Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai


material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak
tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan
organik yang telah melapuk (berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan
gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat
tersebut.
Dalam ilmu mekanika tanah yang disebut “tanah” ialah semua
endapan alam yang berhubungan dengan teknik sipil, kecuali batuan tetap.
Batuan tetap menjadi ilmu tersendiri yaitu mekanika batuan (rock
mechanics). Endapan alam tersebut mencakup semua bahan, dari tanah
lempung (clay) sampai berangkal (boulder).
Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam
pekerjaan teknik sipil, disamping itu tanah berfungsi juga sebagai
pendukung pondasi dari bangunan. Jadi seorang ahli teknik sipil harus juga
mempelajari sifat-sifat dasar dari tanah, seperti asal usulnya, penyebaran
ukuran butiran, kemampuan mengalirkan air, sifat pemampatan bila
dibebani (compressibility), kekuatan geser, kapasitas daya dukung terhadap
beban dan lain-lain.
Jadi Mekanika Tanah (Soil Mechanics) adalah cabang dari ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifat fisik dari tanah dan
kelakuan massatanah tersebut bila menerima bermacam-macam gaya.
Sedangkan ilmu Rekayasa Tanah (Soil Engineering) merupakan aplikasi
dari prinsip-prinsip mekanika tanah dalam problema-problema praktisnya.
Pada tahun 1948 Karl Von Terzaghi seorang sarjana teknik sipil
Jerman/Austria berpendapat bahwa : Mekanika tanah adalah pengetahuan
yang menerapkan kaidah mekanika dan hidrolika untuk memecahkan
persoalan-persoalan teknik sipil yang berhubungan dengan endapan dan
kumpulan butir-butir padat yang terurai/tidak terpadu (unconsolidated) yang

1
2

dihasilkan oleh proses penghancuran (disintegration) secara alami dan


kimiawi batu-batuan. Oleh karena itu, Terzaghi disebut sebagai Bapak
mekanika tanah, karena jasanya memelopori pengembangan ilmu mekanika
tanah. Beliau lahir di Praha pada tanggal 2 Oktober 1883 dan meninggal
dunia pada tanggal 25 Oktober 1963 di Winchester, Massachusets USA.
Rekayasa Geoteknik (geotechnical engineering), didefinisikan
sebagai ilmu pengetahuan dan pelaksanaan dari bagian teknik sipil yang
menyangkut material-material alam yang terdapat pada (dan dekat dengan)
permukaan bumi. Arti secara umum rekayasa geoteknik juga
mengikutsertakan aplikasi dari prinsip-prinsip dasar mekanika tanah dan
mekanika batuan dalam masalah-masalah perancangan pondasi.

1.1  Latar Belakang


        Sejarah Perkembangan Mekanika Tanah
Pengetahuan tentang penggunaan tanah sudah ada sejak zaman
prasejarah. Manusia pada zaman itu mulai membangun dinding-dinding
rumah tempat tinggal dan jalan untuk transportasi yang memakai tanah.
Kemudian pada zaman primitif orang menggunakan tanah sebagai
bahan untuk fondasi dan konstruksi lainnya yang tidak dibakar.
Pengetahuan tentang tanah sebagai fondasi dan jalan diperoleh dengan cara
coba-coba (trial and error).
Baru pada permulaan abab ke-17 sarjana teknik militer Perancis turut
menyumbangkan ilmunya dalam mekanika tanah secara empiris dan analitis
perihal tekanan tanah pada dinding penahan untuk perencanaan benteng-
benteng/kubu-kubu pertahanan. Pada tahun 1715 Perancis mendirikan
Departemen Jalan dan Jembatan, dan pada tahun 1747 mulai membuka
sekolah jalan dan jembatan yang terkenal di seluruh dunia saat itu, (Ecole
desponts et chaussees). Yang terbesar andilnya ialah Charles Augustin
Coulomb 1776 yang telah memancangkan tonggak teori tekanan tanah pada
zamannya. Selanjutnya ilmu mekanika tanah mulai berkembang dan
berkembang hingga kini.
3

1.2 Permasalahan
          a.  Bagaimana cara melakukan pemadatan tanah?
          b.  Alat apa yang harus digunakan saat melakukan pemadatan tanah?         

