ANALISA DATA
Dit :
hhitung1= ....?
hhitung2= ....?
Peny :
a) Untuk v pada h1
Dik :
2
v
h1 = k
2. g
v =
√ h1 . 2 . g
k
=
√ 0,0 66 . 2 . 9,81
0,978
= 1,146 m/s
Maka untuk h hitung 1 diperoleh
2
v
h1 = k
2. g
2
(1 146 )
= 0,978
2 . 9,81
= 0,066 m
b) Untuk v pada h2
Dik :
2
v
h2 = k
2. g
v =
√ h2 . 2 . g
k
=
√ 0,0 50 . 2 . 9,81
0,978
= 1,002 m/s
Maka untuk h hitung 2 diperoleh
2
v
h2 = k
2. g
2
(1, 0 02)
= 0,978
2 . 9,81
= 0,050 m
6) Menghitung bilangan Reynolds
Dik :
v = 0,737 m/s
T = 21° C
d = 0,022 m
μ = 9, 78 x10 -7
Dit :
Re = ....?
Peny :
v.d
Re =
μ
0,737 . 0,0 22
= -7
9, 78 x10
= 16.576,024
7) Menghitung koefisien
Dik :
Re = 16.576,024
Dit :
λ = ....?
Peny :
0,316
λ = 0,25
Re
0,316
= 0,25
(16.576,024 )
= 0,028
Dit :
v = ....?
Peny :
Q
v = 1
. π . d2
4
-4
2, 795 x10
= 1 2
. 3,14 . (0,0 22 )
4
= 0,735 m/s
Peny :
a) Untuk v pada h1
Dik :
2
v
h1 = k
2. g
v =
√ h1 . 2 . g
k
=
√ 0,0 66 . 2 . 9,81
0,978
= 1,149 m/s
Maka untuk h hitung 1 diperoleh
2
v
h1 = k
2. g
2
(1 146 )
= 0,978
2 . 9,81
= 0,066 m
b) Untuk v pada h2
Dik :
2
v
h2 = k
2. g
v =
√ h2 . 2 . g
k
=
√ 0,0 50 . 2 . 9,81
0,978
= 1,002 m/s
Maka untuk h hitung 2 diperoleh
2
v
h2 = k
2. g
2
(1, 0 02)
= 0,978
2 . 9,81
= 0,050 m
7) Menghitung koefisien
Dik :
Re = 16.541,273
Dit :
λ = ....?
Peny :
0,316
λ = 0,25
Re
0,316
= 0,25
(16.541,273 )
= 0,028
8) Menghitung head loss
Dik :
k = 0,978
v = 0,735 m/s
g = 9,81 m/s2
Dit :
hf = ....?
Peny :
2
v
hf = k
2.g
2
(0,735 )
= 0, 978 .
2 . 9,81
= 2,59 m
Dit :
v = ....?
Peny :
Q
v = 1
. π . d2
4
-4
2, 471 x10
= 1 2
. 3,14 . (0,0 22 )
4
= 0,650 m/s
Peny :
a) Untuk v pada h1
Dik :
2
v
h1 = k
2. g
v =
√ h1 . 2 . g
k
=
√ 0,0 65 . 2 . 9,81
0,978
= 1,138 m/s
Maka untuk h hitung 1 diperoleh
2
v
h1 = k
2. g
2
(1 138 )
= 0,978
2 . 9,81
= 0,065 m
b) Untuk v pada h2
Dik :
2
v
h2 = k
2. g
v =
√ h2 . 2 . g
k
=
√ 0,0 50 . 2 . 9,81
0,978
= 0,997 m/s
Maka untuk h hitung 2 diperoleh
2
v
h2 = k
2. g
2
( 0,997 )
= 0,978
2 . 9,81
= 0,050 m
7) Menghitung koefisien
Dik :
Re = 14.622,741
Dit :
λ = ....?
Peny :
0,316
λ = 0,25
Re
0,316
= 0,25
(14.622,741 )
= 0,029
Dit :
hf = ....?
Peny :
2
v
hf = k
2.g
2
(0,650 )
= 0, 978 .
2 . 9,81
= 2,03 m
Peny :
a) Untuk v pada h1
Dik :
2
v
h1 = k
2. g
v =
√ h1 . 2 . g
k
=
√ 0 ,050 . 2 . 9,81
0, 933
= 1,020 m/s
Maka untuk h hitung 1 diperoleh
2
v
h1 = k
2. g
2
( 1,020 )
= 0, 933
2 . 9,81
= 0,050 m
b) Untuk v pada h2
Dik :
2
v
h2 = k
2. g
v =
√ h2 . 2 . g
k
=
√ 0,0 40 . 2 . 9,81
0, 933
= 0,918 m/s
Maka untuk h hitung 2 diperoleh
2
v
h2 = k
2. g
2
(0,9 18 )
= 0, 933
2 . 9,81
= 0,040 m
7) Menghitung koefisien
Dik :
Re = 21.822,541
Dit :
λ = ....?
Peny :
0,316
λ = 0,25
Re
0,316
= 0,25
( 21.822,541 )
= 0,026
Dit :
v = ....?
Peny :
Q
v = 1
. π . d2
4
-4
3,219 x10
= 1 2
. 3,14 . (0,0 22 )
4
= 0,847 m/s
Peny :
a) Untuk v pada h1
Dik :
2
v
h1 = k
2. g
v =
√ h1 . 2 . g
k
=
√ 0 ,050 . 2 . 9,81
0, 933
= 1,021 m/s
Maka untuk h hitung 1 diperoleh
2
v
h1 = k
2. g
2
( 1,021)
= 0, 933
2 . 9,81
= 0,050 m
b) Untuk v pada h2
Dik :
2
v
h2 = k
2. g
v =
√ h2 . 2 . g
k
=
√ 0,0 40 . 2 . 9,81
0, 933
= 0,917 m/s
Maka untuk h hitung 2 diperoleh
2
v
h2 = k
2. g
2
(0,9 17 )
= 0, 933
2 . 9,81
= 0,040 m
6) Menghitung bilangan Reynolds
Dik :
v = 0,847 m/s
T = 23° C
d = 0,022 m
μ = 9,33 x 10-7
Dit :
Re = ....?
Peny :
v.d
Re =
μ
0,847 . 0,0 22
= -7
9,33 x10
= 19.969,601
7) Menghitung koefisien
Dik :
Re = 19.969,601
Dit :
λ = ....?
Peny :
0,316
λ = 0,25
Re
0,316
= 0,25
( 19.969,601 )
= 0,027
8) Menghitung head loss
Dik :
λ = 0,027
L = 0,134 m
d = 0,022 m
v = 0,847 m/s
g = 9,81 m/s2
Dit :
hf = ....?
Peny :
2
L v
hf = λ. .
d 2.g
2
0,134 (0, 847 )
= 0,02 7 . .
0,0 22 2 . 9,81
= 0,570 m
Dit :
v = ....?
Peny :
Q
v = 1
. π . d2
4
-4
2,843 x10
= 1 2
. 3,14 . (0,0 22 )
4
= 0,748 m/s
Peny :
a) Untuk v pada h1
Dik :
2
v
h1 = k
2. g
v =
√ h1 . 2 . g
k
=
√ 0,049 . 2 . 9,81
0,933
= 1,011 m/s
Maka untuk h hitung 1 diperoleh
2
v
h1 = k
2. g
2
( 1,011 )
= 0,933
2 . 9,81
= 0,049 m
b) Untuk v pada h2
Dik :
2
v
h2 = k
2. g
v =
√ h2 . 2 . g
k
=
√ 0,0 40 . 2 . 9,81
0, 933
= 0,911 m/s
Maka untuk h hitung 2 diperoleh
2
v
h2 = k
2. g
2
(0,9 11 )
= 0, 933
2 . 9,81
= 0,040 m
7) Menghitung koefisien
Dik :
Re = 17.634,847
Dit :
λ = ....?
Peny :
0,316
λ = 0,25
Re
0,316
= 0,25
( 17.634,847 )
= 0,027
Peny :
a) Untuk v pada h1
Dik :
2
v
h1 = k
2. g
v =
√ h1 . 2 . g
k
=
√ 0,0 30 . 2 . 9,81
0, 893
= 0,809 m/s
Maka untuk h hitung 1 diperoleh
2
v
h1 = k
2. g
2
( 0,809 )
= 0, 893
2 . 9,81
= 0,030 m
b) Untuk v pada h2
Dik :
2
v
h2 = k
2. g
v =
√ h2 . 2 . g
k
=
√ 0,0 21 . 2 . 9,81
0, 893
= 0,671 m/s
Maka untuk h hitung 2 diperoleh
2
v
h2 = k
2. g
2
( 0,671 )
= 0, 893
2 . 9,81
= 0,021 m
Dit :
v = ....?
Peny :
Q
v = 1
. π . d2
4
-4
3, 034 x10
= 1 2
. 3,14 . (0,0 22 )
4
= 0,798 m/s
4) Menghitung beda tinggi (h ukur)
Dik :
h1 = 0,030 m
h2 = 0,020 m
Dit :
hukur = ....?
Peny :
hukur = h1 – h2
= 0,030 – 0,020
= 0,010 m
Peny :
a) Untuk v pada h1
Dik :
2
v
h1 = k
2. g
v =
√ h1 . 2 . g
k
=
√ 0,0 30 . 2 . 9,81
0, 893
= 0,805 m/s
Maka untuk h hitung 1 diperoleh
2
v
h1 = k
2. g
2
( 0,805 )
= 0, 893
2 . 9,81
= 0,030 m
b) Untuk v pada h2
Dik :
2
v
h2 = k
2. g
v =
√ h2 . 2 . g
k
=
√ 0,0 20 . 2 . 9,81
0, 893
= 0,655 m/s
Maka untuk h hitung 2 diperoleh
2
v
h2 = k
2. g
2
( 0,655 )
= 0, 893
2 . 9,81
= 0,020 m
7) Menghitung koefisien
Dik :
Re = 19.661,463
Dit :
λ = ....?
Peny :
0,316
λ = 0,25
Re
0,316
= 0,25
( 19.661,463 )
= 0,027
Dit :
v = ....?
Peny :
Q
v = 1
. π . d2
4
-4
2,660 x10
= 1 2
. 3,14 . (0,0 22 )
4
= 0,700 m/s
Peny :
a) Untuk v pada h1
Dik :
2
v
h1 = k
2. g
v =
√ h1 . 2 . g
k
=
√ 0,0 29 . 2 . 9,81
0, 893
= 0,801 m/s
Maka untuk h hitung 1 diperoleh
2
v
h1 = k
2. g
2
( 0,8021 )
= 0, 893
2 . 9,81
= 0,029 m
b) Untuk v pada h2
Dik :
2
v
h2 = k
2. g
v =
√ h2 . 2 . g
k
=
√ 0,0 20 . 2 . 9,81
0, 893
= 0,655 m/s
Maka untuk h hitung 2 diperoleh
2
v
h2 = k
2. g
2
( 0,655 )
= 0, 893
2 . 9,81
= 0,020 m
7) Menghitung koefisien
Dik :
Re = 17.239,328
Dit :
f = ....?
Peny :
0,316
f = 0,25
Re
0,316
= 0,25
( 17.239,328 )
= 0,028
8) Menghitung head loss
Dik :
f = 0,028
L = 0,134 m
d = 0,022 m
v = 0,700 m/s
g = 9,81 m/s2
Dit :
hv = ....?
Peny :
2
f . v
hf =
2.g
2
0,028 . ( 0,700 )
=
2 . 9,81
= 6,88 x 10-4 m
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
14,28
1. 4 14,28 0,050 0,040 0,009 0,925 0,933 0,022 0,13 2,801 x10-4 1,146 1,002 9,78 x10-7 16576,024 0,028 2,60 46,053
4
14,28
28,62
2. 8 28,62 0,050 0,040 23 0,010 0,847 0,933 0,022 0,13 2,795 x10-4 1,149 1,002 9,78 x10-7 16541,273 0,028 2,59 45,885
4
28,62
64,75
3. 16 64,75 0,050 0,040 0,009 0,514 0,933 0,022 0,13 2,471 x10-4 1,138 0,997 9,78 x10-7 14622,741 0,029 2,03 36,980
4
64,75
h1 h2 Sebelum Sesudah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
11,37
1. 4 0,050 0,040 23 0,009 0,925 0,933 0,02 0,134 3,518x10-4 1,030 0,918 9,33x10-7 21.822,541 0,026 0,665 167,013
11,37 2
11,37
24,85
2. 8 0,050 0,040 23 0,010 0,847 0,933 0,02 0,134 3,219x10-4 1,021 0,917 9,33x10-7 19.969,601 0,027 0,570 142,992
24,85 2
24,85
56,28
3. 16 0,049 0,040 23 0,09 0,514 0,933 0,02 0,134 2,843x10-4 1,011 0,911 9,33x10-7 17.634,847 0,027 0,458 115,031
56,28 2
56,28
h1 h2 Sebelum Sesuda
h
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
12,74
1. 4 0,0298 0,020 25 0,009 0,826 0,89 0,022 0,134 3,140x10-4 0,809 0,671 8,93x10-7 20.348,22 0,026 9,20x10-4 54,969
12,74 5 3 3 6
12,74
26,37
2. 8 0,0295 0,019 25 0,010 0,789 0,89 0,022 0,134 3,034x10-4 0,805 0,655 8,93x10-7 19.661,46 0,027 8,66x10-4 51,764
26,37 5 0 3 3
26,37
60,15
3. 16 60,15 0,0292 0,019 25 0,009 0,700 0,89 0,022 0,134 2,660x10-4 0,801 0,655 8,93x10-7 17.239,32 0,028 6,88x10-4 41,125
5 7 3 8
60,15
v (m/s) hf
1,036 0,049
0,944 0,041
0,912 0,038
0.050
0.040
Head Loss (m)
0.030
0.020
0.010
0.000
0.90 0.92 0.94 0.96 0.98 1.00 1.02 1.04 1.06
Kecepatan (m/s)
Grafik 4.1 Hubungan antara Kecepatan dan Head Loss pada Pipa 30°
Sumber : Analisa Grafik Kelompok 10 sipil, 2023
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa pada kecepatan 1,036 m/s memiliki
nilai head loss 0,049 m paling besar dan kecepatan 0,912 m/s memiliki nilai head
losss 0,038 m paling kecil. Hasil pengujian menunjukkan bahwa adanya kenaikan
garis linear. Kenaikan garis linear disebabkan antara adanya nilai kecepatan dan
head loss berbanding lurus, apabila nilai kecepatan besar maka head loss juga besar.
IV.3.2 Grafik Hubungan antara Kecepatan dan Pressure Loss pada Pipa 30°
v (m/s) pv
1,036 81,298
0,944 69,068
0,911 64,971
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.90 0.92 0.94 0.96 0.98 1.00 1.02 1.04 1.06
Kecepatan (m/s)
Grafik 4.2 Hubungan antara Kecepatan dan Pressure Loss pada Pipa 30°
Sumber : Analisa Grafik Kelompok 10 sipil, 2023
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa pada kecepatan 1,036 m/s memiliki
nilai pressure loss 81,298 N/m2 paling kecil dan pada kecepatan 0,911 m/s memiliki
nilai pressure loss 64,971 N/m2 paling besar. Hasil pengamatan menunjukkan adanya
kenaikan garis linear. Kenaikan garis linear disebabkan karena kecepatan dan nilai
pressure loss berbanding lurus, apabila kecepatan besar maka nilai pressure loss juga
besar.
IV.3.3 Grafik Hubungan antara Kecepatan dan Head Loss pada Pipa 45°
v (m/s) hf
1,055 0,0969
0,920 0,0738
0,884 0,0681
200
150
100
50
0
0.85 0.90 0.95 1.00 1.05 1.10
Kecepatan (m/s)
Grafik 4.3 Hubungan antara Kecepatan dan Head Loss pada Pipa 45°
Sumber : Analisa Grafik Kelompok 10 sipil, 2023
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa pada kecepatan 1,055 m/s memiliki
nilai head loss 0,096 m paling besar dan kecepatan 0,884 m/s memiliki nilai head
losss 0,068 m paling kecil. Hasil pengujian menunjukkan bahwa adanya kenaikan
garis linear. Kenaikan garis linear disebabkan antara adanya nilai kecepatan dan
head loss berbanding lurus, apabila nilai kecepatan besar maka head loss juga besar.
IV.3.4 Grafik Hubungan antara Kecepatan dan Pressure Loss pada Pipa 45°
v (m/s) pv
1,055 206,610
0,920 162,700
0,884 151,740
0.1000
0.0500
0.0000
0.85 0.90 0.95 1.00 1.05 1.10
Kecepatan (m/s)
Grafik 4.4 Hubungan antara Kecepatan dan Pressure Loss pada Pipa 60°
Sumber : Analisa Grafik Kelompok 10 sipil, 2023
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa pada kecepatan 1,055 m/s memiliki
nilai pressure loss 206,610 N/m2 paling kecil dan pada kecepatan 0,884 m/s memiliki
nilai pressure loss 151,740 N/m2 paling besar. Hasil pengamatan menunjukkan
adanya kenaikan garis linear. Kenaikan garis linear disebabkan karena kecepatan dan
nilai pressure loss berbanding lurus, apabila kecepatan besar maka nilai pressure
loss juga besar.
IV.3.5 Grafik Hubungan antara Kecepatan dan Head Loss pada Pipa 60°
v (m/s) hf
0,826 9,20x10-4
0,798 8,66x10-4
0,700 6,88x10-4
0.0250
Head Loss (m)
0.0200
0.0150
0.0100
0.0050
0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90 2.00
Kecepatan (m/s)
Grafik 4.5 Hubungan antara Kecepatan dan Head Loss pada Pipa 0°
Sumber : Analisa Grafik Kelompok 10 sipil, 2023
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa pada kecepatan 0,826 m/s memiliki
nilai head loss 9,20x10-4 m paling besar dan kecepatan 0,700 m/s memiliki nilai head
losss 6,88x10-4 m paling kecil. Hasil pengujian menunjukkan bahwa adanya kenaikan
garis linear. Kenaikan garis linear disebabkan antara adanya nilai kecepatan dan
head loss berbanding lurus, apabila nilai kecepatan besar maka head loss juga besar.
