Anda di halaman 1dari 18

SISTEM PERPIPAAN

Oleh :

Kelompok 1

Elfrida Sitorus ( 31S18002 )


Novi Wulandari ( 31S18003 )
Eve Aruan (31S18014 )

TEKNIK BIOPROSES
FAKULTAS BIOTEKNOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
2021
Case : Menurut analisa kelompok kami, adapun yang menjadi permasalahannya adalah
bagaimana desain aliran pipa menuju tangki koagulasi yang mampu menampung 12.000
L fluida . Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mendesain sistem
perpipaan, seperti letak dari elbow, valve, reducer dan dimensi pipa nya. Adapun
perhitungan yang diperlukan untuk mendesainnya yaitu :

1. Kontraksi bak ke pipa


2. Menghitung factor valve dan fitting
3. Friksi valve
4. Friksi pipa lurus
5. Pressure drop

Berikut adalah skemanya.

Adapun langkah-langkah pengerjaannya adalah :


1. Menghitung ukuran bak penampung, dimana mencakup :
 Berapa panjang, lebar dan tinggi bak penampung
2. Menentukan desain tangki koagulasi, seperti :
 Ukuran tangki
 Safety factor
 Volume tangki
3. Menghitung dimensi pipa yang digunakan ( NPS, Sch.No, ID )
4. Menentukan komponen apa saja yang akan digunakan seperti jenis valve, jenis
pipa, reducer, dan elbow
5. Menghitung tekanan hidrostatis
6. Menghitung kontraksi bak ke pipa
7. Menghitung friksi valve dan pipa lurus
8. Menghitung pressure drop

Rumus dan Penyelesaian :

Asumsi yang digunakan :

L
 Rasio =2
D
 Safety factor = 15%
 ρair =996,23 kg /m3
−3 kg
 Viskositas air=0,836 ×10
ms
 T =280 C
 Jenis pipa = commercial steel
 Ukuran pipa :
- Sch = 40 ; NSP = 1 in
- D = 26,64 mm = 0,02644 m
- A = 5,574 m2 × 10−4
 Elbow 900 = 4 buah
 Laju alir bak 4000 L/jam
 Gate valve ( wide open ) = 2 buah

Perhitungan :
 Dimensi bak penampung :
Vtangki = Vair + (15% Vair)
= 24000 + (15% . 24000)
= 27600 dm3
V = L.T.P
V = 1,15 m × 4 m ×6 m
V = 27,6 m3
 Volume tangki koagulasi dengan safety factor 15%
L = 2P
V = ¼ π D2 L
13,8 m3 = ¼ (3,14) D2 (2D)
D = 2,06378 m
L = 2D = 4,127 m
 Menghitung tekanan hidrostatis
Po = ρgh
Po = (996,23 kg/m3)(9,8 m/s2)(3,5 m)
Po = 34,17068 kpa
m = qρ
m = (4000 dm3/jam)(1 m3/1000 dm3)(1/3600 s)(996,23 kg/m3)
m = 1,105 kg/s
Maka, NPS = 1 in ; Sch = 40
−3 3
q 1,11 ×10 m / s
V= =
A 5,574 ×10−4 m2
 Kontraksi bak ke pipa

A2
kc = 0,4 ( 1− ¿ ; A 1≫ A 2
A1

kc = 0,4 ( 1-0 )

kc = 0,4

2
V
hfc = kc
2 gc
( )
2
m
0,4 1,9913
s
hfc =
1 kg . m
2( 2
)
Ns

hfc = 0,793 m2/s2

 Menghitung factor valve dan fitting


- Friksi elbow 900
kf = 0,75
V2
hff =kf x
29 c

( )
2
m
1,9913
hff = 3(0,75) s
2¿¿
hff = 4,46 m2/s2

- Friksi valve (angle valve)


kf = 2
V2
hff =kf x
29 c
1,9913 m. s ¿
2 ¿
hff = 2(2) ( 1 kg . m = 7,93 m2/s2
2( )
N s2
- Friksi pipa lurus
∆ L=14,5 m
DVρ
NRe=
μ
m kg
26,64 mm ×1,9913 × 996,23 3
s m
NRe = =63215,598 ( aliran turbulen )
−3 kg
0,8360 ×10
ms

∈ 4,6 ×10−5 m −3
= =1,726 ×10 m
D 26,64 × 10−3
f = 0,005
2
4L V 14,5 m
hff = 4f =4(0,005)( )¿
D 2 gc 26,64 ×10−3 m
hff = 21,55 m2/s2
- Total friksi
hf = hfs + hfc + hff (valve) + hff (elbow)
hf = 21,55 m2/s2 + 0,793 m2/s2 + 7,93 m2/s2 + 4,46 m2/s2
hf = 34,73 m2/s2
- Pressure drop
Pa gZa ∝ aV a2 Pb gZb ∝ bV b2 ∝ bV b2
− + = + + + + hf
ρ gc 29 c ρ 9c gc 2 gc
Pa−Pb V b 2 ∝ b
= + hf
ρ 2 gc

2
1,9913 m/s ¿ (1) ¿
( )(
m2 kg
+ 34,73 2 996,23 3
)
Pa-Pb =
2
( Ns )
1 kg . m
2
s m

Pa-Pb = 36571,60 Pa = 36,57 kpa

Kesimpulan :

Dari perhitungan diatas, untuk tangki koagulasi yang di desain bisa menampung
12000 L air . Jenis pipa yang kami gunakan yaitu commercial pipe dimana pipa ini biasa
digunakan untuk mengalirkan air. Menurut perhitungan dari bilangan Reynold, aliran
pada pipa adalah aliran turbulen karena > 4000 .
MODUL 2
SISTEM TRANSPORTASI GAS
Case : Permasalahannya adalah bagaimana skema produksi udara tekan. Udara
dikompresi hingga 6 bar dan akan diteruskan melalui sistem perpipaan dengan panjang
pipa 500 m dan fitting 2 buah elbow menuju valve pneumatik. Diketahui udara yang
akan digunakan sebesar 25 m3/min dan kondisi udara lingkungan ialah 100 kPa dan
28C.

Berikut adalah skemanya.

Adapun langkah-langkah pengerjaannya adalah :

1. Menentukan jenis kompresor


Kompresor yang kami gunakan adalah Reprirocating Compressor. Alasan kami
menggunakan kompresor ini dikarenakan dapat mengkompresi dengan baik
udara maupun refrigerant . Prinsip kerjanya adalah aliran keluar tetap hamper
konstan pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu.
2. Menghitung rasio kompres dan temperature kompresi
1/ n
Pn
Rasio kompresi = ; n=2
P1
1/ 2
2× 600 Kpa
=
100 Kpa
= 3,4 ( efisiensi 80-85% )
Temperatur kompresi :
(γ −1)γ
Tb Pb
=
Ta Pa
( 1,4 −1 )
Tb ,4
=6 1
301,5 K
Tb=506,52 K =233,52℃
3. Menghitung daya yang dibutuhkan untuk proses kompresi

Daya=
γ 0,0643 Ta
520 ( γ −1 ) η [( Pb 1− 1γ
Pa
−1 )]
0,0643 . 301 K . 1,4 . 0,4166 m3 /g 600 1− 1,4
[ ]
1
P=
520 ( 1,4−1 ) 0,75 100
P=0,0492hf ;0,0492 ×0,74570
P=0,036688 dikali 2 stage
P=0,0733 KW
4. Mencari dimensi pipa
DG
NRe = ;
μ
m = qρ = (25 m3 /min ⁡)1 /60 s ×1,22 kg /m
m = 0,50 kg/detik
NPS =3/4 inch
ID = 20,93 mm
Sch = 40
D = 20,93 mm = 0.02 m

n−Mr
G=
A
Q 25 m3 /min
dimana : n = =
V 22,4 × 10−3 m3 / mol
n = 18,6011904 mol/s
mol
18,6011904 × 28 gr /mol
Maka , G= s
−4 2
3,441× 10 m
G = 1513,610378 kg/sm2
DG
NRe = ; μ=1,77× 10−5
μ
2
1513,610378 kg/ s m
NRe = 0,02 m × −5
1,77 ×10 kg/ sm
NRe = 1710,2942 ×10 3(turbulen)
5. Bilangan Mach

a=
√ gcγRT
M


J
1 ×1,4 × 8,314 . K ×301,5 K
mol
a=
48 gr / mol
a=8,55 J / gram
u 3 3
Nma= = 25 m /min =0,04 m gr . s ( density constant ; subsonic )
a 8,55 J /gr J

Kesimpulan :

Berdasarkan perhitungan diatas , alirannya adalah adiabatic dikarenakan pada


kasus disebutkan bahwa panjang pipa 500 m yang artinya tergolong short pipe. Pada
skema sistem transportasi gas, digunakan reprirocating compressor dan ditinjau dari
bilangan Reynold maka alirannya adalah turbulen. Dari nilai bilangan mach dapat
disimpulkan bahwa densitasnya konstan yang artinya adalah subsonic
TANGKI BERPENGADUK

I. Pendahuluan
Tangki pengaduk merupakan tangki yang paling sering digunakan untuk operasi
yang tidak kontinyu atau batch. Tangki pengaduk terdapat dalam berbagai ukuran
tergantung dari jenis, bahan yang diproses di dalam tangki dan kondisi operasi tangki
itu sendiri. Tangki itu sendiri biasanya terbuat dari baja, baja anti karat, baja pelapis
karet, baja cor ataupun baja besi. Untuk desain tangki tidak boleh asal desain saja, ada
beberapa hal yang hars diperhatikan seperti :

 Untuk kapasitas dengan tngki kecil menggunakan perbandingan diameter


tangki dengan tinggi tangki 1:1 (D:H=1:1)
 Tidak untuk menangani bahan yang berbahaya
 Tahan korosi
 Dipergunakan pada suhu lebih dari 1000c
 Bahan yang dipilih untuk tangki bertekanan SA-312 grate TP 304 yang
digunakan untuk suhu operasi 20-6500F, serta tahan korosif
 Untuk tangki yang beroprasi pada tekanan lebih dari 1 atm, dipilih dengan
alas dan head terispherical dishead
Pada tangki yang memiliki agigator vertikal, untuk mengurangi arus putaran
digunakan baffel yang berfungsi untuk merintangi rotasi tanpa mengganggu aliran radial
atau aliran longitudinal.

II. Asumsi-Asumsi
Dalam desain tangki berpengaduk diguakan di dalam projek ini senyawa yang
digunakan adalah padatan kalium hidroksida, padatan tersebut dilarutkan di dalam
tangki pengaduk setelah melewati tangki pengaduk, larutan tersebut masuk kedalam
tangki netralisasi dengan kapasitas 1000 liter larutan kalium hidroksida. Adapun asumsi
yang digunakan dalam projek ini yaitu:

 Safety factor tangki yaitu 20%


 Volume tangki yang digunakan untuk mengisi tangki netralisasi sebesar 1000
liter
H
 Rasio tangki adalah =3
D
 Suhu pelarut sebesar 25oc
gr kg
 Densitas kalium hidroksida sebesar 2,12 3
=2120 3
cm m
gr
 Mr KOH adalah 56
mol
 Gram KOH adalah 84000 gram
 Molaritas 1,5 M
−3 kg
 Viskositas kalium hidroksida adalah 1,34 x 10
ms
400 r r
 Rasio putaran 400 rpm = sekon=6,66 ≈ 7
60 s s
 Impeler yang digunakan yaitu flat-blade, flat-blate digunakan untuk zat cair
(fluida) dengan viskositas rendah dan juga aliran aksial dengan kecepatan tinggi
untuk zat cair berviskositas rendah
Dengan adanya asumsi-asumsi tersebut kita dapat mendesain tangki berpengaduk
dengan menggunakan safety faktor, rasio tangki, dan volume. Adapun hasil desain nya
yaitu :
III. Tahap-tahap dalam Desain Tangki
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat tahap-tahap pegerjaan desain tangki tersebut:

1. Dalam mendesain tangki berpengaduk, terlebih dahulu harus menentukan


volume tangki dengan safety faktor yang telah ditentukan
2. Mencari diameter tangki dengan menggunakan perbandingan (rasio) diameter
H
dengan ketinggian yaitu dengan =3
D
1 2
3. Setelah diameter tangki didapat dengan menggunakan rumus v= π D H , lalu
4
menentukan tinggi tangki dengan mensubstitusi nilai diameter tangki ke
persamaan perbandingan tersebut, yaitu H = 3D
4. Setelah selesai menentukan tinggi dan diameter tangki, selanjutnya kita dapat
menentukan jenis impeler yang akan digunakan di dalam mendesain pengaduk
5. Setelah itu, kita dapat jugamenentukan Agigator dan baffel dengan
menggunakan persamaan (ketentuan) yang sudah ada di buku McCabe yaitu
figure 9.7 Measurements of turbine.
6. Dari rumus ataupun ketentuan di buku tersebut kita dapat menghitung diameter
impeler, jarak impeler ke alas tangki, lebar bilah impeler dan tinggi impeler
7. Kemudian kita juga dapat menentukan baffle (J) pada tangki dan juga kita dapat
menentukan tinggi larutan KOH di dalam tangki
8. Setelah selesai mendesain tangki dan pengaduknya, kita juga dapat menghitung
seberapa banyak (gram) KOH yang di larutkan di dalam tangki apabila volume
tangki sebesar 1000 liter dan molaritas dari larutan tersebut sebesar 1,5 Molar
dengan menggunakan rumus Molaritas untuk menentukan mol KOH
9. Setelah mol KOH didapatkan,kota juga dapat menentukan gram KOH dengan
menggunakan rumus :
gram
mol = , dimana Mr KOH merupakan banyak nya jumblah total dari massa
Mr
atom relatif dari setiap unsur-unsur penyusunnya
10. Setelah tangki pengaduk dan bnyak nya senyawa yang dibutuhkan selesai
ditentukan ataupun dihitung kita juga dapat menentukan daya yang dgunakan
tangki tersebut saat beroprasi, untuk menentukan daya nya terlebih dahulu harus
ditentukan nilai bilangan Renold nya yang akan berhubungan dengan bilangan
power dan jenis-jenis impeler yang terdapat di dalam grafik figure 9.12 di dalam
buku McCabe
11. Setelah menentukan bilanganrenold dan jenis ipeler yang digunakan tarik garis
pada figur 9.12 buku McCabe lalu didapat lah bilangan power yang akan
digunakan untuk mencari daya dari tangki tersebut.

