Anda di halaman 1dari 27

Perencanaan dan

04
Modul ke:

pengendalian Proyek
Fakultas
Bar Chart
Fakultas
Teknik
Program Studi
Teknik Sipil
Mirnayani, ST, MT

Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi


Pendahuluan
• Bar Chart adalah suatu diagram yang
terdiri dari batang-batang yang
menunjukkan saat dimulai dan saat
selesai yang direncanakan untuk
kegiatan-kegiatan pada suatu proyek

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

BAR CHART/GANTT CHART (1)

1. Berbentuk diagram batang; digambarkan horizontal;


menunjukkan saat mulai dan selesai setiap kegiatan.
2. Garis horizontal tersebut mempunyai skala waktu (jam, hari,
bulan, tahun).
3. Untuk proyek besar dan kompleks, CPM harus lebih dulu disusun,
baru bar chart.
4. Keadaan yang digambarkan biasanya adalah keadaan ES atau
mulai paling cepat.
5. Kalau perlu dapat digambar float dan jalur kritis.
6. Monitoring kemajuan dapat dilakukan dengan:
- Membuat warna lain;
- Mengisi ruang.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

BAR CHART/GANTT CHART (2)

7. Dapat menunjukkan keterlambatan pekerjaan atau


kemajuan pekerjaan lebih cepat dari yang direncanakan.
8. Kelemahan bar chart:
- Ketergantungan antar kegiatan tidak terlihat dengan jelas;
- Akibat dari suatu keterlambatan tidak terlihat dengan jelas.
9. Pembuatan bar chart dengan satuan hari harus
memperhitungkan hari kerja/hari libur/hari besar.
PEMBUATAN BAR CHART (1)

1. Berdasarkan CPM:
- unit waktu kegiatan dapat hari, minggu, atau
bulan;
- telah diketahui ES dan EF dari setiap kegiatan;

0 A 4 B
7
dA=4 dB=3

2. Dari contoh CPM diatas, maka:


- Kegiatan A; durasi 4 hari kerja (atau minggu, bulan, tahun);
- ESA = 0, EFA = 4;
- Pekerjaan A mulai hari ke-0, selesai hari ke-4;
- Sebenarnya pekerjaan tersebut dikerjakan pada hari 1, 2,
3, dan 4.
3. Dengan demikian perlu ditambahkan 1 hari (atau minggu,
bulan, tahun) pada setiap awal kegiatan.
PEMBUATAN BAR CHART (2)

A 10 E 19
3 6
10 11 20
9

0 13 H
1 5 2
0 14

B 5 C 12 22
J
2 4 7
5 5 12 10 22
7
CONTOH:
PEMBUATAN BAR CHART HARI KERJA

Hari ke
No. Keg Dur ES LS 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 10 1 12 13 14 1 1 2 2
6 7 9 0
1 A 10 0 1
9 ●
1 5 8 1 2

2 B 5 0 0
3 C 7 5 5
4 D 3 10 11 ●
5 E 9 10 11 ●
6 F 4 13 16 ● ● ●
7 G 0 - -
8 H 2 19 20 ●
9 I 8 13 14 ●
10 10 12 12
J

Keterangan:
Bar Chart berdasarkan ES

Bar Chart berdasarkan LS

● Total Float

Jalur Kritis
PEMBUATAN BAR CHART BERDASARKAN HARI KALENDER (1)

1. Pembuatan barchart berdasarkan hari kalender harus memperhatikan


jadwal kerja, hari libur, dan hari besar.
2. Misalnya ada perusahaan/institusi yang bekerja 6 hari seminggu
(Minggu libur), dan ada pula 5 hari dalam seminggu (Sabtu dan Minggu
libur).

Penyelesaian pekerjaan
mundur 4 hari dari hari ke
22 menjadi hari ke 26
KURVA-S (1)
1. Kurva S bertujuan memberikan gambaran kemajuan
pekerjaan dengan waktu.
2. Kemajuan pekerjaan direfleksikan terhadap bobot penyerapan
biaya; asumsi, pekerjaan tidak dibayar jika prestasi (volume dan
mutu) pekerjaan tidak memenuhi persyaratan.
3. Penerapan menyangkut dua aspek:
a. Perencanaan:
- Rencana jadwal pendanaan;
- Rencana Sumber Daya lain
(tenaga kerja, peralatan, material, dsb.).
b. Pengendalian:
- Membandingkan Kurva S Rencana dengan Kurva S Aktual;
- Keterlambatan dapat diketahui;
- Tindakan korektif dapat dilakukan.
4. Kurva S dapat dibuat:
- Kondisi ES
- Kondisi LS.
KURVA-S (2)