1.3 Batasan Masalah


a.  Melakukan Pemadatan tanah harus disertai dengan pengujian tas lab
b. Dalam melakukan pemadatan tanah harus di sertai alat berats seperti baby
roller dll

1.4  Metode Penulisan


Metode makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Metode studi pustaka
Dengan metode ini kami merncari segala informasi memgenai materi dan
perubahan  setra aplikasinya dalam buku.
2. Browsing internet
Dengan  metode ini kami merncari segala informasi memgenai pemadatan
tanah serta aplikasinya melalui internet.
4

BAB II
PEMBAHASAN

21. Pemadatan
Pengertian Pemadatan
Pemadatan adalah peristiwa bertambahnya berat volume kering oleh
beban dinamis.Pertambahan berat volume kering sebagai akibat merapatnya
partikel tanah yang diikuti dengan berkurangnya volume udara pada volume
air tetap. Pemadatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah,
sehingga dengan demikian meningkatkan daya dukung pondasi di atasnya.
Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak
diinginkan dan meningkatkan kemantapan lereng timbunan (embankment).

2.2  Prinsip Pemadatan


            Pada pemadatan tanah tanah semula akan diberi energy
mekanis yang dinamis(berulang ulang) sehingga volume tanah berkurang
yang kemudian nilai berat volume tanahnya bertambah. Pengurangan
volume tanah terjadi karena volume udara termampatkan. Contoh yang
banyak ditemui adalah  roler (stum) pada pekerjaan pemadatan tanah jalan.
Bentuk lain dari pengurangan volume tanah adalah dengan cara
konsolidasi. Cara konsolidasi yaitu memberikan energy dengan beban yang
diam dalam jangka waktu tertentu. Cara ini khusus untuk tanah-tanah
kohesif.
Derajat pemadatan suatu tanah diukur dalam berat volume kering.
Pada saat pemadatan air berfungsi sebagai pelunak (softening agent). Pada
mulanya saat kadar air 0% berat volume sama dengan berat volume kering.
Jika kadar air bertambah maka berat volume akan bertambah pula, tapi pada
batas tertentu (OMC dan MDD) apabila kadar air ditambah lagi berat
volume akan menurun. Hal ini disebabkan apabila sudah padat diberi air
lagi partikel tanah akan bergerak dan rongga akan diisi air. Untuk

4
5

mengetahui berat volume kering maksimum, dilakukan uji lab proctot


standar.
2.3   Pengujian Pemadatan Tanah
 Uji standard proctor / modified proctor
 Metode uji kerucut pasir ( sand cone)
 Metode uji balon karet
 Metode nuklir

UJI PROCTOR
Proctor (1933), telah mengamati bahwa ada hubungan yang pasti
anatra kadar air dan berat volume kering yang padat. Untuk berbagai jenis
tanah pada umumnya salah satu nilai kadar air optimum tertentu untuk
mencapai berat volume kering maksimumnya
 Proctor mendefinisikan 4 variabel pemadatan tanah, yaitu :
o Usaha pemadatan
o Jenis tanah
o Kadar air
o Angka pori atau berat isi kering
 Pengujian terbagi atas 2, yaitu :
 Standar Compaction Test
 Modified Compaction Test
Prosedur uji Standar Proctor
•  Contoh tanah diambil sebanyak 15 kg, dikeringkan dan kemudian
dihaluskan dengan penumbuk kayu
•   Di ayak dengan saringan No.4, dibagi kedalam 6 pan
• 2 buah pan ditambah air 50 dan 100 cc, 3 pan dijemur selama 30, 60 dan
90 menit; satu pan adalah tanah asli
•   Penumbukan tanah dalam tabung dengan 3 tahap, tahapannya yaitu :
•   Setelah percobaan selesai, tabung+tanah ditimbang = Wm + Ws = …
gram
6

