Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Mekanika Tanah Permeability Test

3.10 Uji permeabilitas (Permeability Test)


Uji permeabilitas merupakan percobaan terakhir yang dilakukan pada
praktikum mekanika tanah. Berikut ini ketentuan dari uji permeabilitas:

3.10.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum uji permeabilitas yaitu untuk menentukan koefisien
permeabilitas (k) dari suatu contoh tanah berbutir halus seperti pasir halus lanau
dan lempung.

3.10.2 Dasar teori


Tanah merupakan suatu produk transformasi dari mineral dan bahan
organik yang terkandung atau terletak di permukaan sampai kedalaman tertentu.
Salah satu sifat fisik yang dimiliki oleh tanah merupakan kemampuan dari tanah
untuk meloloskan aliran air yang mengalir melalui ruang pori yang biasanya
disebut sebagai permabilitas suatu tanah. Menurut Susanto (1994), permeabilitas
tanah dapat diartikan sebagai kemampuan dari tanah untuk meloloskan air atau
udara yang nilainya diukur berdasarkan besarnya aliran melalui tanah yang telah
dijenuhi terlebih dahulu per satuan waktu tertentu. Tanah tentunya dipengaruhi
oleh faktor–faktor genetis dan lingkungan. Berikut ini beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi tanah menurut Hillel (1981):
1. Bahan induk.
2. Iklim
3. Organisme hidup (makro dan mikro)
4. Topografi.
5. Waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat panjang.
Nilai permaibilitas dapat ditentukan dengan melkukan pengujian di
laboratorium. Nilai permeabilitas dapat berguna untuk berbagai hal. Koefisien
permeabilitas dianggap sebagai salah satu parameter paling penting yang perlu
diuji pada tanah. Nilai koefisien permeabilitas dianggap penting karena nilai
koefisien permeabilitas dapat membantu peneliti untuk mengetahui sifat,
parameter, daya dukung, dan parameter lain pada tanah (Susanto, 1994). Nilai
permeabilitas dari suatu tanah penting untuk diperhitungkan untuk hal-hal berikut:
1. Mengevaluasi jumlah rembesan (seepage) yang melalui bendungan dan tanggul
sampai ke sumur air.

Ahmad Adril Elfani – F1G221010 1


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Permeability Test

2. Mengevaluasi gaya angkat atau gaya rembesan di bawah struktur hidrolik


untuk analisis stabilitas.
3. Menyediakan kontrol terhadap kecepatan rembesan sehingga partikel tanah
berbutir halus tidak tererosi dari massa tanah.
4. Studi mengenai laju penurunan (konsolidasi) di mana perubahan volume tanah
terjadi pada saat air tersingkir dari rongga tanah pada saat proses terjadi pada
suatu gradien energi tertentu.
5. Mengendalikan rembesan dari tempat penimbunan bahan limbah dan cairan
sisa yang mungkin berbahaya bagi manusia.
Nilai permeabilitas yang dimiliki oleh tanah tentunya sangat dipengaruhi
oleh sifat-sifat fisik pada tanah. Perubahan yang terjadi pada suhu air yang
mengalir melalui pori-pori tanah juga akan mempengaruhi besarnya nilai
permeabilitas tanah. Tanah pada kondisi jenuh air didalamnya dapat memiliki
nilai permeabilitas yang bervariasi diantara limit yang cukup luas, Nilai
permeabilitas yang dimiliki oleh tanah dengan kondisi jenuh air dapat berkisar
mulai kurang dari 25 centimeter tiap tahun pada tanah liat yang padat, sampai
dengan beberapa ribu meter per tahun dalam formasi kerikil. Terdapat beberapa
persamaan yang akan digunakan dalam uji permeabilitas pada tanah. Berikut ini
persamaan yang digunakan dalam percobaan uji permeabilitas tanah:
k . ρw . g
K= (3.30)
μ
Keterangan:
K = koefisien absolut (cm2).
k = rembesan absolut.
ρw = rapat massa air (g/cm3).
μ = koefisien kekentalan air (g/cm.det).
g = percepatan gravitasi (cm/det2).
Yw
k= (3.31)
η
Keterangan:
k = rembesan absolut.
Yw = berat volume air.
η = rembesan absolut.
P v2
h=❑ + +z (3.32)
w 2g
Keterangan:
h = tinggi energi total (m).

