Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisa Data
NO KARAKTERISTIK JUMLAH SUMBER
50 m
1 Diameter Partikel Theodore
5 x 10-5 m
2 Densitas Partikel 650 kg/m Theodore
3 Densitas Gas 1,2 kg/m3 Theodore
10 feet/second
4 Kecepatan Aliran Theodore
3,048 m/second
5 Laju alir 7,2 m3/second Theodore
1,5 X 10
lb/feet second
7 Viskositas Gas Theodore
2,23 x 10-5 kg/m
second
8 Efisiensi 90% Ditentukan

4.2 Perhitungan Dimensi


4.2.1 Menghitung Hood
Tipe hood yang dipilih yaitu Flange Opening dengan ketentuan :
- Capture velocity = 200 fpm = 1,016 m/s
- P (panjang) = 1,4 m
- l (lebar) = 0,7 m
2 Pl 2 x 1,4 m x 0,7 m
- De= = = 0,933m
( P+l ) ( 1,4 m+0,7 m )
- X = De (x < 1,5 De)
Jadi untuk menentukaan debit udara yang dapat dihisap oleh
Hood dengan tipe Flange Opening maka dapat di hitung :
Q = 0,75 V (10X + A)
Q = 0,75 x 1.016 m/s (10 (0,933 m) + (1,4 x 0,7))
= 0,762 m/s (8,7 m + 0,98 m)
= 0,762 m/s (9,68 m)
= 7,376 m/s
Dari perhitungan yang ada debit udara yang mampu dihisap
yaitu 7,376 m/s ,maka hanya menggunakan 1 buah Hood

4.2.2 Menghitung Ducting


Setelah mengetahui Vtransport = 3500 fpm = 17,78 m/s
pada Ducting maka akan dilakukan perhitungan Q duct (debit )
dengan cara
- Q duct = V capture x A hood
= 1,016 m/s x 1,4 m x0,7 m
= 0,996 m/s
Q duct
- A duct=
Vtransport
0,996 m3 /s
A duct= = 0,056 m
17,78 m/s
- Menentukan diameter
1 2
A= d
4
1
0,056 m2= d2
4
0,056 m2 x 4
d =

d = 0,071 m
d = 0,267 m
- Kecepatan minimum dalam duct :
m 1m
v =3500 fpm x 0,3048 x =17,78 m/dtk
feet 60 dtk

4.2.3 Menghitung Pressure Drop


1. Menghitung Re Pada Pipa Utama
xvxd
=

kg m
1,2 x 17,78 x 0,267 m
m s
=
kg
2,23 x 10
ms

Re = 255457,93

Re = 2,5 x 10-5
e
Galvanic iron , =0,00049 , dan f = 0,027
d
2. Menghitung Pressure Drop (P) pada Blower
Diketehaui :
- = 0,15mm - Vtransport = 17,78 m/s
e
- =0,000 - l4 = 10m , l5 = 1m
d
kg
- = 1,2 - l1 = 2m,l2 = 6m , l3 = 1m
m
- d = 0,266 m 30,47 cm atau 12inch - f = 0,027
- Diameter duct = 30,47 cm
- Pada Blower 1, diketahui :
a) Blower Tipe A1D7 Axial
D1 = 71 cm
D2 = 30,47 cm
A1 = 3957 cm2
A2 = 728,8 cm
b) Increaser
Ar = 0,18
Kc = 0,7
c) Reducer
Ar = 0,18
Kc = 0,4
- Pada Blower 2 , diketahui :
d) Blower Tipe A2D6
D1 = 63 cm
D2 = 30,47 cm
A1 = 3115,6 cm2
A2 = 728,8 cm
Ar = 0,23
e) Increaser
Kc = 0,5
f) Reducer
Kc = 0,38
Dengan diketeahui data tersebut maka dapat dihitung
nilai Pressure Drop (P) pada Blower 1 maupun Blower 2,
dengan rincian sebagai berikut :
Menghitung Pressure Drop (P) pada Blower 1:
a. P pada l1
f x l x x v
P=
2D
kg m
0,027 x 2 m x 1,2 x (17,78 )
m s =
P=
2 x 0,3047 m
33.62 N/m2
b. Menghitung P l2
2
f xl x x v
P=
2D
2
kg m
P=
m (
0,027 x 6 m x 1,2 3 x 17,78
s )
2 x 0,3047 m
N
100,85
m
c. Menghitung P l3
f x l x x v 2
P=
2D
2
kg m
P=
0,027 x 1 m x 1,2
m 3 (
x 17,78
s )
2 x 0,3047 m
N
16,81
m

d. Menghitung P pada belokan (elbow 900 )


