Mekanika
Tanah 1
Pemadatan Tanah
08
Teknik Perencanaan Teknik Sipil Ir. Desiana Vidayanti, MT
dan Desain
Abstract Kompetensi
Tanah sebagai pendukung beban Mahasiswa mampu memahami,
konstruksi terlebih dahulu harus menjelaskan prinsip pemadatan,
dilakukan pemadatan. Pemadatan
bertujuan agar tanah dapat menghitung besarnya kadar air optimal
mencapaitingkat keadaan kekerasan pada tanah pada kepadatan kering
yang optimall. Untuk mencapai kondisi maksimumnya serta menggambar grafik
ini diperlukan pengujian pemadatan di pemadatan tanah serta mampu
laboratorium untuk mengetahui kadar
air optimal tanah pada kepadatan menjelaskan prosedur pemadatan tanah
kering maksimumnya. di laboratorium
1. Pengertian Dasar
Pada pembuatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak struktur teknik
lainnya, tanah yang lepas (renggang) haruslah dipadatkan untuk meningkatkan berat
volumenya. Pemadatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga
dengan demikian meningkatkan daya dukung pondasi di atasnya. Pemadatan juga dapat
mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak diinginkan dan meningkatkan
kemantapan lereng timbunan (embankment). Penggilas besi berpermukaan halus (smooth
whell rollers), dan penggilas getar (vibratory rollers) adalah alat-alat yang umum digunakan
di lapangan uniuk pemadatan tanah. Mesin getar dalam (vibroflot) juga banyak digunakan
untuk memadatkan tanah berbutir (granular soils) sampai kedalaman yang cukup besar dari
permukaan tanah. Cara pemadatan tanah dengan sistem ini disebut vibroflotation
(pemampatan getar apung.
Tingkat pemadatan tanah diukur dari berat volume kering tanah yang dipadatkan. Bila air
ditambahkan kepada suatu tanah yang sedang dipadatkan, air tersebut akan berfungi
sebagai unsur pembasah (pelumas) pada partikel-partikel tanah. Karena adanya air,
partikel- partikel tanah tersebut akan lebih mudah bergerak dan bergeseran satu sama lain
dan membentuk kedudukan yang lebih rapat/padat. Untuk usaha pemadatan yang sama,
berat volume kering dari tanah akan naik bila kadar air- dalam tanah (pada saat dipadatkan)
meningkat.
Harap dicatat bahwa pada saat kadar air w = 0, berat volume basah dari tanah (γ) adalah
sama dengan berat volume keringnya (γd), atau
d ( w 0) 1
2
Berat volume kering dari tanah tersebut pada kadar air ini dapat dinyatakan dalam:
Setelah mencapai kadar air tertentu w = w2 (lihat gambar.1) adanya penambahan kadar air
justru cenderung menurunkan berat volume kering dari tanah. Hal ini disebabkan karena air
tersebut kemudian menempati ruang-ruang pori dalam tanah yang sebetulnya dapat
ditempati oleh partikel-partikel padat dari tanah. Kadar air di mana harga berat volume
kering maksimum tanah dicapai disebut kadar air optimum.
Proctor Compaction Test (Uji Pemadatan Proctor, menurut nama pemiliknya, Proctor, 1933).
Langkah-langkah :
Tanah dipadatkan dalam sebuah cetakan silinder bervolume 1/30 ft3 (943,3 cm3)
Diameter cetakan = 4 in. (= 101 6 mm).
Selama percobaan lab. Cetakan dikelem pada sebuah pelat dasar dan di atasnya
diberi perpanjangan juga berbentuk silinder.
Tanah dicampur air dengan kadar yang berbeda-beda dan kemudian dipadatkan
menggunakan penumbuk khusus.
Pemadatan tanah tersebut dilakukan dalam 3 (tiga) lapisan (tebal lapisan + 1,0 in).
Jumlah tumbukan adalah 25 x setiap lapisan.
Berat penumbuk adalah 5,5 lb (massa = 2,5 kg) dan tinggi jatuh sebesar 12 in. (=
304,8 in).
W
(.1)
V(m )
di mana :
Juga pada setiap percobaan besarnya kadar air dalam tanah yang dipadatkan tersebut
ditentukan di laboratorium. Bila kadar air tersebut diketahui, berat volume kering γd dari
tanah dapat dihitung sebagai berikut :
d (.2)
w%
1
100
Harga γd tersebut dapat digambarkan terhadap kadar air untuk mendapatkan berat volume
kering maksimum dan kadar air optimum
Gambar.4 menunjukkan suatu grafik hasil pemadatan suatu tanah lempung berlanau.
Prosedur pelaksanaan Uji Proctor Standar telah dirinci dalam ASTM Test Designation D-
698 dan dalam AASHTO Test Designation T-99.(Disamping itu ada Modified Proctor)
Gsw
zav
1 e
di mana :
e = angka pori
Gsw w
zav (.3)
1 wGs 1
1
Gs
Untuk mendapatkan variasi dari γzav terhadap kadar air, gunakan prosedur berikut :
Energi yang dibutuhkan untuk pemadatan (E) pada uji proctor standar dapat ditulis sbb :
jumlah tinggi
tumbukan x jumlah x berat x jatuh
pelapisan lapisan penumbuk penumbuk
E
volume cetakan
atau :
(25)(3)(5,5)(1)
E 12.375 ft lb / ft3 ( 592,5 kJ / m 2 )
1 / 30
Bila energi pemadatan bertambah, harga berat volume kering maksimum tanah hasil
pemadatan juga bertambah
Bila energi pemadatan bertambah, harga kadar air optimum berkurang
Dengan berkembangnya alat-alat pengilas berat yang digunakan pada pemadatan lapangan
uji Proctor Standar harus dimodifikasi untuk dapat mewakili kondisi lapangan.Uji Proctor
yang dimodifikasi ini disebut Uii Proctor Dimodifikasi (ASTM Test Designation D-1557 dan
AASHTO Test Designation T-1 80).
Dipakai cetakan yang sama dengan volume 1/30 (944 cm3 seperti pada Proctor
standar.
Tanah dipadatkan dalam lima lapisan dengan menggunakan penumbuk seberat 10
lb (massa = 4,54 kg).
Tinggi jatuh penumbuk adalah 18 in. (457.2 Jumlah tumbukan per lapisan adalali
tetap yaitu 25 kali sebigaimana pada Proctor standar (Gambar 8.8).
Energi pemadatan yang dilakukan dalam uji dimodifikasi dapat dihitung sbb:
Karena energi pemadatannya lebih besar, uji Proctor yang dimodifikasi ini juga
menghasilkan suatu harga berat kering maksimum yang lebih besar. Peningkatan berat
volume kering ini disertai dengan penurunan kadar air optimum
Spesifikasi yang diberikan untuk uji Proctor umumnya dipakai untuk tanali-tanah berbutir
halus yang lolos ayakan Amerika No. 4. Sebenarnya, pada masing-masing ukuran cetakan
masih ada empat metode lain yang disarankan, yang berbeda-beda menurut ukuran
cetakan, jumlah tumbukan per lapisan, dan ukuran partikel tanah maksimum pada aggregat
tanah yang dipadatkan. Ringkasan dari metode uji tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Sebuah data percobaan laboratorium untuk Uji Proctor Standar memberikan hasil-hasil
sebagaimana tabel berikut.
2010 12,8
2092 14,5
2114 15,6
2100 16,8
2055 19,2
a. Gambar kurva kepadatan dan carilah berat volume kering maksimum dan kadar air
optimum tanah yang diuji.
b. Hitunglah berat volume kering untuk kondisi zero air void jika Gs = 2,67. Gambarkan
kurva ρzavl terhadap kadar air.
c. Gambarkan kurva dengan kandungan udara 10%.
d. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengujian pemadatan laboratorium dan apa
kaitan antara pengujian laboratorium dan lapangan.
e. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan suatu tanah.
f. Dari pengujian Pemadatan Tanah yang telah di pelajari pada Modul ini, carilah
ketentuan pengujian laboratorium berdasarkan ASTM atau SNI
g. Buatlah materi presentasi mengenai pengujian Pemadatan Tanah / Compaction