Anda di halaman 1dari 15

C.

Aliran di Atas Pelimpah Ambang Tipis

1. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menyelidiki karakter aliran di atas
pelimpah ambang tipis.

2. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut:


a. Satu unit saluran terbuka multiguna

b. Pelimpah ambang tipis

KELOMPOK 21
c. Meteran taraf

d. Mistar ukur

e. Stopwatch

KELOMPOK 21
f. Gelas ukur

3. Prosedur percobaan

Adapun prosedur percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:


a. Menempatkan pelimpah pada kait pengunci yang ada di dasar saluran
dan pastikan pelimpah terkunci dengan baik di atas dasar saluran.

Gambar 23. Menempatkan pelimpah.

KELOMPOK 21
b. Menghidupkan pompa dan membuka katup pengatur sehingga air
melimpah di atas ambang.

Gambar 24. Menghidupkan pompa.

c. Setelah kondisi aliran stabil, ukur dan catat besarnya nilai Q dan H
untuk setiap pertambahan tinggi muka air kira-kira 10 mm, tinggi H
diukur dengan meteran taraf.

Gambar 25. Mengukur dan mencatat besarnya nilai Q dan H.

KELOMPOK 21
d. Mencatat nilai Q dan H serta bentuk profil muka air yang terjadi untuk
setiap langkah prosedur c.

Gambar 26. Mencatat nilai Q dan H.

e. Menghentikan aliran air dan setelah aliran air berhenti melalui mercu,
ukur elevasi beberapa titik H di sebelah hulu pelimpah dan
menentukan bacaan garis acuan air.

Gambar 27. Menghentikan aliran air.

KELOMPOK 21
4. Data Hasil Percobaan

a. Lebar pelimpah (B) = 50 mm = 0,05 m


b. Volume (V) = 1000 ml = 0,001 m3

Keterangan:
H = Tinggi muka air di depan ambang
t = Waktu
V = Volume
Tabel 5. Data Hasil Percobaan Pelimpah Ambang Tipis

No. H (m) t1 (s) t2 (s) t3 (s) V (m3)


1 0.01 4.4 4.38 4.30 0,001
2 0.021 2.18 1.97 2.16 0,001
3 0.025 1.6 1.84 1.87 0,001

KELOMPOK 21
H = 0.01 m

Percobaan 1

H = 0.021 m

Percobaan 2

H = 0.025 m

Percobaan 3

Gambar 28. Profil aliran di atas pelimpah ambang tipis.

KELOMPOK 21
5. Perhitungan

a. Menghitung waktu rata-rata (t)


t1 + t2 + t3
Percobaan 1 =
3
4,4 + 4,38 + 4,30
=
3
= 4,3600 s
t1 + t2 + t3
Percobaan 2 =
3
2,18 + 1,97 + 2,16
=
3
= 2,1033 s
t1 + t2 + t3
Percobaan 3 =
3
1,6 + 1,84 + 1,87
=
3
= 1,7700 s

b. Menghitung H1,5
H11,5 = 0,011,5 = 0,0010
H21,5 = 0,0211,5 = 0,0030
H31,5 = 0,0251,5 = 0,0040

c. Menghitung debit (Q)


V
Q =
t
0,001
Q1 = = 0,00023 m3/s
4,36
0,001
Q2 = = 0,00048 m3/s
2, 1033
0,001
Q3 = = 0,00056 m3/s
1, 77

d. Menghitung koefisien debit (Cd)

KELOMPOK 21
Q
Cd =2
x √2 x g x B x H
1,5
3
0,000 23
Cd1 = 2 = 1,5534
x √ 2 x 9,81 x 0,05 x 0,0100
1,5
3
0,0004 8
Cd2 = 2 = 1,0581
x √ 2 x 9,81 x 0,05 x 0,0211,5
3
0,0005 6
Cd3 = 2 = 0,9680
x √ 2 x 9,81 x 0,05 x 0,0025
1,5
3

e. Menghitung Q2/3
Q12/3 = 0,000232/3 = 0,0037 m3/s
Q22/3 = 0,000482/3 = 0,0061 m3/s
Q32/3 = 0,000562/3 = 0,0068 m3/s

f. Hubungan Q dan H dinyatakan dengan rumus empiris


Q = K x Log Hn
Log Q = Log K + Log Hn
Log Q = Log K + n Log H
a) Log Q1
Log (0,00023) = Log K + n Log (0,01)
-3,6395 = Log K + n (-2)
-3,6395 = Log K – 2 n … (1)
b) Log Q2
Log (0,00048) = Log K + n Log (0,021)
-3,3229 = Log K + n (-1,6778)
-3,3229 = Log K – 1,6778 n … (2)
c) Log Q3
Log (0,00056) = Log K + n Log (0,025)
-3,3229 = Log K + n (-1,6021)
-3,2480 = Log K – 1,6021 n … (3)

KELOMPOK 21
Eliminasi persamaan (1) dan (3)
-3,6395 = Log K – 2 n
-3,2480 = Log K – 1,6021 n _
-0,3915 = -0,3979 n
n = 0,9836
Subtitusi nilai ke persamaan (1)
-3,6395 = Log K −¿ 2 n
-3,6395 = Log K −¿ 2 (0,9836)
Log K = -1,6718
K = 0,0213
Dari data hasil perhitungan maka diperoleh :
Q = K x Hn
a) Q1 = K x Hn
0,00023 = 0,0213 x 0,010,9836
= 0,0000 …(OK!!)
b) Q2 = K x Hn
0 ,00048 = 0,0213 x 0,0210,9836
= 0,0000 …(OK!!)
c) Q3 = K x Hn
0,00056 = 0,0213 x 0,0250,9836
= 0,0000 …(OK!!)

KELOMPOK 21
Tabel 6. Data Hasil Perhitungan Aliran di Atas Pelimpah Ambang Tipis

Log H Log Q
No. H1,5 (m) Q (m3/s) (m3/s) Q2/3 (m3/s) Cd
(m)
1 0,01 0,00023 −2,0000 −3,6395 0,0037 1,5534
2 0,021 0,00048 −1,6778 −3,3229 0,0061 1,0581
3 0,025 0,00056 −1,6021 −3,2480 0,0068 0,9680

Hubungan antara Cd dan H


0.03
0.025
0.025
0.021
0.02
H (m)

0.015 0.01
0.01

0.005

0
0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6

Cd

Gambar 29. Grafik hubungan antara Cd dan H.

Hubungan antara Q2/3 dan H


0.03
0.025
0.025

0.02
H (m)

0.015 0.021
0.01
0.01

0.005

0
0.002 0.004 0.006 0.008

Q 2/3 (m3/s)

Gambar 30. Grafik hubungan antara Q2/3 dan H.

KELOMPOK 21
Hubungan antara Log Q dan Log H
0.0

-0.5

Log H -1.0
-1.6778
-1.5 -2.0000

-2.0 -1.6021

-2.5
-3.70 -3.65 -3.60 -3.55 -3.50 -3.45 -3.40 -3.35 -3.30 -3.25 -3.20

Log Q

Gambar 31. Grafik hubungan antara Log Q dan Log H.

KELOMPOK 21
6. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan data yang diperoleh


maka dapat disimpulkan bahwa:
a) Nilai Cd tidak konstan untuk pelimpah ambang tipis. Pada
percobaan pertama nilai Cd sebesar 1,5534. Pada percobaan kedua
nilai Cd sebesar 1,0581. Percobaan ketiga nilai Cd sebesar 0,9680.
b) Estimasi nilai rata-rata Cd berdasarkan percobaan sebesar 1,1932.
c) Hubungan Q dan H dapat dinyatakan dengan rumus empiris Q = K
x Hn. Nilai K sebesar 0,0213 dan nilai n sebesar 0,9836.
d) Dari grafik log Q dan log H dapat terlihat bahwa semakin besar
nilai log Q maka semakin besar juga nilai log H, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin kecil nilai debit maka semakin kecil
pula ketinggian airnya.
e) Dari grafik hubungan Q2/3 dan H dapat terlihat bahwa semakin
besar nilai Q2/3 maka semakin besar pula nilai H, sehingga dapat
disimpulkan semakin besar nilai debit maka semakin besar
ketinggian muka airnya.

b. Saran

a) Sebaiknya praktikan sudah membaca panduan praktikum sebelum


memulai praktikum agar kegiatan praktikum lebih dimengerti.
b) Sebaiknya praktikan tepat waktu agar kegiatan praktikum berjalan
tepat waktu.
c) Diharapkan agar praktikan lebih fokus dan berkonsentrasi dalam
melakukan kegiatan praktikum agar kegiatan berjalan dengan
efektif dan efisien.
d) Semua anggota kelompok disarankan memiliki data hasil
praktikum untuk mempermudah pembuatan laporan praktikum.
e) Setelah selesai melakukan praktikun, praktikan diharapkan untuk
membersihkan dan menempatkan alat uji pada tempatnya.

KELOMPOK 21
7. Aplikasi di Lapangan

Salah satu penerapan ilmu praktikum aliran di atas pelimpah ambang tipis
yaitu pada bangunan air seperti bendungan suatu daerah, irigasi, dan
drainase, serta bangunan pelimpah pada waduk. Pelimpah ambang tipis
juga merupakan suatu struktur bangunan air dengan panjang mercu searah
aliran sama dengan atau lebih kecil dari dua milimeter. Pada umumnya
bendungan ini digunakan untuk menaikkan tinggi muka air sehingga air
dapat mengalir ke daerah yang lebih luas dan lebih jauh. Pada irigasi,
perwujudan ambang tipis adalah bangunan terjun tegak.

Gambar 30. Bangunan terjun tegak irigasi.

KELOMPOK 21
Satu set aliran multiguna

Pelimpah ambang tipis Meteran taraf

Mistar ukur Gelas ukur Stopwatch

Gambar 31. Alat uji aliran di atas pelimpah ambang tipis.

KELOMPOK 21

Anda mungkin juga menyukai