasan yang ada pada sebuah proyek. Ruang lingkup sangat diperlukan dalam
manajemen proyek karena menyangkut kepada biaya dan waktu pengerjaan. Semakin besar
ruang lingkup proyek maka akan semakin besar juga biaya dan waktu pengerjaannya.
2. Time atau waktu
Waktu adalah suatu komponen yang menjadi target utama dalam sebuah proyek.
Intinya bagaimana kita mengatur atau mementukan lamanya waktu untuk mengerjakan suatu
proyek.
3. Cost atau biaya
Biaya dalah suatu komponen utama dalam proyek, intinya faktor biaya ini menentukan
seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan untuk sebuah proyek dari awal sampai selesai.
Secara umum, semakin besar ruang lingkup proyek dan semakin lama waktu
pengerjaan, maka biaya yang dikeluarkan akan semakin besar.

Tujuan atau manfaat yang bisa didapatkan dengan adanya manajemen dalam suatu
proyek adalah:
- Efisiensi biaya, sumber daya, dan waktu.
- Kontrol terhadap proyek menjadi lebih baik.
- Meningkatkan kualitas dan produktifitas suatu proyek.
- Menekan resiko yang timbul sekecil mungkin.
- Meningkatkan koordinasi internal, semangat, tanggung jawan serta loyalitas tim terhadap
proyek.

Manajemen Konstruksi – M. Iqbal Al Farisi

Anda mungkin juga menyukai