FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Pertemuan IX (sembilan)
Mata kuliah Manajemen Proyek
Jurusan Teknik Sipil
Semester VIII
Kelas A
Tanggal 30 Maret 2020
Jam 14.50 – 16.30
Ruangan R 2.1
Dosen Andi Maddeppungeng
Materi kuliah Perencanaan dan Penjadwalan
2. Diskripsi Proyek
Uraian tentang hal-hal administratif yang diinginkan oleh pemilik proyek
Uraian tentang hal-hal teknis yang diinginkan oleh pemilik proyek
5. Pelayanan Manajemen
Departemen atau Institusi yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan ini sebagai
pemilik proyek dengan memberikan tanggungjawab kepada konsultan dalam
pelayanan konsultasi mengenai proyek yang dikerjakan.
10. Lain-lain
Pendukung lainnya yang berkaitan dengan penyelesaian proyek.
Dengan adanya KAK yang dikeluarkan oleh pemilik proyek ini disertai uraian dan batasan-
batasan yang akan dilakukan oleh konsultan perencana, isinya seperti yang diterangkan di
atas, konsultan terpilih atau yang ditunjuk diharapkan dapat memberikan produknya sesuai
dengan permintaan pemilik proyek.
Untuk itu kepada konsultan diberikan kesempatan untuk membuat Usulan Teknis berkaitan
dengan proyek disertai ulasan-ulasannya dalam bentuk dokumen yang nantinya dinilai oleh
pemilik proyek, apakah Usulan Teknis tersebut dapat layak diterima atau tidak.
2. Studi Kelayakan Proyek
Studi kelayakan proyek dilakukan dengan cara mengkaji modal yang ditanamkan, apakah
nantinya dapat mendatangkan keuntungan serta manfaat atau justru mendatangkan kerugian.
Studi kelayakan dapat ,dilakukan lebih dahulu dalam ketangka tahap kajian pendahuluan.
Bila ada indikasi awal bahwa proyek yang akan dikerjakan mendatangkan keuntungan, maka
studi lanjutan dilakukan dengan data dan analisis yang lebih lengkap sehingga proyeksi
manfaat proyek dapat diraih saat 'pelaksanaan implementasi proyek. Namun bila indikasi
awal menunjukkan bahwa proyek tidak layak, tentu saja studi lanjutan tidak perlu dilakukan
atau, perlu dicari jalan keluar yang lebih rasional sehingga proyek dapat dilanjutkan.
Studi kelayakan proyek menganalisis manfaat-manfaat proyek dengan menganalisis aspek-
aspek berikut: pasar dan permintaan, manajemen dan keuangan, ekonomi, sosial, budaya,
hukum, teknis, serta aspek-aspek lain yang berhubungan dengan proyek.
Sebelum mengkaji berbagai aspek tersebut, data dan informasi yang bersifat primer maupun
sekunder dikumpulkan dan harus berhubungan dengan proyek yang hendak dikerjakan.
Sebagai contoh diberikan ilustrasi mengenai studi kelayakan terhadap proyek jalan tol. Untuk
proyek jalan tol, data dan informasi yang diperoleh digunakan sebagai sumber dan pelengkap
analisis terhadap aspek yang ditinjau, seperti di bawah ini:
1. Tinjauan Aspek Pasar dan Permintaan
Hal pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan publik terhadap
proyek, caranya dengan melakukan survei kebutuhan masyarakat sekitar akan jalan
tol, akses jalan arteri menuju jalan tol, kondisi ekonomi dan sosial, dan penerapan
teknologi yang dipakai. Dari identifikasi tersebut, dilakukanlah analisis peramalan
dan per-mintaan serta strategi pemasaran yang akan dilakukan dengan beberapa
metode seperti metode jajak pendapat, metode eksperimen, metode survei langsung
dan pembuatan model metode regresi linier
2. Tinjauan Aspek Teknis
Bila kondisi pasar telah diketahui, berikutnya yang perlu dikaji adalah kebutuhan-
kebutuhan selama pelaksanaan proyek seperti desain engineering yang berkaitan
dengan kondisi peralatan dan material, teknologi yang dipakai, layout dan pemetaan
proyek serta kapasitas volume pekerjaan.
3. Tinjauan Aspek Manajemen dan Koordinasi Pelaksanaan Proyek
Beberapa hal yang perlu dikaji agar proyek dapat dilaksanakan dengan koordinasi
yang baik adalah kondisi tenaga kerja dan sumber keter-sediaannya dekat dengan
lokasi proyek, perencanaan organisasi proyek, penjadwalan proyek, aspek mobilisasi
dan demobilisasi, serta alokasi peralatan selama proyek berlangsung.
4. Tinjauan Aspek Sosial dan Ekonomi
Hal-hal yang perlu dikaji adalah perubahan tingkat sosial dan ekono¬mi masyarakat
sekitar yang dilalui oleh jalan tol, misal dampak sosial yang ditimbulkan serta
pertumbuhan ekonomi dengan adanya jalan tol.
5. Tinjauan Aspek Finansial
Dalam menentukan layak atau tidaknya proyek, fungsi terpenting adalah aspek
finansial di mana proyek hanya dapat terlaksana bila ada anggaran dana. Oleh karena
itu, sumber-sumber dana untuk proyek serta dana dari modal sendiri harus
direncanakan aliran kasnya se-lama proyek berlangsung, kemudian nilai investasinya
dianalisis dengan cara metode konsep Nilai Waktu Uang.
6. Tinjauan Aspek Hukum
Agar investasi bermanfaat bagi pemerintah, perusahaan swasta, terlebih lagi bagi
publik yang menggunakan fasilitas proyek, aspek hukum khususnya klausul
kontraktual serta kebijakan dan regulasi yang digunakan harm mempunyai
akuntabilitas tinggi serta trans¬paran dan memiliki rasa keadilan bagi semua pihak.
Kajian hukum kontraktual serta regulasi-regulasi yang ada harus memperhitungkan
risiko investasi proyek sehingga sejak dini telah diantisipasi dengan benar.
Untuk menentukan layak tidaknya proyek, diperlukan analisis finansial yang cermat agar
proyeksi ke depan dalam menentukan manfaatnya dapat diprediksi dengan tingkat
penyimpangan yang kecil sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi.
B. Penjadwalan Proyek
Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat
memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja
sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek
dan progres waktu untuk penyelesaian proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan
kegiatan dan hubungan antarkegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan atau scheduling
adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan
dalarn rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan
mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.
Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti perkembangan proyek
dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring serta updating selalu dilakukan untuk
mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber daya dan penetapan
durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek.
Secara umum penjadwalan mempunyai manfaat-manfaat seperti berikut :
Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan/kegiatan mengenai batas-batas waktu untuk
mulai dan akhir dari masing-masing tugas
Mernberikan sarana bagi manajemen unruk koordinasi secara sistematis dan realistis dalam
penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu
Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan
Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan proyek dapat
selesai sebelum waktu yang ditetapkan
Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan
Merupakan sarana penting dalam pengendalian proyek
Gambar 3.4 menjelaskan contoh Activity On Arrow Diagram dengan metode CPM, di mana
kegiatannya ada pada anak panah disertai dengan jumlah durasi masing-masing kegiatan.
Kegiatan Durasi(hr) ES EF LF LS TF FF
A 4 0 4 13 9 9 7
B 5 0 5 5 0 0 0
C 3 0 3 11 8 8 5
D 6 5 11 13 7 2 0
E 3 5 8 11 8 3 0
F 2 11 13 15 13 2 2
G 6 5 11 11 5 0 0
H 4 8 12 15 11 3 3
I 4 11 15 15 11 0 0
Dari tabel diatas disimpulkan bahwa :
Lintasan kritisnya adalah lintasan dengan durasi terpanjang dan kegiatannya mempunyai
total float = 0. Yaitu B – G – I
Durasi terpanjang ada pada lintasan B – G – I, yakni 15 hari
Ditanya :
1. Sususnlah diagram precedence-nya
2. Lakukan analisis network untuk memperoleh nilai ES, EF, LS LF
3. Tentukan durasi proyek dan kegiatan kritisnya
Penyelesaian
Langkah pertama adalah membuat diagram precedence untuk masing-masing
kegiatan, dengan menampilkan data kegiatan, durasi dan hubungan keterkaitan antar
kegiatan. Kemudian melakukan perhitungan maju (forward pass) sehingga didapat ES dan
EF dari nilai yang paling maksimum. Selanjutnya dildkukan perhitungan mundur
(backward pass) sehingga didapat nilai LS dan LF dari nilai yang paling minimum. Bila
beberapa kegiatan tidak mempunyai predecessor dan successor, maka agar tidak membuat
kondisi dangling, diberikan kegiatan dummy.
1. Perhitungan forward pass (arah maju) pada Kegiatan/Node
a. Task B
ESB = EFA = 5 hari EFB = ESB + durB = 5 + 6 = 11 hari
b. Task E, terdapat 2 kegiatan yang mendahului B dan C, dipilih nilai maksimum yaitu B
ESE = EFB = 11 hari EFE = ESE + durE = 1l + 4 = 15 hari
c. Task F
ESF = ESG + Lag = 0 + 1 = 1 hari, EFH = ESH + durF = 1 + 1 = 2 hari
d. Task H
ESH = EFD – Lead = 16 - 3 = 13 hari, EFH = ESH + durH = l3 + 5 = l8 hari
Perhitungan di atas dilanjutkan untuk semua kegiatan
2. Perhitungan backward pass (arah mundur) pada Kegiatan/Node
a. Task B, terdapat 2 kegiatan yang mengikuti D dan E, dipilih nilai yang minimum yaitu D
LFB - LSD = 11 hari LSB = LFB - durB = 11 – 6 = 5 hari
b. Task E
LFE = LSG = 18 hari LSE = LFE - durE = l8 - 4 = 14 hari
c. Task C, terdapat 2 kegiatan yamg mengikuti E dan F, dipilih nilai yang minimum yaitu E
LFc = LSE = 14 hari LSc = LFc – durc = I4 - 4 = 10 hari
d. Task D
LFD = LSH + Lead = 13 + 3 = 16 hari, LSC = LFC - durC = 16 – 5 = 11 hari
e. Total Float kegiatan A = LFA - ESA - DurasiA = 5 - 0 - 5 = 0 hari
f. Total Float kegiatan C = LFc - ESc – Durasic = 14 – 0 – 4 = 10 hari
g. Total Float kegiatan E = LFE - ESE - DurasiE = 18 - 11 - 4 = 3 hari
Perhitungan di atas dilanjutkan untuk semua kegiatan
Tabel 3.5 Analisis Durasi, Total float dan kegiatan Kritis PDM
Kegiatan Durasi (Hari) ES EF LF LS TF
A 5 0 5 5 0 0
B 6 5 11 11 5 0
C 4 0 4 14 10 10
D 5 11 16 16 11 0
E 4 11 15 18 14 3
F 1 1 2 15 14 13
G 1 18 19 19 18 0
H 5 13 18 18 13 0
I 3 2 5 18 15 13