Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM HIDRAULIKA

PERCOBAAN 4
ALIRAN MELALUI PELUAP LINGKARAN

4.1 DASAR TEORI


Fungsi dari peluap lingkaran adalah untuk mengatur debit air yang melalui
bukaan peluap. Dipandang suatu peluap lingkaran dimana air mengalir seperti
pada gambar 4.1 dalam gambar tersebut, H adalah tinggi peluapan (tinggi air di
atas ambang peluap), b adalah lebar peluap, dadalah diameter peluap. Dipandang
suatu pias horizontal air setebal dh pada kedalaman h dari muka air.

Gambar 4.1. Peluap lingkaran

Jika d adalah diameter peluap, maka luas basah dan tinggi muka air bebas
di peroleh dari:

2
d
A= (α −sin α .cos α )
4

P=α×d

B=d sin α

Debit melalui peluap :

1/2
Q=Cd× A .× √2 g. H

KELOMPOK 1
1B D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

35
LABORATORIUM HIDRAULIKA

4.2 ALAT DAN BAHAN


1. Satu set Bench Hidraulie
2. Peluap lingkaran
3. Taraf muka air
4. Karet lilin (Plestesin)
5. Stop Watch

4.3 LANGKAH KERJA


1. Memasang peluap lingkaran pada bak pengaliran hidraulik bench dengan kuat
dan memasang karet lilin pada tepi peluap agar tidak terjadi rembesam pada
tepi peluap.
2. Menjalankan mesin pompa air dan membuka kran air secara perlahan-lahan
hingga pada terjadi pengaliran pada bak hidraulik bench.
3. Menjalankan mesin pompa dan membuka katup pemasukan, hingga mencapai
batas dasar pintu peluap.
4. Setelah air mengalir dengan konstan dan tinggi muka air telah rata dengan
mercu pelimpah, selanjutnya mengatur taraf muka air hingga taraf muka air
(setinggi mercu pelimpah).
5. Membuka kran air secara perlahan-lahan hingga tinggi muka bertambah
6. Setelah air mengalir dengan konstan melalui pelimpah, selanjutnya mengukur
tinggi muka air dengan menggunakan alat taraf muka air.
7. Menambah volume air lalu menutup katup pemasukan hingga terjadi
peluapan di pintu peluap dengan memulai ketinggian tertentu.
8. Mengukur waktu yang ditempuh oleh air untuk mencapai volume yang telah
di tentukan, Pengukuran waktu ini kita lakukan sebanyak 5 kali kemudian
waktu yang diperoleh dirata-ratakan untuk mendapatkan waktu yang lebih
akurat.
9. Mengulangi langkah 2 - 6 hingga beberapa kali sesuai dengan yang ditentuka
noleh instruksi /pembimbing, agar kita lebih mahir dalam melakukan
percobaan ini, dan mendapatkan hasil yang lebih teliti.

KELOMPOK 1
1B D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

36
LABORATORIUM HIDRAULIKA

4.4 DATA PERCOBAAN


Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan

T (detik)
NO H (mm) V (liter)
T1 T2 T3 Trata-rata
1 19.5 2 9.15 8.81 9.46 9.14
2 20 2 8.19 7.56 7.36 7.70
3 22.6 2 7.25 7.44 7.86 7.52
4 25.4 2 5.35 5.46 5.66 5.49
5 27.5 2 4.7 4.70 4.64 4.68

4.5 ANALISA PERHITUNGAN


 Perhitungan Debit :
V
Q =
T

Dimana : Q = Debit (m3/detik)


V = Volume (m3)
T = Waktu (detik)

0,002
Q1 = = 0.00022 m3/dtk
9.14

Untuk hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Analisa Perhitungan Debit Melalui Peluap Lingkaran

V Diameter
NO Trata-rata Q (m³/detik)
liter m³ (m)
1 2 0.002 9.14 0.00022 0.064
2 2 0.002 7.70 0.00026 0.064
3 2 0.002 7.52 0.00027 0.064
4 2 0.002 5.49 0.00036 0.064
5 2 0.002 4.68 0.00043 0.064

KELOMPOK 1
1B D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

37
LABORATORIUM HIDRAULIKA

 Perhitungan Koefisien debit (Cd)

Koefisien debit dihitung dengan persamaan sebagai berikut:


Q
Cd=
A . √ 2g.H 1 /2
Dimana : Q = Debit (m3/dtk)
Cd = Koefisien debit
A = Luas penampang basah (m2)
H =Tinggi muka air (m)
Penyelesaian :
2
d
Cd=
Q dimana A= (α−sin α .cos α )
4
A . √ 2 g.H 3/2
2
0,064
= 4 (670 - sin 67° .cos 67° )
0.00022
C d 1=
0.0682 . √ 2.9,81 x 0.01 95
3 /2
= 0.0682

= 0.266

Untuk selanjutnya hasil perhitungan Koefisien Debit (Cd) disajikan pada tabel 4.3
sebagai berikut :

Tabel 4.3 Analisa perhitungan koefisien debit (Cd) melalui peluap lingkaran

NO Q A (m²) g (m/s²) H (m) Cd α

1 0.00022 0.0682 9.81 0.0195 0.266 67

2 0.00026 0.0700 9.81 0.0200 0.296 68

3 0.00027 0.0742 9.81 0.0226 0.238 72.92

4 0.00036 0.0804 9.81 0.0254 0.253 78.1

5 0.00043 0.0837 9.81 0.0275 0.253 81.92

Σ 0.00154 0.3764 49.05 0.115 1.306 367.94

KELOMPOK 1
1B D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

38
LABORATORIUM HIDRAULIKA

 Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan


Koefisien debit (Cd)
Tabel 4.4 Hubungan antara Debit(Q) dan Koefisien Debit(Cd)

NO Q Q² Cd Cd.Q

1 0.00022 0.000000048 0.266 0.00006


2 0.00026 0.000000067 0.296 0.00008
3 0.00027 0.000000071 0.238 0.00006
4 0.00036 0.000000133 0.253 0.00009
5 0.00043 0.000000183 0.253 0.00011
Σ 0.00154 0.000000501 1.306 0.00040

Persamaan regresi hubungan antara Debit(Q) dengan Koefisien debit(Cd)

y = a.x + b

n. ∑ (Q . Cd)−∑ Q . ∑ Cd
a= 5 x 0.00040−0.00154 x 1.306
n . ∑ Q 2 −( ∑ Q )2 a=
5 x 0.00000501−0.0015 42 = -89.213

b=
∑ Cd . ∑ Q −∑ Q . ∑ (Q.Cd )
2
1.306 x 0.00000501−0.00154 x 0.00040
n. ∑ Q2 −( ∑ Q )2 b=
5 x 0.00000501−0.00 154 =
2

0.2887

Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan
Koef. Debit (Cd) adalah Cd = -89.213Q+0.2887

KELOMPOK 1
1B D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

39
LABORATORIUM HIDRAULIKA

Grafik Hubungan antara Debit (Q) dan Koefisien Debit


(Cd)
0.350
Koefisien Debit (Cd) 0.300
0.250 f(x) = − 89.2134450272932 x + 0.288665776355529
0.200 R² = 0.124105940453447
0.150
0.100
0.050
0.000
0.00015 0.00020 0.00025 0.00030 0.00035 0.00040 0.00045
Debit Air (Q)

Grafik 4.1 Grafik hubungan antara Q & Cd Peluap Lingkaran

 Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H)
dengan Koefisien debit (Cd)
Tabel 4.5 Hubungan antara Tinggi muka air (H) dengan Koef.Debit (Cd)

H
NO H² Cd Cd.H
H m
1 19.5 0.020 0.00038 0.266 0.005
2 20 0.020 0.00040 0.296 0.006
3 22.6 0.023 0.00051 0.238 0.005
4 25.4 0.025 0.00065 0.253 0.006
5 27.5 0.028 0.00076 0.253 0.007
Σ 115 0.115 0.00269 1.306 0.030
Persamaan regresi hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dengan Koefisien
debit(Cd)
y = a.x + b

n. ∑ ( H . Cd )−∑ H . ∑ Cd ∑ Cd . ∑ H 2−∑ H . ∑ ( H .Cd )


a= n . ∑ H 2 −( ∑ H )2 b= n. ∑ H 2 −( ∑ H )2

5 x (0.115 x 1.306)−(0.115) .(1.306)


= = -3.5827 =
5 x (0.00268)−¿¿
(1.306) .(0.00269)−( 0.115).(0,030)
= 0.3437
5 x(0,00269)−¿ ¿

KELOMPOK 1
1B D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

40
LABORATORIUM HIDRAULIKA

Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara tinggi muka air (H)
dengan Koef.Debit adalah : Cd = -3.5827H + 0.3437

Grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dan Koefisien


Debit (Cd)
0.350
0.300
Koefisien Debit (Cd)

0.250 f(x) = − 3.58270665896598 x + 0.343658611885764


0.200 R² = 0.322146372899079
0.150
0.100
0.050
0.000
0.017 0.019 0.021 0.023 0.025 0.027 0.029
Tinggi Muka Air (H)

Grafik 4.2 Grafik hubungan antara H & Cd Peluap Lingkaran

 Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H)
dengan Debit Air (Q)
Tabel 4.6 Hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dengan Debit (Q)

NO H (m) Q H.Q H²
1 0.0195 0.00022 0.000004 0.0003803
2 0.0200 0.00026 0.000005 0.0004000
3 0.0226 0.00027 0.000006 0.0005108
4 0.0254 0.00036 0.000009 0.0006452
5 0.0275 0.00043 0.000012 0.0007563
Σ 0.115 0.00154 0.000036 0.0026924
Persamaan regresi hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dengan Debit Air (Q)
a = n. ∑ H .Q−∑ H . ∑ Q
n. ∑ H 2 −( ∑ H )2
5 x (0.00036)−(0.115).(0,00154)
=
5 x (0,0026924)−¿ ¿
= 0.0134

b=
∑ Q . ∑ H 2−∑ H . ∑ H .Q
n . ∑ H 2 −(∑ H )2
KELOMPOK 1
1B D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

41
LABORATORIUM HIDRAULIKA

(0,00154) .(0,0026924)−(0.115) .(0,000036)


=
5 x (0.0026924)−¿ ¿
= 0.000003
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara tinggi muka air (H) dengan
Debit adalah : Q = 0.0134H-0.000003

Grafik Hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dan Debit Air
(Q)
0.0020
0.0015
Debit Air (Q)

f(x) = 0.0134302215952725 x − 2.76823188550017E-06


0.0010 R² = 0.994360283807455
0.0005
0.0000
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.120 0.140
Tinggi Muka Air (H)

Grafik 4.3 Grafik hubungan antara H & Q Peluap Lingkaran

4.6 KESIMPULAN

1. Jika semakin rendah luapan air maka waktu yang dibutuhkan untuk
mengalirkan air akan semakin lama. Hal ini disebabkan karena antara tinggi
luapan dengan waktu berbanding terbalik.
( dapat diketahui dari Grafik 4.1 Grafik Hubungan Tinggi Muka Air ( H )
dan Waktu ( T ) dan Grafik 4.2 Grafik Hubungan Waktu ( T ) dan Debit Air
( Q ))

2. Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan Koefisien
debit (Cd), yaitu Cd = -89.213Q+0.2887 (sesuai pada hasil perhitungan
Grafik 4.1 Perhitungan Hubungan Antara Debit (Q) Dan Koefisien Debit
(Cd)).
3. Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dengan
Koefisien debit (Cd), yaitu Cd = -3.5827H + 0.3437 (sesuai pada hasil

KELOMPOK 1
1B D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

42
LABORATORIUM HIDRAULIKA

perhitungan Grafik 4.2 Perhitungan Hubungan Antara Tinggi Muka Air (H)
Dan Koef. Debit (Cd)).
4. Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dan
Debit (Q), yaitu Q = 0.0134H-0.000003 (sesuai pada hasil perhitungan
Grafik 4.3 Perhitungan Hubungan Antara Tinggi Muka Air (H) dan Debit
(Q))

4.7 GAMBAR ALAT

Hydraulics Bench
Alat Ukur Tinggi Muka Air

KELOMPOK 1
1B D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

43
LABORATORIUM HIDRAULIKA

Stopwatch
Peluap Lingkaran

4.8 DOKUMENTASI

Gambar 1 : Menyalakan mesin Gambar 2 : Memasang


penampang lingkaran

KELOMPOK 1
1B D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

44

Anda mungkin juga menyukai