Analisis perhitungan :
Berat isi tanah basah/ asli :
Dengan : t = berat isi tanah basah/ asli
                         Ws = berat tanah basah
                        Wm = berat tabung
                          Vs = isi tanah basah/ asli
                        Vm = isi tabung
Sebagian tanah dalam tabung diambil untuk dihitung kadar airnya.
•   Berat isi kering tanah dapat dihitung :
Dengan : d = berat isi tanah kering (dry density)
                               w = kadar air
•  Pemadatan proctor modifikasi hampir sama dengan standar, hanya saja
tinggi jatuh palu dan jumlah lapis tanah yang berbeda
•  Kurva hasil percobaan pemadatan standar :

• Pada saat derajat kejenuhan tanah S = 100% (rongga udara/ kadar udara
= 0), persamaan berat volume kering (d) adalah:

• Berat volume kering setelah pemadatan, pada kadar air w dengan kadar
udara A, dihitung dengan persamaan.

Contoh soal :
Tabel hasil uji pemadatan standar proctor :
1.  Gambarkan kurva hasil percobaan
2.  Tentukan kadar air optimum dan berat volume kering maksimum
3.  Gambarkan garis – garis kadar udara 0% dan 8%, bila Gs = 2,67

Kurva Hasil Pemadatan :


Uji Rasio Daya Dukung California (CBR)
7

•  Digunakan secara luas untuk evaluasi daya dukung subgrade / tanah


dasar
•   Menjadi standar oleh korps angkatan darat amerika untuk perencanaan
perkerasan (pavement) yang fleksibel
•  Selain laboratorium,bisa dilaksanakan untuk pengujian lapangan

Jenis – jenis CBR


1. CBR lapangan (field CBR)
2.   Untuk perencanaan tebal perkerasan yang lapisan tanahnya sudah tidak
dipadatan lagi
3.  Pemeriksaan dilakukan pada musim penghujan atau kondisi terburuk
4. Evaluasi kepadatan yang sudah dicapai
5. CBR lapangan rendaman(U S CBR)
6. Memperoleh nilai CBR saat tanah mengalami pengembangan (swell)
maksimum
7. Pemeriksaan dilakukan dimusim kemarau
8. Pemeriksaan CBR dikakukan setelah pengembangan selesai

CBR Laboratorium
         Alat CBR laboratorium
•  California Bearing Ratio merupakan suatu perbandingan antara beban
percobaan (test load) dengan beban standar (standard load) dan
dinyatakan dalam persentase
•  Dinyatakan dengan persamaan :
Dimana : PT = beban percobaan (test load)
PS = beban standar (standard load)
•   CBR laboratorium dapat dibedakan atas 2 macam :
1. CBR laboratorium rendaman (soaked laboratory CBR)
2.  CBR laboratorium tanpa rendaman (unsoaked laboratory CBR)
•  Beban standar yang dipakai yaitu :
Contoh hitungan
8

• Dari suatu percobaan CBR di laboratorium diperoleh data – data sebagai


berikut :
Tentukan Nilai CBR?      
Diplot dalam kurva berikut :
Setelah dikoreksi diperoleh hasil – hasil sebagai berikut :
•  Beban pada penetrasi = 2,500 mm
•  Beban plunyer : PT = 1,70 kN
•   Beban standar : PS = 13,50 kN
•  Beban pada penetrasi = 5,000 mm
•   Beban plunyer = PT = 2,35 kN
•   Beban standar : PS = 20,00 kN
CBR tanah = 12,59%

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Pemadatan


A. Pengaruh Macam Tanah
Macam tanah, seperti distribusi ukuran butir , bentuk butiran , berat
jenis dan macam mineral lempung yang terdapat dalam tanah sangat
berpengaruh pada berat volume maksimum dan kadar air optimumnya.

