Anda di halaman 1dari 21

22

B. Aliran Melalui Venturi Flume

1. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menyelidiki karakteristik aliran

yang melalui venturi flume.

2. Peralatan dan Bahan

Adapun peralatan dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Satu unit saluran terbuka multiguna.

b. Model venturi flume.

KELOMPOK
23

c. Meteran taraf.

d. Mistar ukur.

e. Stopwatch.

KELOMPOK
24

f. Gelas ukur.

3. Prosedur Percobaan

Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut :

a. Menempatkan venturi flume secara simetris dalam saluran terbuka,

kemudian mencatat lebar penyempitan/lehernya.

Gambar 10. Menempatkan venturi flume.

KELOMPOK
25

b. Hidupkan pompa, lalu membuka katup inlet dan biarkan aliran

memasuki saluran.

Gambar 11. Membuka katup inlet.

c. Mengukur dan mencatat nilai H, h, hc, h’, dan Q setelah aliran dalam

kondisi stabil.

Gambar 12. Mengukur nilai H, h, hc, h’.

KELOMPOK
26

d. Mengubah nilai aliran menjadi lebih besar dan lakukan prosedur

percobaan c.

Gambar 13. Mengubah nilai aliran dan mengulangi prosedur c.

e. Menyelidiki kondisi ketenggelaman dan aliran gelombang tetap yang

terjadi pada venturi flume.

KELOMPOK
27

4. Data Hasil Percobaan

a. Lebar penyempitan (b) = 0,028 m

b. Lebar saluran (B) = 0,053 m

Tabel 3. Data hasil percobaan uji venturi flume

Percobaan H (m) h (m) hc (m) h' (m) t1 (s) t2 (s) t3 (s) v (mL)
1 0,038 0,036 0,025 0,014 2,62 2,82 2,49 1000
2 0,046 0,044 0,03 0,017 2,22 2,23 2,2 1000
3 0,052 0,05 0,035 0,019 2,04 2,23 2,23 1000

Keterangan :

H = Tinggi muka air di hulu

h = Tinggi muka air sebelum penyempitan

hc = Tinggi muka air saat penyempitan

h’ = Tinggi muka air setelah penyempitan

t = Waktu

KELOMPOK
28

H= 0,038 m h= 0,036 m
h= 0,025 m
h= 0,014 m

Percobaan 1

H= 0,046 m h= 0,044 m
h= 0,030 m
h= 0,017 m

Percobaan 2

H= 0,052 m h= 0,050 m
h= 0,035 m
h= 0,019 m

Percobaan 3

Gambar 14. Profil aliran melalui venturi flume.

KELOMPOK
29

5. Perhitungan

a. Menghitung waktu rata-rata (t)

t1 + t 2 + t3
Percobaan 1 =
3

2 ,62 + 2,82 + 2,49


=3

= 2,6433 s

t + t + t3
Percobaan 2 = 1 2
3

2 ,22 + 2, 23 + 2,20
=3

= 2,2167 s

t1 + t 2 + t3
Percobaan 3 =
3

2 ,04 + 2,23 + 2,23


=3

= 2,1667 s

b. Menghitung debit aliran (Q)

V 1000 cm 3
Q = = = 0,001 m3/s
t 1s

0,001
Q1 = = 0,0004 m3/s
2 ,6433

0,001
Q2 = = 0,0005 m3/s
2 ,2167

0,001
Q3 = = 0,0005 m3/s
2 ,1667

KELOMPOK
30

c. Bilangan froude sebelum venturi flume

1. Luas penyempitan

a =bxh

a1 = 0,028 x 0,036 = 0,0010 m2

a2 = 0,028 x 0,044 = 0,0012 m2

a3 = 0,028 x 0,050 = 0,0014 m2

2. Luas bagian hulu

A =BxH

A1 = 0,053 x 0,038 = 0,0020 m2

A2 = 0,053 x 0,046 = 0,0024 m2

A3 = 0,053 x 0,052 = 0,0028 m2

3. Mencari nilai m

a
m =
A

0 ,0010
m1 = = 0,5005
0,0020

0 ,0012
m2 = = 0,5053
0,0024

0 ,0014
m3 = = 0,5080
0,0028

4. Mencari nilai C

Q
C = 0,5
a x (2g ( h- h ' ) )

0 ,0004
C1 = = 0,5713
0,0010 (2 x 9,81 ( 0,0 36 -0,01 4 ) )0,5

KELOMPOK
31

0 ,0005
C2 = 0,5 = 0,5031
0,0012 (2 x 9,81 ( 0,0 44 -0,0 17 ) )