V2
P=f ( )( )
D 2
17,78
( 2)
2


P=0,027 ( 30 )
e. P Increaser
V (17,78)
HL=Kc =0,7 =110,65
2 2
f. P Reducer
V (17,78)
HL=Kc =0,4 =63,2
2 2
Menghitung P pada Blower 1
P = Pl1 + Pl2 + Pl3 + P900 + P900 +
Pincreaser + Preducer
= 33,62 + 100,85 + 16,81 + 128,03 + 128,03 +
407,28 + 110,65 + 63,2
= 860,44 N/m2
= 0,86 KPa

Menghitung Pressure Drop (P) pada Blower 2 :


a. Menghitung P l4
f x l x x v 2
P=
2D
2
kg m
P=
0,027 x 10 m x 1,2
m 3 (
x 17,78
s )
2 x 0,3047 m

N
168,08
m

b. Menghitung P l5
f x l x x v 2
P=
2D
2
kg m
P=
0,027 x 1 m x 1,2 3 x 17,78
m (
s )
2 x 0,3047 m
N
16,81
m
c. Menghitung P pada belokan (elbow 450)
V2
P=f ( )( )
D 2
( 17,78 2) N
P=0,027 (16)( )=165,02
2 m

d. P Increaser
V (17,78)
P=Kc =0,5 =79 N /m
2 2
e. P Reducer
V (17,78)
P=Kc =0,38 =60,1 N /m
2 2
f. P Blower 2
Diketahui :
Nilai e conceret = 3mm
Diameter = 0,27 m, berasal dari :
V1 x D1 = V2 x D2
17,78 x 0,3047 = 20 x D2
17,78 x 0,3047
D2 =
20
= 0,27 m
V
=0,01
2
Sehingga dapat dihitung :
1,2 x 20 x 0,27
= 5
=290582,9=2,9 x 10 5
2,23 x 10
f =0,042
l x x V2
P=f
2D
25,5 x 1,2 x (20)
P=0,042 =918 N /m
2 x 0,28
Sehingga Jadi di dapatkan nilai P pada Blower 2 :
P = P l4 + P l5 + P elbow 450 + P elbow 450 +
P Cerobong + P Blower 1 + P increaser +
P P reducer
= 168,08 + 16,81 + 68,3 + 68,3 + 918 +
1239,49 + 79 + 60,1
= 2680,08 N/m2
= 2,68 KPa

3. Menghitung Ketebalan Pipa


OD = 318,5 mm
ID = 304,7 mm
Ketebalan pipa = 13,8 mm

4.2.4 Menghitung Dimensi GSC


g ( p )
K=dp( )
2
kg kg

9,81m/ s
(
2 650
m
3
1,2 3
m ) 1,2 kg

m3 = 1,24
K=5 x 10 5 m( 2
)
kg
( 2,23 x 10 5 )
ms
Karena nilai K (koefisian) = 1,24 maka termasuk stoke law, jadi
perhitungan Vt menggunakan :
g x dp xp
vt=
18
m 5 2 3
9,81 2
x ( 5 x 10 m ) x 650 kg /m
s x
vt= 5
=0,0397 m/ s
18(2,23 x 10 kg / ms)
Setelah diketahui nilai vt, lalu menghitung nilai q1 dengan
diketahui nilai E (efisiensi ) = 0,9 atau 90% ; B (lebar) = 1,5 m
dan L(panjang) = 6 m
v LB
E=
q
m
0,00397 x 6 m x 1,5 m
s
0,9=
q
3
m
0,3573
s
0,9= 1
q
m3
0,3573
1 s m
q= 1
=0,397
0,9 s
Lalu menghitung nilai H (tinggi) pada GSC dengan
menggunakan rumus :
q
H=
uxB
3
m
7,2
s
H= =1,57 m 1,6 m
m
3,048 x 1,5
s
Setelah mengetahui nilai H (tinggi) , lalu menghitung n (jumlah
tray) dengan cara sebagai berikut :
q
n=
q1
7,2 m3 /s
n= =18,14 19 buah tray
0,397 m3 /s
Lalu menghitung h (jarak antar tray) dengan cara sebagai berikut
:
H
h=
n
1,6 m
h= =0,084 m
19
setelah diketahui nilai dar B (lebar) , L (panjang) dan H (tinggi)
maka dapat menghitung V (volume) dari GSC dengan cara :
V =B x L x H
V =1,5 m x 6 m x 1,6 m
3
V =14,4 m

4.2.5 Menghitung Dimensi Hopper


Dalam melakukan perhitungan dimensi hopper data yang
di butuhkan yaitu :
- Asumsi jumlah hopper =2
- L hopper =3m
- Diameter ekuivalen bagian atas hopper (De) :
2 BL 2 m x 3 m x 1,5 m
De= = =2 m
( B+ L ) ( 3+1,5 )
- = 450
- Ujung hoper : B = 20 cm = 0,2 m
: L = 40 cm = 0,4 m
Diameter ekuivalen bagian bawah hopper
(de)
2 BL 2 m x 0,2m x 0,4 m
de= = =0,267 m
( B+ L ) ( 0,2+0,4 )
Setelah diketahui data yang ada maka dapat menentukan tinggi
(h) hopper dapat dihitung dengan cara :
tg 4 5 ( Dede )
h hopper=
2
tg 4 5 ( 20,267 )
h hopper= =0,867 m 0,9 m
2
jadi tinggi total dari GSC adalah dari tinggi GSC + tinggi
Hopper = 1,6 m + 0,9 m = 2,5 m

4.2.6 Menghitung daya Blower


Dalam menghitung daya blower, blower yang di gunakan
Blower Sentrifugal berjumlah 2 buah blower.
W1 = Q x P blower 1
= 7,376 m/s x 581,13 N/m
= 4286,4 kg.m/s
= 4286,4 watt
= 4,28 KW
W = Q x P blower 2
= 7,2 m/s x 1378,6 N/m
= 10168,5 kg.m/s
= 10168,5 watt
= 10,168 KW
4.2.7 Perhitungan Elektrikal
- Blower 1 (Blower Axial Fan A1D7 )
Daya = 9 KW
- Blower 2 (Blower Axial Fan A2D6)
Daya = 15KW
Jadi daya yang dibutuhkan sebesar : 9KW + 15 KW = 24
KW
4.3 Pembahasan
Dalam Perencaan Gravity Settling Chamber memiliki proses
sebagai berikut :
Gambar 4.1 Proses Gravity Settling Chamber

HURUF KETERANGAN
A Gravity Settling Chamber
B Hopper
C Hood
D Pengumpul partikulat
E Blower I
F Blower II
G Cerobong
H Sumber emisi
I Tiang penyangga
J Pipa galvanic iron
Tabel 4.1 Keterangan gambar Proses GSC
Dari gambar di atas dapat diketahui Proses GSC yang mula-mula gas kotor dihisap
dengan blower melalui hood, kemudian gas kotor tersebut dialirkan menuju unit Cleaner
dengan menggunakan duckt (pipa). Setelah melalui tahap olahan pada unit Cleaner atau
GSC gas bersih selanjutnya dialirkan ke cerobong menggunakan blower kemudian gas bersih
dapat di lepaskan ke lingkungan.
Berikut merupakan gambaran dari hood yang sesuai dengan perhitungan :

Gambar 4.1 Gambar Proyeksi Hood


Setelah dilakukan perhitungan hood diperoleh dimensi hood dengan lebar 0,7 m atau
70 cm , dan panjang 1,4 m atau 140cm. Dari dimensi tersebut diperoleh debit udara
yang mampu di hisap oleh hood sebesar 7,376 m/s. Dengan debit tesebut maka hanya
menggunakan 1 buah Hood karena hood sudah mampu menghisap gas kotor yang akan
di olah pada unit Cleaner (Gravity Settling Chamber).
Unit selanjutnya dalam proses pengolaha gas partikulat dengan Gravity Settling
Chamber yaitu Unit Cleaner atau biasa disebut Unit Gravity Settling Chamber. Berikut
merupakan gambaranya yang sesuai perhitungan :

Gambar 4.3 Gambar Proyeksi GSC


Gambar 4.4 Gambar Isometri GSC
Setelah dilakukan perhitungan unit Cleaner atau UnitGravity Settling Chamber diperoleh
dimensi dengan tinggi 2,5 meter , panjang 6 meter , lebar 1,5 meter dengan jumlah tray
sebanyak 19 tray dengan jarak antar tray yaitu 0,084 meter . cerobong dengan tinggi 30m dan
diameter dalam 0,27m.
Gas bersih yang telah di olah pada unit cleaner dialirkna untuk di buang ke lingkungan
melalui cerobong dengan yang berdiameter dalam 0,27 meter dan tinggi cerobong yaitu 30
meter. Pada cerobong juga terdapat lubang sampling yang terletak 7 meter dari dasar. Lubang
sampling diperlukan untuk dilakukan pemantauan. Berikut gambar dari cerobong :
Gambar 4.5 Gambar Cerobong dan Lubang Sampling

Pada proses pengolahan limbah gas dengan Gravity Settling Chamber pada industri ini
total panjang pipa yang digunakan yaitu 20 meter dengan diameter 12 inch. Selain itu, proses
ini menggunakan 2 buah blower yaitu Blower Axial Fan A1D7 dan Blower Axial Fan A2D6.

Anda mungkin juga menyukai