B.  Pengaruh Usaha Pemadatan


Energi pemadatan per volume satuan (E), dinyatakan dalam
persamaan :
E = 
Dengan :
Nb = Jumlah pukulan per lapisan
N I  =   Jumlah lapisan
W  =    Berat pemukul
H =   Tinggi jatuh pemukul
V    =   Volume mould
9

2.5 Spesifikasi Pemadatan Tanah Di Lapangan


Tujuan pemadatan adalah untuk memperoleh stabilitas tanah dan
memperbaiki sifat-sifat teknisnya. Oleh karena itu, sifat teknis timbunan
sangat penting di perhatikan, tidak hanya kadar air dan berat volume
keringnya.
Terdapat dua kategori spesifikasi untuk pekerjaan tanah :
1.  Spesifikasi hasil akhir dari pemadatan
2. Spesifikasi untuk cara pemadatan
Untuk spesifikasi hasil akhir, kepadatan relative atau persen kepadatan
tertentu dispesifikasikan (Kepadatan Relatif : adalah nilai banding dari berat
volume kering dilapangan dengan berat volume kering maksimum
dilaboratorium menurut percobaan standar, seperti Percobaan Standar
Proctor atau Modeifikasi Proctor). Dalam spesifikasi hasil akhir ( Banyak
digunakanpada proek-proyek jalan raya dan pondasi bangunan).
Perlu diingat bahwa memadatkan tanah pada sisi basah  optimum (wet
side of optimum), umumnya menghasilkan kuat geser tanah hasil pemadatan
lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar air pada sisi kering
optimum (dry side of optimum), Sifat-sifat tanah yang lain seperti
permeabilitas dan potensi kembang susut juga dipengaruhi oleh kadar air
saat pemadatan. Karena itu, selain persen kepadatan ditentukan, rentang
kadar air tanah yang akan dipadatkan sebaiknya juga ditentukan.
Untuk spesifikasi cara pemadatan, macam dan berat mesin pemadat,
jumlah lintasan serta ketebalan setiap lapisan juga ditentukan. Hal ini
banyak dipakai untuk proyek pengerjaan tanah yang besar seperti
bendungan.
Hampir semua pemadatan di lapangan menggunakan
penggilas(rollers) jenis penggilas yang umum dipakai adalah :
a. Penggilas besi berpermukaan halus (atau penggilas bentuk drum),
b. Penggilas ban-karet (angin),
10

c. Penggilas kaki-kambing
d. Penggilas getar
a. Penggilas besi berpermukaan harus cocok untuk meratakan permukaan
tanah dasar (subgrades) dan untuk pekerjaan penggilasan akhir pada
timbunan tanah pasir atau lempung.  Penggilas tipe ini dapat memadatkan
100% luasan muka tanah yang diialui rodanya dengan tekanan kontak
antara tanah dan roda sebesar antara 45 sampai 55 psi (antara 310 sampai
380 kN/m2).  Penggilas tipe ini tidak cocok untuk pekerjaan yang
menginginkan tingkat pemadatan yang tinggi pada lapisan yang tebal.
b. Penggilas ban-karet dalam banyak hal masih lebih baik daripada
penggilas besi berpermukaan halus.  Penggilas ban-karet ini pada
dasarnya merupakan sebh kereta bermuatan berat dan beroda karet yang
tersusun dalam beberapa baris.  Baris-baris ban karet ini berjarak dekat
satu sama lain di mana pada setiap baris ban terdapat empat sampai enam
buah ban.  Tekanan kontak di bawah ban berkisar antara 85 sampai 100
psi. (585 sampai 690 kN/m2), dan baris-baris ban tersebut memadatkan
antara 70 sampai 80% luasan tanah yang dilalui penggilas.  Penggilas
ban-karet ini dapat digunakan pada pemadatan tanah tanah pasir dan
lempung.  Pemadatan dicapai dari kombinasi antara tekanan dan
"kneading action" (pemadatan dengan diremas-remas).
c. Penggilas getar sangat berfaedah untuk pemadatan tanah berbutir (pasir,
kerikil, dan sebagainya).  Alat getar dapat saja dipasang pada penggilas
besi berpermukaan halus, penggilas ban-karet, atau pada penggilas kaki-
kambing untuk menghasilkan getaran pada tanah. Pada Gambar  3
ditunjukkan dari prinsip-prinsip dari penggilas getar.  Getaran dihasilkan
dari berputarnya suatu beban yang tidak sentris.
d. Pelat penggetar yang dioperasikan dengan tangan sangat efektif dalam
pemadatan tanah berbutir bila ruang gerak yang tersedia sangat terbatas. 
Model pelat penggetar seperti ini ada yang dilengkapi dengan mesin
yang  dapat menggetarkan beberapa pelat sekaligus.  Mesin seperti ini
11

dapat digunakan ditempat -tempat di mana ruang geraknya lebih leluasa


tetapi tidak cukup leluasa untuk penggilas getar yang besar.
e. Penggilas kaki-kambing adalah berupa silinder (drum) yaiig
mempunyai banyak kaki-kaki  yang menjulur keluar dari drum.  Kaki-
kaki ini mempunyai luas proyeksi penampang sekitar 4 sampai 13 in2 (25
sampai 85 cm2 ). Alat ini saiigat efektif untuk memadatkan tanah
lempung.  Tekanan kontak di ujung kaki-kaki kambing dapat mencapai
antara 200 sampai 1000 psi ( 1380 sampai 6900 kNm2 ). Pada waktu
pemadatan di lapangan, mula-mula pada awal lintasan bagian tanah yang
dipadatkan ialah bagian sebelah bawah dari "lift".  Catatan: suatu
timbunan tanah tidak langsung setinggi timbunan tersebut, tetapi
dihamparkan selapis demi selapis dan setiap lapisan itu dipadatkan
dengan baik.  Setiap lapisan disebut "lift".) Pada lintasan-lintasan
berikutnya barulah tanah di bagian tengah dan atas dari lift ikut
terpadatkan.
f. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan berat volume
pemadatan yang diinginkan di lapangan, yaitu :.  tebal "lift" (satu lapisan
tanah yang dipadatkan), intensitas tekanan yang dihasilkan oleh alat
pemadat, dan besar luasan muka tanah dimana tekanan itu bekerja.
g. Sebabnya ialah bahwa tekanan yang diberikan pada permukaan tanah
akan berkurang menurut kedalamanannya, jadi tingkat pemadatan tanah
juga berkurang menurut kedalamannya.  Selama pemadatan, berat
volume kering dari tanah juga berubah menurut banyaknya jumlah
lintasan tanah terhadap jumlah lintasan penggilas.  Gambar 5a
menunjukkan kurva kepadatan tanah terhadap jumlah lintasan penggilas
pada tanah lempung berlanau.  Berat volume kering dari tanah pada
kadar air tertentu akan meningkat (dengan makin bertambahnya jumlah
lintasan penggilas) sampai pada kira –kira suatu titik tertentu.  Setelah
itu, kepadatan tanah akan menjadi konstan.  Umumnya, kira-kira 10
sampai 15 lintasan sudah akan menghasilkan berat volume kering
maksimum yang secara ekonomis dapat dicapai.
12

2.6  Alat-Alat Pemadatan Dan Prosedur Pemadatan


Alat-alat pemadat
Macam alat penggilas (pemadat) yang akan dipakai bergantung pada
tipe tanah yang akan dipadatkan. Penggilas roda halus atau roda
drum (smooth wheel,smooth drum ruller)  dapat memadatkan tanah 100 %
di bawah rodanya. Penggilas PENEUMATIK, atau penggilas roda
karet (pneumatic tire roller)dapat
13

BAB III
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
      Pada pemadatan timbunan tanah banyak struktur teknik lainnya,
tanah yang lepas haruslah dipadatkan untuk meningkatkan berat volumenya.
Pemadatan tersebut berfungsi  untuk meningkatkan kekuatan tanah,
sehingga dengan demikian meningkatkan daya dukung pondasi diatasnya.
Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak
diinginkan dan meningkatkan kemampatan lereng timbunan.

13

Anda mungkin juga menyukai