Anda di halaman 1dari 3

Scope Management

Scope Management (manajemen lingkup pekerjaan) adalah proses untuk memastikan


bahwa proyek mencakup semua pekerjaan yang diperlukan agar sukses dalam menyelesaikan
proyek.

Ada beberapa permasalahan yang sering dihadapi pada proyek, yaitu:

1. Tim proyek meyakini bahwa penambahan pekerjaan adalah sebuah change request
(permintaan perubahan), tetapi klien meminta penambahan tersebut adalah bagian dari
scope pekerjaan yang sesuai kontrak.

2. Klien ingin standar yang tinggi untuk proyeknya sedangkan stakeholder lain tidak bisa
menangkap visi dan tujuan proyek sehingga terdapat konflik karena adanya pandangan
yang berbeda.

3. Requirement yang berbeda karena perbedaan interpretasi terhadap suatu objek.

4. Komitmen yang dibuat untuk customer tanpa pemahaman portofolio.

Pada gambar dibawah, dijelaskan mengapa diperlukannya manajemen lingkup atau scope
management.

Gambar Overview project scope management

a) Plan Scope Manajemen


Plan Scope Management adalah proses menciptakan rencana manajemen lingkup proyek
yang mendokumentasikan bagaimana ruang lingkup proyek akan didefinisikan, divalidasi, dan
dikendalikan. Manfaat utama dari proses ini adalah memberikan panduan dan arahan tentang
bagaimana ruang lingkup akan dikelola di seluruh proyek.

b) Collect Requirement

Collect Requirement adalah proses menentukan, mendokumentasikan, dan mengelola


kebutuhan dan persyaratan dari stakeholder untuk memenuhi tujuan proyek. Manfaat utama dari
proses ini adalah memberikan dasar dalam mendefinisikan dan mengelola ruang lingkup proyek
termasuk ruang lingkup produk. Input, alat dan teknik, dan output dari proses .
Perbedaan Produk vs Project Scope
1. Produk Scope: fitur dan fungsinya terdapat dalam sebuah produk,servis
2. Project Scope: Pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu produk/servis
dengan spesifik fitur dan fungsi.
c) Menentukan Lingkup Pekerjaan

Define Scope adalah proses mengembangkan deskripsi rinci tentang lingkup proyek dan
produk. Manfaat utama dari proses ini adalah proses ini menggambarkan batasan proyek,
layanan, atau hasil dengan menetapkan persyaratan mana yang dikumpulkan yang akan
dimasukkan dan dikeluarkan dari ruang lingkup proyek.

d) Membuat WBS (Work Breakdown Structure)

Work breakdown structure (WBS) adalah pengelompokan pekerjaan-pekerjaan yang


tercakup dalam proyek yang mendefinisikan scope keseluruhan dari proyek. WBS adalah
dokumen fundamental dalam manajemen proyek karena WBS menjadi basis bagi perencanaan
dan manajemen jadwal proyek, biaya dan perubahan.
e) Validate Scope

Validate Scope adalah proses penerimaan dari hasil proyek yang diselesaikan secara
formal. Manfaat utama dari proses ini adalah bahwa proses ini membawa objektivitas pada
proses penerimaan dan meningkatkan peluang penerimaan produk akhir proyek, layanan proyek,
atau hasil dengan memvalidasi setiap pengiriman.

f) Control Scope

Control Scope adalah proses pemantauan status proyek dan ruang lingkup produk proyek
dan mengelola perubahan terhadap lingkup dasar (baseline). Manfaat utama dari proses ini
adalah memungkinkan lingkup dasar proyek dipertahankan di seluruh proyek.

Anda mungkin juga menyukai