Analisis butiran tanah adalah penentuan persentase berat butiran pada proses satu
unit saringan, dengan ukuran diameter lubang tertentu.
Tujuan umum dari analisis ini adalah untuk mengetahui persentase susunan butir
tanah sesuai dengan batas klasifikasinya sehingga dapat diketahui jenis contoh
tanah yang diuji.
cairan dikenai gaya ke atas yang sama dengan berat cairan yang dipindahkan.
Semakin rendah kerapatan zat, semakin banyak hidrometer yang tenggelam.
Tenggelamnya hidrometer dapat dilihat pada skala di dalam hidrometer itu sendiri
(Hardiyatmo, H., C., 2010.).
Setelah melakukan uji analisis hidrometer akan dilakukan pengolahan data sebagai
berikut:
1) Menghitung ukuran butir terbesar D (mm), yang ada dalam suspensi pada
kedalaman efektif L (cm) untuk setiap saat pembacaan T (menit) dengan
menggunakan Persamaan (3.1) berikut:
L
D = K. √ ............................................................................................................... (3.1)
T
dengan,
K = konstanta yang besarnya dipengaruhi temperatur suspensi
L = kedalaman efektif, dengan berat jenis suspensi diukur oleh hidrometer, yang
nilainya ditentukan oleh jenis hidrometer yang dipakai dan pembacaan hidrometer
R1.
T = saat pembacaan dalam menit
2) Menghitung persentase berat P dari butir yang lebih kecil dari D terhadap berat
kering seluruh tanah yang diperiksa dengan Persamaan (3.2)atau Persamaan (3.3)
berikut:
a) Jika digunakan hidrometer 151 H.
100000 Gs
P= × Gs−1 × (R − 1).......................................................................... (3.2)
W
R×a
P= W
× 100 ................................................................................................... (3.3)
Keterangan :
R : pembacaan hidrometer terkoreksi = R1 – R2
Gs : berat jenis tanah
a : angka koreksi untuk hidrometer 152 H terhadap berat jenis
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 48
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11
Nilai berat jenis yang diperoleh dari pengujian specific Gravity (Gs) dapat dihitung
berat isi tanah yaitu:
a. Dengan nilai γs dari tabel dapat diperoleh nilai koreksi miniscus (cm).
b. Koreksi miniscus (cm) ditambahkan pada data hasil pembacaan pelampung
hidrometer (Ra); Rc = Ra + cm.
c. Berdasarkan suhu pada pengamatan ke t menit, dari tabel diperoleh harga berat
isi air (w) sedangkan untuk koreksi ct didapatkan dari tabel untuk setiap suhu
yang terbaca.
d. Berdasarkan harga Rc dari tabel hasil kalibrasi hidrometer diperoleh nilai L.
(a)
Gambar 3.41 Pelampung hidrometer
(b)
Gambar 3.42 Tabung gelas ukur 1000 ml
(c)
Gambar 3. 43 Termometer
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 50
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11
(h)
Gambar 3.44 Beaker glass 250 ml
Gambar 3.47 Merendam sampel tanah dengan larutan dispersi dan air suling
Gambar 3.48 Memindahkan suspensi ke dalam tabung gelas dan mengisi air
sampai 1000 ml
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 52
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11
7. membaca angka skala pada hidrometer pada 1, 2 dan 5 menit dan catat pada
formulir pemeriksaan hidrometer. Kemudian, setelah pembacaan pada menit
kelima, mengangkat hidrometer dengan hati-hati, cuci dengan air suling dan
masukkan ke dalam tabung yang berisi air suling yang bersuhu sama seperti suhu
tabung pengujian. Cek temperatur dari dispersi setelah hidrometer dikeluarkan,
8. membaca hidrometer dilakukan pada batas cekungan permukaan dalam tabung
(miniskus),
9. membaca skala hidrometer pada interval 1, 2, 5, 15, 30, 60, 250, dan 1440 menit.
20-25 detik sebelum pembacaan hidrometer dilakukan, memasukkan kembali
hidrometer dengan hati-hati ke dalam larutan dispersi, lalu baca skalanya ketika
interval waktu tersebut. Setelah pembacaan dilakukan, angkat hidrometer secara
hati-hati dan masukkan ke dalam tabung yang berisi air. Catat temperatur pada
setiap pembacaan,
HYDROMETER 152-H
t (menit) 0.25 0.5 1 2 5 15 30 60 240 1440
R 28 25 15 13 13 9 9 9 9 7
T(˚C) 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Keterangan :
K: konstanta yang besarnya dipengaruhi temperatur suspensi dan berat jenis butir
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 54
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11
Keterangan :
R : pembacaan hidrometer terkoreksi = R1 – R2
Gs : berat jenis tanah
a : angka koreksi untuk hidrometer 152 H terhadap berat jenis butir.(Harga α
dapat dicari pada Tabel 5.3)
Tabel 3.13 Nilai K untuk menghitung diameter butir dengan hidrometer (ASTM
D 422-63)
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 55
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11
Tabel 3.14 Faktor koreksi α, untuk hidrometer 152 H terhadap berat jenis butir
tanah (ASTM D 422-63)
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 56
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11
ANALISIS HIDROMETER
Tabel 3.17 Analisis hidrometer Gs = 2,57
L D P (%)
t R Rc = Rc1=
T(˚C) Ft K (Rc.α/W)x
(menit) a Ra+Ft-Fz Ra+Fm (cm) K.√L/T
100
0.25 28 30 3.78 23.78 29 11.71 0.013 0.087 46.25%
0.5 25 30 3.78 20.78 26 12.20 0.013 0.063 40.42%
1 15 30 3.78 10.78 16 13.84 0.013 0.047 20.96%
2 13 30 3.78 8.78 14 14.17 0.013 0.034 17.07%
5 13 30 3.78 8.78 14 14.17 0.013 0.021 17.07%
15 9 30 3.78 4.78 10 14.82 0.013 0.013 9.29%
30 9 30 3.78 4.78 10 14.82 0.013 0.009 9.29%
60 9 30 3.78 4.78 10 14.82 0.013 0.006 9.29%
240 9 30 3.78 4.52 10 14.87 0.013 0.003 8.78%
1440 7 30 3.78 2.78 8 15.15 0.013 0.001 5.40%
rata-rata 0.028
W = 52,86 gram
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 58
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11
Tanah kering oven disaring pada serangkaian saringan dengan ukuran diameter
lubang saringan tertentu dari mulai yang kasar hingga yang halus disusun dari atas
kebawah. Dengan demikian butiran tanah akan terpisah menjadi beberapa bagian
dengan batas ukuran yang diketahui yaitu sesuai dengan diameter lubang saringan.
Menurut ASTM D 422 – 63 tanah perlu dipukul dengan palu karet dan dipisahkan
antara saringan no.10 yang tertahan dan yang lolos. Sedangkan, untuk Laboratorium
Mekanika Tanah UNS menggunakan sampel asli dan untuk saringan terdapat
beberapa tambahan yang digunakan yaitu saringan no.8, 20, 40, dan 80.
SIEVE ANALYSIS
nomor diameter berat berat tanah berat
saringan saringan saringan +saringan tertahan
(gram) (mm) (gram) (gram) (gram)
4 4.750 434.04 440.62 6.58
8 2.360 412.93 420.04 7.11
16 1.180 390.61 394.44 3.83
20 0.850 404.95 406.12 1.17
40 0.425 397.07 400.00 2.93
80 0.250 395.13 401.17 6.04
100 0.150 383.34 384.57 1.23
120 0.125 378.75 380.02 1.27
200 0.074 373.17 374.85 1.68
pan - 350.34 350.45 0.11
Berat total W1 (gram) 31.95
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 63
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11
3.5.2.5.2Analisis Data
1. menghitung berat masing-masing saringan yang akan digunakan.
2. menghitung berat tanah yang tertahan bersama dengan saringannya. Kemudian
menghitung tanah yang tertahan masing-masing saringan dengan persamaan
berikut:
Berat total sampel = berat sampel ansar + berat sampel hidrometer
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
% 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 = × 100% ..................................................................(3.7)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
D10 2
Cu = D60 ×D10
.................................................................................................. (3.11)
dengan :
CU : koefisien keseragaman
D60 : diameter yang bersesuaian dengan 60% lolos ayakan
CC : koefisien gradasi
D30 : diameter yang bersesuaian dengan 30% lolos ayakan
D10 : diameter yang bersesuaian dengan 10% lolos ayakan
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I 2023 64
Bab 3 Pengujian Sifat Fisik Tanah
Kelompok 11
ANALISIS SARINGAN
Tabel 3.19 Analisis saringan
Analisis data Sieve
Berat
Nomor Diameter Berat Tertahan
Tanah Tertahan Lolos
Saringan Saringan (W1)
Lolos
100%
90%
80%
70%
60%
50%
Persen Lolos (%)
40%
30%
20%
10%
0%
10 1 0.1 0.01 0.001
4.75 0.075 0.005
3.5.3 Kesimpulan
Dari data percobaan yang didapat, diketahui bahwa terdapat sekitar 40% tanah yang
lolos saringan 200. Hal ini dapat diartikan bahwa tanah percobaan yang dilakukan
lebih condong untuk digolongkan atau dimasukan dalam group coarse grained soils
(tanah butir kasar / pasir) karena terdapat 60% yang tertahan saringan 200.
Dari data praktikum didapatkan rata-rata butir tanah sebesar 0,028 mm.
= 100,00 %
Sehingga dapat di simpulkan sampel tanah tergolong tanah berbutir kasar dengan
presentase tanah berbutir kasar >50 %, kombinasi antara gravel 12,45 % dan sand
47,79 %.
Sumber kesalahan dalam pengujian ini, antara lain :
a. Timbangan yang kurang stabil.
b. Saat membersihkan saringan kurang bersih sehingga masih ada bulir bulir
yang tertinggal.
3.5.4 Referensi
ASTM D 422-63 Standard Test Method for Particle-Size Analysis of Soils.
Hardiyatmo, H., C., 2010. Mekanika Tanah 1.Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Soil Mechanics Laboratory Manual 6th Edition : Particle size Analysis of Soils.