Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Umum
Tanah adalah himpunan mineral, bahan organik dan endapan-endapan
yang relatif lepas (loose) yang terletak di atas batuan dasar (bedrock). Ikatan antara
butiran yang relatif lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat organik, atau oksida-
oksida yang mengendap di antara pertikel-partikel. Ruang diantara partikel-partikel
dapat berisi air, udara ataupun keduanya. Proses pelapukan batuan atau proses
geologi lainnya yang terjadi di dekat permukaan bumi akan membentuk tanah.
Pembentukan tanah dari batuan induk dapat berupa proses fisik dan proses kimia.
Proses pembentukan tanah secara fisik yaitu perubahan batuan menjadi partikel-
partikel yang lebih kecil akibat pengaruh angin, erosi, air, manusia, dan lain
sejenisnya. Umumnya pelapukan akibat proses kimia dapat terjadi oleh pengaruh
oksigen, karbondioksida, dan proses-proses kimia yang lain. Hasil pelapukan tanah
dapat dibagi menjadi 2, jika hasil pelapukannya masih berada ditempat asalnya,
tanah tersebut merupakan tanah residual (residual soil) dan apabila berpindah
tempatnya maka disebut tanah terangkut (transported soil) (Hardiyatmo, 2017).
Tanah juga didefinisikan sebagai akumulasi partikel mineral yang tidak
mempunyai atau lemah ikatan partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari
batuan. Semua macam tanah secara umum terdiri dari tiga bahan, yaitu butiran
tanahnya sendiri, serta air dan udara yang terdapat dalam ruangan antara butir-butir
tersebut. Ruangan ini disebut pori (voids). Apabila tanah sudah benar - benar kering
maka tidak akan ada air sama sekali dalam porinya, keadaan semacam ini jarang
ditemukan pada tanah yang masih dalam keadaan asli di lapangan. Air hanya dapat
dihilangkan sama sekali dari tanah apabila kita ambil tindakan khusus misalnya
dengan memanaskannya di dalam oven.
Mekanika tanah merupakan cabang dari ilmu teknik yaitu geoteknik yang
khusus mempelajari tentang perilaku tanah dan sifat yang diakibatkan oleh
tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya gaya yang bekerja pada suatu
tanah. Mekanika tanah memperhatikan kadar air, angka pori, porositas serta derajat
kejenuhan pada tanah. Karakteristik tanah juga merupakan poin terpenting dalam
mekanika tanah. Mekanika tanah merupakan salah satu mata kuliah dalam Teknik
Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pendahuluan

Sipil, yang terdiri dari pembelajaran teori dan praktikum. Praktikum ini harus harus
didasarai dengan pemahama teori praktikum ini harus yang baik (Teguh, 2002).
Mekanika tanah menerapkan praktikum mekanika tanah. Praktikum ini
menitik beratkan pada penyelidikan mengenai keadaan suatu tanah yang akan
digunakan sebagai tempat berdirinya suatu bangunan. Hasilnya berupa data-data
yang selanjutnya dianalisa sampai struktur bangunan dapat ditentukan, tipe fondasi
dan lain-lain sesuai dengan sfiat-sifat yang dimiliki oleh tanah tersebut. Hal-hal
tersebut sangat penting untuk menunjang segi ekonomis dan segi keselamatan baik
untuk bangunan, pemakai maupun pekerja yang ada dan sebagainya (Winda Ayuni,
2017).
Dalam kajian mekanika tanah, hal yang paling penting dari tanah
adalah sifat tanahnya, oleh karena itu praktikum mekanika tanah sangat penting
untuk dilakukan agar mengetahui lebih lanjut mengenai sifat-sifat tanah. Praktikum
mekanika tanah dilakukan dengan beberapa jenis percobaan. Percobaan-percobaan
yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan lapangan
2. Pemeriksaan laboratorium
1.2 Tujuan
Praktikum mekanika tanah dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan.
Tujuan dilaksanakannya praktikum mekanika tanah yang berupa investigasi
lapangan dan percobaan di laboratorium adalah sebagai sebagai berikut:
1. Mengetahui kedalam lapisan tanah keras, serta nilai-nilai daya dukung dari
lapisan tanah sehubungan dengan kedalamannya mengenai daya dukung tanah
(qc), jumlah hambatan letak (qf), dan rasio gesekan (FR).
2. Memperoleh parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan dengan
Standard Penetration Test (SPT).
3. Menentukan tahanan geser tanah pada kondisi undrained (Cu).
4. Menghitung nilai kepadatan (berat isi kering) tanah di lapangan.
5. Mengetahui keadaan lapisan tanah dari jenis tanah tiap kedalam tertentu secara
visual.
6. Mengetahui kadar air suatu contoh tanah.
7. Mendapatkan nilai specific gravity dari butiran tanah.

Jasinta Lizarni Putri – F1G221015


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pendahuluan

8. Mengetahui pembagian butiran dari suatu contoh tanah yang berbutiran kasar
yang tertahan saringan No. 200.
9. Menentukan pembagian butiran tanah yang lolos saringan No.200 dan
lengkung gradasinya.
10. Menentukan kadar air suatu sampel tanah pada batas cairnya.
11. Menentukan kadar air suatu sampel tanah dalam keadaan batas plastis.
12. Menentukan kadar air suatu sampel tanah dalam keadaan batas susut.
13. Menentukan parameter kuat geser tanah kohesi (c) dan sudut geser tanah (Φ).
14. Menentukan kekuatan tekan bebas (tanpa ada tekanan horizontal), qu dalam
keadaan asli (undisturbed) maupun buatan (remoulded) serta menentukan
derajat kepekaan tanah atau sensitifitas tanah (ST).
15. Mendapatkan nilai berat volume kering maksimum (γdry max) dan harga kadar
air optimum (wopt) dari contoh tanah dengan energi tertentu.
16. Menentukan CBR tanah dasar dan campuran agregat yang didapatkan di
laboratorium pada kadar air tertentu.
17. Mengetahui kecepatan konsolidasi dan besarnya penurunan tanah apabila tanah
mendapatkan beban, keadaan tanah di samping tertahan dan diberi beban
drainase arah vertikal.
18. Menentukan parameter-parameter tanah seperti sudut geser tanah (Φ) dan
kohesi (c).
19. Menentukan koefisien permeabilitas (k) dari suatu contoh tanah berbutir halus
seperti pasir halus lanau dan lempung.

Jasinta Lizarni Putri – F1G221015

Anda mungkin juga menyukai