Anda di halaman 1dari 8

ULANGAN HARIAN 2

BAHASA INDONESIA

OLEH :
BASO ANUGRAH
XII IPA 3

SMA NEGERI 2 WAJO


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
1) KD 3.3 : Teks Cerita Sejarah Fiksi

Judul Cerita : Legenda Batu Menangis


 Orientasi
Di sebuah bukit yang jauh dari desa, di daerah Kalimantan hiduplah seorang
janda miskin dan seorang anak gadisnya. Anak gadis itu sangatlah cantik
rupawan, tapi sayang ia memiliki sifat yang sangat buruk. Gadis itu sangat
pemalas dan tidak pernah mau membantu pekerjaan ibunya, bahkan hanya
untuk merapikan tempat tidurnya sendiri pun ia tak mau. Pekerjannya hanya
bersolek dan bersantai-santai, tapi seluruh keinginannya harus terpenuhi tanpa
peduli keadaan ibunya yang miskin. 

 Rangkaian Peristiwa

Suatu hari gadis itu meminta ibunya untuk mengantarnya ke pasar untuk
membeli baju baru. Awalnya ibunya menolak karena tidak memiliki uang. Tapi
karena takut membuat anak kesayangannya kecewa akhirnya ia menyetujui
permintaan anaknya untuk membeli baju baru di pasar yang jaraknya cukup
jauh dari rumahnya. 

Keesokan harinya mereka menuju pasar. Anak gadis itu berjalan di depan
dengan pakaian yang bagus dan dandanan yang cantik, sedangkan ibunya
berjalan di belakangnya sambil membawa keranjang belanjaan dengan pakaian
yang lusuh dan banyak tambalan di beberapa bagiannya. Sepanjang jalan,
banyak sekali orang yang diam-diam mempertanyakan apakah yang berjalan di
belakang gadis cantik itu adalah ibunya atau pembantunya

Di antara orang-orang yang sedang meilihat dua wanita yang tampak kontras
itu lewat, tiba-tiba seorang pria muda mendekati mereka dan bertanya

"Hai cantik, apakah orang yang berjalan di belakangmu itu ibumu?"


"Bukan! Ia pembantuku" jawab gadis itu dengan angkuh.

Walaupun ibunya mendengar dengan jelas apa jawaban anaknya atas


pertanyaan pria tadi, tapi ia masih sabar dan terus melanjutkan perjalanan. Tak
lama kemudian datang lagi pria muda dengan pertanyaan yang sama, tapi gadis
itu masih tetap menjawab bahwa wanita yang berjalan dibelakangnya itu bukan
ibunya, melainkan budaknya.

 Komplikasi

Pada awalnya saat mendengar jawaban putrinya, ia masih dapat menahan


diri. Tapi setelah berulang kali mendengar jawaban dari putrinya yang selalu
sama menganggap ibunya hanya budaknya, akhirnya ia berlari pulang dan
berdoa kepada Tuhan.

"Ya Tuhan, hamba tak kuat lagi mendengar semua hinaan ini. Anak kandung
hamba sendiri dengan teganya memperlakukan hambar sperti ini!! Ya Tuhan,
hukumlah dia." 

 Resolusi

Tak lama kemudian terdengar suara petir yang sangat keras. Dan tiba-tiba
tubuh gadis itu berubah menjadi batu, dimulai dari kakinya. Gadis itu menagis
sambil meminta maaf kepada ibunya atas pelakuannya yang sangat tidak sopan.
Namun nasi sudah mejadi bubur, semua telah terlambat. Akhirnya seluruh tubuh
gadis itu berubah menjadi batu, tetapi matanya terus mengeluarkan air seperti
sedanga menagis. Maka dinamaknlah batu tersebut sebagai “ Batu Menangis “.
2) KD 4.3 : Teks Eksplanasi ( Nilai Cerita Sejarah )

Judul Cerita : Legenda Batu Menangis


Pada Cerita “Legenda Batu Menangis” ini menceritakan mengenai seorang
gadis yang durhaka kepada ibunya dan ia juga tak mau mengakui ibunya.
Dalam cerita ini terdapat beberapa nilai-nilai yang dapat kita ambil seperti nilai
moral, nilai sosial, dan nilai agama.

Nilai moral yang terdapat pada cerita ini yakni erat kaitannya dengan
seorang gadis tersebut yang dimana ia tidak menghargai sama sekali
pengorbanan ibunya. Ibu dari gadis tersebut telah merelakan segalanya akan
tetapi anaknya sendiri tidak menganggap bahwa ibunya ada, anaknya hanya
menganggap bahwa ibunya adalah pembantu. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwasanya kita hendak menyangi kedua orang tua kita selagi ia
masih hidup.

Selanjutnya mengenai nilai sosial pada cerita ini, yang dimana ada seorang
anak tidak membantu ibunya. Dapat dilihat dari kutipan cerita tersebut
bahwasanya ibunya sedang dihina dan anakny tidak membelanya melainkan ia
juga ikut menghina ibunya dalam hal ini ia mengatai bahwa ibunya adalah
pembantu. Dari cerita ini dapat diketahui bahwa kita sebaiknya memiliki jiwa
sosial seperti saling tolong menolong apalagi orang terdekat kita sebaiknya kita
tolong apabila ia meminta bantuan.

Kemudian nilai terkahir yang terkandung dalam cerita ini yaitu nilai agama.
Nilai inilah yang sangat jelas kelihatannya pada cerita ini, yang dimana seorang
anak durhaka pada ibunya sendiri. Seperti yang diketahui bahwa apabila kita
durhaka kepada orang tua kita maka akan ada balasannya di akhirat nanti.
Olehnya itu, jangan sampai kita durhakan kepada kedua orang tua kita.
Itulah beberapa nilai yang terkandung dalam cerita “ Legenda Batu
Menangis “. Semoga nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga membuat dri kita lebih baik lagi.

3) KD 3.4 : Unsur Kebahasaan Cerita Sejarah

Adapun unsur kebahasaan cerita sejarah yaitu sebagai berikut.


A. Pronomina ( Kata ganti )
Pronomina merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan
menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung.

Contoh : ia masih dapat menahan diri

B. Frasa adverbial

Frasa Adverbial merupakan kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa,


waktu, dan tempat.

Contoh : Suatu hari gadis itu meminta ibunya untuk mengantarnya

C. Verba material

Verba material adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu


aktivitas yang menggunakan fisik dalam melakukannya, misalnya membaca,
melempar, mendorong, dan lainnya

Contoh : sedangkan ibunya berjalan di belakangnya sambil membawa


keranjang belanjaan

D. Konjungsi temporal ( Kata sambung waktu )

Konjungsi temporal berguna untuk menata urutan-urutan peristiwa yang


diceritakan, teks cerita sejarah banya memanfaatkan konjungsi (kata
penghubung) temporal. Contohnya yaitu “kemudian”, “setelah”, “lalu” dan
lainnya
Contoh : Tapi setelah berulang kali mendengar jawaban dari putrinya yang
selalu sama menganggap ibunya hanya budaknya

4) KD 4.4 : Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi

Judul Cerita : Sulit Dilupakan

 Orientasi

Saya bernama Baso Muhammad Anugrah, biasanya dipanggil Baso, dan


saya murapakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Saya lahir di Pangkajene pada
18 Januari 2003 dan kini saya kelas XII di SMA Negeri 2 Wajo.

 Rangkaian Peristiwa

Masa kecil saya cukup menyenangkan, saya masuk ke taman kanak kanak
pada tahun 2006. Setiap pagi saya diantar oleh ayah saya dan biasanya pada saat
pulang sekolah ibu yang menjemput saya. Pada waktu saya kecil, saya memiliki
banyak teman dan semuanya bersifat baik kepada saya. Setiap sore, saya dan
teman-teman saya bermain bersama, apabila saya tidak bermain bersama
rasanya bosan tinggal dirumah. Pada saat liburan, saya menghabiskan waktu
libur bersama keluarga saya dengan pergi jalan-jalan ke luar kota atau bermain
bersama, saya sangat senang karena bisa kumpul lengkap dengan keluarga dan
menghabiskan waktu bersama mereka.

Setelah lulus TK, saya melanjutkan pendidikan di SD ( Sekolah Dasar ) yang


letaknya tidak jauh dari rumah saya. Saya sekolah SD di SDN 168 Rumpia.
Waktu pertama sekolah, biasanya saya diantar jemput oleh ayah dan ibu saya.
Tetapi setalah naik kelas 2 SD, saya tidak diantar jemput lagi melainkan saya
pergi sendiri atau bersama teman dengan jalan kaki mengingat jarak anatar
sekolah dan rumah saya tidak jauh.
Seiring berjalannya waktu, saya dapat lulus dari SD dengan nilai yang cukup
memuaskan dan semua itu tentunya karena bimbingan dari orang tua dan guru
saya. Setelah lulus dari SD, saya kembali melanjutkan pendidikan saya di
sekolah yang berbeda dengan teman saya, yang dimana letak sekolahnya agak
jauh dari kampung halaman saya. Saya lanjut di Mts ( Madrasah Tsanawiyah )
atau setara dengan SMP ( Sekolah Menengah Pertama ), nama sekolahnya yaitu
Mts As’Adiyah Putra 1 Pusat Sengkang. Pada saat Mts, saya kini susah untuk
pergi atau pulang sendiri karen jaraknya cukup jauh dari kampung saya.
Olehnya itu, saya diantar jemput oleh Ayah saya menggunakan mobil. Di Mts,
saya mendapatkan banyak pengalaman luar biasa, saya mendapatkan
pengalaman tersebut karena bimbingan dari orang tua dan guru saya. Saya
sangat bersyukur karena dulu saya sekolah disana, dengan sekolah disana saya
mendaptkan banyak ilmu dan tentunya saya juga mendaptkan lebih banyak
teman lagi mengingat di sekolah tersebut ada beberapa siswa yang berasal dari
luar dearah.

 Komplikasi

Setelah tamat di Mts, saya kembali melanjutkan pendidikan saya ke jenjang


yang lebih tinggi lagi mengingat saya juga masih memiliki impian yang belum
diraih. Saya melanjutkan pendidikan saya di SMA ( Sekolah Menengah Atas ),
saya sekolah di sekolah yang tidak kalah luar biasa hebatnya dengan prestasi
yang telah banyak diraih pada sekolah tersebut, sekolah itu bernama SMA
Negeri 2 Wajo. Karena saya sadar disinilah merupakan awal untuk meraih
impian saya, olehnya itu saya bersungguh-sungguh lagi untuk belajar dan
mengurangi waktu bermain bersama teman saya.

 Resolusi

Masa-masa sekolah mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA merupakan
masa-masa yang sulit untuk dilupakan karena setiap waktu yang dilalui pasda
masa tersebut menyimpan cukup banyak kenangan yang berharga. Suka duka
kehidupan telah saya lewati sesui apa yang telah ditentukan oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Berharap kedepannya saya dapat meraih apa yang saya impikan dan
kedepannya dapat bermanfat di lingkungan saya.

Anda mungkin juga menyukai