Anda di halaman 1dari 16

2

MODUL PERKULIAHAN

Perencanaan
dan
Pengendalian
Proyek
Planning Method

Abstract Kompetensi
Mata kuliah menerangkan Proses Mahasiswa dapat menjelaskan
Perencanaan Proyek mengenai proses dalam perencanaan
proyek

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik W111700030 Mirnayani, ST, MT
Sipil
02
Pendahuluan

Gambar 1. Project Management Knowledge Areas and Project Management Processes

PMBOK (Project Management Body of Knowledge) mendefinisikan manajemen


proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), alat (tools) dan
teknik (techniques) dalam aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan
proyek. Pada umumnya kegiatan manajemen berfokus pada kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian dari proses yang akan berlangsung seperti proses
produksi atau penghantaran jasa. Manajemen proyek memiliki perbedaan dari kegiatan
manajemen pada umumnya, karena sebuah proyek memiliki batasan-batasan seperti
adanya batasan ruang lingkup , biaya , waktu dan kualitas.

Ada tiga garis besar dalam manajemen proyek untuk menciptakan berlangsungnya sebuah
proyek, yaitu :
• Perencanaan
Untuk mencapai tujuan, proyek perlu suatu perencanaan yang matang. Yaitu dengan
meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan segala
program teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.Tujuannya agar memenuhi
persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu, mutu, biaya dan keselamatan
kerja. Perencanaan proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan, rekayasa nilai,
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul
2 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
perencanaan area manajemen proyek (biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan
kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem informasi.
• Penjadwalan
Proses ini merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi
tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya, tenaga
kerja, peralatan, material), durasi dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek.
Penjadwalan proyek mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya.
Proses monitoring dan updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang
realistis agar sesuai dengan tujuan proyek. Ada beberapa metode untuk mengelola
penjadwalan proyek. Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula, maka dilakukan
evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang diinginkan.
• Pengendalian
Pengendalian dalam proyek akan mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Tujuan utamanya
yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya
proyek. Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja biaya, waktu ,mutu dan
keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan yang dilakukan dalam
proses pengendalian yaitu berupa pengawasan, pemeriksaan, koreksi yang dilakukan
selama proses implementasi.

Gambar 2. Hubungan Antar Fase dalam Management

Perencanaan Proyek
Pengertian Perencanaan Proyek

Perencanaan (planning) merupakan tindakan pengambilan keputusan yang mengandung


data dan informasi ataupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada masa
mendatang. Perencanaan adalah tahapan dalam manajemen proyek yang mencoba
meletakkan dasar tujuan dan sasaran, sekaligus menyiapkan segala program teknis dan
administrative untuk diimplementasikan. (Dimyati, 2014)

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perencanaan didefinisikan sebagai peramalan masa yang akan datang dan perumusan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan berdasarkan
peramalan tersebut. Perencanaan tersebut berupa perencanaan prosedur, perencanaan
metode kerja, perencanaan standar, perencanaan hasil, perencanaan anggaran biaya,
perencanaan program (rencana kegiatan beserta jadwal) (Ervianto, 2009)
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen proyek. Dengan
perencanaan yang baik, maka apa yang menjadi tujuan proyek akan dapat tercapai.
Perencanaan merupakan dasar dari kegiatan untuk memonitoring dan pengendalian proyek.

Menurut (Santosa, 2008) lingkup pekerjaan selama proses dari perencanaan dan
pengendalian proyek adalah
1. Sebelum proyek mulai. Sebuah proses rencana dipersiapkan untuk menentukan tujuan
proyek, tugas-tugas yang akan dikerjakan, jadwal dan anggaran.
2. Selama proyek. Rencana yang telah dibuat dibandingkan dengan performasi, waktu
dan biaya yang sebenarnya tejadi (actual)
3. Jika ada perbedaan antara yang direncanakan dan yang akan terjadi sebenarnya,
tindakan koreksi perlu dilakukan dan estimasi biaya dan waktu bisa diperbaharui.

