Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maria Mauren Hutabarat

Kelas : X MB 1

Beberapa hari sebelum berkunjung dan melakukan kegiatan berbagi bersama teman teman saya di Panti
Asuhan “Sukacita Anak Mahkota” saya dan teman teman saya mengumpulkan beberapa sumbangan
seikhlasnya yang akan disumbangkan kepada saudara seiman yaitu anak anak panti. Beberapa orangtua
juga antusias membantu kegiatan kami,seperti membantu transportasi,konsumsi,dan sumbangan.
Sumbangan kami terdiri dari sembako,alat tulis,buku, pakaian layak pakai, dan banyak lagi. Para seksi
acara di berbagai divisi mulai memeriksa,melatih,dan memastikan bahwa tanggung jawab mereka
selesai dengan baik. Banyak teman teman saya menunjukan bakatnya, baik itu dalam bermain music,
public speaking, fotografi dan juga bernyanyi. Di tengah kesibukan sebagai pelajar Sekolah Menengah
Atas (SMA) kami sekelas tetap antusias untuk berlatih.

Pada Sabtu 15 Oktober tibalah hari yang dinanti nanti. Hari ini kunjungan kelas kami ke Panti Asuhan.
Pagi harinya kami beribadah Bulan Rosario, kemudian melanjutkan kegiatan belajar seperti biasanya.
Saat istirahat kami juga masih menyempatkan untuk berlatih lagu yang akan dinyanyikan saat ibadah.
Ibadah kami bertemakan “ Mengandalkan Tuhan di Segala Situasi “ dan saya yang membawakan ibadah.
Kami mendownload film tentang nabi Daniel yang dimasukkan ke dalam Gua Singa dengan maksud
ibadah yang kami sampaikan tidak membosankan.

Kegiatan kunjungan kami akan didampingi wali kelas kami sendiri yaitu Ibu Lelisa. Karena ini adalah
pertama kalinya kami melakukan proyek ini dari mulai tahap perencanaan, penyedian alat, sampai ke
pelaksanaan semua kami rencanakan dengan teman sekelas. Tak sedikit masalah yang kami hadapi saat
merencanakan kegiatan ini. Kami mengalami perbedaan pendapat, rasa marah dan kesal satu sama lain,
dan saling menyalahkan. Hal ini timbul karena rasa ingin menampilkan yang terbaik bagi anak panti dan
wali kelas kami. Terlebih lagi, beberapa jam sebelum pelaksanaan kami masih ada sedikit kendala
transportasi.

Sesuai rencana dari beberapa hari yang lalu, kami akan makan pada jam perwalian. Namun, tanpa
disangka ternyata masalah kami belum selesai. Walikelas kami di tegur kepala sekolah karena ada orang
tua siswa yang melapor ke beliau tentang kegiatan kami yang sampai sore. Dengan terburu buru kami
menyesuaikan, mencocokkan revisi acara kami dengan ketentuan batas jam dari kepala sekolah. Kami
semua kebingungan dan heboh, sampai wali kelas kami datang barulah kami kembali duduk di bangku.
Setelah kami membahas tentang acara yang dilakukan dan akhirnya menentukan transportasi, wali kelas
pun menyuruh kami untuk segera mengganti pakaian dan makan siang.Tanpa banyak bicara, kami
segera bergegas pergi ke toilet. Kami mengenakan pakaian santai dengan tema cerah.

Setelah berganti pakaian, kami kembali ke kelas untuk makan siang. Seksi transportasi sedang
mempersiapkan kendaraan untuk pegi ke sana. Tiba tiba, wali kelas kami tidak bisa berangkat bersama
kami karena ada urusan, dan akan berangkat menyusul bersama beberapa guru lain. Sekitar pukul
setengah satu siang kami sudah berangkat. Saat kami hampir tiba di lokasi, kami sempat tersasar karena
lokasi Google Maps yang tidak sesuai titik.

Panti asuhan Sukacita Anak Mahkota terletak di sebuah perumahan bersih dan asri di daerah sunggal.
Sesampainya di sana, kami langsung mengangkat sumbangan kami bersama sama. Acara kami diadakan
di gereja panti itu. Pantinya terletak di samping gereja itu, tapi saya belum melihatnya. Saya sangat
terkejur karena ternyata anak anak panti itu sudah berjejer rapi menyambut kedatangan kami. Mereka
menyambut kami dengan senyuman. Anak anak di sana bertubuh kecil dan mungil. Saya menduga
mereka semua masih SD. Kami pun menunggu teman kami yang lain agar kami bisa langsung memulai
acaranya. Seraya para pemain music meyiapkan musik dan alat alatnya.

Pukul setengah dua, kami memulai acaranya, anak anak panti terlihat sangat antusias. Kami awali
dengan ibadah. Kami bernyanyi melakukan penyembahan. Saya yang membawa ibadah. Karena saya
tidak terbiasa berbicara di depan umum, saya merasa grogi sampai lupa kata kata yang sudah saya
siapkan. Kami tim ibadah, sudah menyiapkan video animasi untuk membantu penyampaian firman.
Akhirnya saya selesai menyampaikan ibadah, walau tidak sesuai yang saya harapkan. Saya melontarkan
beberapa pertanyaan saat penyampaian firman.

Acara selanjutnya adalah games, karena hujan kami bermain games indoor saja. Games pertama kami
adalah menggambar salib bersama sama menggunakan tali rafia. Games itu dimainkan per kelompok,
kemudian kami bermain tebak lagu. Ini acara kesukaan saya, di acara ini saya dapat berbincang bincang
dengan mereka. Saya terkejut bahwa anak yang saya kira masih SD itu ternyata lebih tua dari saya.
Kemudian, saya juga terkejut bahwa ada anak panti yang sudah kuliah namun tetap tinggal di tempat
itu. Ada dua anak panti yang ternyata pacaran, mereka menyumbang sebuah lagu. Suara mereka bagus
sekali menurut saya.

Panti asuhan Sukacita Anak Mahkota sudah berdiri selama 8 tahun, dan sudah menampung 55 anak.
Semua anak itu bersekolah bahkan di sekolah swasta. Tidak ada satupun dari mereka yang tidak
bersekolah, saya sangat kagum mengetahui itu. Terlebih lagi, bahkan pengurus panti memberikan hp
kepada beberapa anak yang memang membutuhkan hp. Panti asuhan itu juga akan dikembangkan
menjadi asrama. Saya kagum melihat desain asrama yang akan dibangun. Asrama itu direncanakan akan
tingkat tiga dengan desain elegan.

Saat saya berbincang dengan seorang anak panti, saya mengetahui bahwa anak anak yang berprestasi
diberikan hadiah oleh papinya. Papi adalah sebutan mereka kepada pengurus panti itu. Biasanya anak
panti yang berprestasi akan diajak nonton bioskop atau hanya sekedar makan di restoran. Saya merasa
bersyukur, karena saya dapat makan di restoran ataupun nonton bioskop tanpa harus berprestasi.

Panti asuhan ini sangat mendukung anak anaknya di bidang pendidikan, setiap hari Rabu pihak panti
mendatangkan guru les Bahasa Ingris. Setiap jam 7 malam, semua anak panti wajib belajar bersama.
Perlengkapan belajar mereka juga dipenuhi oleh pihak panti, seperti pulpen, penggaris, buku tulis, buku
pelajaran. Mereka juga anak anak yang sangat mengandalkan Tuhan di dalam hidupnya. Mereka selalu
berdoa syafaat bersama, bahkan di saat susah mereka, mereka tetap mendoakan orang lain.

Mereka juga selalu senam bersama di hari Sabtu. Mereka juga rajin berkebun, di samping panti tersebut
ada tanah kosong tempat mereka berkebun. Mereka juga aktif memeriahkan kemerdekaan. Tetangga
tetangga perumahan di situ cukup baik, mereka sering mendapat sumbangan sembako dari tetangga
tetangganya atau bahkan hanya sekedar makan malam bersama saja. Tak sedikit acara ulang tahun yang
dirayaka di panti itu.

Seorang anak bercerita bahwa pernah suatu hari seorang anak perempuan merayakan ulang tahunnya
di panti itu dengan kedua orang tuanya. Anak itu bergaun mewah dengan riasan cantik dan rambut
didandan lucu. Anak itu memakai topi ulang tahun dengan tema barbie. Kue ulangtahunnya juga
bertema barbie. Kedua orangtuanya memeluknya saat ia selesai meniup lilin. Anak itu berkata bahwa ia
juga ingin menjadi seperti anak itu. Menurutnya, anak itu sangatlah beruntung. Saya berkata padanya,
bahwa semua orang beruntung dan sama di hadapan Tuhan. Tuhan punya rencana indah untuk setiap
anak anaknya yang percaya dan mengandalkan-Nya. Tuhan tau apa yang kita hadapi, saya bilang
padanya bahwa dia tidak perlu merasa iri.

Saya merasa senang sebab anak panti hidup dengan sangat layak, mereka tetap tidak tertinggal zaman.
Dari mereka, saya dapat melihat bahwa saudara itu tidak selalu sedarah. Dengan latar dan alasan
berbeda mereka tinggal bersama di panti itu. Setiap suka dan duka mereka hadapi bersama. Mereka
tetap akan menjadi keluarga biarpun mereka sudah tidak bersama lagi nantinya, saya percaya itu. Saya
senang sebab saya dapat berbagi apa yang saya punya kepada mereka yang membutuhkan. Saya
berharap pengurus panti itu selalu berlimpah rejeki untuk masa depan anak anak panti itu.

Anda mungkin juga menyukai