Session 2
Project Knowledge Areas: Integration,
Scope and Schedule
ISI MATERI
Project Integration Management
Project Integration Management memainkan peranan penting dalam keberhasilan setiap
proyek. Kegiatan ini meliputi koordinasi antara semua area bidang ilmu melalui Project
Life Cycle. Terdapat tujuh proses utama dalam kegiatan ini, yaitu :
1) Membuat Project Charter
2) Membuat Pendahuluan Project Scope Statement
3) Membuat Perencanaan Manajemen Proyek
4) Mengelola Eksekusi Proyek
5) Monitoring dan Kontrol Proyek
6) Perform Integrated Change Control
7) Mengakhiri Proyek
Berdasarkan point diatas, dapat disimpulkan dan dan ditunjukkan dalam bentuk tabel 1
dibawah ini yang menjelaskan proses dan output :
Gantt Chart adalah alat bantu yang digunakan untuk membantu menyusun ruang
lingkup proyek. Penggunaan Gantt Chart harus memperhatikan daftar aktifitas dengan
perkiraan waktu dan resources. Kemudian, representasikan setiap aktifitas dengan
sebuah Bar. Selanjutnya, tunjukkan waktu mulai (start) proyek dan waktu akhir (end)
proyek.
Critical Path Method (CPM) adalah teknik yang digunakan untuk membantu
penyusunan ruang lingkup proyek dengan mempertimbangkan dan memperhatikan
aktifitas kritis. Teknik ini dapat membantu manajer proyek dalam menyusun ruang
lingkup yang terkait dengan biaya dan waktu. Contoh penerapan CPM adalah seperti
pada gambar 1 dibawah ini :
Beberapa kendala yang sering terjadi dalam proyek, dan membutuhkan saran
perbaikan adalah :
1) Gap masukan user
2) Perubahan requirement
3) Requirement yang tidak komplit
Project Integration Management dan Project Scope Management memainkan peranan penting
untuk mencapai keberhasilan proyek. Kesalahan saat mendefinisikan ruang lingkup dapat
mengakibatkan tingkat kegagalan menjadi semakin besar. Teknik yang dapat digunakan oleh
Manajer Proyek dalam mengelola ruang lingkup proyek adalah Gantt Chart dan Critical Path
Method (CPM). Penggunaan teknik ini disesuaikan dengan kebutuhan proyek, karakteristik
proyek, dan organisasi proyek. Sementara, tahapan yang paling kritis dalam pengelolaan proyek
adalah requirement proyek. Pendefinisian requirement yang tidak utuh, tidak komplit, dan
sebagainya sangat mempengaruhi keberhasilan proyek. Oleh karena itu, pengelolaan requirement
yang baik sangat diperlukan demi mencapai kesuksesan proyek yang dikerjakan.
Aktifitas estimasi resources dan durasi saling terkait dan berhubungan. Durasi estimasi
dilakukan dengan memperhatikan lama waktu proyek dan upaya yang dibutuhkan
melakukannya. Dalam melakukan estimasi, terdapat tiga kondisi yang menjadi acuan dan
dibutuhkan untuk simulasi PERT dan Monte Carlo, yaitu :
1) Kondisi optimis
2) Kondisi most likely
3) Kondisi pesimis
Schedule development menggunakan hasil dari semua proses project time management
yang sebelumnya untuk menentukan awal dari akhir proyek. Sering ada beberapa iterasi
dari semua proses project time management sebelum suatu jawal proyek diselesaikan.
Tujuan akhir dari schedule development adalah membuat suatu jadwal proyek yang
reslistis yang menyediakan suatu dasar untuk memantau berjalannya proyek untuk
dimensi waktu dari proyek. Hasil utama dari proses ini adalah jadwal proyek, model data
jadwal, suatu baseline jadwal, perubahan yang diinginkan, dan perubahan untuk
kebutuhan resource, atribut aktivitas, kalendar proyek, dan prencanaan manajemen
proyek. Beberapa tools dan teknik yang membantu dalam proses schedule development
yaitu gantt chart, critical path analysis, critical chain scheduling dan PERT (Progran
Evaluation Review Techniques). Gantt chart merupakan tools yang menyediakan suatu
format standar untuk menampilkan informasi jadwal dari proyek dengan daftar aktifitas
proyek dan sesuai dengan tanggal mulai dan berakhirnya dalam suatu format kalender.
Proses terakhir dari project time management adalah schedule control. Seperti scope
control, maka scedule control adalah suatu bagian dari proses pengendalian perubahan.
Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahui status dari jadwal proyek, faktor yang
Project Time Management adalah proses yang diperlukan untuk memastikan proyek berjalan
sesuai waktu yang ditentukan. Pengelolaan waktu dalam proyek menjadi sangat penting, karena
pada intinya, waktu tidak dapat dihentikan, dan berjalan terus meskipun dalam kondisi apapun.
Diagram jaringan (network diagram) adalah teknik yang lebih disukai untuk menampilkan urutan
aktivitas. Dua metode digunakan untuk membuat diagram ini adalah metode diagram panah dan
metode diagram preseden. Tujuan akhir dari schedule development adalah membuat suatu jadwal
proyek yang reslistis yang menyediakan suatu dasar untuk memantau berjalannya proyek untuk
dimensi waktu dari proyek. Hasil utama dari proses ini adalah jadwal proyek, model data jadwal,
suatu baseline jadwal, perubahan yang diinginkan, dan perubahan untuk kebutuhan resource,
atribut aktivitas, kalendar proyek, dan prencanaan manajemen proyek.
DAFTAR PUSTAKA
Kathy Schwalbe. (2019). Information Technology Project Management. 9th edition. Course Technology
Boston. ISBN: 978-1-337-10135-6
Palmer, I., Dunford, R., & Buchanan, D. A. (2017). Managing organizational change: A multiple
perspectives approach. New York: McGraw-Hill Education.
Project Management Institute. (2021). A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK
Guide) and The Standard for Project Management Seventh Edition. Project Management Institute.
Project Management Institute. (2017). A Guide to the Project Management Body of Knowledge
(PMBOK Guide) and The Standard for Project Management Sixth Edition. Project Management
Institute.
Project Management Institute. (2017). Agile Practice Guide. United States: Project Management
Institute.
Project Management Institute. (2013). Managing Change in Organizations: A Practice Guide. United
States: Project Management Institute.
Harrington, H. J. (2018). Innovative Change Management (ICM): Preparing Your Organization for the
New Innovative Culture. United Kingdom: Taylor & Francis.