Garis Energi
H2
H1 P
H3
3 Q
2
Cd = 3
Q=Cd⋅Cv⋅B⋅√ g⋅H 2 2
Cv⋅B⋅√ g⋅H 2
Laboratorium Hidrolika 54
Dimana :
Q = Debit Modular (m3/dtk)
Cd = Koefisien Debit
Cv = Koefisien percepatan (0,97 )
B = Lebar Pelimpah (m)
H2 = Tinggi air yang meluap (m)
g = percepatan gravitasi (9,81 m3/dtk)
6.2. ALAT DAN BAHAN
1. Alat peluap bendungan.
2. Mistar.
6.3. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Bendung dipasang pada saluran terbuka kemudian celah pintu peluap
diberikan lem dengan terlebih dahulu lebar peluap ( B ) dan tinggi peluap
(Ps) diukur dengan menggunakan mistar sorong.
2. Menjalankanmesin pompa air dan membukakran air secara perlahan-
lahanhingga air mencapai batas dasarpeluapdiatasambang.
3. Kemudian katup ditutup dan mesin pompa dimatikan sejenak hingga
permukaan air sejajar dengan dasar bukaan ( Ps ) atau tidak terjadi
pelimpahan lagi.
4. Lalu alat ukur tinggi air dipasang, kemudian alat tersebut disetting sejajar
dengan muka air pada angka 0 (nol) dan ditetapkan sebagai dasar
pengukuran (nol ketinggian).
5. Tinggi air yang meluap dicatat dari alat ukur yang telah dipasang sebagai
H1, H2,danH3.
6. Kemudian debit dihitung dengan menentukan volume sebanyak 2 liter,
kemudian waktu (T) yang dibutuhkan untuk mencapai volume yang sudah
ditentukan dengan menggunakan stop wacth dicatat.
7. Kemudian langkah no.5 hingga no.6 diulangi dengan penambahan
ketinggian dengan membuka katup secara perlahan untuk beberapa variasi
ketinggian.
Laboratorium Hidrolika 55
6.4. DATA HASIL PERCOBAAN
Table 6.1 Data Percobaan Peluap Bendungan
Waktu
Volum
rata-rata H₁ H₂ H₃ P
e
No Waktu (Detik) (dtk)
(mm (cm
(Liter) T₁ T₂ T3 T rata-rata (mm) (mm)
) )
42.1
1 18 11.91 43.20 32.417 160 31 14 9.6
4
47.8
2 19 12.74 49.42 36.670 159 28 13 9.6
5
56.3
3 20 13.85 56.78 42.340 157 27 13 9.6
9
Sumber :Hasil Percobaan di Laboratorium
V
Q = Dimana : Q = Debit (m3/dtk)
T
V = Volume (m3)
T = Waktu (dtk)
Penyelesaian :
V₁
Q1 =
T 1 rata−rata
0,018
=
32,417
= 0.00047 m3/dtk
Untuk nilai debit pada waktu (detik) dan volume selanjutnya dapat dilihat
pada tabel di bawah.
Debit
N Volume Waktu rata-rata (Q)
o (m) (detik) (m³/dtk
)
Laboratorium Hidrolika 56
1 0.018 32.417 0.00047
2 0.019 36.670 0.00052
3 0.020 42.340 0.00056
Sumber :Hasil Perhitungan dan Percobaan di Laboratorium
Q
v =A Dimana :
Q = Debit (m3/dtk)
V = Volume (m3)
A = Luas (m2)
Penyelesaian :
Q1
V1 =
A1
0,00047
= 0,0033 = 0,145 m/detik
- Untuk nilai kecepatan aliran selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah :
Kecepatan Aliran
Lebar H₂ Luas (A) Debit (Q)
No (V)
(m) (m)
(m²) (m³/dtk) (m/dtk)
1 0.121 0.027 0.0033 0.00047 0.145
2 0.121 0.028 0.0034 0.00052 0.153
3 0.121 0.031 0.0038 0.00056 0.148
Sumber :Hasil Perhitungan dan Percobaan di Laboratorium
Q
Cd1 =
Cv · B · √ g · H 3 / 2
Laboratorium Hidrolika 57
B = Lebar Pelimpah (m)
H = Tinggi energi (m)
g = percepatan gravitasi (9,81 m3/dtk)
Penyelesaian :
Q
Cd1 =
Cv · B · √ g · H 3 / 2
0,00056
Cd1 =
0,97 ·0,121 · √ 9,81· 0,0313/ 2
Cd1 = 101,405
- Perhitungan Nilai Hubungan Antara Debit (Q) dan Koefisien Debit (Cd)
Tabel 6.5 Analisa Perhitungan Hubungan Debit (Q) dan Koefisien Debit
(Cd)
Debit Koefisien
Debit
Q x Cd
No (Q) Q2 A B
(m³/dtk) (Cd) (m³/dtk)
0.0004 0.00000022
1 101.405 0.0563 305714.09804 19.191
7 3
0.0005 0.00000026
2 128.412 0.0665 305714.09804 19.191
2 8
0.0005 0.00000030
3 130.565 0.0725 305714.09804 19.191
6 8
∑ 0.0009 360.382 0.1953 0.00000057
Laboratorium Hidrolika 58
9 7
Sumber : Hasil Perhitungan
Grafik 6.1 Hubungan Antara Debit (Q) Dan Koefisien Debit (Cd)
125.00
120.00
115.00 Linear ()
110.00
105.00
101.405
100.00
0.00040 0.00044 0.00048 0.00052 0.00056 0.00060
Debit Air Q (m3/det)
- Perhitungan Nilai Hubungan Antara Tinggi Air Yang Meluap (H) dan
Koefisien Debit (Cd)
Tabel 6.6 Analisa Perhitungan Hubungan Tinggi Air Yang Meluap (H)
dan Koefisien Debit (Cd)
Koefisien H₂ x
N H₂ H2
Debit Cd a b
o (m) (m³)
(Cd) (m)
52575.42 -
1 0.027 101.405 3.144 0.000729
0 1387.035
2 0.028 128.412 3.596 0.000784 52575.42 -
Laboratorium Hidrolika 59
0 1387.035
52575.42 -
3 0.031 130.565 4.048 0.000961
0 1387.035
10.78
∑ 0.086 360.382 0.002474
7
Sumber : Hasil Perhitungan dan Percobaan di Laboratorium
b=
∑ Cd . ∑ H 2−∑ H . ∑ ( H . Cd )
n . ∑ H 2 −( ∑ H )2
360 ,382 . 0 ,002474−0 ,086 . 10 ,787
b=
3 .0 , 00274−0 , 0862 = - 1387,035
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (H) dengan
Koef. Debit (Cd) adalah :
y = a.x + b
Cd = 52575,42 . Q + -1387,035
Grafik 6.2 Hubungan Antara Tinggi Air Yang Meluap (H) Dan Koefisien
Debit (Cd)
Laboratorium Hidrolika 60
Grafik Hubungan H dengan Cd
135.000
f(x) = 5773.32 x − 45.37
130.000 R² = 0.55
128.412 130.565
125.000
koefisien debit (Cd)
120.000
115.000 Linear ()
110.000
105.000
101.405
100.000
0.025 0.026 0.027 0.028 0.029 0.030 0.031 0.032
Ketinggian Air (H)
Grafik 6.3 Hubungan AntaraTinggi Air Yang Meluap (H) Dengan Debit
(Q)
Laboratorium Hidrolika 61
Grafik Hubungan H dan Q
0.0006
0.00056
f(x) = 0.02 x − 0
Debit Q (m3/dtk)
R² = 0.89
0.00052
0.0005
Linear ()
0.00047
0.0004
0.02 0.03 0.03 0.04 0.04
Tinggi Muka Air H (m)
RumusPersamaanGaris :
y = a.x + b
Laboratorium Hidrolika 62
n . ∑ (Q .Cd )−∑ Q . ∑ Cd
a=
n . ∑ Q2 −( ∑ Q )2
3 . 0.18452−0 , 001546. 360 , 382
a=
3. 0 , 000000800−0 ,001546 2 = - 340102,202
2
b=
∑ Cd . ∑ Q −∑ Q . ∑ (Q.Cd )
n . ∑ Q2 −( ∑ Q )2
360 ,382 . 0,000000800−0 , 001546 . 0 ,18452
b=
3. 0 , 000000800−0 , 0015462 = 295,367
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan
Koef. Debit (Cd) adalah :
y = a.x + b
Cd = - 340102,202 . Q + 295,367
6.6. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan, kami dapat menyimpulkan bahwa :
Jika semakin rendah luapan air maka waktu yang dibutuhkan untuk
mengalirkan air sebanyak2 liter akan semakain lama. Hal ini
disebabkan karena antara tinggi luapan dengan waktu berbanding
terbalik.
Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan
Koefisien debit (Cd), yaitu Cd = 52575,42 . Q + -1387,035
Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H)
dengan Koefisien debit (Cd), yaitu Cd = - 340102,202 . Q + 295,367
Laboratorium Hidrolika 63
Laboratorium Hidrolika 64