5. Kurva S akan berbeda jika jadwal kegiatan digeser


menurut float-nya; dan kurva S tersebut akan berada
di antara 2 kondisi ES dan LS.
6. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan:
a. Kemiringan (slope) kurva S : merefleksikan kecepatan
pemakaian sumber daya; ada semacam ’warming up’,
masa pembangunan, dan ’cooling down’.
b. Keadaan ES : adalah keadaan dimana seluruh kegiatan mulai
dengan ES:
- dana cepat keluar;
- ada keamanan waktu, float tidak terpakai.
c. Keadaan LS : adalah keadaan dimana seluruh kegiatan mulai
dengan LS.
- Tidak ada keamanan;
- Dana keluar lebih lambat.
KURVA-S (3)

7. Pembuatan Kurva-S:
a. Asumsi: Distribusi biaya merata sepanjang batang; hal ini
tidak selamanya benar, seperti pada pembangunan kabel
(telepon, listrik), pembangunan generator diesel.
b. Biaya persatuan waktu didapat dengan menjumlahkan
secara vertikal.
c. Buat biaya kumulatif (0-100%).
d. Plot pada bar chart , membentuk kurva S.

8. Perbandingan penggunaan Kurva S dengan kondisi ES dan LS:


CONTOH:
KURVA S (berdasarkan ES)

Bobot Bulan
No. Keg Dur Biaya 1 1 1 2
(%) 1 2 3 4 5 6 7 11 12 13 14 1 1 2 2
9 6 7 9 0
8 10 5 8 1 2
1 A 10 100 16.7 1.7
2 B 5 60 10.0 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7
3 C 7 70 11.7 2 2 2 2 2 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7
4 D 3 20 3.3 1.1 1.1 1.1

5 E 9 100 16.7 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9
1.9
6 F 4 30 5.0 1.3 1.3 1.3
1.3
7 G 0 0 0
8 H 2 40 6.7 3.2
3.2
9 I 8 80 13.3 1.7 1.7 1.7 1.7
1.7 1.7 1.7
1.7
10 J 10 100 16.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7
600 100 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.4 3.4 3.4 3.4 3.4 4.7 4.7 4.7 6.6 6.6 6.6 6.6 5.3 5.3 6.6 6.6 1.7
3. 11. 14.
KUM 7.4 18.5 21.925.3 28.7 32.1 35.5 40.2 44.9 49.6 56.2 62.8 69.4 76 81.3 86.6 92.3 98.9 100
7 1 8
CONTOH:
KURVA S (berdasarkan LS )

Bobot Bulan
No. Keg Dur Biaya 1 1 1 2
(%) 1 12 13 14 1 1 2 2
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 6 7 9 0
5 8 1 2
1 A 10 100 16.7
1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7
2 B 5 60 10.0 2 2 2 2
2
3 C 7 70 11.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7
1.7
4 D 3 20 3.3 1.1 1.1 1.1
5 E 9 100 16.7 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9
6 F 4 30 5.0
1.3 1.3 1.3 1.3
7 G 0 0 0
8 H 2 40 6.7 3.2
3.2
9 I 8 80 13.3 1.7 1.7 1.7 1.7
1.7 1.7 1.7
1.7
10 10 100 16.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7
J 600 100 2 3.7 3.7 3.7 3.7 3.4 3.4 3.4 3.4 3.4 5.2 4.7 4.7 4.7 5.3 5.3 6.6 6.6 6.6 6.6 6.6 6.6
13. 16. 20. 23. 30. 33. 43. 48. 53. 58. 63. 70. 76. 82. 89. 95. 100
KUM 2 5.7 9.4 39
1 8 2 6 27 4 8 7 4 1 4 7 3 9 5 1 7
CONTOH:
KURVA S DENGAN ES DAN LS

Bulan
No. Keg Dur ES LS 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 1 2 2
6 7 9 0
5 8 1 2
1 A 10 0 1
2 B 5 0 0

3 C 7 5 5 ES
4 D 3 10 11
5 E 9 10 11

6 F 4 13 16
7 G 0 - -
LS
8 H 2 19 20
9 I 8 13 14
10 J 10 12 12
PERENCANAAN SUMBER DAYA (1)

1. Sumber daya harus direncanakan dengan sebaik-baiknya;


jika tidak pekerjaan akan terhambat.
2. Sumber daya:
- dana;
- tenaga kerja;
- peralatan;
- material;
- dll.
3. Perencanaan Sumber Daya:
- untuk dapat menghitung berapa dan kapan sumber daya
tersebut dibutuhkan.
4. Ideal, jika:
- Intensitas pemakaian sumber daya relatif konstan.
- Ada proses start & finish yang melambat.
PERENCANAAN SUMBER DAYA (2)

5. Perubahan drastis dan sering menimbulkan masalah,


meningkatnya overhead, misalnya:
- Pemutusan hubungan kerja; biaya untuk
mendatangkan dan
memulangkan pekerja;
- Biaya mobilitas peralatan;
- Stok barang yang terbatas;
- Dll.
7. Perencanaan sumber daya dapat dilakukan melalui
bar
chart.
8. Kurva S perencanaan sumber daya dana:
- Jika kurva S kurang menguntungkan maka
kegiatan tidak
kritis dapat digeser-geser dalam batas float-nya.
PROFIL SUMBER
DAYA
Tenaga Kerja Material
Kapasitas gudang

Dana Peralatan

Jumlah Peralatan
LEVELLING SUMBER DAYA
(1)
1. Kondisi yang memberikan penyerapan sumber daya seragam
adalah jika kecepatan pembangunan konstan; namun aspek
‘warming up’ dan ‘cooling down’ perlu diperhatikan.
2. Profil yang ideal adalah yang hampir rata dan hanya sekali naik dan
sekali turun.

R Fungsi Diskrit

R0

t t
Minimumkan 
i 1 R i . t  R 0 . t
LEVELLING SUMBER DAYA
(2)
R( t
Fungsi Kontinu
R )

R0

t
Minimumkan
 [ R ( t )  R0 ]
dt
CONSTRAINT SCHEDULING (1)
1. Sering sekali suatu rencana mengalami kendala operasi di lapangan.
Dapat dikelompokkan 3 kondisi:
- Delayed start:
suatu kegiatan karena adanya hambatan, tidak dapat dimulai
sebelum jadwal yang telah dihitung berdasarkan ES, misalnya: kegiatan
tidak bisa dimulai karena material terhambat keluar dari pelabuhan, dll.
- Deadlines :
suatu kegiatan karena kepentingan tertentu harus diselesaikan pada
suatu jadwal tertentu, yang lebih cepat dari LF-nya. misalnya suatu
hotel harus diresmikan pada tanggal tertentu.
- Required completion dates :
suatu kegiatan oleh karena pertimbangan tertentu harus dilaksanakan
pada suatu hari yang tertentu, misalnya suatu aktifitas membutuhkan
inspeksi, akan tetapi inspektor hanya dapat datang pada tanggal
tertentu.
EXAMPLE OF A NETWORK WITH NO RESTRAINTS

12 20 R B
34 40
4 5 5 10

8 13 S A 29 29 C 33 33
25 25
5 7 8 4 11

12 4

11 11 T D E 33 33

6 14 3 5 12

U 28 28 F 30 38
9 13
8 2
EXAMPLE OF A NETWORK WITH
RESTRAINTS
NL NE
T T
12 19 R 24 30 B
35 40
4 5 5 10

8 12 S A 30 30 C 34 34
25 24
5 7 8 4 11

12 4
RCD
T D 31 E 36 36
10 10
6 14 3 12
5

U 31 31 F 33 38
9 13
8 2
CONSTRAINT SCHEDULING (2)
2. NET = Not Early Than:
- kegiatan B dan C tidak dapat dimulai sebelum hari ke 30;
yang dipengaruhi langsung adalah EET event
8;
- selain itu EET event 10, serta EET dan LET event 11 ikut
berubah.
3. NLT = Not Later Than:
- event 7 diharapkan dapat diselesaikan pada hari ke 24;
misalnya karena bangunan akan diresmikan;
- yang dipengaruhi adalah LET semua event sebelum
event 7.
4. Required Completion Date (RQD):
- Kegiatan D dan U harus diinspeksi inspektor yang hanya
bisa datang pada hari ke 31.
- konsekuensinya EET dan LET event 12 berubah,
demikian
juga EET event 13.
CONSTRAINT SCHEDULING (3)
5. Jika hanya kegiatan B yang tidak dapat dimulai sebelum hari ke
30 maka harus dibuatkan dummy.
6. Demikian juga jika hanya kegiatan R saja yang harus selesai
pada hari ke 24.
7. Hal yang sama jika hanya kegiatan D yang perlu diinspeksi.
EXAMPLE OF A NETWORK WITH
ADDITIONAL
NL RESTRAINTS NET
T24 30

12 19 R 17 24 30 35 B 35
4 7A 10A 40 10
5 5

8 13 S A 29 29 C 33 33
25 25
RCD 4 8 4 11
5 7
31
12

11 11 T D 31 31 E 36 36
3 9A 12
6 14
5

U 31 31 F 33 38
9 13
8 2
Daftar Pustaka
1. Chris Hendrickson and Tung Au , 2000 Project Manajemen for Construction,
Second Edition prepared for world wide web publication.
2. Imam Soeharto, 1998, Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional)
Jilid 1 dan 2, Edisi kedua, Erlangga, Jakarta.
3. Junaidi, 2012, Pengendalian Waktu dan Biaya Pada Tahap Pelaksanaan Proyek
Dengan Menggunakan Metode Nilai Hasil (Studi Kasus : Proyek Lanjutan
Pembangunan Gedung PIP2B Kota Manado), Jurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1,
Manado.
4. Jack R. Meredith, Samuel J. Mantel,JR, 2009 Project Management A Managerial
Approach, Seventh Edition, United States of America
5. Project Management Institute, 2013, PMBOK® Guide 5th Edition

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI
Terima Kasih
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai