Anda di halaman 1dari 8

Pemadatan Tanah

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Perencanaan Teknik Sipil Ir. Desiana Vidayanti, MT
dan Desain

Abstract Kompetensi
Tana
Tanah h seba
sebaga
gaii pend
penduk
ukun
ungg beban
beban Mahasiswa mampu memahami,
konstruksi terlebih dahulu harus menjelaskan prinsip pemadatan,
dilakukan pemadatan. Pemadatan
bertujuan agar tanah dapat menghitung besarnya kadar air optimal
mencapaitingkat keadaan kekerasan pada tanah pada kepadatan kering
yang optimall. Untuk mencapai kondisi maksimumnya serta menggambar grafik
ini diperlukan pengujian pemadatan di
pemadatan tanah serta mampu
laboratorium untuk mengetahui kadar 
air optimal tanah pada kepadatan menjelaskan prosedur pemadatan tanah
kering maksimumnya. di laboratorium
1. Pengertian Dasar
Pada pembuatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak struktur teknik
lainnya, tanah yang lepas (renggang) haruslah dipadatkan untuk meningkatkan berat
volumenya. Pemadatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga
dengan demikian meningkatkan daya dukung pondasi di atasnya. Pemadatan juga dapat
mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak diinginkan dan meningkatkan
kemantapan lereng timbunan (embankment). Penggilas besi berpermukaan halus (smooth
whell rollers), dan penggilas getar (vibratory rollers) adalah alat-alat yang umum digunakan
di lapangan uniuk pemadatan tanah. Mesin getar dalam (vibroflot) juga banyak digunakan
untuk memadatkan tanah berbutir (granular soils) sampai kedalaman yang cukup besar dari
permukaan tanah. Cara pemadatan tanah dengan sistem ini disebut vibroflotation
(pemampatan getar apung.

2. Prinsip – prinsip Umum

Tingkat pemadatan tanah diukur dari berat volume kering tanah yang dipadatkan. Bila air 
ditambahkan kepada suatu tanah yang sedang dipadatkan, air tersebut akan berfungi
sebagai unsur pembasah (pelumas) pada partikel-partikel tanah. Karena adanya air,
partikel- partikel tanah tersebut akan lebih mudah bergerak dan bergeseran satu sama lain
dan membentuk kedudukan yang lebih rapat/padat. Untuk usaha pemadatan yang sama,
berat volume kering dari tanah akan naik bila kadar air- dalam tanah (pada saat dipadatkan)
meningkat.

Harap dicatat bahwa pada saat kadar air w = 0, berat volume basah dari tanah (γ) adalah
sama dengan berat volume keringnya (γ d), atau

γ  γd ( w  0)  γ 1
Bila kadar airnya ditingkatkan terus secara bertahap pada usaha pemadatan yang sama,
maka berat dari jumlah bahan padat dalam tanah persatuan volume juga meningkat secara
bertahap pula. Misalnya, pada w = w1, berat volume basah dari tanah sama dengan:

γ γ2

Berat volume kering dari tanah tersebut pada kadar air ini dapat dinyatakan dalam:

γd ( w  w1)  γd ( w0 )  γd 

Gambar.1. Prinsip pemadatan.

Setelah mencapai kadar air tertentu w = w 2 (lihat gambar.1) adanya penambahan kadar air 
 justru cenderung menurunkan berat volume kering dari tanah. Hal ini disebabkan karena air 
tersebut kemudian menempati ruang-ruang pori dalam tanah yang sebetulnya dapat
ditempati oleh partikel-partikel padat dari tanah. Kadar air di mana harga berat volume
kering maksimum tanah dicapai disebut kadar air optimum.
Percobaan di laboratorium untuk menentukan kadar air optimum adalah:

Proctor Compaction Test (Uji Pemadatan Proctor, menurut nama pemiliknya, Proctor, 1933).

3. Uji Proctor Standar

Langkah-langkah :

 Tanah dipadatkan dalam sebuah cetakan silinder bervolume 1/30 ft 3 (943,3 cm3)
• Diameter cetakan = 4 in. (= 101 6 mm).
 Selama percobaan lab. Cetakan dikelem pada sebuah pelat dasar dan di atasnya
diberi perpanjangan juga berbentuk silinder.
 Tanah dicampur air dengan kadar yang berbeda-beda dan kemudian dipadatkan
menggunakan penumbuk khusus.
 Pemadatan tanah tersebut dilakukan dalam 3 (tiga) lapisan (tebal lapisan + 1,0 in).
 Jumlah tumbukan adalah 25 x setiap lapisan.
 Berat penumbuk adalah 5,5 lb (massa = 2,5 kg) dan tinggi jatuh sebesar 12 in. (=
304,8 in).
Gambar 2. Alat uji proctor standar a) cetakan, b)penumbuk

Gambar.3. Pemadatan tanah dengan mengunakan penumbuk Proctor standar.


Untuk setiap percobaan, berat volume basah γ dari tanah yang dipadatkan tersebut dapat
dihitung sebagai berikut :


γ  (.1)
V ( m )

di mana :

W = berat tanah yang dipadatkan dalam cetakan

V(m) = volume cetakan (1/30 ft3 943, 3 cm3)

Juga pada setiap percobaan besarnya kadar air dalam tanah yang dipadatkan tersebut

ditentukan di laboratorium. Bila kadar air tersebut diketahui, berat volume kering γd dari
tanah dapat dihitung sebagai berikut :

γ
γd   (.2)
w%
1
100

di mana w% = presentase kadar air.

Harga γd tersebut dapat digambarkan terhadap kadar air untuk mendapatkan berat volume
kering maksimum dan kadar air optimum

Gambar.4 menunjukkan suatu grafik hasil pemadatan suatu tanah lempung berlanau.

Prosedur pelaksanaan Uji Proctor Standar  telah dirinci dalam ASTM Test Designation D-
698 dan dalam AASHTO Test Designation T-99.(Disamping itu ada Modified Proctor )
SOAL :

Sebuah data percobaan laboratorium untuk Uji Proctor Standar memberikan hasil-hasil
sebagaimana tabel berikut.

Berat tanah basah dalam Kadar air (%)


cetakan (g)

2010 12,8

2092 14,5

2114 15,6

2100 16,8

2055 19,2

a. Gambar kurva kepadatan dan carilah berat volume kering maksimum dan kadar air 
optimum tanah yang diuji.
b. Hitunglah berat volume kering untuk kondisi zero air void jika Gs = 2,67. Gambarkan
kurva ρzavl terhadap kadar air.
c. Gambarkan kurva dengan kandungan udara 10%.
d. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengujian pemadatan laboratorium dan apa
kaitan antara pengujian laboratorium dan lapangan.
e. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan suatu tanah.
f. Dari pengujian   Pemadatan Tanah yang telah di pelajari pada Modul ini, carilah
ketentuan pengujian laboratorium berdasarkan ASTM atau SNI
g. Buatlah materi presentasi mengenai pengujian Pemadatan Tanah / Compaction
Daftar Pustaka 

a. M Das, Braja, Indrasurya B Mochtar dan Noor Endah. Mekanika Tanah


(Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), jilid 1. Jakarta : Erlangga.
b. Craig . R.F dan Budi Susilo. 1989. Mekanika Tanah.Jakarta : Erlangga
c. Kovacs, WD dan Holtz. An Introduction to Geotechnical Engineering .
d. Bowlesh,E Joseph.1984.Physical and Geotechnical Properties of Soils.
McGraw Hill.

Anda mungkin juga menyukai