Anda di halaman 1dari 11

Praktikum Mekanika Tanah – Grup 24

Laboratorium Mekanika Tanah – ITM


SIEVE ANALYSIS

ANALISA SARINGAN
( Sieve Analysis )

I. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui ukuran butir dan susunan butir (gradasi) tanah yang akan
tertahan saringan No. 200.

II. Peralatan

1. Mesin pengguncang saringan (sieve shaker)


2. Saringan (sieve)
3. Timbangan ketelitian 0,01 gram
4. Pan
5. Oven
6. Kuas
7. Sendok tanah

Gambar Alat

KETERANGAN GAMBAR
1. Palang penggantung 8. Saklar
2. Penggantung saringan 9. Sendok
3. Saringan 10. Timbangan
4. Sabuk pemutar 11. Sikat
5. Puli 12. Kuas
6. Motor penggerak 13. Talam/Pan
7. Condensor
Praktikum Mekanika Tanah – Grup 24
Laboratorium Mekanika Tanah – ITM
SIEVE ANALYSIS

III. Prosedur Percobaan

1. Timbang berat masing-masing saringan yang akan


digunakan.
2. Letakkan pan diatas mesin pengguncang lalu saringan
diatasnya dengan saringan ukuran terkecil diletakkan paling bawah.
3. Keringkan benda uji dalam oven lalu timbang.
4. Masukkan benda uji kedalam saringan lalu tutup.
5. Kencangkan penjepit mesin pengguncang.
6. Hidupkan motor penggerak mesin pengguncang selama 5
menit.
7. Kemudian diamkan selama 5 menit.
8. Timbang masing-masing berat saringan beserta benda uji
yang tertahan didalamnya.

IV. Perawatan

1. Setelah selesai dipakai, segera bersihkan


saringan tersebut dengan menggunakan sikat yang halus dan ditiup dengan
kompressor.
2. Lumasi oli bagian-bagian yang bergerak secara
berkala.
3. Kencangkan semua baut yang kendur.
4. Apabila guncangan terlalu keras dan berisik,
putar sedikit tiang penggantung agar posisinya segaris dengan sentrik. Atur
ruang kosong antara sentrik dan coakan alas pengguncang agar tidak terlalu
rapat lalu oleskan stempet secukupnya.

VI. Teori Umum

Ukuran butiran tanah ditentukan dengan menyaring sejumlah tanah


denganseperangkat saringan yang disusun dengan lubang yang paling besar berada
paling atas dan saringan yang makin kecil kebawah. Jumlah tanah yang tertahan pada
saringan tertentu disebut sebagai salah satu dari ukuran butiran tanah. Pada
kenyataanya pekerjaan ini hanya mengelompokkan sebagian dari tanah yang terletak
diantara dua ukuran.
Ukuran butiran tanah tergantung dari diameter partikel tanah yang membentuk
massa tanah itu karena pemeriksaan mikroskopis massa butiran tanah menunjukkan
Praktikum Mekanika Tanah – Grup 24
Laboratorium Mekanika Tanah – ITM
SIEVE ANALYSIS

bahwa hanya sedikit, apabila memang ada hanyalah partikel-partikel yang bundar dan
karena itu mempunyai diameter. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa percobaan ini
adalah deskripsi mengenai tanah yang longgar.
Ukuran saringan berkisar 101,6 mm sampai 0,037 mm (No. 4 s/d 400). Semua
lubang berbentuk bujur sangkar yang disebut diameter partikel tanah. Sebenarnya
hanya berupa patokan akademis saja, sebab kemungkinan lolosnya suatu partikel
dengan ukuran tertentu akan tergantung pada ukuran dan diameter terhadap lubang
saringan.
Ukuran saringan berhubungan dengan ukuran lubang dari 101,6 mm sampai
0,075 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
No. Ayakan Lubang (mm)
6 3,350
8 3,360
10 2,000
16 1,180
20 0,850
30 0,600
40 0,425
60 0,250
80 0,180
100 0,150
140 0,106
170 0,088
200 0,075
Sumber : Mekanika Tanah, Braja M Das

Pemakaian saringan dengan nomor yang lebih besar dari nomor 200 tidak
praktis, karena sukar untuk menyaring tanah melalui lubang tersebut. Untuk
memperkirakan diameter yang lebih kecil dari 0,07 suatu analisa yang berdasarkan
kecepatan jatuh bol melalui cairan kental (hukum stoke) digunakan dalam salah satu
percobaan hydrometer untuk mengukur berat jenis campuran tanah dan air dan
disebut analisa hydrometer.
Analisa ukuran butiran berguna karena dapat membentuk dan
mengidentifikasi sifat-sifat tanah seperti :
1. Apakah suatu tanah tertentu berguna karena dapat dikeringkan dengan mudah.
2. Apakah tanah tersebut cocok untuk dipakai dalam proyek konstruksi seperti
tanggul, bendungan dan jalan.
3. Kemungkinan penyerbukan akibat pembekuan (frost heave)
4. Perkiraan tinggi kenaikan kapiler.
5. Apakah tanah tersebut dapat dipakai sebagai campuran aspal atau beton
6. Design filter, untuk mencegah bahan-bahan berbutir halus tersapu (washed
out) dan massa tanah hilang.

Pembagian butir untuk tanah berbutir kasar


Praktikum Mekanika Tanah – Grup 24
Laboratorium Mekanika Tanah – ITM
SIEVE ANALYSIS

Koefisien keseragaman dinyatakan dengan :


D
Cu  60
D10

dimana ; Cu : Koefisien keseragaman


D60 :Diameter yang bersesuain dengan 60 % lolos ayakan yang ditentukan
dari kurva distribusi ukuran.
D10 :Diameter yang bersesuaian dengan 10 % lolos ayakan yang ditentukan
dari kurva distribusi ukuran.
Koefisien gradasi dinyatakan dengan :
D 2 30
Cc 
D xD
60 10

dimana ; Cc : Koefisien gradasi


D60 : Diameter yang bersesuain dengan 60 % lolos ayakan yang ditentukan
dari kurva distribusi ukuran.
D30 : Diameter yang bersesuain dengan 30 % lolos ayakan yang ditentukan
dari kurva distribusi ukuran.
D10 : Diameter yang bersesuain dengan 10 % lolos ayakan yang ditentukan
dari kurva distribusi ukuran.

KURVA DISTRIBUSI UKURAN BUTIRAN


Hasil dari analisa ayakan biasanya digambarkan dalam kertas semi logaritma
yang dikenal dengan kurva distribusi ukuran butiran. Diameter partikel atau butiran
digambarkan dengan skala logaritma dan persentasenya dari butiran yang lolos
ayakan digambar dengan skala hitungan biasa. Untuk lebih jelasnya maka dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Praktikum Mekanika Tanah – Grup 24
Laboratorium Mekanika Tanah – ITM
SIEVE ANALYSIS

Kurva distribusi ukuran butiran


Kombinasi dari hasil analisa ayakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel Analisa ayakan massa contoh tanah kering = 450 gram
No. Diameter Massa tanah yang tertahan Persentase tanah yang Persentase
Ayakan (mm) pada tiap-tiap ayakan tertahan pada tiap-tiap yang lolos
(1) (2) (3) ayakan* (4) (5)
10 2,000 0 0 100,00
16 1,180 9,90 2,20 97,80
30 0,600 24,66 5,48 92,32
40 0,425 17,60 3,91 88,41
60 0,250 23,90 5,31 83,10
100 0,150 35,10 7,80 75,30
200 0,075 59,85 13,30 62,00
lengser ---- 278,99 62,00 0
Kolom 4 = kolom 3/massa tanah total x 100
*Harga ini disebut juga sebagai persentase butiran yang lolos ayakan (percent finer)

Tabel batasan-batasan ukuran golongan tanah (ukuran butiran mm)


Nama golongan Kerikil Pasir Lanau Lempung
Massachusetts Institute of Technology
>2 2-0,06 0,06-0,002 < 0,002
(MIT)
U.S. Department of Agriculture (USDA) >2 2-0,05 0,05-0,002 < 0,002
American Association of state highway and
76,2-2 2-0,075 0,075-0,002 < 0,002
transportation Officials (AASHTO)
Unified soil Classification system (U.S.
Halus yaitu lanau dan
Army Corps of Engineers, U.S. Bureau of 76,2-4,75 4,75-0,075
lempung < 0,0075
Reclamation

