Anda di halaman 1dari 13

MODUL V

UJI PERMEABILITAS CONSTANT HEAD WALL PERMEAMETER

SHIFT : Selasa ( 16.00 18.00 )


ASISTEN :
1. Robbyanto 12112092
2.Tiara Ardrianie Putri 12112088
3.Rezza Danidiputra 12113079
4. Dominicus Vincent 12112013
5.Risky Hartawan 12112095
6. Andrew Federico Karubaba 12113604

NAMA

: Gagah Arofat

NIM

: 12113045

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


LAB HIDROGEOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Permeabilitas adalah sifat-sifat fisik batuan untuk mengalirkan fluida melalui pori-pori
yang saling berhubungan. Permeabilitas sangat diperlukan untuk mengetahui sifat fisik tanah
atau batuan dalam merancang suatu bagunan seperti menghitung debit rembesan (dalam tanah
di bawah suatu struktur, di dalam tubuh bendungan dari tanah) , menghitung uplift (gaya
angkat) di bawah bangunan air dan menganalisis kestabilan struktur akibat piping pada
bendungan.
1.2 Tujuan
Menghitung permeabilitas suatu sampel batuan menggunakan head wall parameter dengan
menerapkan hukum Darcys
1.3 Alat dan bahan
Nomor Alat
1.

Kompresor Udara

2.

Manometer
Tekanan

3.

Tabung Air

4.

Jangka Sorong
Pengukuran Maksimum
200 mm
Ketelitian
0,05 mm

5.

Tabung Sampel

Gambar

(Core Container)

6.

Tabung Ukur Volume

7.

Selang Tekanan Tinggi

8.

Timer atau Stopwatch

9.

Fitting

1.3 Langkah kerja


-

Mengukur diameter dan panjang sampel yang akan diuji


Memasangang sampel pada fitting
Memasang selang pada fitting
Mengatur kompresor agar tetap 1 cmHg
Menghitung tinggi kenaikan air pada tabung ukur setiap 5 detik, sampai pada debit 0

BAB II
DASAR TEORI
Permeabilitas adalah sifat-sifat fisik batuanr untuk dapat mengalirkan fluida melalui pori-pori
yang saling berhubungan. Permeabilitas dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1.Permeabilitas Absolut adalah permeabilitas bila fluida yang mengalir dalam media berpori terdiri
hanya satu macam fluida.
2.Permeabilitas Efektif adalah permeabilitas bila fluida yang mengalir dalam media berpori lebih dari
satu macam fluida (misal minyak, gas, cair).
3.permeabilitas Relatif adalah perbandingan antara permeabilitas efektif dengan permeabilitas
absolut.
Klasifikasi Permeabilitas

Kualitas

Nilai Permeabilitas (darcy)

Sangat Buruk

< 1 mD

Buruk

1 mD 50 mD

Sedang

50 mD 200 mD

Baik

200 mD 500 mD

Sangat Baik

> 500 mD

Batuan berpori mempunyai permeabilitas 1Darcy apabila fluida dengan viskositas 1 cp, mengalir
melalui batuan ini yang bersisi 1 cm dengan laju aliran 1 cm3/detik pada perbedaan tekanan sebesar
1 atm.

K
Q
L
H
A

Q.L
H .A
=
=
=
=
=
=

debit air
dV / dt
panjang sampel
head
constant pressure x 1000
luas ujung-ujung sampel

Derajat permeabilitas dinyatakan dalam nilai koefisien permeabilitas = k (satuan : cm/det


atau m/det).

BAB III
DATA DAN PENGOLAHAN
3.1 Data

No

Waktu
Kumulatif
(sekon)

Head
(kg
f/m^2)

Debit
(cm/sekon)

0.01738

51

255

33.4

0.01173

49

0.01721

52

260

33.1

0.01162

48.7

0.01710

53

265

32.8

0.01152

20

48.5

0.01703

54

270

32.5

0.01141

25

48.2

0.01693

55

275

32.3

0.01134

30

47.8

0.01679

56

280

31.9

0.01120

35

47.5

0.01668

57

285

31.6

0.01110

40

47.2

0.01658

58

290

30.9

0.01085

45

46.8

0.01643

59

295

30.6

0.01075

10

50

46.5

0.01633

60

300

30.4

0.01068

11

55

46.1

0.01619

61

305

30.1

0.01057

12

60

45.7

0.01605

62

310

29.8

0.01046

13

65

45.4

0.01594

63

315

29.4

0.01032

14

70

45.1

0.01584

64

320

29.1

0.01022

15

75

44.8

0.01573

65

325

28.9

0.01015

16

80

44.5

0.01563

66

330

28.6

0.01004

17

85

44.2

0.01552

67

335

28.2

0.00990

18

90

43.8

0.01538

68

340

27.9

0.00980

19

95

43.5

0.01528

69

345

27.6

0.00969

20

100

43.2

0.01517

70

350

27.3

0.00959

21

105

42.8

0.01503

71

355

27

0.00948

Waktu
Kumulatif
(sekon)

Head
(kg
f/m^2)

Debit
(cm/sekon)

49.5

1
2

10

15

No

22

110

42.6

0.01496

72

360

26.8

0.00941

23

115

42.3

0.01485

73

365

26.5

0.00931

24

120

41.9

0.01471

74

370

26.1

0.00917

25

125

41.5

0.01457

75

375

26.8

0.00941

26

130

41.2

0.01447

76

380

26.5

0.00931

27

135

40.9

0.01436

77

385

25.5

0.00895

28

140

40.6

0.01426

78

390

24.7

0.00867

29

145

40.3

0.01415

79

395

24.5

0.00860

30

150

40

0.01405

80

400

24.2

0.00850

31

155

39.7

0.01394

81

405

23.8

0.00836

32

160

39.4

0.01384

82

410

23.5

0.00825

33

165

39

0.01370

83

415

23.2

0.00815

34

170

38.7

0.01359

84

420

23

0.00808

35

175

38.4

0.01348

85

425

22.8

0.00801

36

180

38

0.01334

86

430

22.4

0.00787

37

185

37.8

0.01327

87

435

22.1

0.00776

38

190

37.5

0.01317

88

440

21.7

0.00762

39

195

37.2

0.01306

89

445

21.4

0.00752

40

200

36.8

0.01292

90

450

21.1

0.00741

41

205

36.5

0.01282

91

455

20.8

0.00730

42

210

36.2

0.01271

92

460

20.5

0.00720

43

215

35.9

0.01261

93

465

20.2

0.00709

44

220

35.6

0.01250

94

470

19.4

0.00681

45

225

35.3

0.01240

95

475

19.1

0.00671

46

230

35

0.01229

96

480

18.8

0.00660

47

235

34.6

0.01215

97

485

18.5

0.00650

48

240

34.3

0.01225

98

490

19.9

0.00699

49

245

34

0.01214

99

495

19.6

0.00688

50

250

33.7

0.01204

100

500

18.2

0.00639

No

Waktu
Kumula
tif
(sekon)

Head
(kg
f/m^2)

Debit
(cm/sekon)

101

555

17.9

102

560

17.6

103

565

17.3

104

570

17

105

575

16.7

106

580

16.2

107

585

16

108

590

15.7

109

595

15.4

110

600

15.1

111

605

14.9

112

610

14.5

113

615

14.2

114

620

14

115

625

13.7

116

630

13.4

117

635

13

118

640

12.7

119

645

12.4

120

650

12.1

No

Waktu
Kumulatif
(sekon)

Head
(kg
f/m^2)

Debit
(cm/sek
on)

0.00629

131

705

8.8

0.00309

0.00618

132

710

8.5

0.00298

0.00608

133

715

8.2

0.00288

0.00597

134

720

7.9

0.00277

0.00586

135

725

7.5

0.00263

0.00569

136

730

7.2

0.00253

0.00562

137

735

6.9

0.00242

0.00551

138

740

6.6

0.00232

0.00541

139

745

6.4

0.00225

0.00530

140

750

0.00211

0.00523

141

755

5.6

0.00197

0.00509

142

760

5.3

0.00186

0.00499

143

765

0.00176

0.00492

144

770

4.7

0.00165

0.00481

145

775

4.6

0.00162

0.00471

146

780

0.00140

0.00457

147

785

3.7

0.00130

0.00446

148

790

3.5

0.00123

0.00435

149

795

3.2

0.00112

0.00425

150

800

2.9

0.00102

121

655

11.8

122

660

11.5

123

665

11.2

124

670

10.9

125

675

10.6

126

680

10.3

127

685

9.9

128

690

9.6

129

695

9.3

130

700

9.1

0.00414

151

805

2.5

0.00088

0.00404

152

810

2.2

0.00077

0.00393

153

815

1.9

0.00067

0.00383

154

820

1.6

0.00056

0.00372

155

825

1.3

0.00046

0.00362

156

830

0.00035

0.00348

157

835

0.7

0.00025

0.00337

158

840

0.4

0.00014

0.00327

159

845

0.00000

0.00320

3.2 Pengolahan
Keterangan : nilai K sudah disertakan dalam data dengan menggunakan rumusan

Q.L
H .A

Panjang sampel = 6,3 cm


Panjang diameter = (4.78 +4,77 + 4,79) / 3= 4,78 cm
Luas (A ) = x 3,14 x 4,782 = 17,94 cm2

Debit vs Waktu komulatif


60
y = -0.0569x + 48.286
R = 0.9961

50

Debit (cm/s)

40
30

Series1
Linear (Series1)

20
10
0
0

200

400

600

800

1000

Waktu komulatif (s)

Debit vs K

y = 0.0004x - 4E-17
R = 1

0.02000

K (Darcy )

0.01800
0.01600
0.01400
0.01200
0.01000
0.00800

Series1

0.00600
0.00400

Linear (Series1)

0.00200
0.00000
-0.00200 0

20

40
Debit (cm / s)

60

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Cara pembacaan grafik di atas di mulai dari kanan ke kiri. Pada grafik terlihat bahwa
perjalanan permeabilitas, antara debit terhadap waktu mengalami penuriunan sampai pada
nilai debit yang berarti sampel sudah dalam keadaan jenuh sehingga volume penuh dan tidak
bisa mengalirkan air,. Pada percobaan ini dilakukan selama dari 14 menit, sedangkan pada
umumnya waktu yang dibutuhkan sampai pada sampel mengalami penjenuhan +/- 10 menit
hal ini dikarenakan keadaan sampel yang lebih kering sehingga air yang ada dalam tubuh
sampel sedikit.Pada grafik tersebut sesuai dengan teori dimana semakin lama makan
kecepatan fluida mengalir akan menuju nilai nol, pada percobaan ini tekanan dibuat konstan 1
(kg f/m^2) sehingga tidak mempengaruhi laju permeabilitas.Jika diperhatikan dengan
seksama hubungan antara permeabilitas ( k ) terhadap kecepatan adalah berbanding lurus. Hal
itu dapat kita analisis, semakin kecil nilai kecepatan, maka semakin kecil juga nilai
permeabilitasnya,begitu juga sebaliknya,hal ini berarti jika batuan memiliki permeabilitas
yang tinggi maka juga memiliki porositas yang tinggi juga sehingga mempercepat dalam laju
fluida yang masuk dalam batuan tersebut.Permeabilitas yang dilakukan pada praktikum ini
merupakan permeabilitas absolute karena hanya menggunakan satu media fluida yaitu
air,atuan untuk permeabilitas adalah Darcy,dari hasil percobaan diatas, permeabilitas yang
didapatkan berbeda-beda, dari nilai 0 sampai maksimal 0.017383 sedangkan untuk rata
ratanya 0.008593 penyebabnya adalah faktor permeabilitas yang diantaranya dipengaruhi oleh
viskositas fluida , laju aliran fluida panjang core, luas penampang core, dan beda tekanan
tetapi pada praktikum ini hanya laju aliran fluida karena kita hanya menggunakan satu sampel
dan satujenis fluida sampai pada keadaan jenuh.

4.2 Saran
-Menghitung ketinggian air dalam tabung ukur secara teliti
-Pasang sampel pada fitting secara rapat agar tidak bocor
-Usahakan tekanan kompresor selalu 1 (kg f/m^2)

Daftar Pustaka

Notosiswoyo, Sudarto dan Iskandar, Irwan.2015.MODUL PRAKTIKUM TA-3213


SUMBER DAYA AIRTANAH.Bandung : Program Studi Teknik Pertambangan,FTTM ITB.
Fetter, CW .Applied Hydrogeology, Prentice Hall, 1994 (halaman 113-124)
Marsily Ghislain de ,Groundwater Hydrology for Enginer ,Cademic Press (Halaman
58 82 )

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai