Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 46

Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah


Kelompok 11

3.5 Analisis Butiran/Grainsize Analysis


Berdasarkan pada standar ASTM D422-63 mengenai particle size analysis, sifat-
sifat tanah sangat tergantung pada ukuran butirannya. Besar butiran dijadikan dasar
untuk pemberian nama dan klasifikasi tanahnya. Oleh karena itu, analisis butiran
merupakan pengujian yang sangat sering dilakukan.

Analisis butiran tanah adalah penentuan persentase berat butiran pada proses satu
unit saringan, dengan ukuran diameter lubang tertentu.
Tujuan umum dari analisis ini adalah untuk mengetahui persentase susunan butir
tanah sesuai dengan batas klasifikasinya sehingga dapat diketahui jenis contoh
tanah yang diuji.

Percobaan ini terdiri dari 2 macam percobaan, yaitu :


1. Analisis Hidrometer / Hydrometer Analysis
Yaitu untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih kecil dari 0,075 mm
atau lolos saringan no. 200.
2. Analisis Butiran / Sieve Analysis
Yaitu untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih besar dari 0,075 mm atau
tertahan saringan no. 200.
3.5.1 Analisis Hidrometer/Hidrometer Analysis
3.5.1.1 Tujuan
Tujuan dari analisis hidrometer (hydrometer analysis) ini adalah untuk menentukan
distribusi ukuran butir tanah yang memiliki diameter kurang dari 0,075 mm (lolos
saringan no 200 ASTM) dengan cara pengendapan.
3.5.1.2 Dasar Teori
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau kepadatan
relatif) suatu cairan, yang merupakan rasio kepadatan cairan dengan kerapatan air.
Hidrometer biasanya terbuat dari kaca dan terdiri dari batang silinder dan bola yang
diberi beban merkuri sehingga mengapung tegak.

Pengoperasian hidrometer didasarkan pada prinsip Archimedes, di mana benda


padat (dalam praktiknya, benda padat yang disebut tanah) yang tersuspensi dalam
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 47
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

cairan dikenai gaya ke atas yang sama dengan berat cairan yang dipindahkan.
Semakin rendah kerapatan zat, semakin banyak hidrometer yang tenggelam.
Tenggelamnya hidrometer dapat dilihat pada skala di dalam hidrometer itu sendiri
(Hardiyatmo, H., C., 2010.).

Setelah melakukan uji analisis hidrometer akan dilakukan pengolahan data sebagai
berikut:
1) Menghitung ukuran butir terbesar D (mm), yang ada dalam suspensi pada
kedalaman efektif L (cm) untuk setiap saat pembacaan T (menit) dengan
menggunakan Persamaan (3.1) berikut:
L
D = K. √ ............................................................................................................... (3.1)
T

dengan,
K = konstanta yang besarnya dipengaruhi temperatur suspensi
L = kedalaman efektif, dengan berat jenis suspensi diukur oleh hidrometer, yang
nilainya ditentukan oleh jenis hidrometer yang dipakai dan pembacaan hidrometer
R1.
T = saat pembacaan dalam menit
2) Menghitung persentase berat P dari butir yang lebih kecil dari D terhadap berat
kering seluruh tanah yang diperiksa dengan Persamaan (3.2)atau Persamaan (3.3)
berikut:
a) Jika digunakan hidrometer 151 H.
100000 Gs
P= × Gs−1 × (R − 1).......................................................................... (3.2)
W

b) Jika digunakan hidrometer 152 H.

R×a
P= W
× 100 ................................................................................................... (3.3)

Keterangan :
R : pembacaan hidrometer terkoreksi = R1 – R2
Gs : berat jenis tanah
a : angka koreksi untuk hidrometer 152 H terhadap berat jenis
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 48
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

Nilai berat jenis yang diperoleh dari pengujian specific Gravity (Gs) dapat dihitung
berat isi tanah yaitu:
a. Dengan nilai γs dari tabel dapat diperoleh nilai koreksi miniscus (cm).
b. Koreksi miniscus (cm) ditambahkan pada data hasil pembacaan pelampung
hidrometer (Ra); Rc = Ra + cm.
c. Berdasarkan suhu pada pengamatan ke t menit, dari tabel diperoleh harga berat
isi air (w) sedangkan untuk koreksi ct didapatkan dari tabel untuk setiap suhu
yang terbaca.
d. Berdasarkan harga Rc dari tabel hasil kalibrasi hidrometer diperoleh nilai L.

3.5.3 Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini sebagai berikut:
a. hidrometer untuk mengetahui berat jenis suspensi dapat berupa:
i. hidrometer dengan skala pembacaan antara – 0,995 sampai +1,030gram/cm3,
misalnya hidrometer ASTM 151H dan BS 1377, dan
ii. hidrometer dengan skala pembacaan antara -5 sampai +60 gr/liter, misalnya
hidrometer ASTM 152 H,
b. tabung-tabung gelas ukuran kapasitas 1000 ml, dengan diameter 6,35cm
(ASTM),
c. termometer 0 hingga 50 °C ketelitian 0,5 °C,
d. pengaduk mekanis dan mangkuk dispersi (mechanical stirrer),
e. aquades,
f. oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110±5)°C,
g. stopwatch,
h. beaker glass 250 ml, dan
i. cawan
j. neraca.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 49
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

(a)
Gambar 3.41 Pelampung hidrometer

(b)
Gambar 3.42 Tabung gelas ukur 1000 ml

(c)
Gambar 3. 43 Termometer
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 50
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

(h)
Gambar 3.44 Beaker glass 250 ml

Bahan-bahan yang digunakan dalam pengujian ini sebagai berikut,


a. sampel tanah sekurang-kurangnya 50 hingga 60 gram untuk tanah dominan
berbutir halus dan sekitar 100 hingga 200 gram untuk tanah berpasir, dan
b. larutan dispersi berupa water glass (Sodium Silicat sebanyak 20 ml atau sodium
hexametafosfat sebanyak 125 ml).

Gambar 3.45 Sampel Tanah

Gambar 3.46 air suling


Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 51
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

3.5.4 Prosedur Pengujian


Sebelum proses pengujian dapat dilaksanakan, perlu dilakukan beberapa hal
sebagai berikut,
a. menyiapkan sampel tanah sesuai dengan berat sampel yg ditentukan,
b. mengkalibrasi timbangan, dan
c. menyiapkan hidrometer sesuai kelompok tabungnya.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian sebagai berikut,
1. mengambil sampel tanah kering oven yang telah disiapkan seberat 65 gram,
2. menaruh tanah dalam gelas beker 250 ml dan masukkan water glass 125 ml dan
tambahkan air hingga semua tanah terendam, lalu aduk sampai merata dengan
pengaduk dan biarkan terendam selama 16 jam (SNI 12 jam),

Gambar 3.47 Merendam sampel tanah dengan larutan dispersi dan air suling

3. dengan segera memindahkan suspensi ke dalam tabung gelas, lalu menambahkan


air hingga 1000 ml dan memastikan jangan ada tanah tertinggal dalam membilas
dan menuangkan air bilasan ke dalam silinder,

Gambar 3.48 Memindahkan suspensi ke dalam tabung gelas dan mengisi air
sampai 1000 ml
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 52
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

4. menutup rapat mulut tabung dengan tutup karet/plastik,

Gambar 3.49 Menutup tabung uji dengan plastik

5. mengocok tabung secara vertikal dengan dibolak-balik selama 1 menit, sehingga


butir-butir tanah melayang merata dalam air. Menggerakan membolak- balikkan
dilakukan sebanyak 60 kali, pengocokan ke arah bawah dan ke arah atas dihitung
sebanyak 2 kali. (jika terdapat material yang lengket pada dinding atas tabung
harus dibilas dengan sedikit air),

Gambar 3.50 Mengocok tabung secara vertikal.


6. langsung meletakkan tabung silinder berdiri diatas meja secara hati-hati,
masukkan hidrometer biarkan hidrometer terapung bebas dan jalankan
stopwatch,

Gambar 3.51 Memasukkan pelampung hidrometer dan biarkan terapung bebas.


Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 53
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

7. membaca angka skala pada hidrometer pada 1, 2 dan 5 menit dan catat pada
formulir pemeriksaan hidrometer. Kemudian, setelah pembacaan pada menit
kelima, mengangkat hidrometer dengan hati-hati, cuci dengan air suling dan
masukkan ke dalam tabung yang berisi air suling yang bersuhu sama seperti suhu
tabung pengujian. Cek temperatur dari dispersi setelah hidrometer dikeluarkan,
8. membaca hidrometer dilakukan pada batas cekungan permukaan dalam tabung
(miniskus),
9. membaca skala hidrometer pada interval 1, 2, 5, 15, 30, 60, 250, dan 1440 menit.
20-25 detik sebelum pembacaan hidrometer dilakukan, memasukkan kembali
hidrometer dengan hati-hati ke dalam larutan dispersi, lalu baca skalanya ketika
interval waktu tersebut. Setelah pembacaan dilakukan, angkat hidrometer secara
hati-hati dan masukkan ke dalam tabung yang berisi air. Catat temperatur pada
setiap pembacaan,

3.5.5 Hasil Pengujian


3.5.5.1 Data Pengujian
Data yang diambil selama praktikum adalah sebagai berikut,
Tabel 3.12 Data pengujian tes hidrometer

HYDROMETER 152-H
t (menit) 0.25 0.5 1 2 5 15 30 60 240 1440
R 28 25 15 13 13 9 9 9 9 7
T(˚C) 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

3.5.5.2 Analisis Data


1) menghitung ukuran butir terbesar D (mm), yang ada dalam suspensi pada
kedalaman efektif L (cm) untuk setiap saat pembacaan T (menit) dengan
menggunakan persamaan (3.4) berikut:
L
D = K. √ ................................................................................................................. (3.4)
T

Keterangan :
K: konstanta yang besarnya dipengaruhi temperatur suspensi dan berat jenis butir
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 54
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

(harga K dapat dicari pada Tabel 3.12).


L: kedalaman efektif, dengan berat jenis suspensi diukur oleh hidrometer, yang
nilainya ditentukan oleh jenis hidrometer yang dipakai dan pembacaaan hidrometer
R1. Harga L (cm) dapat dicari pada Tabel 3.13.
T: saat pembacaan dalam menit.
2) menghitung persentase berat P dari butir yang lebih kecil dari D terhadap berat
kering seluruh tanah yang diperiksa dengan persamaan (3.5) atau persamaan
(3.6) berikut:
a) Jika digunakan hidrometer 151 H.
100000 Gs
P= × Gs−1 × (R − 1) ................................................................................. (3.5)
W

b) Jika digunakan hidrometer 152 H.


R×a
P= W
× 100 .......................................................................................................... (3.6)

Keterangan :
R : pembacaan hidrometer terkoreksi = R1 – R2
Gs : berat jenis tanah
a : angka koreksi untuk hidrometer 152 H terhadap berat jenis butir.(Harga α
dapat dicari pada Tabel 5.3)
Tabel 3.13 Nilai K untuk menghitung diameter butir dengan hidrometer (ASTM
D 422-63)
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 55
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

Tabel 3.14 Faktor koreksi α, untuk hidrometer 152 H terhadap berat jenis butir
tanah (ASTM D 422-63)
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 56
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

Tabel 3.15 Nilai L (ASTM D 422-63)


Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 57
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

