Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

JOB II
KADAR LUMPUR

A.PENGUJIAN KADAR LUMPUR AGREGAT KASAR


A. Tujuan
Untuk memeriksa dan menentukan kadar lumpur yang terkandung dalam
agregat kasar.

B. Dasar Teori
Kadar lumpur merupakan perbandingan antara berat lumpur yang
terkandung dalam agregat dengan berat agregat sebelum dilakukan
pencucian. Pengujian ini dilakukan untuk menilai apakah agregat kasar
tersebut dapat dipergunakan dalam memproduksi beton atau tidak.
Agregat yang cocok untuk produksi beton yang bermutu harus
bebas dari lempung, lanau, dan bahan organik lainnya yang akan
mengurangi kekuatannya. Adapun kadar lumpur yang diizinkan untuk
agregat kasar ≤ 1 %. Bila lebih besar maka agregat tersebut harus dicuci
terlebih dahulu sebelum digunakan.

C. Alat dan Bahan


 Alat
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
- Oven
- Talam

 Bahan
- Agregat kasar kondisi lapangan
- Air

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
22
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

D. Langkah Kerja
1. Menimbang sampel yang akan di uji (agregat kasar ) sebanyak ± 1500
gram dan dikeringkan didalam oven dengan suhu ±110°C selama 24
jam.
2. Mengeluarkan agregat kasar dari oven kemudian didinginkan,
selanjutnya setelah dingin menimbang beratnya sebagai berat awal
(W1).
3. Mencuci agregat kasar diatas saringan sampai air cuciannya jernih.
4. Agregat yang tertahan diatas saringan no.200 dimasukkan kedalam
oven dengan suhu ±110°C selama 24 jam.
5. Mengeluarkan agregat kasar dari oven dan didiginkan, kemudian
menimbang beratnya ( W2 ).
6. Melakukan pengujian sebanyak dua sampel, dan mengambil nilai rata-
rata kadar lumpurnya.

E. Data dan Hasil Perhitungan


 Rumus :

W=

Dimana : W1 = Berat kering oven sebelum dicuci (gram)


W2 = Berat kering oven setelah dicuci (gram)

 Tabel Hasil Perhitungan

Data Hasil Percobaan


Parameter
I II
Berat kering oven sebelum dicuci ( gr ), W1 1484,09 1479,59
Berat kering oven setelah dicuci ( gr ), W2 1480,12 1472,57

Parameter Data Hasil Percobaan

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
22
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

I II
Berat kering oven sebelum dicuci ( gr ), W1 1484,09 1479,59
Berat kering oven setelah dicuci ( gr ), W2 1480,12 1472,57

Kadar lumpur ( % ), 0,267 0,474

Kadar lumpur rata – rata ( % ), Wrata - rata 0,371

F. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan diperoleh kadar lumpur
rata – rata untuk agregat kasar adalah 0,371 % < 1% ( Memenuhi syarat )

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
22
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

G. Gambar Alat

Timbangan digital Talam

Oven
Saringan No.200

H. Dokumentasi

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
22
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

Menimbang berat
agregat kasar.

Mencuci agregat kasar


sampai bersih.

Memasukkan sampel
kedalam oven.

B.PENGUJIAN KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
22
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

A. Tujuan
Untuk menentukan kadar lumpur yang terkandung dalam agregat halus.

B. Dasar Teori
Agregat yang cocok untuk menghasilkan beton dengan mutu tinggi
adalah yang bebas dari lempung, lanau dan bahan-bahan organik yang
akan mengurangi kekuatannya. Kadar lumpur yang ada dalam agregat
dapat ditentukan dengan menyaring agregat tersebut dengan saringan
no.200. Semakin besar persentase butiran yang lolos saringan no.200,
maka semakin buruk pengaruhnya pada beton karena akan menyeret air
lebih banyak sehingga beton menjadi encer dan menyebabkan mutu beton
berkurang.
Adapun syarat kandungan kadar lumpur yang dibolehkan untuk
agregat halus yaitu 5 %, bila lebih besar dari yang disyaratkan, maka

agregat halus harus dicuci sebelum digunakan untuk campuran beton.

C. Alat dan Bahan


 Alat
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
- Oven
- Talam
- Saringan no.200

 Bahan
- Agregat halus
- Air

D. Langkah Kerja

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
22
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

1. Menyiapkan agregat halus ±1500 gram dan memasukkannya dalam


oven dengan suhu ±110°C selama 24 jam.
2. Mengeluarkan agregat halus yang telah kering di dalam oven dan
menyaring agregat halus dengan saringan no.4 kemudian menimbang
beratnya sebagai berat awal (W1).
3. Mencuci agregat halus diatas saringan no.200 sampai air cuciannya
jernih.
4. Agregat yang tertahan di saringan no.200 dioven pada suhu ±110°C
selama 24 jam.
5. Mengeluarkan agregat halus dalam oven dan menimbang beratnya
sebagai berat kering oven (W2).
6. Melakukan pengujian sebanyak dua sampel, dan mengambil nilai
rata-rata kadar lumpurnya.

E. Data dan Hasil Perhitungan


 Rumus :

W=

Dimana : W1 = Berat kering oven sebelum dicuci (gram)


W2 = Berat kering oven setelah dicuci (gram)

 Tabel Hasil Perhitungan

Data Hasil Percobaan


Parameter
I
Berat kering oven sebelum dicuci ( gr ), W1 1332,25
Berat kering oven setelah dicuci ( gr ), W2 1280,59

Parameter Data Hasil Percobaan

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
22
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

Berat kering oven sebelum dicuci ( gr ), W1 1332,25


Berat kering oven setelah dicuci ( gr ), W2 1280,59

Kadar lumpur ( % ), 3,877

F. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan diperoleh kadar lumpur
rata – rata untuk agregat halus adalah 3,877 % < 5% (Memenuhi syarat).

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
22
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

G. Foto Alat

Timbangan digital Talam

Saringan No.200 oven

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
22
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

H. Dokumentasi

Menimbang berat
agergat halus.

Mencuci agregat halus


dengan air sampai
bersih.

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
22

Anda mungkin juga menyukai