Anda di halaman 1dari 13

CONSTANT HEAD

FALLING HEAD

Andrean Robertus
Andreas Prianto
Devina Hamdani
Ivan Valentino
Richard K. Batubara

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN


2015
DAFTAR ISI
I. UJI CONSTANT HEAD.......................................................................................................................... 1
1. Lingkup ........................................................................................................................................ 1
2. DEFINISI ....................................................................................................................................... 1
3. TUUAN......................................................................................................................................... 1
4. PERALATAN ................................................................................................................................. 1
5. PERSIAPAN SAMPLE .................................................................................................................... 2
6. PROSEDUR UJI ............................................................................................................................. 2
7. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN HASIL UJI................................................................................ 3
8. PELAPORAN HASIL UJI ................................................................................................................. 4
9. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 4
II. UJI FALLING HEAD .............................................................................................................................. 5
1. LINGKUP ...................................................................................................................................... 5
2. TUJUAN ....................................................................................................................................... 5
3. PERALATAN ................................................................................................................................. 5
4. TEORI ........................................................................................................................................... 5
5. PROSEDUR UJI ............................................................................................................................. 6
6. LAMPIRAN ................................................................................................................................... 8
7. PELAPORAN HASIL UJI ................................................................................................................. 8
8. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 9
DOKUMENTASI .................................................................................................................................. 10
I. UJI CONSTANT HEAD

1. Lingkup
Metode uji ini mencakup penentuan koefisien permeabilitas dengan metode muka air
konstan untuk aliran laminar yang mengalir melalui rongga-rongga butiran tanah.
Metode ini sangat cocok untuk tanah berbutir kasar.

2. DEFINISI
Permeabilitas (atau kadang-kadang disebut juga hydraulic conductivity) adalah suatu
koefisien proporsionalitas yang menunjukkan mudah tidaknya cairan melewati suatu
medium berongga. Tanah yang memiliki rongga besar biasanya memiliki angka void
ratio yang besar pula. Jadi, permeabilitas suatu tanah akan bertambah jika rongga
semakin besar.

3. TUUAN
Tujuan dari percobaan ini antara lain untuk menetapkan harga koefisien permeabilitas
dari suatu lapisan tanah. Untuk membatasi pengaruh konsolidasi pada saat
dilakukan pengujian, percobaan ini dilakukan pada lapisan dengan butiran-butiran
tanah yang sudah terganggu (disturbed) oleh faktor luar, yang ukuran butirnya tidak
lebih dari 10% melewati saringan no. 200.

4. PERALATAN
Alat-alat yang digunakan adalah:
1. Perameter
2. Constant head filter tank
3. Corong besar
4. Water faucet aspirator
5. Tabung manometer
6. Timbangan kapasitas 2 kg
7. Scoop kapasitas 100 gr tanah
8. Termometer
9. Stopwatch

1 of 11
5. PERSIAPAN SAMPLE
Sample tanah yang cukup mewakili adalah butiran tanah yang dikeringkan udara, yang
kurang dari 10% melewati saringan no. 200.
Sebelumnya sample tanah harus disaring terlebih dahulu. Butiran tanah yang
berukuran lebih besar dari 19 mm harus dipisah karena tanah tersebut tidak digunakan
dalam tes permeabilitas, akan tetapi data persentase dari butiran tanah tersebut
diperlukan.

6. PROSEDUR UJI
Detil dari constant head permeameter cell dapat dilihat pada Gambar 1. Prosedur uji
constant head dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Ukur panjang antara saluran keluar manometer (L).
2. Ukur ketinggian pada empat titik yang letaknya simetris, yaitu dari permukaan atas
piringan atas pada tabung permeabilitas ke puncak dari bagian atas batu porous atau
kasa yang untuk sementara diletakkan di bawah piringan porous. Hal ini secara
otomatis mengurangi ketebalan dari piringan porous yang ada di atas dari pengukuran
ketinggian yang pernah digunakan untuk menentukan volume tanah yang digunakan
untuk menentukan volume tanah yang ditempatkan di tabung permeabilitas.
3. Ukur diameter dan tinggi spesimen untuk mendapatkan luas penampang (A) dan
volume spesimen.
4. Ambil sebagian kecil dari sample tanah yang sudah ditentukan untuk menentukan
kadar air (w). Catat berat dari sample yang dikeringkan udara untuk menentukan berat
isi ( ).
5. Masukkan sample tanah ke dalam tabung permeameter.
6. Catat waktu (t) yang diperlukan untuk mengumpulkan volume air (Q) tertentu.
7. Ukur temperatur air yang dikumpulkan.
8. Ulangi pengujian ini sebanyak 3 kali dengan menggunakan waktu (t) yang sama.

2 of 11
7. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN HASIL UJI
Koefisien permeabilitas pada saat temperatur T⁰C (kT) dapat ditentukan dari rumus:

kT = 𝑄𝐿
𝐴ℎ𝑡
dimana:

Q = volume air
L = jarak antara 2 titik yang ditinjau
H = perbedaan head pada 2 titik yang ditinjau
A = luas penampang spesimen
t = waktu
Koefisien permeabilitas pada saat temperatur 20 C (k20) dapat dihitung dari
rumus:

k20 = kT 𝜂Τ
𝜂20

dimana:

𝜂 = viskositas (ditentukan dari tabel di bawah ini)

Viskositas Air,
Temp. (⁰C) (poise)

4 0.01567
16 0.01111
17 0.01083
18 0.01056
19 0.01030
20 0.01005
21 0.00981
22 0.00958
23 0.00936
24 0.00914
25 0.00894
26 0.00874
27 0.00855
28 0.00836
29 0.00818
30 0.00801

3 of 11
8. PELAPORAN HASIL UJI

Data Sample

Diameter Spesimen, D 6.24 cm


Luas Penampang Spesimen, A 30.54 cm²
Tinggi Speciemn, H 13.60 cm
Volume Spesimen, V 415.41 cm³

Berat tanah basah + container, W1 805.56 gr

Berat container, W2 48.77 gr

Berat tanah basah, W = W1 - W2 759.79 gr

Berat isi tanah basah, Ƴ = W/V 1.83


Perbedaan head, h 100 cm

Data Pengujian

Test No. t (detik) Q (cm³) T (C°)


1 20 85 27
2 20 87 27
3 20 90 27
4 20 97 27
5 20 99 27
Rata-rata 20 91.6 27

𝑄𝐿 91.6 𝑥 50
𝑘𝑇 = = = 0.075
𝐴ℎ𝑡 30.54 𝑥 100 𝑥 20

𝑘𝑇 𝑥 𝜂 𝑇 0.07 𝑥 0.00855
𝑘20 = = = 0.006
𝜂20 0.01005

9. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa harga koefisien permeabilitas
tanah yang diuji pada suhu 27⁰C adalah 0.075, sedangkan pada suhu 20⁰C adalah 0.006.

4 of 11
II. UJI FALLING HEAD

1. LINGKUP
Metode uji ini mencakup penentuan koefisien permeabilitas dengan metode falling head.
Metode ini sangat cocok untuk tanah berbutir halus.

2. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini antara lain untuk menetapkan harga koefisien permeabilitas
dari suatu lapisan tanah dengan metode falling head.

3. PERALATAN
1. Permeamete
2. Termometer dan stopwatch
3. Tabung untuk sampel tanah dengan kedua ujung terbuka
4. Selang untuk mengalirkan air

4. TEORI
Pembahasan mengenai percobaan constant head permeability juga berkaitan dengan
percobaan ini. Pada percobaan ini digunakan tanah berbutir halus maka akan memakan
waktu yang lama untuk satu percobaan. Lamanya tes akan membuat air di dalam tabung
menguap sehingga perlu dicegah penguapan yang cukup banyak. Pada ujung pipa perlu
diberikan balon karet agar uap air tidak keluar

5 of 11
Untuk mengontrol penguapan, volume air yang masuk dan keluar perlu dihitung berdasarkan
tinggi h1 dan h2. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah adanya kebocoran atau tidak di
sampel tesebut.