Tabel 3.16 Tabel USCS

ANALISIS HIDROMETER
Tabel 3.17 Analisis hidrometer Gs = 2,57
L D P (%)
t R Rc = Rc1=
T(˚C) Ft K (Rc.α/W)x
(menit) a Ra+Ft-Fz Ra+Fm (cm) K.√L/T
100
0.25 28 30 3.78 23.78 29 11.71 0.013 0.087 46.25%
0.5 25 30 3.78 20.78 26 12.20 0.013 0.063 40.42%
1 15 30 3.78 10.78 16 13.84 0.013 0.047 20.96%
2 13 30 3.78 8.78 14 14.17 0.013 0.034 17.07%
5 13 30 3.78 8.78 14 14.17 0.013 0.021 17.07%
15 9 30 3.78 4.78 10 14.82 0.013 0.013 9.29%
30 9 30 3.78 4.78 10 14.82 0.013 0.009 9.29%
60 9 30 3.78 4.78 10 14.82 0.013 0.006 9.29%
240 9 30 3.78 4.52 10 14.87 0.013 0.003 8.78%
1440 7 30 3.78 2.78 8 15.15 0.013 0.001 5.40%
rata-rata 0.028
W = 52,86 gram
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 58
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

3.5.2 Analisis Saringan / Sieve Analysis


3.5.2.1 Tujuan
Tujuan dari analisis saringan (sieve analysis) ini adalah untuk menentukan
distribusi ukuran butir tanah yang memiliki diameter lebih besar dari 0,075 mm
(tertahan diatas saringan no 200 ASTM) dengan cara penyaringan.
3.5.2.2 Dasar Teori
Secara umum tanah terdiri atas tiga bagian yaitu :
1. Butiran
2. Air
3. Udara
Sifat dan karakteristik tanah banyak tergantung pada ukuran butirannya.Ukuran
butiran menentukan klasifikasi atau jenis tanah tersebut. Penyaringan untuk butiran
yang kasar dipakai cara penyaringan (sieving) dalam penentuan ukuran butiran
tanah.

Tanah kering oven disaring pada serangkaian saringan dengan ukuran diameter
lubang saringan tertentu dari mulai yang kasar hingga yang halus disusun dari atas
kebawah. Dengan demikian butiran tanah akan terpisah menjadi beberapa bagian
dengan batas ukuran yang diketahui yaitu sesuai dengan diameter lubang saringan.

Rumus yang digunakan:


Wtertahan
Persentase tanah tertahan (% tertahan) = x 100%
Wtotal
Persentase tanah lolos (% lolos) = 100% - % tertahan
3.5.2.3 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan dari percobaan ini, antara lain:
a. saringan,
terdiri atas satu susunan saringan dengan tutup atas dan bawah. Nomer saringan
(standard ASTM) dan ukurannya adalah sebagai berikut:
No. 4 (4.75 mm) No. 4 (4.75 mm)
No. 10 (2.00 mm) No. 8 (2.36 mm)
No. 20 (0,85 mm) No. 16 (1.18 mm)
No. 40 (0,425 mm) No. 30 (0,600 mm)
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 59
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

No. 60 (0,250 mm) No. 50 (0,300 mm)


No. 140 (0,106 mm) No. 100 (0,150 mm)
No. 200 (0,075 mm) No. 200 (0,075 mm)
b. penggetar saringan (shieve shaker)
c. neraca
d. oven
e. cawan alumunium
f. sampel tanah yang digunakan pada analisis hidrometer
Bahan yang digunakan dalam pengujian ini adalah sampel tanah dari percobaan
hydrometer yang tertahan saringan no.200.

Gambar 3.52 Shieve shaker

Gambar 3.53 Saringan no. 200


Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 60
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

3.5.2.4 Prosedur Pengujian


1. setelah pembacaan terakhir selesai dilaksanakan (T = 1440 menit), menuangkan
suspensi keatas saringan no. 200 seluruhnya, jangan sampai ada butir yang
tertinggal. Mencuci dengan air (air ledeng) sampai air yang mengalir dibawah
saringan menjadi jernih dan tidak ada lagi butir halus yang tertinggal,

Gambar 3.54 Menyaring suspensi


2. memindahkan butir-butir tanah yang tertinggal pada cawan kemudian
keringkanlah dalam oven dalam temperatur (110 ± 5)°C,

Gambar 3.55 Mengeringkan suspensi dalam tanah


3. kemudian mendinginkan dan timbang serta catat berat tanah kering yang di
peroleh,
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 61
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

Gambar 3.56 Menimbang tanah kering


4. menimbang berat tiap saringan yang telah ditentukan dan catat pada formulir
yang telah tersedia,

Gambar 3.57 Menimbang berat tiap saringan


5. menyaring tanah ini dengan menggunakan urutan saringan yang telah
ditentukan, dan

Gambar 3.58 Menyaring tanah menggunakan sieve shaker


6. menimbang dan mencatat berat bagian tanah yang tertinggal diatas tiap
saringan. Periksalah bahwa seharusnya jumlah berat dari masing-masing
bagian sama atau dekat dengan berat sebelum disaring (perbedaan beratnya
maks – 3%).
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 62
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

Menurut ASTM D 422 – 63 tanah perlu dipukul dengan palu karet dan dipisahkan
antara saringan no.10 yang tertahan dan yang lolos. Sedangkan, untuk Laboratorium
Mekanika Tanah UNS menggunakan sampel asli dan untuk saringan terdapat
beberapa tambahan yang digunakan yaitu saringan no.8, 20, 40, dan 80.

3.5.2.5 Hasil Pengujian


3.5.2.5.1 Data Pengujian
Data yang diambil merupakan berat tertahan di masing-masing ukuran saringan.
Tabel 3.18 Data pengujian sieve analysis test

SIEVE ANALYSIS
nomor diameter berat berat tanah berat
saringan saringan saringan +saringan tertahan
(gram) (mm) (gram) (gram) (gram)
4 4.750 434.04 440.62 6.58
8 2.360 412.93 420.04 7.11
16 1.180 390.61 394.44 3.83
20 0.850 404.95 406.12 1.17
40 0.425 397.07 400.00 2.93
80 0.250 395.13 401.17 6.04
100 0.150 383.34 384.57 1.23
120 0.125 378.75 380.02 1.27
200 0.074 373.17 374.85 1.68
pan - 350.34 350.45 0.11
Berat total W1 (gram) 31.95
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 63
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

3.5.2.5.2Analisis Data
1. menghitung berat masing-masing saringan yang akan digunakan.
2. menghitung berat tanah yang tertahan bersama dengan saringannya. Kemudian
menghitung tanah yang tertahan masing-masing saringan dengan persamaan
berikut:
Berat total sampel = berat sampel ansar + berat sampel hidrometer
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
% 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 = × 100% ..................................................................(3.7)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

∑𝑖𝑛=1 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛


% 𝐾𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
× 100% ....................... (3.8)

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 − ∑𝑖𝑛=1 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛


% 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
× 100% ............................... (3.9)

3. setelah dilakukan perhitungan diatas, menghitung pula ukuran efektif (effective


size), koefisien keseragaman (uniformity coefficient) dan koefisien gradasi
(coefficient of gradation). Diameter dalam kurva distribusi ukuran butiran yang
bersesuaian dengan 10% lolos ayakan didefinisikan sebagai ukuran efektif
(D10). Selain D10 , perlu mencari pula nilai D30 dan D60. Nilai-nilai D dapat
diketahui dari kurva %Lolos vs Diameter Partikel (mm). Koefisien
keseragaman dan koefisien gradasi masing-masing dinyatakan dengan
persamaan (3.10) dan persamaan (3.11) sebagai berikut:
D60
Cu = .......................................................................................................... (3.10)
D10

D10 2
Cu = D60 ×D10
.................................................................................................. (3.11)

dengan :
CU : koefisien keseragaman
D60 : diameter yang bersesuaian dengan 60% lolos ayakan
CC : koefisien gradasi
D30 : diameter yang bersesuaian dengan 30% lolos ayakan
D10 : diameter yang bersesuaian dengan 10% lolos ayakan
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 64
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

ANALISIS SARINGAN
Tabel 3.19 Analisis saringan
Analisis data Sieve
Berat
Nomor Diameter Berat Tertahan
Tanah Tertahan Lolos
Saringan Saringan (W1)
Lolos

(gram) (mm) (gram) (gram) W1/W x 100% %

4 4.750 6.58 12.45% 87.55


25.37

8 2.360 7.11 13.45% 74.10


18.26

16 1.180 3.83 7.25% 66.86


14.43

20 0.850 1.17 2.21% 64.64


13.26

40 0.425 2.93 5.54% 59.10


10.33

80 0.250 6.04 4.29 11.43% 47.67

100 0.150 1.23 2.33% 45.35


3.06

120 0.125 1.27 2.40% 42.94


1.79

200 0.074 1.68 3.18% 39.77


0.11
pan - 0.11
Total 31.95
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 65
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

GRAIN SIZE ANALYSIS

100%

90%

80%

70%

60%

50%
Persen Lolos (%)

40%

30%

20%

10%

0%
10 1 0.1 0.01 0.001
4.75 0.075 0.005

sieve Diamater Tanah (mm)


hidrometer
Series2

Gambar 3.59 Grafik Grain size analysis


Tanah pada kedalaman tersebut mengandung:
1. Gravel (> Φ 4.75mm) = 100 – 87,55 = 12,45%
2. Sand (Φ 4.75 mm - Φ 0.075 mm) = 87,55 – 39,76 = 47,79%
3. Silt (<Φ 0.075 mm - Φ 0.01 mm) = 39,76 – 9,12 = 30,64%
4. Clay (<Φ 0.01 mm) = 9,12 – 0 = 9,12%
= 100,00 %
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 66
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11

3.5.3 Kesimpulan
Dari data percobaan yang didapat, diketahui bahwa terdapat sekitar 40% tanah yang
lolos saringan 200. Hal ini dapat diartikan bahwa tanah percobaan yang dilakukan
lebih condong untuk digolongkan atau dimasukan dalam group coarse grained soils
(tanah butir kasar / pasir) karena terdapat 60% yang tertahan saringan 200.
Dari data praktikum didapatkan rata-rata butir tanah sebesar 0,028 mm.

Berdasarkan hasil pengujian hydrometer dan sieve analysis dapat diketahui


distribusi ukuran tanah sebagai berikut:
1. Gravel (> Φ 4.75mm) = 100 – 87,55 = 12,45%
2. Sand (Φ 4.75 mm - Φ 0.075 mm) = 87,55 – 39,76 = 47,79%
3. Silt (<Φ 0.075 mm - Φ 0.01 mm) = 39,76 – 9,12 = 30,64%
4. Clay (<Φ 0.01 mm) = 9,12 – 0 = 9,12%

= 100,00 %
Sehingga dapat di simpulkan sampel tanah tergolong tanah berbutir kasar dengan
presentase tanah berbutir kasar >50 %, kombinasi antara gravel 12,45 % dan sand
47,79 %.
Sumber kesalahan dalam pengujian ini, antara lain :
a. Timbangan yang kurang stabil.
b. Saat membersihkan saringan kurang bersih sehingga masih ada bulir bulir
yang tertinggal.

3.5.4 Referensi
ASTM D 422-63 Standard Test Method for Particle-Size Analysis of Soils.
Hardiyatmo, H., C., 2010. Mekanika Tanah 1.Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Soil Mechanics Laboratory Manual 6th Edition : Particle size Analysis of Soils.

Anda mungkin juga menyukai