d
H
B = d sin
4.2 ALAT DAN BAHAN
1. Bak penampungan air (Hydraulic Bench)
2. Peluap Segitiga
3. Alat ukur tinggi muka air/ taraf muka air
4. Stopwatch
5. Lem lilin (Plastisin)
29
4.3 LANGKAH KERJA
1. Ukur lebar (b) dan tinggi (H) peluap lingkaran.
2. Memasang pintu peluap lingkaran pada ujung bak, kencangkan dengan
baut-baut penahan dan pasangkan lem lilin/ plastisin pada celah pintu
peluap.
3. Menjalankan mesin pompa dan buka katup pemasukan, hingga
mencapai batas dasar pintu peluap.
4. Menutup katup dan mesin pompa dimatikan sejenak hingga permukaan
air sejajar dengan dasar bukaan atau tidak terjadi pelimpahan lagi.
5. Memasang alat ukur tinggi air, kemudian setting alat tersebut sejajar
dengan muka air pada angka nol dan tetapkan sebagai dasar
pengukuran (nol ketinggian).
6. Jalankan mesin pompa lalu buka katup pemasukan hingga terjadi
peluapan di pintu peluap dengan memulai ketinggian tertentu.
7. Mencatat tinggi air yang meluap di pintu peluap sebagai H.
8. Menghitung debit (Q) yang terlebih dahulu ditentukan volume air (V)
yang diberikan oleh instruktur, kemudian catat waktu (T) yang
dibutuhkan untuk mencapai volume yang sudah ditentukan.
9. Langkah no.5 hingga no.8 diulangi sebanyak 5 kali dengan menambah
ketinggian dan membuka katup secara perlahan-lahan untuk beberapa
variasi ketinggian H.
30
4.4 DATA HASIL PENGAMATAN
o TABEL
Tabel 4.4.1 Data Hasil Pengamatan
T rata-
H d V T (detik) Q
rata
No.
(liter/detik
(mm) (cm) (liter) T1 T2 T3 (detik)
)
1 13.4 6.3 2 11.35 21.84 33.63 22.27 0.09
2 19.8 6.3 2 6.62 13.86 20.62 13.70 0.15
3 28.7 6.3 2 3.46 7.17 10.86 7.16 0.28
4 32.3 6.3 2 2.88 5.9 8.80 5.86 0.34
5 38.0 6.3 2 1.83 4.75 6.67 4.42 0.45
Sumber : Hasil Analisa Percobaan di Laboratorium
o GRAFIK
0.00030
0.00025
0.00020
0.00015
0.00010
0.00005
0.00000
0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04 0.04
Grafik 4.4.1 Hubungan Debit Air (Q) Dengan Tinggi Muka Air (H)
31
Grafik Hubungan Debit Air dengan Waktu
0.00050
0.00045
0.00040
0.00035
Debit Air (Q)
0.00030
0.00025
0.00020
0.00015
0.00010
0.00005
0.00000
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00
Waktu
32
d = 6.30 cm
r H
d = 6.30 cm
1
Debit melalui peluap: Q = Cd x A x √ 2 . g . H 2 → Cd =
Q
1
A x √ 2. g . H 2
Dimana: Q = Debit (m3/dtk) Cd = Koefisien debit
G = Grafitasi (9.81 m/s2) H = Ketinggian (m)
A = Luas penampang basah (m2)
Penyelesaian:
Q
d2
Cd1 = 1 A = sinx
A x √ 2. g . H 2 4
cos
0,000133 0,00009
= 1 1
0,118 x √ 2 x 9,81 x (0,0114) 0,0420 x √ 2 x 9,81 x (0,0134 )2
2
= 0,3113
d2
A= sinx cos
4
0.06322
0,0065 0,00652
A= sin(55x cos(55
4 4
A = 0,00146 m2
Untuk nilai koefisien debit (Cd), dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 4.5.2 Perhitungan Nilai Koefisien Debit (Cd)
Luas Sudut
Q g H d Cd
(A)
No.
(m/s²
(m³/detik) (mm) (m) (cm) (m)
)
33
0.00009 0.002
1 9.81 13.4 0.0134 6.3 0.063 55
6 0.01742
0.00015 0.002
2 9.81 19.8 0.0198 6.3 0.063 68
8 0.03374
0.00028 0.003
3 9.81 28.7 0.0287 6.3 0.063 85
0 0.06935
0.00034 0.003
4 9.81 32.3 0.0323 6.3 0.063 91
1 0.08638
0.00045 0.003
5 9.81 38.0 0.038 6.3 0.063 102
3 0.11711
Sumber: Hasil Perhitungan
34
0.00015
3 0.000019417 0.000000784
0.00028 0.06935
4 0.000029370 0.000001156
0.00034 0.08638
5 0.000052701 0.000002025
0.00045 0.11711
∑ 0.00131 0.32399 0.000108116 0.000004271
Sumber: Hasil Perhitungan
b=
∑ Cd . ∑ Q2−∑ Q . ∑ (Q. Cd )
n . ∑ Q2 −( ∑ Q )2
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan
Koefisien Debit (Cd) adalah:
Cd = a.Q+ b
= 276,937 .Q - 0,0078
35
Grafik Hubungan Debit dengan Koefisien Debit
0.14
0.12
f(x) = 276.94 x − 0.01
Koefisien Debit
0.1 R² = 1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0.00005 0.00010 0.00015 0.00020 0.00025 0.00030 0.00035 0.00040 0.00045 0.00050
Debit
Grafik 4.6.1 Grafik hubungan Debit Air (Q) dengan Koefisien Debit (Cd)
Tabel 4.6.2 Perhitungan hubungan Tinggi Muka Air (H) dengan
Koefisien Debit (Cd)
H Koefisien Debit
No. H x Cd H2
(m) (Cd)
1 0.0134 0.01742 0.000233 0.0001796
2 0.0198 0.03374 0.000668 0.0003920
3 0.0287 0.06935 0.001990 0.0008237
4 0.0323 0.08638 0.002790 0.0014329
5 0.038 0.11711 0.004450 0.0014440
∑ 0.1322 0.32399 0.042832 0.0038826
Sumber: Hasil Perhitungan
36
b=
∑ Cd . ∑ H 2−∑ H . ∑ ( H . Cd )
n . ∑ H 2 −( ∑ H )2
Grafik 4.6.2 Grafik hubungan Tinggi Muka Air (H) dengan Koefisien Debit (Cd)
4.7 KESIMPULAN
37
Dari hasil percobaan, kami menyimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan grafik 4.4.1
disimpulkan bahwa semakin besar / lama waktu (T), maka semakin
kecil debit air (Q).
2. Berdasarkan grafik 4.4.2
disimpulkan bahwa semakin tinggi muka air (H), maka semakin besar
debit air (Q).
3. Berdasarkan hasil analisa
regresi, diperoleh hubungan antara debit (Q) dengan koefisien debit
(Cd) dalam bentuk persamaan, yaitu
Cd = 276,94 .Q - 0,0078
4. Berdasarkan hasil analisa
regresi, diperoleh hubungan antara tinggi muka air (H) dengan
koefisien debit (Cd) dalam bentuk persamaan, yaitu Cd = 8,967 .H –
0,2961
5. Berdasarkan grafik 4.4
memiliki nilai R2 sebesar 1 yang mana hasil hitungan dapat memiliki
100% dari data uji laboratorium.
6. Berdasarkan grafik 4.5
memiliki nilai R2 sebesar 0,984 yang mana hasil hitungan hanya dapat
memiliki 98,4% dari data uji laboratorium.
38
4.8 GAMBAR ALAT
Stopwatch
Peluap
Lingkaran
39