5. PROSEDUR UJI
Detail dari falling head permeameter cell dapat dilihat pada Gambar 1. Prosedur uji falling
head adalah sebagai berikut:
1. Ukur panjang sampel (L).
2. Ukur diameter dan tinggi spesimen untuk mendapatkan luas penampang (A) dan volume
spesimen.
3. Ambil sebagian kecil dari sampel tanah yang sudah ditentukan untuk menentukan kadar
air (w). Catat berat dari sampel yang dikeringkan udara untuk menentukan berat isi (γ).
4. Masukkan sampel tanah ke dalam permeameter.
5. Tutup keran air kemudian masukkan air ke dalam selang sampai ketinggian tertentu, lalu
catat tinggi muka air (h1).
6. Siapkan container untuk mengumpulkan volume air (Qout).
7. Buka keran air sehingga air mengalir melalui sampel tanah. Hidupkan stopwatch
bersamaan dengan terbukanya keran. Sampai ketinggian air tertentu (h2), matikan
stopwatch dan tutup kembali selang air.
8. Catat temperatur air (T).
9. Ulangi pengujian ini sebanyak 3 kali dengan menggunakan ketinggian air h1 dan h2
yang sama.

Untuk menentukan luas penampang standpipe (a), jumlahkan volum air yang keluar
(Qout) dari seluruh test. Luas penampang standpipe (a) dapat dihitung sebagai berikut:
𝑞𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
a=
∑(ℎ1 −ℎ2 )

di mana:

h1 = ketinggian air mula-mula h2 =


ketinggian air akhir

6 of 11
Koefisien permeabilitas pada saat temperatur T C (kT) dapat ditentukan dari rumus:

𝑎𝐿 ℎ1
𝑘𝑇 = 𝑙𝑛
𝐴𝑡 ℎ2

di mana:
a = luas penampang standpipe
L = panjang sampel
A = luas penampang spesimen
t = waktu

Koefisien permeabilitas pada saat temperatur 20 C (k20) dapat dihitung dari rumus:

k = 𝑘𝜂𝑇
20 𝑇𝜂
20

di mana:
𝜂 = viskositas (ditentukan dari tabel di bawah ini)

Viskositas Air,
Temp. ( C)
(poise)
4 0.01567
16 0.01111
17 0.01083
18 0.01056
19 0.01030
20 0.01005
21 0.00981
22 0.00958
23 0.00936
24 0.00914
25 0.00894
26 0.00874
27 0.00855
28 0.00836
29 0.00818
30 0.00801

7 of 11
6. LAMPIRAN
Klasifikasi tanah berdasarkan nilai koefisien permeabilitas (Terzaghi & Peck, 1948).

Koefisien
Derajat
Permeabilitas, k
Permeabilitas
High (cm/det.)
-1
> 10
Medium 10-1 – 10-3
Low 10-3 – 10-5
Very Low -5 -7
10 – 10
Practically Impermeable < 10-7

7. PELAPORAN HASIL UJI


Data sampel

Diameter Specimen, D 6.24 cm


Luas Penampang Specimen, A 30.54 cm²
Tinggi Speciemn, H 13.10 cm
Volume Specimen, V 400.14 cm³
Berat tanah basah + kontainer, W1 808.56 gr
Berat container, W2 48.77 gr
Berat tanah basah, W = W1 - W2 759.79 gr
Berat isi tanah basah, Ƴ = W/V 1.90
Luas penampang stand pipe, a 1.46 cm²

Data pengujian
t T
Test No. h1 h2 (detik) (C°)
1 100 80 8.08 27
2 80 60 9.57 27
3 60 40 12.4 27
4 40 20 13.92 27
5 20 0 15.53 27
Rata-rata 60 40 12 27

8 of 11
𝑎𝐿 ℎ1 1.46 𝑋 13.10 60
𝑘𝑇 = 𝑙𝑛 = 𝑙𝑛 = 0.09461
𝐴𝑡 ℎ2 30.54 𝑋 27 40

𝑘𝑇 𝑥 𝜂 𝑇 0.09461 𝑥 0.00855
𝑘20 = = = 0.00804
𝜂20 0.01005

8. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa harga koefisien permeabilitas
tanah yang diuji pada suhu 27⁰C adalah 0.09461, sedangkan pada suhu 20⁰C adalah 0.00804.

9 of 11
DOKUMENTASI

Gambar 1: Cairan di dalam Gambar 2: Cairan di dalam Gambar 3: Cairan


tabung tabung dituangkan ke dalam
tabung

Gambar 4: Pengukuran Gambar 5: Pengukuran Gambar 6: Pengukuran alat


tabung spesimen tabung spesimen

10 of 11
Gambar 7: Alat Gambar 8: Penimbangan Gambar 9: Penimbangan
pengukuran container container dan agregat

Gambar 10: Ketinggi air di


dalam gelas ukur

11 of 11

Anda mungkin juga menyukai