IV. Penyelesaian
Asumsi yang digunakan :

 Safety factor tangki yaitu 20%


 Volume tangki yang digunakan untuk mengisi tangki netralisasi sebesar 1000
liter
H
 Rasio tangki adalah =3
D
 Suhu pelarut sebesar 25oc
gr kg
 Densitas kalium hidroksida sebesar 2,12 3
=2120 3
cm m
gr
 Mr KOH adalah 56
mol
 Gram KOH adalah 84000 gram
 Molaritas 1,5 M
−3 kg
 Viskositas kalium hidroksida adalah 1,34 x 10
ms
400 r r
 Rasio putaran 400 rpm = sekon=6,66 ≈ 7
60 s s

Dengan mengguakan langkah-langkah pengerjaan :

1. Menentukan volume tangki


V =1000l
Safety = 20%
V tangki =1000+ ( 20 % x 1000 )
= 1000 + 200
= 1200 L = 1,2 m3

2. Menentukan volume dan diameter tangki


H
=3
D
H = 3D
1 2
V= π D H
4
3 1 2
1,2 m = ( 3,14 ) D ( 3 D )
4
4,8 m 3= (3,14 ) D 3
3 3
4,8 m = ( 9,42 ) D
3
4,8 m 3
=D
9,42
3 3
0,5095 m =D
√3 0,5095=D
D=0,7987 ≈1 m
3. Menentukan desain Agigator dan baffel
 Menentukan impeler
1
Da = Dt
3
1
¿ ( 1 )=0,33 m
3
 Jarak impeler ke alas tangki
1
E= Dt
3
1
¿ ( 1 )=0,33 m
3
 Lebar bilah impeler
1
E= D a
4
1
¿ ( 0.33 m )=0,0825 m≈ 0,1 m
4
 Tinggi impeler
1
E= D a
5
1
¿ ( 0.33 m )=0,066 m ≈ 0,1m
5

4. Menentukan baffle
1
J= D
12 t
1
¿ ( 1m )=0,0833m ≈ 0,1 m
12
 Menentukan tinggi bahan
volume bahan
tinggi bahan=
π 2
( D)
4
1000 L
tinggi bahan=
3.14
(1 m)2
4
1m3
tinggi bahan=
0,785 m2
tinggi bahan=1,27 m
5. Menentukan jumlah KOH
mol
M=
1000 L
mol
1,5 M=
1000 L
mol=1500 mol

dengan rumus mol maka :


gr
mol= , dimana
mr

Mr =KOH
Mr =36+1+16
gr
mol=
56 gr /mol

[ ]
[ 1500 mol ] 56 gr =gr KOh
mol
84.000 gr=gr KOH
KOH =84 kg

6. Menentukan bilangan reynold


2
Da n ρ
NRe=
μ
NRe=¿ ¿
NRe=1206026,866
5
NRe=12,06026 x 10

7. Menentukan nilai bilangan power


Jenis impeler yang digunakan yaitu flat-blade, dengan S4 = 0,2
Nilai bilangan renoldnya adalah 12,06026 x 105
Maka untuk menentukan nilai bilangan power nya yaitu :
Sehingga nilai Np nya adalah 7

8. Menentukan Power
P=( N p ) ¿ ¿
P= (7 ) ¿ ¿
2 2
P=406,5384 kg m / s
P=0,40758 KW
V. Kesimpulan
Berat (kg) kalium hidroksida yang dibutuhkan adalah kg KOH =84 kg
Impeler yang digunakan adalah flat-blade
Alasan nya, flat-blate digunakan untuk zat cair (fluida) dengan viskositas rendah
dan juga aliran aksial dengan kecepatan tinggi untuk zat cair berviskositas
rendah
Daya yang dibutuhkan oleh agitator sebesar P=0,40758 KW

Anda mungkin juga menyukai