Kurva distribusi ukuran butiran tidak hanya menunjukkan tentang ukuran butiran
yang dikandung dalam tanah saja tapi menunjukkan tipe dari kurva distribusi ukuran
butir tersebut. Sehingga dapat diketahui jenis gradasi dari masing-masing sampel
contoh tanah dalam suatu penelitian.
Praktikum Mekanika Tanah – Grup 24
Laboratorium Mekanika Tanah – ITM
SIEVE ANALYSIS

ANALISA DATA

SAMPEL I
Berat sampel 1500 gram
Berat saringan Berat saringan + Berat tertahan
Nomor Saringan
(gr) Berat tertahan (gr) (gr)
3/8” (9,52 mm) 513 515 2
No. 4 (4,75 mm) 428 571 143
No. 8 (2,36 mm) 422 591 169
No. 16 (1,18 mm) 309 419 110
No. 40 (0,60 mm) 370 1110 740
No. 60 (0,30 mm) 362 473 111
No. 100 (0,15 mm) 307 336 29
No. 200 (0,075 mm) 349 419 70
Pan 88 105 17
1391
Berat total = 1391 gram
1. Untuk saringan No. 3/8”
Jumlah tertahan saringan = (Berat saringan + berat tertahan) – Berat saringan.
= 515 gram – 513 gram = 2 gram
Jumlah tertahan
Persentase jumlah tertahan = Berat total sampel x 100 %

2
= x 100 % = 0,14 %
1391
Persentase lolos saringan = 100 % - Persentasejumlah tertahan
= 100 % - 0,14 % = 99,86 %
2. Untuk saringan No. 4
Jumlah tertahan saringan = (Berat saringan + berat tertahan) – Berat saringan.
= 571 gram – 428 gram =143 gram
Jumlah tertahan = Tertahan saringan No. 3/8” + No. 4
= 2 gram + 143 gram = 145 gram
Jumlah tertahan
Persentase jumlah tertahan = Berat total sampel x 100 %

143
= x 100 % = 10,4 %
1391
Persentase lolos saringan = 100 % - Persentasejumlah tertahan
= 100 % - 10,4 % = 89,6 %

3. Untuk saringan No. 8


Praktikum Mekanika Tanah – Grup 24
Laboratorium Mekanika Tanah – ITM
SIEVE ANALYSIS

Jumlah tertahan saringan = (Berat saringan + berat tertahan) – Berat saringan.


= 591 gram – 422 gram =169 gram
Jumlah tertahan = Tertahan saringan No. 3/8” + No. 4 + No. 8
= 2 gram + 143 gram + 169 gram = 314 gram
Jumlah tertahan
Persentase jumlah tertahan = Berat total sampel x 100 %

314
= x 100 % = 22,6 %
1391
Persentase lolos saringan = 100 % - Persentasejumlah tertahan
= 100 % - 22,6 % = 77,4 %
4. Untuk saringan No. 16
Jumlah tertahan saringan = (Berat saringan + berat tertahan) – Berat saringan.
= 419 gram – 309 gram =110 gram
Jumlah tertahan = Tertahan saringan No. 3/8” + No. 4 + No. 8 + No. 16
= 2 gram + 143 gram + 169 gram + 110 gram = 424 gram
Jumlah tertahan
Persentase jumlah tertahan = Berat total sampel x 100 %

424
= x 100 % = 30,5 %
1391
Persentase lolos saringan = 100 % - Persentasejumlah tertahan
= 100 % - 30,5 % = 69,5 %
5. Untuk saringan No. 40
Jumlah tertahan saringan = (Berat saringan + berat tertahan) – Berat saringan.
= 1110 gram – 370 gram =740 gram
Jumlah tertahan = Tertahan saringan No. 3/8” + No. 4 + No. 8 + No. 16 +
No. 40
= 2 gram + 143 gram + 169 gram + 110 gram + 740 gram =
1164 gram
Jumlah tertahan
Persentase jumlah tertahan = Berat total sampel x 100 %

1164
= x 100 % = 83,7 %
1391
Persentase lolos saringan = 100 % - Persentasejumlah tertahan
= 100 % - 83,7 % = 16,3 %

6. Untuk saringan No. 60


Jumlah tertahan saringan = (Berat saringan + berat tertahan) – Berat saringan.
Praktikum Mekanika Tanah – Grup 24
Laboratorium Mekanika Tanah – ITM
SIEVE ANALYSIS

= 473 gram – 362 gram =111 gram


Jumlah tertahan = Tertahan saringan No. 3/8” + No. 4 + No. 8 + No. 16 +
No. 40 + No. 60
= 2 gram + 143 gram + 169 gram + 110 gram + 740 gram +
111 gram = 1275 gram
Jumlah tertahan
Persentase jumlah tertahan = Berat total sampel x 100 %

1275
= x 100 % = 91,7 %
1391
Persentase lolos saringan = 100 % - Persentasejumlah tertahan
= 100 % - 91,7 % = 8,3 %
7. Untuk saringan No. 100
Jumlah tertahan saringan = (Berat saringan + berat tertahan) – Berat saringan.
= 336 gram – 307 gram =29 gram
Jumlah tertahan = Tertahan saringan No. 3/8” + No. 4 + No. 8 + No. 16 +
No. 40 + No. 60 + No. 100
= 2 gram + 143 gram + 169 gram + 110 gram + 740 gram +
111 gram + 29 gram = 1304 gram
Jumlah tertahan
Persentase jumlah tertahan = Berat total sampel x 100 %

1304
= x 100 % = 93,7 %
1391
Persentase lolos saringan = 100 % - Persentasejumlah tertahan
= 100 % - 93,7 % = 6,3 %
8. Untuk saringan No. 200
Jumlah tertahan saringan = (Berat saringan + berat tertahan) – Berat saringan.
= 419 gram – 349 gram = 70 gram
Jumlah tertahan = Tertahan saringan No. 3/8” + No. 4 + No. 8 + No. 16 +
No. 40 + No. 60 + No. 100 + No. 200
= 2 gram + 143 gram + 169 gram + 110 gram + 740 gram +
111 gram + 29 gram + 70 gram = 1374 gram
Jumlah tertahan
Persentase jumlah tertahan = Berat total sampel x 100 %

1374
= x 100 % = 98,8 %
1391
Persentase lolos saringan = 100 % - Persentasejumlah tertahan
= 100 % - 98,8 % = 1,2 %
9. Untuk Pan
Praktikum Mekanika Tanah – Grup 24
Laboratorium Mekanika Tanah – ITM
SIEVE ANALYSIS

Jumlah tertahan saringan = (Berat saringan + berat tertahan) – Berat saringan.


= 105 gram – 88 gram = 17 gram
Jumlah tertahan = Tertahan saringan No. 3/8” + No. 4 + No. 8 + No. 16 +
No. 40 + No. 60 + No. 100 + No. 200 + Pan
= 2 gram + 143 gram + 169 gram + 110 gram + 740 gram +
111 gram + 29 gram + 70 gram + 17 gram = 1391 gram
Jumlah tertahan
Persentase jumlah tertahan = Berat total sampel x 100 %

17
= x 100 % = 1,2 %
1391
Persentase lolos saringan = 100 % - Persentasejumlah tertahan
= 100 % - 1,2 % = 98,8 %
= 98,8 % x 1391 gram = 1374, 308 gram
Maka jumlah tanah yang terbuang adalah = 1391 gram – 1374,308 gram
= 17 gram
= 17 gram / 1391 gram = 1,2 gram.

KESIMPULAN DAN SARAN


Praktikum Mekanika Tanah – Grup 24
Laboratorium Mekanika Tanah – ITM
SIEVE ANALYSIS

KESIMPULAN
Dari hasil percobaan analisa saringan dapat disimpulkan bahwa struktur tanah
yang diuji termasuk kedalam pasir kelempungan dan ukuran butir atau gradasi
berkisar antara 9,52 – 0,075 mm masuk kedalam klasifikasi tanah pasir berbutir
sedang.

SARAN
Usahakan dalam percobaan membersihkan terlebih dahulu sampel dari
kotoran karena dapat menghambat/ menutupi lubang saringan, usahakan juga dalam
mengambil sampel tanah yang bervariasi untuk mengetahui perbedaan partikelnya.

Grafik Analisa Saringan

100

90

80
Persentase Lolos Saringan (%)

70

60
Sampel kering
50 Sampel basah

40

30

20

10

0
10 1 0.1 0.01
Diameter Butiran (mm)
Praktikum Mekanika Tanah – Grup 24
Laboratorium Mekanika Tanah – ITM
SIEVE ANALYSIS

Anda mungkin juga menyukai