Anda di halaman 1dari 10

EKSPERIMEN 9

KARAKTERISTIK PENGALIRAN
DI ATAS TRAPEZOIDAL NOTCH
Haridan Tanggal Percobaan : Sabtu, 10November 2016
Lokasi Percobaan
: Laboratorium Hidrolika Fatek UMSU
1. TUJUAN PERCOBAAN
Menyelidiki hubungan antara ketinggian muka air di atas tepi ambang
dan debit pengaliran yang melalui trapezoidal notch.
Menentukan koefisien debit pengaliran yang melalui trapezoidal notch.
2. PERALATAN
a. Hydraulic Bench
b. Hook and Point Gauge
c. Trapezoidal Notch
d. Stopwatch

3. DASAR TEORI
Besarnya aliran dalam suatu aliran dapat dihitung dengan berbagai
cara. Untuk pada sungai-sungai kecil dan alur-alur buatan dapat dengan
mudah diukur dengan penggunaan bendung atau juga tabung jenis venture.
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan model di
laboratorium.Yang hasil pengukuran tersebut menunjukkan hubungan
antara tinggi energi dan debit.
Untuk mendapatkan hasil yang teliti perlu diperhatikan hal-hal
seperti permukaan bendung bahagian hulu yang harus vertical dan tegak
lurus terhadap alurnya, ketinggian H yang harus diukur cukup jauh dari

hulu bending.Ini menghindari pengaruh kelengkungan permukaan air di


dekat bending tersebut.
Rumus baku unutk aliran di atas bending Trapesium adalah sebagai
berikut :
3

Q=C d

Dimana : Q
Cd
B
H
g

=
=
=
=
=
=

2
8

B 2 g . H 2 + C d 2 g tan . H 2
3
15
2

debit pengaliran
koefisien debit
lebar Notch
tinggi air di atas bahagian bawah Notch
percepatan gravitasi
sudut Trapezoidal

4. AplikasiLapangan
Weir adalah sebuah obstruksi yang dilalui di dalam sebuah aliran
terbuka.Aplikasinya banyak dipakai pada system pengolahan limbah, irigasi
dan saluran pembuangan limbah. Pengukuran dapatdilakukan dengan
mengukur kecepatan aliran dengan satuan yang umum yaitu gallon per menit
(gpm) menjadi gallon per hari.Laju alir sebagai fungsi dari ketinggian head di
atas cekung weir dan leba rbukan (notch).
Secara umum ada empat bentuk weir notch yaitu segi empat
(rectangular),

segitiga

(V-notch),

setengah

lingkaran

dan

trapezium

(cepoletti).Weir trapezium merupakan bentuk weir yang cukup banyak


digunakan.Aliran fluida dengan lebar di bawah cekungan weir trapezium.
Weir hanya dapat digunakan apabila liquida mengalir dalam channel
terbuka, tidak dapat digunakan untuk liquid dalam pipa. Perhitungan pada
aliran terbuka lebih rumit dari pada aliran dalam pipa dikarenakan:
Bentuk penampang yang tidak teratur (terutama sungai)
Sulit menentikan kekasran (sungai berbatu sedangkan pipa
tembaga licin)

5. PROSEDUR
a. Menyiapkan peralatan seperti terlihat pada gambar di atas.
b. Mengukur dasar penampang di garis hook = 0
c. Mengalirkan air kedalam saluran sampai air mengalir di atas pelat
peluap.
d. Menutup Control Valve dan membiarkan air menjadi stabil.
e. Mengatur Vernier Height Gauge kesuatu batas bacaan dengan
menggunakan pencak Hook.
f. Mengalirkan air kedalam saluran dan mengatur Flow Control Valve
untuk mendapatkan tinggi H yang diinginkan, diawali dengan 10 mm
dan menaikkan secara bertahap setiap3 mm.
g. Setelahujung hook tepat berada pada permukaan air yang diinginkan
dan aliran telah stabil, mengukur debit air yang mengalir dengan
membaca volume air setiap kenaikan 2 Liter pada volumetrick tank dan
waktu dengan menggunakan stopwatch setelah ujung hook tepat berada
pada permukaan air yang diinginkan dan aliran telah stabil.
h. Mengisikan hasil pembacaaan dan pengukuran tersebut pada lembar
data.

