Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL DATA PRAKTIKUM

BAB 09
Analisis Hidrometer (Hydrometer Analysis)

Disusun Oleh Kelompok 2 :


Rayyan M.R.J. (222020168)
M. Relanda N. M. A. L.(222020189)
M. Rizqy Annafiz (222020146)
Arga Syahputera (222020159)
M. Iqbal Firmansyah (222020151)

Program Studi Teknik Sipil


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2020
LABORATORIUM GEOTEKNIK JURUSAN `
TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI
NASIONAL
JL. PHH. MUSTOFA NO. 23 BANDUNG – 40124 TELP. 022 – 7272215 EXT.134

1. Maksud dan Tujuan

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah menentukan persentase kadar lumpur


dalam tanah dan menentukan distribusi butiran suatu contoh tanah (lanau atau
lempung).

2. Landasan Teori

Alat hidrometer yang digunakan makin lama makin turun kebawah jika
lumpur makin mengendaap, sehingga alat hidrometer pada waktu tertentu
menunjukkan angka nol dan hal ini berarti bahwa lumpur sudah mengendap.
Percobaan ini didasarkan pada hubungan antara kecepatan jatuh dari suatu
butiran didalam suatu larutan, diameter butiran, berat jenis butiran, berat jenis
larutan dan kepekaan larutan.

3. Peralatan Uji Hidrometer


1. Hydrometer dengan skala-skala konsentrasi (5 – 60 gram per liter) atau
untuk pembacaan berat jenis campuran (0,995 – 1,038).
2. Larutan dispersi berupa water glass sebanyak 15 mL atau dengan sodium
hexametafosfat sebanyak 125 mL.
3. Tabung-tabung gelas ukuran kapasitas 1000 ml, dengan diameter ± 6,5
cm.
4. Termometer 0 – 50 oC ketelitian 0,1 ºC
5. Pengaduk mekanis dan mangkuk dispersi (mechanical stirrer)
6. Saringan no. 200.
7. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.
8. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110 ± 5) ºC
9. Tabung-tabung gelas ukuran 100 ml
10. Batang pengaduk dari gelas
11. Stopwatch

4. Benda Uji Hidrometer

Benda uji yang digunakan untuk pengujian hidrometer tanah di laboratorium


yaitu :
1. Tanah kering lolos saringan No. 200 yang sudah di oven atau contoh
tanah sisa pencucian pada percobaan Sieve Analysis ± 50 gram
2. Air Suling
3. Sodium metafosfat untuk tanah yang bersifat basa
LABORATORIUM GEOTEKNIK JURUSAN `
TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI
NASIONAL
JL. PHH. MUSTOFA NO. 23 BANDUNG – 40124 TELP. 022 – 7272215 EXT.134

5. Prosedur Pengujian

Prosedur pengujian analisis hidrometer di laboratorium adalah sebagai


berikut :
1. Ambil sampel tanah kering oven yang telah melalui saringan no.200
seberat 50gr (sampel tanah harus sama dengan sampel tanah pada
analisis saringan).
2. Rendam benda uji dengan larutan dispersi, tambahkan air hingga semua
tanah terendam, lalu aduk sampai merata dengan pengaduk dan biarkan
terendam selama seminimal - minimalnya 16 jam.
3. Pindahkan hasil dispersi ke mangkuk dispersi, tambahkan air hingga
mangkuk setengah penuh. Aduk hasil dispersi dengan mechanical stirrer
selama 5 menit.
4. Segera setelah diaduk, masukkan hasil dispersi ke dalam tabung gelas,
lalu tambahkan air hingga 1000 mL.
5. Tutup rapat-rapat mulut tabung dengan telapak tangan, kocok tabung
secara vertical dengan dibolak-balik selama 1 menit, dengan 60 kali
pengocokan. Pengocokan ke arah bawah dan ke arah atas dihitung
sebanyak 2 kali.
6. Segera setelah dikocok letakkan tabung dengan hati-hati, masukkan
hydrometer. Biarkan hydrometer terapung bebas dan tekanlah stopwatch.
1
Bacalah angka skala (R) pada 2 , 1 dan 2 menit dan catat pada formulir
pemeriksaan hydrometer. Sesudah pembacaan pada menit kedua,
angkatlah hydrometer dengan hati-hati, cuci dengan air suling dan
masukkan ke dalam tabung yang berisi air suling yang bersuhu sama
seperti suhu tabung percobaan. Cek temperatur dari dispersi setelah
hidrometer dikeluarkan.
7. Baca skala hidrometer pada tabung yang berisi air untuk menentukan
faktor koreksi dari air (Ra).
8. Baca skala hidrometer pada interval 5, 15, 30, 60, 250, 1440 menit. 20-
25 detik sebelum pembacaan hidrometer dilakukan, masukkan kembali
hidrometer dengan hati-hati ke dalam larutan dispersi, lalu baca skalanya
ketika interval tersebut. Setelah pembacaan dilakukan, angkat hidrometer
dan masukkan ke dalam tabung yang berisi air. Catat temperatur pada
setiap pembacaan.
9. Setelah pembacaan terakhir, buang campuran pada tabung dan cucilah
tabung sampai air pencucinya jernih dan biarkan air ini mengalir
terbuang.
LABORATORIUM GEOTEKNIK JURUSAN `
TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI
NASIONAL
JL. PHH. MUSTOFA NO. 23 BANDUNG – 40124 TELP. 022 – 7272215 EXT.134

6. Perhitungan

Perhitungan analisis hidrometer adalah sebagai berikut :

(𝑅 − 𝑅𝑎)𝛼
𝑃= × 100%
𝑊𝑐

Dimana :
P = persentase tanah lolos (%)
R = bacaan hidrometer pada dispersi
Ra = bacaan hidrometer pada air
Α = faktor koreksi terhadap Gs (lihat tabel Faktor Koreksi (α) terhadap nilai
Gs)

Specific Gravity Correction FactorA


2,95 0,94
2,90 0,95
2,85 0,96
2,80 0,97
2,75 0,98
2,70 0,99
2,65 1,00
2,60 1,01
2,55 1,02
2,50 1,03
2,45 1,04

Tentukan diameter partikel yang terjadi pada setiap interval pembacaan


hidromter. Persamaan untuk menentukan diameter partikel tersebut adalah
sebagai berikut:

𝐿
𝐷 = 𝐾√
𝑇

D = diameter partikel (mm)


LABORATORIUM GEOTEKNIK JURUSAN `
TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI
NASIONAL
JL. PHH. MUSTOFA NO. 23 BANDUNG – 40124 TELP. 022 – 7272215 EXT.134

30 𝜂
K = √(𝐺𝑠−1) , merupakan fungsi dari temperatur dan Gs (Lihat Tabel Nilaik K
untuk menghitung Diameter Partikel dalam Analisis Hidrometer).
L = kedalaman efektif hidrometer (cm). Kedalaman efektif berubah-ubah untuk
setiap bacaan hidrometer. (Lihat Tabel Kedalaman Efektif Hidrometer)
T = interval pembacaan hidrometer (menit)
7. Data Hasil Pengujian

LEMBAR PRINT OUT

HYDROMETER ANALYSIS
( ASTM D 422)
PEMBANGUNAN JALAN TOL MANADO - BITUNG

LOCATION RUAS TOL MANADO - BITUNG


BORE HOLE No BG - 03 DATE OF TEST 13/01/2017
SAMPLE No UDS - 1 TESTED BY ANTO
SAMPLE DEPTH 0,50 ~ 1,00 m CHECKED BY HERI. G
HYDROMETER ANALYSIS
Elapse Temperatur Hydrometer Composite Cor. Hyd. Diameter Percent % Finer by
Time (min) (º C) Reading Correction Reading (mm) Finer Tot Weight
0.5 26,00 28,16 1,65 22,81 0,055 22,35 15,92
1 26,00 27,88 1,65 22,53 0,039 22,07 15,72
2 26,00 26,68 1,65 21,33 0,028 20,90 14,89
5 26,00 25,11 1,65 19,76 0,018 19,36 13,79
15 26,00 23,81 1,65 18,46 0,011 18,09 12,89
30 26,00 22,18 1,65 16,83 0,008 16,49 11,75
60 26,00 21,86 1,65 16,51 0,006 16,17 11,52
240 25,00 19,88 1,30 14,53 0,003 14,23 10,14
1440 26,00 17,11 1,65 11,76 0,001 11,52 8,21
LABORATORIUM GEOTEKNIK JURUSAN `
TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI
NASIONAL
JL. PHH. MUSTOFA NO. 23 BANDUNG – 40124 TELP. 022 – 7272215 EXT.134

Grading Curves
30

25 y = 176,72x + 14,59

20

15

10

0
0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06
diameter (mm)

8. Kesimpulan
 pengujian analisa hidrometer dilakukan untuk tanah berbutir halus atau
tanah yang lolos saringan No. 200 atau ukuran butiran 0,0075 mm.
 Berdasarkan gradasinya, dari hasil percobaan diperoleh ukuran
butirantanah (D) berkisar antara 0,055 mm –0,001 mm.
 Sesuai klasifikasi tanah, hasil percobaan diperoleh bahwa tanah
merupakan jenis lanau dan lempung.
Dengan diameter butiran tanah jenis :
Lanau: 0,06 mm –0,002 mm
Lempung: < 0,002 mm

9. Faktor Kesalahan
1. Pengurangan jumlah massa tanah ketika memindahkan sampel dari satu alat
uji ke alat uji yang lainnya
2. Ketidaktepatan estimasi waktu dalam pembacaan hydrometer
3. Kesalahan dalam perhitungan

Anda mungkin juga menyukai