IV.3.6 Grafik Hubungan antara Kecepatan dan Pressure Loss pada Pipa 60°
v (m/s) pv
0,826 54,969
0,798 51,764
0,700 41,125
70
68
66
64
62
60
0.80 0.90 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90 2.00
Kecepatan (m/s)
Grafik 4.6 Hubungan antara Kecepatan dan Pressure Loss pada Pipa 60°
Sumber : Analisa Grafik Kelompok 10 sipil, 2023
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa pada kecepatan 0,826 m/s memiliki
nilai pressure loss 54,969 N/m2 paling kecil dan pada kecepatan 0,700 m/s memiliki
nilai pressure loss 41,125 N/m2 paling besar. Hasil pengamatan menunjukkan adanya
kenaikan garis linear. Kenaikan garis linear disebabkan karena kecepatan dan nilai
pressure loss berbanding lurus, apabila kecepatan besar maka nilai pressure loss juga
besar.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada percobaan Tata Pipa adalah
sebagai berikut :
1. Nilai atau besar head loss (hv) dan pressure loss (pv) dipengaruhi oleh faktor
gesekan, bentuk beban atau pengaruh lokal pipa yang sama. Faktor pipa
tersebut dapat mempengaruhi dan menyebabkan perubahan kecepatan aliran di
sepanjang pipa. Oleh karena itu, besar kecepatan mempengaruhi nilai head loss
(hv) dan pressure loss (pv) dengan hubungan berbanding lurus. Berikut ini
adalah indikator tersebut :
a. Jika kecepatan (v) besar maka head loss (hv) akan bertambah besar,
sebalinya jika kecepatan (v) kecil maka head loss (hv) akan bertambah
kecil.
b. Jika kecepatan (v) besar maka pressure loss (pv) akan bertambah besar,
sebaliknya jika kecepatan (v) kecil maka pressure loss (pv) akan
bertambah kecil.
c. Jika head loss (hv) besar maka pressure loss (pv) akan bertambah besar,
sebaliknya jika head loss (hv) kecil maka pressure loss (pv) akan
bertambah kecil.
d. Penurunan head loss (hv) dan pressure loss (pv) dapat terjadi karena
dipengaruh oleh adanya perubahan diameter pipa, sambungan, katup
(valve), belokan (elbow), percabangan dan sebagainya.
2. Pengaruh dari jenis pipa yang diteliti menunjukkan bentuk aliran turbulen, hal
ini dikarenakan besar bilangan Reynolds lebih besar 4000.
3. Hubungan antara Hukur dan Hhitung adalah perbedaan tinggi. Hukur adalah selisih
dari H20 1 dan H20 2, sedangkan Hhitung dipengaruhi oleh konstanta kecepatan
dan gravitasi.
V.2 Saran
Adapun saran saya pada percobaan Tata Pipa adalah yang pertama untuk
laboratorium agar meningkatkan kelengkapan alat-alat laboratorium sehingga
praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan lebih maksimal lagi. Yang kedua
untuk asisten agar lebih sabar dalam menghadapi praktikan dan semoga selalu
diberikan kesehatan. Dan yang ketiga untuk teman kelompok agar lebih rajin datang
kerja kelompok agar laporan bisa terselesaikan dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, K., & Wagiani, S. (2013). Studi Analisis Perbandingan Kecepatan Aliran
Air Melalui Pipa Venturi dengan Perbedaan Diameter Pipa.
Crisvan Hardinata dkk. (2014). Aliran Fluida dalam Sistem Perpipaan.
Herman Ferdinan Philip Simanjuntak dkk. (2017). Analisa Pengaruh Panjang,
Letak dan Geometri Lunas Bilga Terhadap Arah dan Kecepatan Aliran
(Wake) Pada Kapal Ikan Tradisioal (Studi Kasus Kapal Tipe Kragan). Jurnal
Teknik Perkapalan, 5(1), 345. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/naval
Jonizar dkk. (2020). Analisa Kehilangan Air Irigasi di Desa Kota Negara
Kecamatan Madang Suku II Kabupaten Oku Timur (Vol. 06, Issue 03).
Mahmuddin. (2018). Studi Eksperimental Penurunan Takanan Aliran Melewati
Belokan Pipa Horizontal dengan Variasi Rasio R/D.
Ridwan dan Rahmandani. (2015). Analisis Hidrolika Jaringan Irigasi Pipa
Bertekanan (Studi Kasus di Desa Cikurubuk Buah Dua Sumedang).
Saiful Akmal dkk. (2019). Analisa Profil Aliran Fluida Cair dan Pressure Drop
pada Pipa L menggunakan Metode Simulasi Computational Fluid Dynamic
(CFD). http://ojs.unimal.ac.id/index.php/jtk