Tahap-tahap perencanaan proyek meliputi:


1. Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan-kebutuhannya. Dalam hal ini perlu ditentukan
hasil akhir proyek, waktu, biaya dan performasi yang ditargetkan.
2. Pekerjaan-pekerjaan apa saja yang yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek
haruslah diuraikan dan didaftar.
3. Organisasi proyek dirancang untuk menentukan departemen departemen yang ada,
subkontraktor yang diperlukan dan manajermanajer yang bertanggungjawab terhadap
aktivitas pekerjaan yang ada.
4. Jadwal untuk setiap aktivitas pekerjaan dibuat, yang memperlihatkan waktu tiap
aktivitas, waktu mulai dan batas selesai serta milestone.
5. Sebuah rencana anggaran dan sumberdaya yang dibutuhkan dipersiapkan.
6. Estimasi mengenai waktu, biaya dan performansi penyelesaian proyek.

Menurut (Santosa, 2008) tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek akan meliputi
kegiatan penyiapan rencana proyek secara detail dan penentuan spesifikasi proyek secara
rinci, terdiri dari:
1. Jadwal pekerjaan
2. Anggaran dan sistem pengendalian biaya
3. Work Breakdown Structure secara rinci

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Bagian-bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang pengatasan
kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul
5. Rencana sumber daya manusia dan pemakaian sumber daya lainnya
6. Rencana pengujian hasil proyek
7. Rencana dokumentasi
8. Rencana peninjauan pekerjaan
9. Rencana pelaksanaan hasil proyek

Hubungan antara Planning Processes dalam PMBOK terangkum pada gambar dibawah ini:

Gambar 3. Mapping of Project Management Processes to the Group and Knowledge Areas

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Planning and Schedulling

Schedulling is the determination of the timing and sequence of operations in the project
and their assembly to give the overall project completion time.

Purpose for Planning and Scheduling :


 To expose and adjust conflicts between trades or subcontractors (for contractors)
 To control a variety of resources and to plan cash flow (for owners and
contractors)
 To evaluate the effect of changes on project completion and cost (for owners and
contractors)
 To serve as a record of the project’s progress (for owners and contractors, to
measure percentage completion)
 To be used as notice of claims or extensions of time (for owners and contractors)

Dalam melaksanakan sebuah proyek penjadwalan yang matang merupakan hal yang sangat
penting untuk menghindari terjadinya kesalahan pengerjaan, tumpang tindih pekerjaan, dan
sebagainya yang dapat berdampak pada keterlambatn penyelesaian proyek. Penjadwalan
yang baik memerlukan manajemen waktu yang baik.

Gambar 4. Projrct Management Process

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 5 Planning Process

Langkah awal dalam proses perencanaan setelah syarat-syarat proyek terdefinisi ialah
mengembangkan Work Breakdown Structure (WBS) (kerzner, 2006) dimana WBS
merupakan sebagai pondasi proyek yang mendefinisikan pekerjaan sesuai obyektif proyek
dan menentukan susunan struktur pekerjaan hingga menjadi lengkap (PMI. Practice
Standard for Work Breakdown Structure, 2001).
WBS disusun berdasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi
kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-
bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang
cukup terperinci.
Pada dasarnya WBS merupakan suatu daftar yang bersifat top-down secara hirarki,
menerangkan komponen-komponen yang harus dibangun dan pekerjaan yang berkaitan
dengannya.
Secara umum kriteria WBS, antara lain (Alkhalil, 2007):
 Elemen mayor yang harus mengindikasikan deliverables proyek.
 Level elemen yang paling bawah harus terukur membentuk jadual, anggaran dan
mengevaluasi kemajuan proyek.
 Penguraian pekerjaan harus sesuai penempatan tugas tanggung jawab pekerjaan.
Penerapan kriteria WBS dapat mengidentifikasi kompleksitas pelaksanaan proyek
dikarenakan WBS dibuat harus berdasarkan standar kriteria yang disepakati
manajemen perusahaan dan secara aktual WBS diterapkan pada pelaksanaan
proyek (Kerzner, 2006), jadi apabila timbul suatu permasalahan harus segera
mengambil keputusan untuk menentukan action plan yang akan dilakukan dalam
mengatasi proses manajemen proyek mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul
7 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
penutupan dan tujuan proyek dapat terwujud. Action plan tersebut merupakan suatu
bentuk tindakan yang diadakan tepat dan benar. Untuk maksud ini diperlukan
kemampuan dan kecakapan menganalisis indikator secara akurat dan obyektif
(Soeharto, 1995).
Konsep terpenting dalam mendefinisikan WBS proyek adalah Deliverables yang mencakup
fokus internal dan eksternal. Fokus internal proyek menghasilkan deliverables sebagai input
terhadap langkah proyek selanjutnya, sistem individual, atau untuk organisasi perusahaan.
Fokus eksternal proyek menghasilkan output dan deliverables terhadap individu atau
organisasi diluar perusahaan, seperti kepada kostumer atau sponsor proyek. Beberapa
proyek juga menghasilkan antara fokus deliverables internal dan eksternal (PMI. Practice
Standard for Work Breakdown Structure, 2001).

