Sungai adalah saluran alamiah di permukaan bumi yang menampung dan menyalurkan air hujan dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah dan akhirnya bermuara di danau atau di laut. Di dalam aliran air terangkut juga material- material sedimen yang berasal dari proses erosi yang terbawa oleh aliran air dan dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan akibat sedimentasi di mana aliran air tersebut akan bermuara yaitu di danau atau di laut. Sedimen yang dihasilkan oleh proses erosi dan terbawa oleh aliran air akan diendapkan pada suatu tempat yang kecepatan alirannya melambat atau terhenti. Peristiwa pengendapan ini dikenal dengan peristiwa atau proses sedimentasi (Agustian dkk, 2020). Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi parit, atau jenis erosi tanah lainnya. Sedimen umumnya mengendap di bagian bawah kaki bukit, di daerah genangan banjir, di saluran air, sungai, dan waduk. Hasil sedimen (sediment yield) adalah besarnya sedimen yang berasal dari erosi yang terjadi di daerah tangkapan air yang diukur pada suatu periode waktu dan tempat tertentu. Proses erosi yang terdiri atas tiga bagian, yaitu pengelupasan (detachment), pengangkutan (transportasion), dan pengendapan (sedimentation) (Rauf & Nur, 2019) . Sedimentasi menyebabkan pendangkalan sungai, hal itu terjadi karena ketinggian sedimentasi mengurangi kedalaman dari air, kalau pendangkalan melebihi kedalaman sungai, bisa menyumbat aliran sungai dan terjadilah banjir. Selain itu pendangkalan sungai juga bisa mengakibatkan meluapnya air sungai, jika terdapat debit air yang banyak yang melebihi kemampuan daya tampung aliran sungai. Proses sedimentasi pada daerah sungai merupakan kejadian yang simultan yang dapat mengakibatkan pendangkalan pada dasar sungai dan perubahan elevasi sehingga akan mempengaruhi morfologi sungai, perubahan morfologi sungai tersebut sedikit banyak mempengaruhi ketersediaan air di lingkungan sekitar, pada musim kemarau akan berdampak kekurangan air dan sedangkan pada musim penghujan akan mengalami kebanjiran (Pangestu & Haki, 2013). Mengingat kompleksitas dan urgensi masalah tersebut, maka diperlukan suatu penanganan yang dapat mereduksi kedalaman pada lubang gerusan berupa bangunan pengendali gerusan yang di sekitar pilar-pilar maupun abutment. Usaha untuk melakukan proteksi terhadap bangunan sungai sering kali dilakukan untuk mengurangi kedalaman pada lubang gerusan (Sudiyono dkk, 2015). Oleh karena itu, kami kelompok X (Sepuluh) Teknik Sipil melakukan Praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada Percobaan Sediment Transport Channel di Laboratorium Teknik Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara dengan menggunakan alat Sediment Transport Demonstration Channel yang bertujuan untuk mengetahui awal gerak butir sedimen, mengetahui besar debit muatan sedimen, mengetahui kondisi pergerakan butiran sedimen, serta untuk mengetahui pengaruh penambahan debit dan kemiringan saluran terhadap pergerakan sedimen.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada Percobaan Sediment Transport Channel adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengetahui awal gerak butir sedimen? 2. Bagaimana cara mengetahui besar debit muatan sedimen? 3. Bagaimana cara mengetahui kondisi pergerakan sedimen? 4. Bagaimana cara mengetahui pengaruh penambahan debit dan kemiringan saluran terhadap pergerakan sedimen?
1.3 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada Percobaan Sediment Transport Channel adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui awal gerak butir sedimen. 2. Untuk mengetahui besar debit muatan sedimen. 3. Untuk mengetahui kondisi pergerakan sedimen. 4. Untuk mengetahui pengaruh penambahan debit dan kemiringan saluran terhadap pergerakan sedimen. 1.4 Manfaat Percobaan 1.4.1 Manfaat Untuk Diri Sendiri Manfaat praktikum ini untuk diri sendiri secara tidak langsung telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan angkutan sedimen, selain itu, dengan adanya praktikum ini penulis mendapatkan pengalaman yang baru dan bonusnya ada keluarga baru yang belum tentu akan dijumpai pada kesempatan lain.
1.4.2 Manfaat Untuk Masyarakat
Dengan hasil percobaan ini, masyarakat dapat menjadikannya sebagai acuan dalam menyusun upaya penanggulangan terhadap permasalahan akibat sedimen yang terbentuk pada sungai dan saluran terbuka di sekitar lingkungannya
1.4.3 Manfaat Untuk Ilmu Pengetahuan
Dengan hasil percobaan ini, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang angkutan sedimen pada saluran terbuka (sungai), penggunaan alat Sediment Transport Demonstration Channel, serta mengetahui pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari hari