0 ,0005
C3 = = 0,4277
0,0014 (2 x 9,81 ( 0,050 -0,0 19 ) ) 0,5

5. Mencari nilai koefisien debit

C
0,5
Cd = 1
( )
1- m 2

0 , 5713
0,5
Cd1 = 1 = 0,4946
( )
1- (0, 5005 ) 2

0 , 5031
0,5
Cd2 = 1 = 0,4341
( )
1- (0,50 53 ) 2

0 , 5080
0,5
Cd3 = 1 = 0,3641
( )
1- (0, 5080 ) 2

6. Mencari nilai kecepatan

Q
v =
A

0 ,0004
v1 = = 0,1878 m/s
0,00 20

0 ,0005
v2 = = 0,1850 m/s
0,0024

0 ,0005
v3 = = 0,1675 m/s
0,0028

KELOMPOK
32

7. Mencari nilai Fr

v
Fr =
(g x h)0,5

0 , 1878
Fr1 = = 0,3161
(9,81 x 0, 036 ) 0,5

0 , 1850
Fr2 = = 0,2816
(9,81 x 0, 044 ) 0,5

0 , 1675
Fr3 = = 0,2391
(9,81 x 0, 050 ) 0,5

Fr1, Fr2, Fr3 < 1 merupakan aliran sub kritis

d. Bilangan froude sebelum penyempitan

1. Luas penyempitan

a =bxh

a1 = 0,028 x 0,036 = 0,0010 m2

a2 = 0,028 x 0,044 = 0,0012 m2

a3 = 0,028 x 0,050 = 0,0014 m2

2. Luas bagian hulu

A =BxH

A1 = 0,053 x 0,038 = 0,0020 m2

A2 = 0,053 x 0,046 = 0,0024 m2

A3 = 0,053 x 0,052 = 0,0028 m2

3. Mencari nilai m

a
m =
A

KELOMPOK
33

0 ,0010
m1 = = 0,5005
0,0020

0 ,0012
m2 = = 0,5053
0,0024

0 ,0014
m3 = = 0,5080
0,0028

4. Mencari nilai C

Q
C = 0,5
a x (2g ( h- h ' ) )

0 ,0004
C1 = = 0,5713
0,0010 (2 x 9,81 ( 0,036-0,014 ) ) 0,5

0 ,0005
C2 = 0,5 = 0,5031
0,0012 (2 x 9,81 ( 0,044-0,017 ) )

0 ,0005
C3 = = 0,4277
0,0014 (2 x 9,81 ( 0,050-0,019 ) )0,5

5. Mencari nilai koefisien debit

C
0 ,5
Cd = 1
( )
1- m 2

0 ,5713
0,5
Cd1 = 1 = 0,4946
( )
1- (0, 5005 ) 2

0 ,5031
0,5
Cd2 = 1 = 0,4341
( )
1- (0,5053)2

0 ,5080
0,5
Cd3 = 1 = 0,3641
( )
1- (0, 5080 ) 2

6. Mencari nilai kecepatan

KELOMPOK
34

Q
v =
A

0 ,0004
v1 = = 0,1878 m/s
0,0020

0 ,0005
v2 = = 0,1850 m/s
0,0024

0 ,0005
v3 = = 0,1675 m/s
0,0028

7. Mencari nilai Fr

v
Fr =
(g x h)0,5

0 , 1878
Fr1 = = 0,3161
(9,81 x 0, 036 ) 0,5

0 ,1850
Fr2 = = 0,2816
(9,81 x 0,044) 0,5

0 ,1675
Fr3 = = 0,2391
(9,81 x 0,050) 0,5

Fr1, Fr2, Fr3 < 1 merupakan aliran sub kritis

e. Bilangan froude pada saat penyempitan

1. Luas penyempitan

ac = b x hc

ac1 = 0,028 x 0,025 = 0,0007 m2

ac2 = 0,028 x 0,030 = 0,0008 m2

ac3 = 0,028 x 0,035 = 0,0010 m2

2. Mencari nilai kecepatan

KELOMPOK
35

Q
v =
ac

0 ,0004
v1 = = 0,5404 m/s
0,0007

0 ,0005
v2 = = 0,5371 m/s
0,0008

0 ,0005
v3 = = 0,4710 m/s
0,0010

3. Mencari nilai Fr

v
Fr =
(g x hc )0,5

0 , 5404
Fr1 = = 1,0913
(9,81 x 0, 025 ) 0,5

0 , 5371
Fr2 = = 0,9900
(9,81 x 0, 030 ) 0,5

0 , 4710
Fr3 = = 0,8037
(9,81 x 0, 035 ) 0,5

Fr1 > 1 aliran super kritis , Fr2, Fr3 < 1 merupakan aliran sub kritis

f. Bilangan froude setelah penyempitan

1. Luas penyempitan

ac = b x hc

ac1 = 0,028 x 0,014 = 0,0004 m2

ac2 = 0,028 x 0,017 = 0,0005 m2

ac3 = 0,028 x 0,019 = 0,0005 m2

2. Mencari nilai kecepatan

Q
v =
ac

KELOMPOK
36

0 ,0004
v1 = = 0,9651 m/s
0,0004

0 ,0005
v2 = = 0,9477 m/s
0,0005

0 ,0005
v3 = = 0,8676 m/s
0,0005

3. Mencari nilai Fr

v
Fr =
(g x h') 0,5

0 , 9651
Fr1 = = 2,6041
(9,81 x 0,014) 0,5

0 ,9477
Fr2 = = 2,3208
(9,81 x 0,017) 0,5

0 ,8676
Fr3 = = 2,0095
(9,81 x 0,019) 0,5

Fr1, Fr2, Fr3 > 1 merupakan aliran super kritis

KELOMPOK
37

Tabel 4. Data hasil perhitungan uji venturi flume

Bilangan froude sebelum venturi flume


No a A m C Cd v Fr
1 0,0010 0,0020 0,5005 0,5713 0,4946 0,1878 0,3161
2 0,0012 0,0024 0,5053 0,5031 0,4341 0,1850 0,2816
3 0,0014 0,0028 0,5080 0,4227 0,3641 0,1675 0,2391

Bilangan froude sebelum penyempitan


No a A m C Cd v Fr
1 0,0010 0,0020 0,5005 0,5713 0,4946 0,1878 0,3161
2 0,0012 0,0024 0,5053 0,5031 0,4341 0,1850 0,2816
3 0,0014 0,0028 0,5080 0,4227 0,3641 0,1675 0,2391

Bilangan froude saat penyempitan


No ac v Fr
1 0,0007 0,5404 1,0913
2 0,0008 0,5371 0,9900
3 0,0010 0,4710 0,8037

Bilangan froude setelah penyempitan


No a v Fr
1 0,0004 0,9651 2,6041
2 0,0005 0,9477 2,3208
3 0,0005 0,8037 2,0095

No
Q (m3/s) H (m) h (m) hc (m) h' (m) h-h' (m)
.
1 0,0004 0,038 0,036 0,025 0,014 0,022
2 0,0005 0,046 0,044 0,03 0,017 0,027
3 0,0005 0,052 0,05 0,035 0,019 0,031

KELOMPOK
38

Q dan h-h'
0.037
0.032
0.027 0.031
0.022 0.027
0.022
h-h'

0.017
0.012
0.007
0.002
0.00030 0.00035 0.00040 0.00045 0.00050
Q

Gambar 15. Grafik hubungan antara Q dan h-h’.

Q dan h
0.055
0.050 0.05
0.045 0.04
0.040
0.035 0.04
h

0.030
0.025
0.020
0.0003 0.0004 0.0004 0.0005 0.0005
Q

Gambar 16. Grafik hubungan antara Q dan h.

KELOMPOK
39

Q dan log h'


-1.000
-1.200
log h' -1.400
-1.600 -1.72
-1.800 -1.77
-1.85
-2.000
0.0003 0.0004 0.0004 0.0005 0.0005
Q

Gambar 17. Grafik hubungan antara Q dan Log h’.

6. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1) Debit aliran (Q)

Q1 = 0,0004 m3/s

Q2 = 0,0005 m3/s

Q3 = 0,0005 m3/s

2) Bilangan froude sebelum venturi flume (Fr)

Fr1 = 0,3161

Fr2 = 0,2816

Fr3 = 0,2391

3) Bilangan froude sebelum penyempitan (Fr)

Fr1 = 0,3161

KELOMPOK
40

Fr2 = 0,2816

Fr3 = 0,2391

4) Bilangan froude pada saat penyempitan (Fr)

Fr1 = 1,0913

Fr2 = 0,9900

Fr3 = 0,8037

5) Bilangan froude setelah penyempitan (Fr)

Fr1 = 2,6041

Fr2 = 2,3208

Fr3 = 2,0095

6) Semakin besar nilai debit aliran maka semakin besar juga nilai H

7) Kondisi aliran berubah karena adanya penyempitan saluran

sebelum area penyempitan dan sebelum venturi flume, maka aliran

bersifat sub kritis, namun pada saat penyempitan dan setelah

melewati penyempitan, aliran bersifat super kritis. Hal ini dapat

dilihat dari perhitungan, bilangan froude pada saat sebelum

penyempitan dan sebelum venturi flume, Fr < 1 maka aliran

bersifat sub kritis, dan pada saat penyempian serta setelah melewati

penyempitan, bilangan froude Fr > 1 maka aliran bersifat super

kritis.

8) Semakin besar luas penyempitan, maka tinggi air di bagian hulu

pada bagian penyempitan dan di hilir akan semakin tinggi, hal ini

dipengaruhi oleh lebar saluran.

KELOMPOK
41

b. Saran

1) Praktikan hendaknya selalu datang tepat waktu agar praktikum

dapat berjalan dengan efektif.

2) Sebaiknya, semua anggota kelompok memiliki data hasil

praktikum untuk mempermudah pengolahan data saat membuat

laporan.

7. Aplikasi di Lapangan

Salah satu penerapan ilmu praktikum venturi flume biasanya ada pada

proses pengerjaan suatu pekerjaan atau proyek seperti bendungan, saluran

irigasi, sedangkan dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada selokan-

selokan, parit atau sungai.

Gambar 18. Aliran air di bangunan ukur.

KELOMPOK
42

Satu set aliran multiguna

Pelimpah venturi flume Mistar ukur

Meteran taraf Gelas ukur

Stopwatch

Gambar 19. Alat uji aliran melalui venturi flume.

KELOMPOK

Anda mungkin juga menyukai