Anda di halaman 1dari 12

KEHILANGAN TINGGI TEKAN PADA PIPA

LURUS

A H M A D N U R H A I R I ( 2 0 11 4 4 0 0 1 )
R O B Y S U G A N D A ( 2 0 11 4 4 0 2 5 )
TUJUAN

1. Dapat menentukan kehilangan tinggi tekan akibat gesekan di dalam pipa.


2. Dapat menentukan kekasaran pipa (ks) dan koefisien (kst) dari rumus Strikler dengan
berbagai macam pipa :
– Galvanised ؾ ”
– Standard block Ø ¾ ”
– Standar block Ø ½”
– C.P.V.C pipa Ø ½”
3. Dapat membandingkan hasil percobaan yang didapat dengan harga-harga dari literatur.
DASAR TEORI
Hilang tinggi tekanan di dalam sistem perpipaan disebabkan oleh gesekan partikel cairan sepanjang pipa dan turbulensi yang
terjadi akibat perlengkapan sepanjang pipa. Hilangnya tinggi tekanan besar (mayor losses) hgs disebabkan oleh adanya
gesekan di sepanjang pipa (L pipa). Persamaan hilang tinggi tekanan karena gesekan sepanjang pipa (hgs) antara lain :
1. Persamaan Darcy Weisbach
l.V 2
hgs  .
d .2 g
Dimana :
• hgs = Hilang tinggi tekanan karena gesekan sepanjang pipa (m)
• λ = Koefisien Darcy
• l = Panjang pipa (m)
• d = Diameter pipa (m)
• V = Kecepatan aliran dalam pipa (m/det)
• g = Percepatan gravitasi (9,81 m/det2)
2. Persamaan Manning-Gaukler-Strickler (MGS)
V 2 .l
hgs  I E .l 
Kst 2 .Rh 4 / 3

Dimana :
hgs = Hilang tinggi tekanan karena gesekan sepanjang pipa (m)
IE = Kemiringan energi
L = Panjang pipa (m)
v = Kecepatan aliran (m/det)
kst = koefisien gesekan Strickler
R = Radius hidrolik (m)
A = Luas penampang melintang basah (m2)
Persamaan Bilangan Reynolds (Re) :
Re =
Dimana :
Re = bilangan Reynold
v = kecepatan aliran (m/det), (v = Q/A )
d = diameter pipa (m)
𝒗 = kekentalan kinematik (m2/det)
Referensi nilai Ks dan Kst
ALAT YANG DIGUNAKAN

Fluid friction apparatus

Mistar ukur debit

Stopwatch Termometer
PROSEDUR KERJA
A. Persiapan Percobaan
1. Ukur panjang pipa lurus dari titik 2 ke titik 3 pada pipa pertama, titik 5 ke titik 6 pada pipa kedua, titik 8 ke titik 9
pada pipa ketiga dan titik 11 ke titik 12 pada pipa keempat
2. Ukur diameter pipa nomor 1 sampai 4
3. Ukur suhu air menggunakan thermometer
4. Ukur dimensi tangki 1 sampai 4
5. Isi tangki dengan air pada kondisi muka air kurang lebih 3 cm dari bibir bak air.
6. Pastikan bahwa alat sudah terhubung dengan listrik
7. Tekan tombol pompa pada posisi on
8. Buka semua kran, alirkan air pada tangki selama beberapa saat agar udara bisa terbuang
9. Pastikan tidak ada gelembung yang terperangkap di dalam jaringan pipa dengan cara:
• Tutup semua kran pipa sehingga air tidak lagi mengalir
• Cek manometer dari masing-masing pipa, pastikan semua manometer menunjukkan muka air yang sama (levelling)
B. Jalannya Percobaan
1. Buka kran pada pipa (1) sampai (4) dalam kondisi maksimum dengan aliran yang besar. Kondisi ini
dijadikan sebagai data percobaan pertama
2. Baca bacaan pada manometer nomor (2), (3), (5), (6), (8), (9), (11) dan (12) kemudian isikan pada
formulir
3. Ukur besarnya debit, dengan cara:
a) Tutup lubang pada bagian dasar tangki agar air masuk pada lubang alat pengukur debit
b) Saat air masuk pada alat pengukur debit, ukur ketinggian air pada setiap interval 2 cm sambil
menghitung lamanya air dapat memenuhi interval 2 cm tersebut
c) Lakukan pengukuran waktu sebanyak tiga kali lalu rata-ratakan
d) Isikan hasil pengukuran waktu pada formulir
e) Buang air pada tangki dengan membuka alat penutup lubang pada tangki
f) Lakukan langkah a sampai e pada tangki satu sampai empat
4. Lakukan ulang langkah (2) dan (3) pada percobaan ke (2) sampai (5) dengan sebelumnya mengubah
variasi aliran dengan cara memperkecil besarnya aliran pada masing-masing pipa samapai permukaaan air
pada manometer berubah dari data yang sebelumnya
DATA PRAKTIKUM
DIKETAHUI :

d (m) = 0,01905 L tangki (m)= 0,348 v= 0,00000092 Rh= 0,0047625Temp (°C)= 25


A pipa (m)= 0,000285 p tangki (m)= 0,401 Rh^4/3= 0,000801272Ks literatur= 0,00026
A tangki (m) 0,139548 L pipa= 3 g (m/det2)= 9,81

Pengukuran Perhitungan Hasil


Tinggi Manometer
No. Perc T Q = (A tangki * H)/T Re = (V * λ=
H (m) Hl (m) V = (Q/A pipa)(m/det) Ks/d Ks (mm) kst
(detik) (m2/det) d)/v (Hl*d*2g)/I*V2
Pipa No. 5 Pipa No. 6
1 0 6,87 0,77 0,41 0,36 0,00020 0,713375244 220,897003 0,0881331 0,052 0,9906 72,751
2 0 6,80 0,78 0,46 0,32 0,00021 0,720369119 223,0626598 0,0768268 0,049 0,9335 77,92
3 0 6,85 0,79 0,5 0,29 0,00020 0,71511095 221,4344652 0,0706519 0,0488 0,9296 81,254
4 0 7,83 0,81 0,56 0,25 0,00018 0,625341703 193,6373728 0,0796486 0,0499 0,9506 76,528
5 0 8,61 0,82 0,61 0,21 0,00016 0,568932638 176,1702772 0,0808296 0,05 0,9525 75,966
DEBIT, Q = p l h / t rerata

Waktu t
Bak p l h Perc t rerata Q
(Detik)

(m) (m) (m) t1 t2 t3 (detik) (cm3/detik)

II 0,348 0,401 0,01 I 6,86 6,94 6,80 6,87 0,000203225

II 6,80 6,80 6,80 6,80 0,000205218

III 6,87 6,74 6,94 6,85 0,00020372

IV 7,78 7,79 7,93 7,83 0,000178146

V 8,63 8,64 8,56 8,61 0,000162077

VI

Anda mungkin juga menyukai