Anda di halaman 1dari 19

B.

Aliran Melalui Venturi Flume

1. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menyelidiki karakteristik aliran

yang melalui venturi flume.

2. Alat dan Bahan

a. Satu unit saluran terbuka multiguna

b. Model venturi flume

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
c. Meteran taraf

d. Mistar ukur

e. Stopwatch

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
f. Gelas ukur

3. Prosedur percobaan

a. Menempatkan venturi flume secara simetris dalam saluran terbuka

kemudian mencatat lebar penyempitan.

Gambar 10. Menempatkan venturi flume.

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
b. Menghidupkan pompa, lalu membuka katub inlet dan membiarkan

aliran memasuki saluran.

Gambar 11. Membuka katub inlet.

c. Mengukur dan mencatat nilai H, h, hc, h’ dengan meteran taraf setelah

aliran dalam kondisi stabil.

Gambar 12. Mengukur H, h, hc, dan h’.

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
d. Mengatur debit aliran dan mencatat nilai Q.

Gambar 13. Mengatur debit aliran (Q).

e. Mengubah debit aliran menjadi lebih besar dan melakukan prosedur

percobaan c dan d.

f. Menyelidiki kondisi kedalaman dan aliran air tetap yang terjadi pada

venturi flume.

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
H = 43 mm

h = 38 mm
hc = 24 mm
h' = 15 mm
Percobaan ke-1

H = 51 mm

h = 45 mm
hc = 31 mm
h' = 23 mm
Percobaan ke-2

H = 57 mm

h = 51 mm
hc = 49 mm
h' = 21 mm
Percobaan ke-3

Gambar 14. Aliran melalui venturi flume.

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
4. Data Hasil Percobaan

a. Lebar penyempitan (b) = 0,03 m

b. Lebar saluran (B) = 0,05 m

c. Volume (V) = 1000 cc = 10-3 m3

Tabel 4. Data Hasil Percobaan Venturi Flume

No. H (m) h (m) hc (m) h’ (m) t1 (s) t2 (s) t3 (s)


1 0,043 0,038 0,024 0,015 2,45 2,38 2,98
2 0,051 0,045 0,031 0,023 2,40 1,98 2,11
3 0,057 0,052 0,049 0,021 1,68 1,21 1,17

5. Perhitungan

Di bawah ini adalah contoh perhitungan pada percobaan 1, dan untuk

percobaan 2 dan 3 akan dimasukkan ke dalam tabel.

a. Menghitung waktu rata-rata (t)

t 1+t 2+t 3
Percobaan 1 =
3

2 , 45+2 ,38+ 2, 98
=
3

= 2,6033 s

b. Menghitung debit aliran(Q)

V
Q =
t

V
Q1 =
t1

−3
10
Q1 = = 0,3841 x 10-3 m3/s
2,6033

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
c. Bilangan Froude sebelum penyempitan

1. Luas penyempitan

a = bxh

a1 = b1 x h1

a1 = 0,03 x 0,038 = 0,0011 m2

2. Luas bagian hulu

A = B xH

A1 = B1 x H1

A1 = 0,05 x 0,043 = 0,0022 m2

3. Mencari nilai m

a
m =
A

a1
m1 =
A1

0,0011
m1 = = 0,5
0,0022

4. Mencari nilai C

Q
C = 0,5
a x (2 g x ( h−h' ))

Q1
C1 = 0, 5
a x (2 g x ( h−h' ))

0,3841 x 10−3
C1 = = 0,5198
0,0011 x (2 x 9 , 81 x ( 0,023 ) )0 ,5

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
5. Mencari nilai koefisien debit

C
Cd =
¿¿

C1
Cd1 =
¿¿

0,5198
Cd1 = = 0,4502
¿¿

6. Mencari nilai kecepatan (v)

Q
v =
A

Q1
v1 =
A1

−3
0,3841 x 10
v1 = = 0,1746
0,0022

7. Mencari nilai Fr

v
Fr = 0, 5
( g x h)

v1
Fr1 = 0 ,5
( g x h 1)

0,1746
Fr1 = 0 , 5 = 0,2688
(9 , 81 x 0,038)

Fr1, Fr2, Fr3 ˂ 1 merupakan aliran subkritis

d. Bilangan Froude pada penyempitan

1. Luas penyempitan

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
ac = b x hc

ac1 = b x hc1

ac1 = 0,03 x 0,024 = 0,0007

2. Mencari nilai kecepatan (v)

Q
v =
ac

Q1
v1 =
ac 1

−3
0,3841 x 10
v1 = = 0,5487
0,0007

3. Mencari nilai Fr

v
Fr = 0 ,5
( g x hc )

v1
Fr1 = 0 ,5
( g x hc 1 )

0,5487
Fr1 = 0 ,5 = 1,1308
(9 , 81 x 0,024 )

e. Bilangan Froude sebelum venturi flume

1. Luas bagian hulu

A = B xH

A1 = B1 x H1

A1 = 0,05 x 0,043 = 0,0022 m2

2. Luas penyempitan

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
a = bxh

a1 = b1 x h1

a1 = 0,03 x 0,038 = 0,0011 m2

3. Mencari nilai m

a
m =
A

a1
m1 =
A1

0,0011
m1 = = 0,5
0,0022

4. Mencari nilai C

Q
C = 0,5
a x (2 g x ( h−h' ))

Q1
C1 = 0, 5
a x (2 g x ( h−h' ))