Konsep Work Breakdown Structure

Pengertian WBS berdasarkan PMBOK, WBS adalah suatu hirarki dari susunan komponen
Proyek/total lingkup proyek yang dipecah dengan mengelompokkan menjadi lebih
kecil yang menggambarkan suatu hasil serahan / deliverables proyek yang dilaksanakan
oleh tim proyek.
Salah satu proses manajemen adalah merencanakan dan aktivitas proyek langsung
mencapai tujuan program. Dalam perencanaan, WBS memiliki 15 fungsi terhadap proses
manajemen, yaitu (Mackay, 2004) :
a) Mendefinisikan lingkup proyek
b) Mengidentifikasi stakeholders, pembuat keputusan dan eskalasi prosedur
c) Mengembangkan daftar rincian tugas
d) Mengestimasi kebutuhan waktu
e) Menegembangkan inisial flow chart manajemen proyek
f) Mengevaluasi kebutuhan proyek
g) Mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko
h) Menyiapkan contingency rencana
i) Mengidentifikasi saling ketergantungan
j) Mengidentifikasi jalur kritis milestones
k) Berpartisipasi menelaah didalam fase proyek
l) Menjaga sumberdaya yang diperlukan
m) Menangani proses pengendalian perubahan
n) Melapor status proyek

Pada definisi setiap kata Work Breakdown Structure memberikan pengertian yang jelas,
antara lain (PMI. Practice Standard for Work Breakdown Structure, 2001):
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul
8 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Work, secara fisik dan mental memecahkan permasalahan yang ada dengan
menghasilkan sebuah yang obyektif, yaitu aktivitas yang spesifik, tugas, fungsi atau
penempatan sebuah bagian atau fase yang meluas menghasilkan sesuatu yang
dilengkapi kemampuan usaha, kegunaan dan pelatihan.
 Breakdown, memecahkan bagian kategori secara terpisah kedalam elemen
sederhana dengan bentuk rangkaian.
 Structure, sesuatu susunan dalam pola yang terbatas dari suatu organisasi.

Gambar 6

WBS menyajikan pekerjaan yang ditetapkan pada project scope statement yang telah
disetujui. Beberapa komponen WBS membantu pemangku kepentingan/ stakeholder
didalam mengamati hasil serahan proyek.
 Pekerjaan yang tidak termasuk di dalam WBS adalah di luar lingkup proyek.
 Biasanya ditunjukkan dalam bentuk Chart/ bagan.
 Jenis pada tingkatan terendah dari WBS adalah dikenal sebagai paket pekerjaan
(work package)

Suatu chart WBS merupakan tipe diagram yang nyata pada sebuah proyek dengan
pendekatan metode top-down yang ditunjukan dalam struktur proyek dan bagaimana proyek
terpecahkan penguraian menurun kebawah, yaitu (Spiller, n.d):
Summary (fase), mengatur tujuan dan obyektif proyek. Setiap fase mengatur
deliverables mayor terhadap fase seluruhan rencana proyek.
level tugas (detail), pada umumnya menghasilkan produk pekerjaan (Australian
Catholic University National, 2008).

Decomposition adalah merinci proyek deliverables ke dalam komponen lebih kecil, yang
dapat dikendalikan sampai ke pekerjaan dan deliverables ditetapkan ke tingkatan paket
pekerjaan.
Paket pekerjaan adalah tingkatan yang paling rendah dalam WBS, dan yang pokok di mana
biaya dan jadwal pekerjaan dapat diperkirakan secara realistis.
Langkah - langkah decomposition :
1. Mengidentifikasi deliverables pokok dari proyek
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul
9 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Susun dan mengorganisir WBS
3. Merinci WBS mulai tingkatan paling atas ke dalam komponen tingkat yang lebih
rendah, dengan mengambil langkah jika ada keterbatasan biaya dan waktu dapat
dikembangkan sesuai tingkatan.
4. Mengembangkan dan membuat kode identifikasi ke komponen WBS
5. Memverifikasi ketepatan dari pembagian elemen.

Gambar 7. Konsep WBS

WBS Level ipengaruhi oleh :


 Tingkat rincian
 Tingkat Risiko
 Tingkat Kendali
 Ketepatan meng estimate
 Nilai paket pekerjaan
 Paket pekerjaan dengan man hour

Dibawah ini merupakan contoh gambaran format umum (klasik) WBS berdasarkan fase
proyek mayor, timeline dan deliverables:

Gambar 8 fomat umum klasik WBS


2021 Nama Mata Kuliah dari Modul
10 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar menjelaskan penguraian WBS yang dimulai dari deliverables ke aktivitas hingga
berhenti sesuai kebutuhan proyek itu sendiri yaitu level workpackage atau task.

Gambar 9. WBS berdasarkan fase proyek mayor

Pada gambar merupakan contoh fase mayor yang dibutuhkan bagi proyek yang tidak
berdasarkan dalam urutan waktu yang benar hanya menentukan potongan bagian mayor
apa atas pekerjaan yang teruraikan pada setiap bagiannya (pada kotak-kotak tersebut akan
masih teruraikan lagi kedalam aktivitas yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan).

Gambar 10. WBS berdasarkan timeline

Gambar tersebut berdasarkan permintaan elemen pekerjaan yang harus dilaksanakan. Hal
ini memudahkan penyusunan proyek yang sama dimana dengan pengalaman yang sama
telah diketahui bagaimana timeline lay out tersebut.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 11. WBS berdasarkan deliverables

Gambar menjelaskan keseluruhan deliverables proyek akan menghasilkan uraian pekerjaan


yang dibutuhkan. Diingat bahwa hal ini merupakan bukan deretan urutan secara langsung
dan aktivitas tersebut dapat berakhir dalam pelaksanaan secara paralel (TenStep, 2006).
Struktur WBS dengan memecahkan pekerjaan kedalam elemen-elemen terkecil. Secara
umum terbagi menjadi enam level. Level pertama adalah total program dan sebagai
pengurai mengatur proyek, setiap proyek meskipun dapat terpecahkan kedalam tugas
dimana jumlah keseluruhan tugas sama dengan jumlah keseluruhan proyek atau total
program. Manajer Proyek umumnya mengelola hingga pada level ketiga teratas untuk
menyiapkan status laporan manajemen proyek begitu pula pada beberapa perusahaan yang
menggunakan standar laporan dalam mengelola hingga level ketiga teratas sehingga WBS
hampir sama pada setiap proyek hanya perbedaan pada level keempat sampai enam.
Berikut dibawah ini merupakan keenam level WBS, yaitu :

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Keterangan diatas merupakan uraian definisi pelevelan didalam struktur WBS, yaitu:
 Level 1 merupakan integrasi ialah puncak tunggal elemen WBS menjadi total
keseluruhan pekerjaan.
 Level 2 merupakan pembeda ialah setiap elemen WBS memiliki produk yang
berbeda maupun service dimana memiliki mutu yang ekslusif dari suatu produk atau
service.
 Level 3 merupakan subordinat dari elemen kedua berisikan komponen definisi
 Level 4 merupakan penurunan ialah setiap subordinat elemen WBS memiliki satu
induk dan turunan dari elemen puncak WBS.
 Level 5 merupakan keperluan ialah setiap penurunan elemen WBS memerlukan
menghubungkan pada induk.
 Level 6 merupakan mencukupi ialah jika penurunan elemen WBS lengkap maka
rangkaian induk terlengkapi.

Organizational Breakdown Structure (OBS)

Setelah produk atau service teridentifikasi dan secara logis terstruktur dengan menghasilkan
WBS , pengaturan organisasi dapat dituangkan kedalam pemetaan pada WBS dengan
mencapai penggunaan Organisational Breakdown Structure (OBS) yang menghasilkan
sebuah Responsibility Assignment Matrix (RAM). Di bawah ini merupakan pendekatan
ilustrasi dari organisational mapping work breakdown structure (Australian Defence
Standard, 2005).
Organizational Breakdown Structure (OBS) ialah suatu dekomposisi yang memperlihatkan
elemen kerja yang telah dipetakan terhadap struktur organisasi.

Gambar 12. Organizational Mapping Work Breakdown Structure


2021 Nama Mata Kuliah dari Modul
13 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Melalui WBS, pekerjaan didefinisikan dalam pelevelan dimana terdapat keunikan organisasi
dan tanggung jawab perorangan yang dapat dibentuk. Hal ini terjadi dimasing-masing
beberapa level proyek dan organisasi fungsional. Tanggung jawab ditugaskan perorangan
untuk melengkapi pekerjaan pada level akun pengendalian yang sering digunakan seorang
manajer akun pengendalian. Akun kontrol diuraikan kedalam bagian yang lebih kecil, lingkup
terpisah dari pekerjaan yang biasa disebut dengan work package dan seorang manajer
work package ditugaskan ke masingmasing work package. Integrasi WBS dengan proyek
dan organisasi fungsional memastikan seluruh pekerjaaan kontrak dipertanggungjawabkan
dan setiap elemen pekerjaan ditugaskan kedalam level yang sesuai tanggung jawab yang
diperlukan untuk perencanaan, kemajuan progres, akumulasi biaya dan laporan. Penugasan
tanggung jawab dilukiskan pada suatu responsibility matrix yang akan dibahas tahap
berikutnya (Booz et al, n.d). Dibawah ini merupakan hubungan antara WBS dan OBS.

Gambar 13. Hubungan WBS dan OBS

Hubungan WBS dan OBS merupakan pengembangan dua struktur yang dapat dipotong
untuk menghasilkan satu tabel responsibility matrix. Setiap work package atau aktivitas
disertai dengan kode WBS dan OBS yang mengindikasikan siapa yang bertanggung jawab
atas delivery yang dipaketkan (Ciano, n.d).

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


14 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh WBS dan breakdown dalam proyek

Gambar 14. Contoh WBS dan Macam Breakdown dalam proyek

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


15 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. Alkhalil. Work Breakdown Structure. 16 September 2007. www.Work
%20Breakdown&20Structure%20(WBS)[1].pdf
2. Aria, Architectaria on Blogger. Planning, Schedulling, and Project Operation with Bar
Chart and S-Curve (Perencanaan, Penjadwalan dan Pengendalian Proyek dengan Bar
Chart dan S-Curve). 8 April 2008. http://architectaria.com/planningscheduling-and-
project-operation-with-bar-chart-and-s-curve-perencanaanpenjadwalan-dan-
pengendalian-proyek-dengan-bar-chart-dan-s-curve.html
3. Departement Of Energy Office of Management, Budget and Evaluation. Project
Management Practice Work Breakdown Structure. U.S. Rev E, June 2003.18 April 2008.
http://oecm_energy_gov-admin
PortalLinkClick_aspxtabid=358&table=Links&field=ItemID&id=465&link=WorkBrea
kdownStructure_pdf.mht
4. Haughhey, Duncan. Planning a Project using a Work Breakdown Structure & Logic
Network. Project Smart 2000-2009. 21 April 2008.
http://www.projectsmart.co.uk_planning-a-project-using-a-workbreakdown-structure-and-
logic-network.html.mht
5. Kerzner, H., Project Manajement A System Approach to Planning, Scheduling, and
Controlling. John Wiley & Sond, Canada. 2006.
6. Project Management Institute. Practice Standard for Work Breakdown Structure.
Newton Square, Pennsylvania USA. 2001. 18 April 2008.
www.csuchico.edu/~jtrailer/wbs.pdf
7. Project Management Academy A subsidiary of BridgIT. for PT. Pelabuhan Indonesia.
Project Management from Strategy to Delivery. PMI. November 2008.
8. Project Management Institute, 2013, PMBOK® Guide 5th Edition
9. Project Management - The Managerial Process 4e : Clifford F. Gray & Erik W. Larson
10. Postula, Frank D. WBS Criteria for Effective Project Control. Journal of AACE
Transactions; 1991. www.proquest.com/pqweb.
11. Soeharto, Imam. Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional. Erlangga.
1995.
12. Withrow, Scott. Is a Work Breakdown Structure worth your time?. April 05, 2002.
http://www.articles.techrepublic.com.com/5100-10878_11-1045963.html

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


16 Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai