Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM 1

Pengukuran Debit Aliran Dengan Alat Ukur Volumetrik dan Pengukuran Tinggi Muka Air
dengan Alat Ukur Point Gauge (Peluap segitiga)

1. Maksud dan Tujuan


a. Mengukur debit aliran air dengan alat ukur numerik.
b. Mengukur tinggi muka air dengan alat ukur point gauge (meteran taraf).
c. Menentukan karakteristik aliran kecil pada saluran terbuka yang melalui peluap
segitiga (Triangular Notch).
2. Alat dan Bahan
a. Hydraulics bench
b. Stop watch
c. Air
d. Triangular weir
e. Point gauge
3. Teori
Laju volume aliran air atau debit (diberi notasiQ) didefinisikan sebagai jumlah zat cair
yang mengalir melalui tampang lintang tiap satuan waktu. Debit biasanya diukur dalam
volume zat cair tiap satuan waktu. Sehingga satuannya adalah meter kubik per detik
(m3/det) atau satuan yang lain (literr/detik. liter/menit. dsb)
Volume
Debt ( Q )=
Waktu
Pengukuran posisi permukaan air dalam kondisi permanen (steady state) seringkali
diperlukan pada pengamatan hidraulika. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan
suatu point kecil yang secara manual diatur untuk menyentuh permukaan air dan
pembacaan pergerakan vertikal dilakukan dengan menggunakan skala vernier.

4. Spesifikasi Alat
 Dimensi alat Hydraulics Bench adalah panjang 1,13 m; lebar 0,73 m; tinggi 1,00
m.
 Pompa tipe sentrifugal, maksimal head 21 m H2O, maksimal aliran 80 liter/menit,
daya pompa 0,73 kW.
 Kapasitas bak air 250 liter, Kapasitas tangki voumetrik aliran tinggi 40 liter.
Kapasitas tangki volumetrik aliran rendaah 6 liter.
5. Prosuder Percobaan
a. Pasang steker pada stop kontak sumber listrik.
b. Pasang inlet nozzle dan stilling baffle pada hydraulics bench.
c. Atur dump valve actuator untuk menutup lubang pembuang volumetrik tank.
d. Tekan tombol “on” pada power switch.
e. Buka dan atur aliran melalui katup pada flow control valve (putar ke kiri untuk
membuka dan membesarkan aliran, putar ke kanan untuk menutup atau
mengecilkan aliran) pada suhu ailiran tertentu.
f. Jika aliran sudah diatur pada flow control valve, biarkan dan jangan dirubah.
g. Biarkan air mengalir di volumetric tank sampai bacaan skala pada level gauge
mencapai angka nol (kapasitas 6 liter).
h. Nyalakan stop watch pada saat ketinggian air bergerak dari angka nol (0) liter ke
angka yang ditentukan pada level gauge.
i. Hentikan stop watch pada saat bacaan level gauge tepat di angka yang ditentukan,
dan baca waktu pada stop watch, catat.
j. Untuk mengukur posisi permukaan bebas (batas udara dan air) pada saluran
terbuka, pertama tentukan dahulu posisi datum (titik nol).
k. Putar pelan-pelan sekrup penjepit, tahan batang pengukur, dan geser keatas atau
ke bawah sampai ujung point gauge pada posisi nol yang diperlukan (yaitu dasar
saluran). Kencangkan sekrup penjepit untuk sementara.
l. Lepas sekrup penguci pada belakang skala vernier dan geser skala tersebut sampai
angka “0” skala vernier berhimpitan satu garis lurus dengan angka “0” skala
primer. Kencangkan kembali sekrup pengunci.
m. Lepas sekrup penjepit dan geser batang pengukur sampai ujung point gauge
terletak agak menyentuh permukaan air. Kencangkan sekrup pengunci dan atur
batang pengukur dengan sekrup pengatur tinggi yang halus sampai ujung point
gauge benar-benar tepat menyentuh permukaan air.
n. Baca tinggi permukaan air tersebut pada skala vernier.
o. Ulangi langkah “g” sampai “j” sebanyak 3 kali.
p. Jika percobaan telah selesai, tekan tombol “off” pada power switch.
q. Buka lubang pembuang dengan mengangkat dump valve actuator, kosongkan air
di volumetric tank.

Peluap yang digunakan Peluap segitiga (Triangular Notch)

Gambar 1. Triangular Notch


Hasil :
Tabel Data Pengamatan dan Perhitungan:

Head (H) Volume Waktu Debit (Q) Q rata-rata


h
NO = h-h0 (V) (t) =V/t =(Q1+Q2)/2
(mm)
(mm) (Liter) (detik) (liter/detik) (liter/detik)

22,4 5 59,94 0,08


1 147,4 0,100
10 85,06 0,12
25,8 5 30,55 0,16
2 150,8 0,158
10 65,66 0,15
28,4 5 25,9 0,19
3 153,4 0,190
10 53,25 0,19
31,4 5 20,12 0,25
4 156,4 0,252
10 39,13 0,26
34,8 5 17,03 0,29
5 159,8 0,293
10 34,09 0,29
Contoh Perhitungan
Diketahui :
Data Alat
Tipe Peluap : Segitiga
Sudut takikan : 90˚
Tinggi Datum(h0) : 125 mm
Tinggi saluran : 165 mm
Lebar saluran : 250 mm
Perhitungan
 Untuk H1 = h – h0 mm
=159,8– 125 mm =34,8 mm
 Untuk V = 5 L dan t = 17,03 s
Q = V/t
= 5/17,03 = 0,29 liter/det
 Untuk V = 10 L dan t = 34,09s
Q = V/t
= 10/34,09 = 0,29 liter/det
 Debit Rata-rata (Q Rata-rata)
Q 1 +Q 2
Q rata 2=
2
0,29+0,29
Q rata 2= =0,293liter /det
2
Grafik
Grafik Hubungan Head (H) - Debit (Q)
40
35 f(x) = 1.52 x + 20.96
30 R² = 1

25
Head (H)

20
15
10
5
0
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000
Debit (Q)

Persamaan Hubungan H-Q

Dari perhitungan dan grafik persamaan H dan Q diperoleh bahwa semakin besar nilai tinggi
Head (H) maka semakin besar pula nilai debitnya (Q) juga semakin besar. Sebaliknya semakin
rendah nilai head (H) maka akan semakin rendah pula nilai debitnya (Q). Adapun persamaan
polynominal dari grafik yaitu y=63,004x+ 16,03 maka diperoleh R2=0,9945.
Kesimpulan
 Dari hasil praktikum yang telah dilakukan , diperoleh hasil berupa grafik rating curve
dengan data debit air (Q) terbesar = 0,29 liter/det dengan Volume = 5 liter dan tinggi
permukaan air (h) =159,8 mm. dari praktikum juga diperoleh debit air Rata-rata (Q rata-
rata) terbesar = 0,293 liter/det pada ketinggian air=159,8 mm.
 Sesuai dengan penjelasan di atas, maka hasil pengukuran dari praktikum ini digunakan
untuk menentukan dimensi yang tepat untuk sebuah saluran, sehingga dapat menampung
air dengan optimal sesuai dengan debit maksimum yang telah diperhitungkan
sebelumnya.
 Grafik rating curve tidak berlaku jika parameter yang digunakan selalu berubah-ubah,
dalam hal ini yang sangat berpotensi berubah adalah penampang saluran yang dilewati
oleh air.

Anda mungkin juga menyukai