0,3841 x 10−3
C1 = = 0,5198
0,0011 x (2 x 9 , 81 x ( 0,023 ) )0 ,5

5. Mencari nilai koefisien debit

C
Cd =
¿¿

C1
Cd1 =
¿¿

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
0,5198
Cd1 = = 0,4502
¿¿

6. Mencari nilai kecepatan (v)

Q
v =
A

Q1
v1 =
A1

−3
0,3841 x 10
v1 = = 0,1746
0,0022

7. Mencari nilai Fr

v
Fr = 0 ,5
(g x H )

v1
Fr1 = 0 ,5
( g x H1)

0,1746
Fr1 = 0 , 5 = 0,2688
(9 , 81 x 0,043)

Fr1, Fr2, Fr3 ˂ 1 merupakan aliran subkritis

f. Bilangan Froude setelah penyempitan

1. Luas penyempitan

a = b x h’

a1 = b1 x h’1

a1 = 0,03 x 0,015 = 0,0005 m2

2. Mencari nilai kecepatan (v)

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
Q
v =
a

Q1
v1 =
a1

−3
0,3841 x 10
v1 = = 0,7682 m/s
0,0005

3. Mencari nilai Fr

v
Fr = 0, 5
(g xh')

v1
Fr1 = 0, 5
(g xh')

v1
Fr1 = 0, 5 = 2,0026
(9 , 81 x 0,015)

Fr1, Fr2, Fr3 > 1 merupakan aliran superkritis

Tabel 5. Data Hasil Perhitungan Venturi Flume

Hasil perhitungan sebelum Venturi Flume


No. a (m2) A (m2) m C Cd v (m/s) Fr
1 0,0011 0,0022 0,5 0,519 0,4502 0,1746 0,2688
8
2 0,0014 0,0026 0,5385 0,502 0,4235 0,1778 0,2514
6
3 0,0016 0,0029 0,6154 0,592 0,4668 0,2548 0,3407
2

Hasil perhitungan sebelum penyempitan


No. a (m2) A (m2) m C Cd v (m/s) Fr
1 0,0011 0,0022 0,5 0,519 0,4502 0,1746 0,2688
8

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
2 0,0014 0,0026 0,5385 0,502 0,4235 0,2514 0,2514
6
3 0,0016 0,0029 0,6154 0,592 0,4668 0,2548 0,3407
2

Hasil perhitungan pada penyempitan


No. ac (m2) v (m/s) Fr
1 0,0007 0,5487 1,1308
2 0,0009 0,5137 0,9315
3 0,0015 0,4926 0,7105

Hasil perhitungan setelah penyempitan


No. ac (m2) v (m/s) Fr
1 0,0005 0,7682 2,0026
2 0,0007 0,6604 1,3903
3 0,0006 1,2315 2,7133

No Q (m3/s) (h-h’) (m)


.
1 0,3841 x 10-3 0,023
2 0,4622 x 10-3 0,022
-3
3 0,7389 x 10 0,031

No Bilangan froude sebelum venturi flume (Fr) Jenis aliran


.
1 0,2688 Subkritis
2 0,2514 Subkritis
3 0,3407 Subkritis
Bilangan froude sebelum penyempitan (Fr)
1 0,2688 Subkritis
2 0,2514 Subkritis
3 0,3407 Subkritis

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
Bilangan froude pada penyempitan (Fr)
1 1,1308 Superkritis
2 0,9315 Subkritis
3 0,7105 Subkritis
Bilangan froude setelah penyempitan (Fr)
1 2,0026 Superkritis
2 1,3903 Superkritis
3 2,7133 Superkritis

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
Hubungan Q dan (h-h')
0.035

0.03
0.031
0.025
0.023
0.02 0.022
h-h' (m)

0.015

0.01

0.005

0
0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8
Q ×10-3 (m2/s)

Gambar 15. Grafik hubungan Q dan h-h’.

Hubungan Q dan h
0.06

0.05
0.052
0.040.038 0.045
h (m)

0.03

0.02

0.01

0
0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8
Q ×10-3 (m2/s)

Gambar 16. Grafik hubungan Q dan h.

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
Hubungan Q dan h'
0.025

0.023
0.02 0.021

0.0150.015
h' (m)

0.01

0.005

0
0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8
Q ×10-3 (m2/s)

Gambar 17. Grafik hubungan Q dan h’.

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
6. Kesimpulan dan saran

a. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan data yang diperoleh

maka dapat disimpulkan bahwa :

1) Semakin besar nilai debit aliran maka semakin besar juga nilai H.

2) Kondisi aliran berubah karena adanya penyempitan saluran

sebelum areal penyempitan dan sebelum venturi flume, maka aliran

bersifat subkritis, namun setelah melewati penyempitan, aliran

bersifat superkritis. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan, bilangan

Froude pada saat sebelum penyempitan dan sebelum venturi flume,

Fr < 1 maka aliran bersifat subkritis, dan pada saat setelah

melewati penyempitan, bilangan Froude Fr > 1 maka aliran

bersifat superkritis.

3) Pada titik tertentu di penampang venturi flume, kedalaman aliran

akan selalu mengalami penurunan.

4) Aplikasi venturi flume di lapangan contohnya adalah bendungan.

Gambar 18. Bendungan.

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023
b. Saran

1) Untuk praktikan agar lebih disiplin pada saat pelaksanaan

praktikum.

2) Sebaiknya para praktikan lebih bersemangat dalam melaksanakan

praktikum agar mendapatkan hasil yang terbaik.

3) Sebaiknya para praktikan tidak terlambat masuk saat praktikum

daring dimulai.

4) Saat pelaksanaan praktikum daring sedang berlangsung, sebaiknya

para praktikan menyimak dan mendengarkan yang disampaikan

oleh asisten dosen.

MARSYALINO RUSSRI WIJAYA


1855011023

Anda mungkin juga menyukai