Anda di halaman 1dari 17

C.

Aliran di Atas Pelimpah Ambang Tipis

1. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menyelidiki karakter aliran di atas

pelimpah ambang tipis.

2. Peralatan dan Bahan

a. Satu unit saluran terbuka multiguna.

b. Pelimpah ambang tipis.


c. Meteran taraf.

d. Mistar ukur.

e. Stopwatch.
f. Gelas ukur.
3. Prosedur Percobaan

a. Menempatkan pelimpah dan memastikannya terkunci dengan baik di

dasar saluran.

Gambar 20. Menempatkan pelimpah.

b. Menghidupkan pompa dan membuka katup pengatur sehingga air

melimpah di atas ambang.

Gambar 21. Menghidupkan pompa.


c. Mengukur dan mencatat besarnya nilai Q dan H untuk setiap

pertambahan tinggi muka air kira-kira 10 mm, mengukur tinggi H

dengan meteran taraf setelah kondisi aliran stabil.

Gambar 22. Mengukur dan mencatat besarnya nilai Q dan H.

d. Mencatat nilai H dan Q serta bentuk profil muka air yang terjadi untuk

setiap langkah pada prosedur c.

Gambar 23. Mencatat nilai H dan Q.


e. Menghentikan aliran air dan setelah aliran berhenti melalui mercu,

kemudian mengukur elevasi beberapa titik H di sebelah hulu pelimpah

dan menentukan bacaan garis acuan air.

Gambar 24. Menghentikan aliran air.


4. Data Hasil Percobaan

H = 0,011 m

Percobaan ke-1

H = 0,017 m

Percobaan ke-2

H = 0,024 m

Percobaan ke-3

Gambar 25. Profil Aliran di Atas Pelimpah Ambang Tipis.


Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut :

Lebar Pelimpah (B) = 50 mm = 0,05 m

Tabel 5. Data Hasil Percobaan

H t1 t2 t3 V
No
(m) (s) (s) (s) (m3)
1 0,042 6,7 6,57 6,54 0,001
2 0,054 2,87 2,77 2,65 0,001
3 0,067 1,45 1,67 1,59 0,001

Keterangan :

H = tinggi muka air di atas hulu

t = waktu

V = volume

5. Perhitungan

a. Menghitung waktu rata-rata (trata-rata)

6 , 7 0+6 ,57+ 6 ,54


t1= =6,6033 s
3

2 , 87+2 , 77+2 , 65
t2= =2,7633 s
3

1 , 45+1 , 67+1 , 59
t3= =1,5700 s
3

b. Menghitung debit (Q)

V
Q=
t

0,001 3
Q1= =0,0002 m / s
6,6033

0,001 3
Q2= =0,0004 m /s
2,7633

0,001 3
Q3= =0,0006 m /s
1,5700
c. Menghitung koefisien debit (Cd)

Q = Cd x 2/3 x 2g x B x H1,5

Q
Cd=
2
× √ 2g × B ×H1,5
3

0,000 2
Cd1 = =0,1574
2
× √ 2×9,81 × 0,05 × 0,0 42 1,5
3

0,000 4
Cd 2= =0,2159
2
× √ 2×9,81 × 0,05 × 0,0 54 1,5
3

0,000 6
Cd3 = =0,2343
2
× √ 2×9,81 × 0,05 × 0,0 67 1,5
3

d. Hubungan Q dan H dinyatakan dengan rumus empiris

Q = K x Log Hn

Log Q = Log K + Log Hn

= Log K + n Log H

a) Log Q1

Log 0,0002 = Log K + n Log 0,042

-3,6990 = Log K + n (-1,3768)

-3,6990 = Log K – 1,3768n ... (1)

b) Log Q2

Log 0,0004 = Log K + n Log 0,054

-3,3979 = Log K + n (-1,2676)


-3,3979 = Log K – 1,2676n ... (2)

c) Log Q3

Log 0,0006 = Log K + n Log 0,067

-3,2218 = Log K + n (-1,1739)

-3,2218 = Log K – 1,1739n ... (3)

Eliminasi persamaan (1) dan (2)

-3,6990 = Log K – 1,3768n

-3,3979 = Log K – 1,2676n

-0,3011 = -0,1092n

n = 2,7573

Substitusi nilai n ke persamaan (1)

-3,6990 = Log K – (1,3768x2,7573)

-3,6990 = Log K – 3,7963

K = 0,7993

Dari data hasil perhitungan maka diperoleh:

Q = K x Hn

Q1 = K x Hn

0,0000 = 0,7993 x 0,0422,7573

= 0,0000 ... (OK!!)


Q2 = K x Hn

0,0000 = 0,7993 x 0,0542,7573

= 0,0000 ... (OK!!)

Q3 = K x Hn

0,0000 = 0,7993 x 0,0672,7573

= 0,0000 ... (OK!!)

Tabel 6. Data Hasil Perhitungan Aliran di Atas Ambang Tipis.

No H (m) Q (m3/s) Log H Log Q Cd

1 0,042 0,0002 -1,3768 -3,6990 0, 1574

2 0,054 0,0004 -1,2676 -3,3979 0, 2159

3 0,067 0,0006 -1,1739 -3,2218 0, 2343

Hubungan antara H/L dan Cd


0.19

0.17 0.1790

0.15

0.13 0.1198
Cd

0.11
0.0899
0.09

0.07
0.01 0.011 0.012 0.013 0.014 0.015
H/L

Gambar 26. Grafik hubungan antara H/L dan Cd.


Hubungan antara H dan Q2/3
0.007

0.006
(m3/s)
Q

0.005

0.004

0.003
0.05 0.055 0.06 0.065 0.07 0.075
H (mm)

Gambar 27. Grafik hubungan antara H dan Q2/3.

Hubungan antara Log H dan Log Q


-3.2000
-1.1487; -3.3010
-3.3000

-3.4000
-1.1805; -3.5229
m^3/s

-3.5000
x 10-3
Log Q

-3.6000
-1.2147; -3.6990
-3.7000

-3.8000
-1.2147 -1.1805 -1.1487

Log H (mm)

Gambar 28. Grafik hubungan antara Log H dan Log Q.


6. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan data yang diperoleh

maka dapat disimpulkan bahwa :

a) Dari perhitungan yang dilakukan didapat hasil sebagai berikut :

1) Tinggi (H)

H1 = 42 mm

H2 = 54 mm

H3 = 67 mm

2) Debit aliran (Q)

Q1 = 0,0002 m3/s

Q2 = 0,0004 m3/s

Q3 = 0,0006 m3/s

3) Log H

Log H1 = -1,3768

Log H2 = -1,2676

Log H3 = -1,1739

4) Log Q

Log Q1 = -3,6990

Log Q2 = -3,3979

Log Q3 = -3,2218
5) Koefisien Debit (Cd)

Cd1 = 0,1574

Cd2 = 0,2159

Cd3 = 0,2343

b) Dari grafik log Q dan log H dapat terlihat bahwa semakin besar

nilai log Q maka semakin besar juga nilai log H, sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakin kecil nilai debit maka semakin kecil

pula ketinggian airnya.

c) Dari grafik hubungan Q2/3 dan H dapat terlihat bahwa semakin

besar nilai Q2/3 maka semakin besar pula nilai H, sehingga dapat

disimpulkan semakin besar nilai debit maka semakin besar

ketinggian muka airnya.

d) Dari grafik hubungan Cd dan H/L terlihat bahwa semakin besar

nilai Cd maka nilai H semakin besar.

e) Aplikasi dari pelimpah ambang tipis yaitu pada bendungan suatu

daerah, irigasi, serta drainase. Pelimpah ambang tipis juga

merupakan suatu struktur bangunan air dengan panjang mercu

searah aliran sama dengan atau lebih kecil dari dua milimeter.

Pada umumnya bangunan ini digunakan untuk mengetahui debit

aliran.
b. Saran

a) Sebaiknya praktikan sudah membaca panduan praktikum sebelum

memulai praktikum agar kegiatan praktikum lebih dimengerti.

b) Sebaiknya praktikan lebih disiplin terhadap waktu agar kegiatan

praktikum berjalan tepat waktu.

c) Diharapkan agar praktikan lebih fokus dan berkonsentrasi dalam

melakukan kegiatan praktikum agar kegiatan praktikum berjalan

dengan efektif dan efesien.

d) Diharapkan praktikan sudah bersiap 15 menit sebelum praktikum

dimulai.

Anda mungkin juga menyukai