Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN MINI RISET

MATA KULIAH : FISIKA BATUAN

DOSEN PENGAMPU : Dr. Rita Juliani S.Si , M.Si

KELOMPOK 4
A I S YA H U M I R A M A D H A N I S A M O S I R ( 4 1 8 3 2 4 0 0 1 6 )
R A G I L N I C H O L A S S I TA N G G A N G ( 4181240006 )
JUDUL MINI RISET

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


NILAI PENGUKURAN PERMEABILITAS PADA BATUAN

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

METODE PELAKSANAAN

ANALISIS DATA
REFRENSI BUKU YANG BERKAITAN

1. Identitas Buku
Judul : Fisika Batuan
Penulis : Prof. Dr. Sismanto
Penerbit : Universitas Gadjah Mada
Kota : Yogyakarta
Tahun : 2012
REFERENSI JURNAL YANG BERKAITAN

1. Pengaruh Ukuran Butir Terhadap Porositas Dan Permeabilitas Pada Batu Pasir, M.Irham, Meida
Yustiana, Jurnal Fisika, Universitas Diponegoro ,Semarang, ISSN: 1410-9662, Volume 9 ,Tahun
2006, Hal 191-195.
2. Estimasi Hubungan Porositas Dan Permeabilitas Pada Batu Basir , Ita Noviyanti, Jurnal Fisika,
Fmipa, Universitas Diponegoro, Semarang, Issn :1440-9662 Volume 8 , Tahun 2005, Hal 87-89.
3. Model Aliran Fluida Cair Pada Batuan Berpori Terdistribusi Acak, Arsali, Jurnal Penelitian
Sains Jurusan Fisika, Universitas Sriwijaya, Palembang, Tahun 1997. Hal :10-21
4. Menguji Pengukuran Saturasi Fluida Dan Permeabilitas Pada Inti Batuan , Jefri Deswanto,
Jurnal Teknik Peminyakan, Universitas Islam Riau , Tahun 2016
5. Estimasi Nilai Porositas Dan Permeabilitas Dengan Pendekatan Rock Physics (DRP) Pada
Sampel Batu Pasir , Benyamin, Eliza Veronica, Jurnal Teknik Geofisika Eksplorasi, ITS,
Lampung,tahun 2019,hal 34-44
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

 Kajian tentang Fisika Batuan ini mempelajari sifat fisika bumi dan sifat fisika elemen pembentuk bumi. Dengan
mengetahui dan memahami sifat fisika bumi ini akan memberikan manfaat yakni meningkatkan mutu
keselamatan dan kesejahteraan manusia. Dalam kajian ini, sifat fisika bumi yang akan diteliti adalah
permeabilitas batuan.

 Permeabilitas merupakan salah satu parameter fisika yang sangat penting dalam ilmu geofisika. Parameter ini
menjadi dasar untuk berbagai disiplin ilmu dalam ilmu geofisika lainnya serta menjadi salah satu parameter
karakteristik dasar untuk menentukan apakah suatu lapisan reservoir dapat memproduksi minyak dan gas
 Selain itu, dalam lingkup masalah lingkungan, permeabilitas dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang berhubungan dengan seepage (rembesan) di bawah bendungan, didipasi air akibat
pembebanan tanah, dan drainase dari lapisan subgrade, bendungan, atau timbunan. Tegangan efektif yang
diperlukan dalam perhitungan masalah-masalah lingkungan di atas juga secara tidak langsung berkaitan
dengan permeabilitas.
Rumusan Masalah 
Bagaimana cara mengetahui faktor faktor yang memperngaruhi pengukuran nilai permeabilitas
dalam suatu batuan

Batasan Masalah 
a. Nilai permeabilitas yang dicari merupakan permeabilitas absolut, yang merupakan nilai
permeabilitas dengan 1 jenis fluida saja.
b. Fluida yang digunakan dalam percobaan merupakan air.
c. Sampel yang digunakan merupakan batuan sedimen.
Tujuan :
Dapat mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pengukuran nilai permeabiliitas dalam suatu
batuan

Manfaat :
a) Penulis akan semakin memahami faktor faktor yang mempengaruhi pengukuran nilai
permeabiliitas dalam suatu batuan
b) Dapat dijadikan sebagai refrensi untuk melakukan percobaan pengukuran nilai permeabilitas
pada batuan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

Permeabilitas adalah kemampuan batuan reservoir untuk dapat meloloskan fluida reservoir
melalui pori batuan yang saling berhubungan tanpa merusak partikel pembentuk batuan
tersebut. Jadi permeabilitas merupakan tingkat kemudahan mengalirnya fluida melalui
pori-pori batuan, Pada umumnya hasil analisa sampel core yang diperoleh dari reservoir
memberikan harga permeabilitas yang berbeda, hal ini menunjukkan sifat
ketidakseragaman dari batuan reservoir tersebut.

Henry Darcy dianggap sebagai pelopor penyelidikan permeabilitas sehingga untuk satuan
permeabilitas adalah darcy.
Jenis-Jenis Permeabilitas :

1. Permeabilitas absolut

Permeabilitas batuan yang jenis fluidanya hanya 1 jenis atau 1 fasa yang bersifat non-reaktif, seperti gas,
fluida, air saja

2. Permeabilitas efektif
Nilai permeabilitas yang dalam batuannya terdapat 2 atau lebih jenis fluida.
3. Permeabilitas relatif

Nilai rasio antara nilai permeabilitas absolut dengan permeabilitas efektif .

Istilah non-reaktif mengacu pada reaksi antara fluida dengan batuannya. Contohnya, permeabilitas yang diukur
pada batuan clay-rich tergantung dari nilai salinitas airnya. Air brine yang memiliki nilai salinitas kecil akan
mengakibatkan swelling/pelembungan sehingga mengurangi nilai permeabilitas.

Nilai permeabilitas merupakan parameter fisika batuan yang terkait erat dengan rongga atau pori batuan. Maka
itu nilai permeabilitas dapat dipengaruhi oleh :

a. Porositas (besar pori batuan). Namun, porositas yang dapat mempengaruhi nilai permeabilitas adalah nilai
porositas efektif atau porositas dari pori-pori batuan yang saling terhubung.
b. Ukuran butir batuan
c. Susunan pori-pori batuan (sortasi dan keseragaman butir)
 
Berdasarkan hukum Darcy, aliran air dalam tanah pada umumnya berupa aliran laminar (aliran yang partikel-
partikelnya bergerak secara teratur, lintasannya sejajar), sehingga berlaku :

……………………..….……………………(1)

dengan :

v = kecepatan (cm/detik)

k = koefisien permeabilitas (mD)

i = gradien hidrolik.

Persamaan (1) dapat diartikan sebagai berikut : kecepatan suatu fluida saat melewati batuan/medium
diengaruhi oleh koefisien permeabilitas dan nilai gradien hidrolik. Semakin besar nilai gradien hidrolik
(perbandingan tekanan terhadap jarak pergerakan fluida)
Besarnya debit atau volume air yang mengalir per satuan waktu dapat dirumuskan sebagai
berikut :

……………………………………(2)
dengan :
q = debit (m3/s)
A = luas tampang tanah yang dialiri air (m2)
v = kecepatan aliran (m/s)
t = waktu/lama fluida mengalir dalam sampel

 
Persamaan (1) disubstitusikan ke dalam persamaan (2) sehingga mendapatkan rumus :
q=k×A×i……………………………………………….…………(3)

Gambar 2.3 Ilustrasi eksperimen Darcy


Untuk mengetahui nilai k (permeabilitas) dilakukan dengan cara mengukur penurunan tinggi muka air
selama periode waktu tertentu dan pada saat ini tegangan air menjadi tidak tetap sehingga rumus Darcy
dapat digunakan. Misalnya pada ketinggian air (h), perubahan tinggi (dh) akan membutuhkan waktu (dt),
maka koefisien permeabilitas dapat diturunkan dari rumus Darcy sehingga:

……………………………………….(3)

Dalam rumus tersebut, nilai q adalah variable yang merupakan nilai volume air yang melewati batuan
per 1 detik, sedangkan perbedaan tinggi (h) merupakan nilai variable yang didapatkan pada saat
pengukuran.
 
Nilai dari permeabilitas batuan terdiri dari beberapa besaran. Nilai tersebut menunjukkan dari sifat
impermeable (tidak dapat mengalir) seperti magmatit, anhidrit padat, permeabilitas kecil seperti lapisan shale
dan krbonat, sampi permeabilitas tinggi seperti limestone. Klasifikasi nilai permeabilitas dapat terlihat di
gambar berikut.
 
BAB III
METODE PELAKSANAAN

1. Alat dan Bahan


a) Sampel batuan (core)
b) Permeameter tabung
c) Kertas membran yang sudah disesuaikan ukurannya
d) Wadah air
e) Selang air
f) Stopwatch
g) Jangka sorong

2. Tahap Pelaksanaan

Studi literatur Persiapan Alat dan Bahan Design Alat Sederhana Uji Pengukuran
nilai Permeabilitas
3. Bentuk Design Alat
4. Prosedur Pelaksanaan

i. Siapkan alat yang dibutuhkan tanpa memasukkan sampel atau core batuan dalam permeameter tabung.
ii. Ambil sampel atau core batuan, ukur diameter dan panjang dengan menggunakan jangka sorong.
iii. Masukkan kertas membran pertama ke dalam permeameter tabung.
iv. Masukkan sampel atau core batuan ke permeameter tabung diatas kertas membran.
v. Pastikan sumber air menyala dan dapat dialirkan ke dalam permeameter tabung.
vi. Nyalakan sumber air.
vii. Tunggu hingga air menembus core hingga air dapat keluar pada saluran keluarnya.
viii. Pada saat air menembus core atau naik pada permeameter, otomatis air juga naik mengisi buret.
ix. Pada saat air keluar pada saluran keluarnya, otomatis pada buret air juga berhenti mengisi atau naik.
x. Hitung tinggi antara tinggi air dalam buret dan tinggi air dalam permeameter pada keadaan setimbang
tersebut.
xi. Siapkan stopwatch, hitung volume air yang keluar pada saluran keluar pada batas waktu tertentu.
5. Lembar Hasil pengukuran

No h1 h2 Volume Waktu Panjang Luas Permukaan Δh Permeabilitas Rata-rata


(cm (cm) permeabilitas
(ml) (s) (cm) (cm2) (cm) (cm/s)
)
(cm/s)
1.                  
1.                  
1.                  
2.                  
2.                  
2.                  
3.                  
3.                  
3.                  

Tabel Data sheet percobaan permeabilitas


BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Hipotesis Percobaan
Dalam percobaan mini riset ini praktikan menguji untuk nilai panjang batuan yang diukur tersebut
bernilai 27,6 cm yang disesuikan dengan variasi yang sama antara percobaan pertama dengan percobaan
berikutnya. Begitu hal nya untuk luas permukaan batuan yang diuji memiliki ukuran 9,1 cm yang
disesuaikan dengan variasi yang sama antara percobaan pertama dengan percobaan selanjutnya.
Sedangkan untuk volume air untuk percobaan tersebut diberikan 3 variasi nilai yaitu volume 300 ml,
600ml dan 900 ml
2. Tabel hasil Percobaan

No h1 h2 Volume Waktu Panjang Luas Permukaan Δh Permeabilitas Rata-rata


(cm) (cm) (ml) (s) (cm) (cm2) (cm) (cm/s) permeabilitas
(cm/s)
1. 98 82 300 37 27.6 9.1 16 1,091 x 3,494 x
1. 77 66 600 92 27.6 9.1 11 1,949 x 3,494 x
1. 62 53 900 113 27.6 9.1 9 3,087 x 3,494 x
2. 95 81 300 25 27.6 9.1 14 1,515 x 3,494 x
2. 75 67 600 71 27.6 9.1 8 3,473 x 3,494 x
2. 54 41 900 93 27.6 9.1 13 1,631 x 3,494 x
3. 90 80 300 20 27.6 9.1 10 9,862 x 3,494 x
3. 70 64 600 65 27.6 9.1 6 5,057 x 3,494 x
3. 45 39 900 87 27.6 9.1 6 3,779 x 3,494 x
Hasil pengukuran untuk percobaan 1 :

Data yang didapatkan berupa nilai permeabilitas 3 sampel batuan dengan variasi 3 Volume air
yang berbeda (300, 600, 900) dalam satuan ml. Dengan menggunakan skema alat seperti gambar
3.1, didapat nilai permeabilitas. Salah satu contoh perhitungannya seperti berikut:

k=

k=

k = 1,091 x
3. Pembahasan

Dapat dilihat dalam table nilai nilai permeabiltas tiap percobaan bahwa dapat diperhatikan
tiap sampel batuan dengan variasi volume dapat menghasilka waktu dan Δh yang berbeda-
beda. Sampel batuan pertama menghasilkan nilai permeabilitas yang terus naik nilainya.
Sampel batuan kedua menghasilkan nilai permeabilitas yang cenderung tidak naik/turun
menurut variasi volume yang diberikan. Begitu juga dengan sampel ketiga nilai permeabilitas
cenderung turun. Apabila kita perhatikan, ada 1 variabel yang menyebabkan rancunya nlai
permebilitas. Hal itu adalah Δh, dimana semakin kecil nilai Δh maka semakin besar nilai
permeabilitas suatu batuan. Artinya Δh berbanding terbalik dengan k.
BAB V
KESIMPULAN

Permeabilitas suatu batuan didefinisikan sebagai ukuran untuk mengukur kemampuan


batuan untuk mengalirkan atau meloloskan fluida. Suatu batuan dapat dikatakan
mempunyai suatu nilai permeabilitas yang tinggi apabila fluida dapat mengalir dengan
mudah lewat batuan. Nilai permeabilitas ini dipengaruhi dengan rongga antar butiran yang
di dalam batuan. Rongga antar butiran tersebut saling berhubungan sehingga membentuk
jalur agar fluida bisa mengalir. Selain itu berdasarkan pengukuran yang dilakukan nilai
permeabilitas batuan dipengaruhi oleh besar volume air yang terkandung dalam rongga
batuan tersebut , selain itu ada nya perbedan nilai Δh membuat nilai permeabilitas batuan
juga berbeda pula dimana Δh berbanding terbalik dengan k, semakin besar nilai Δh maka
semakin kecil nilai k

Anda mungkin juga menyukai