Ahmad Adril Elfani – F1G221010 2


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Permeability Test

P
= tinggi energi tekanan (m).
❑w
v2
= tinggi energi kecepatan (m).
2g
P = tekanan air (t/m2 atau kN/m2).
v = kecepatan air (m/s).
w = berat volume air (t/m3 atau kN/m3).
g = percepatan gravitasi (m/dt2).
z = tinggi energi elevasi (m).
v = k.i (3.33)
q = k.i.A (3.34)
Keterangan:
v = keceapatan air (cm/det).
I = gradien hidrolik.
k = koefisien permeabilitas (cm/det).

3.10.3 Peralatan
Dalam hal ini, peralatan yang digunakan untuk praktikum uji permeabilitas
yaitu sebagai berikut :
1. Alat permeabilitas
2. Batu pori
3. buret
4. stopwatch
5. termometer
6. kertas saring
7. lem kayu

Alat permeabilitas Batu pori Buret

Ahmad Adril Elfani – F1G221010 3


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Permeability Test

Stopwatch termometer Kertas saring

Lem kayu

Gambar peralatan praktikum uji permeabilitas

3.10.4 Prosedur percobaan


Dalam hal ini, prosedur percobaan yang dilakukan pada praktikum tentang
uji permeabilitas yaitu sebagai berikut :
1. Ukur dan catat diameter dalam dari buret dan permeameter.
2. Timbang berat permeameter ditambah batu pori dan kertas saring sampai
ketelitian 0,1 gram.
3. Masukkan contoh tanah kedalam permeameter dengan terlebih dahulu
menempatkan batu pori di bagian atas dan bawah dari permeameter, sehingga
banda uji yang sudah dilapis kertas saring terapit oleh kedua batu pori.
4. Timbang permeameter yang telah berisi contoh tanah, batu pori dan kertas
saring.
5. Celah antara contoh tanah dan permeameter diberi lem kau agar air tidak
dapat lewat melalui celah-celahnya.
6. Letakkan permeameter yang telah berisi benda uji pada posisinya kemudian
ditutup dan dihubungkan dengan buret.
7. Tutup kran pada buret dan isi buret dengan air.

Ahmad Adril Elfani – F1G221010 4


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Permeability Test

8. Jenuhkan contoh tanah dengan cara membuka kran pada buret dan
membiarkab air mengalir melalui contoh tanah sehingga air keluar dari bawah
permeameter.
9. Isi kembali buret dengan air hingga suatu ketinggian dan ukur tinggi muka air
tersebut dari ujung bawah contoh tanah untuk mendapatkan h1
10. Alirkan air dan tekanlah stopwatch. Biarkan air mengalir melalui contoh
tanah hingga air dalam buret hampir kosong atau hingga ketinggian tertentu.
Stop aliran air dan tekanlah stopwatch, baca tinggi muka air pada buret untuk
mendapatkan nilai h2 .
11. Ukur dan catat suhu air dalam buret.
12. Buret diisi kembali dengan air dan percobaan diulangi dua kali lagi.
13. Nilai h1 dan h2 diambil sama.
14. Catat suhu air dalam buret untuk setiap percobaan.

Ahmad Adril Elfani – F1G221010 5


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Permeability Test

Ahmad Adril Elfani – F1G221010 6


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Permeability Test

Ahmad Adril Elfani – F1G221010 7


Laporan Praktikum Mekanika Tanah Permeability Test

Ahmad Adril Elfani – F1G221010 8

Anda mungkin juga menyukai