6. HASIL DAN PERHITUNGAN


Percobaan 1:
V =6 L
t =77,37 detik
H = 8 mm
B = 65 mm
g = 9,81 m/s2 = 9810mm/s2
Maka :
Q=

677,37
77,37

77549,44 mm3 /det


3

H 2 =8 2
22,67 mm
Cd=

3
2

)(

2
8
B 2 g . H +
2 g . tan . H 2
3
15

151630,023

3
2

)(

2
8
.65 2 x 9810 x 10 +
2 x 9810 . tan 45 x 181,019
3
15

2,1268
2
5

Q =77549,44

2
5
3

1818,524 mm /det
Log Q = log 77549,44
= 4,890
Log H = log 8
= 0,903

Percobaan 2:
V =6 L
t = 45,52 detik
H = 11 mm
B = 65 mm
g = 9,81 m/s2 = 9810 mm/s2
Maka :
Q=

2 x 66
45,52

131810,2mm 3 /det
3

H 2 =11 2
36,483 mm
Cd=

3
2

)(

2
8
B 2 g . H +
2 g . tan . H 2
3
15

211864,407

3
2

)(

2
8
.65 2 x 9810 x 11 +
2 x 9810 . tan 45 x 36,483 2
3
15

0,595
2

Q 5 =131810,2 5
2589,997 mm3 /det
Log Q = log 131810,2
= 5,120
Log H = log 11
= 1,041

Percobaan 3:
V =6 L
t = 39,61 det
H = 14 mm
B = 65 mm
g = 9,81 m/s2 = 9810 mm/s2
Maka :
Q=

6 x 106
39,61

151476,9 mm3 /det


5

H 2 =14 2
733,365 mm
Cd=

3
2

)(

2
8
B 2 g . H +
2 g . tan . H 2
3
15

151476,9

)(

2
8
.65 2 x 9810 x 733,365 2 +
2 x 9810 . tan 45 x 52,385 2
3
15

0,309
2

Q 5 =151476,9 5
158,235 mm3 /det
Log Q = log 2841,609
= 5,180
Log H = log 14
= 1,146

Percobaan 4:
V =6 L
t = 25,97 detik
H = 17 mm
B = 65 mm
g = 9,81 m/s2 = 9810 mm/s2
Maka :
6
6 x 10
Q=
25,97
3

231035,8 ,893 mm /det


5

H 2 =17 2
1191,58 mm
Cd=

3
2

)(

2
8
B 2 g . H +
2 g . tan . H 2
3
15

231035,8

)(

2
8
.65 2 x 9810 x 1191,58 2 +
2 x 9810 . tan 45 x 70,093 2
3
15

0,339
2

Q 5 =231035,8 5

3765,184 mm / det
Log Q = log 231035,8
= 5,364
Log H = log 17
= 1,230

Percobaan 5:
V =6 L
t =24,41 detik
H = 21 mm
B = 65 mm
g = 9,81 m/s2 = 9810 mm/s2
Maka :
Q=

6 x 106
24,41

245800,9 mm3 /det


5

H 2 =21 2
2020,92mm
Cd=

3
2

)(

2
8
B 2 g . H +
2 g . tan . H 2
3
15

245800,9

)(

2
8
.65 2 x 9810 x 2020,92 2 +
2 x 9810. tan 45 x 96,324 2
3
15

0,250
2

Q 5 =245800,9 5
3923,940 mm3 /det
Log Q = log 245800,9
= 5,931
Log H = log 21
= 1,322

7. KESIMPULAN
1. Harga Cd pada percobaan tidak konstan.
2. Estimasi harga rata-rata dari Cd adalah 1,108.
3. Harga Cd tidak konstan karena kurang teliti dalam pembacaan alat.
4. Semakin tinggi nilai ketinggian air diatas permukaan semakin besar
pula debit Q2/5.
5. Semakin besar log H maka log Q semakin besar.
8. SARAN
1. Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum harus dilakukan dengan
hati-hati dan teliti agar data yang diperoleh lebih akurat dan tepat.
2. Demi kenyamanan dalam melaksanakan praktikum, diharapkan agar
laboratorium dibuat tempat tersendiri atau tidak bercampur dengan
laboratorium yang lain.
3. Diharapkan agar listrik di laboratorium di perbaiki agar tidak padam
pada saat praktikum berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai