PERCOBAAN 2
PANCARAN (JET) FLUIDA
A. Teori Percobaan
Percobaan pancaran jet fluida merupakan salah satu cara untuk menghasilkan
usaha serta daya dari suatu fluida yang ada dengan memanfaatkan tekanan. Akibat
tekanan tersebut,fluida/zat cair akan memancar dengan kecepatan yang tinggi. Gaya
tumbukan yang dihasilkan oleh suatu pancaran fluida (jet impact) dapat diukur dan
dibandingkan dengan besar laju aliran momentum dalam pancaran tersebut.
“sebuah benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak
dalam kecepatan yang beraturan dalam garis lurus sampai suatu pengaruh
akibat beban luar”
Derajat perubahan momentum dari suatu benda adalah sebanding dengan gaya
yang bekerja pada benda dan arahnya sama dengan gaya yang bekerja, terhadap
setiap gerakan aksi dan reaksi yang bekerja bersama-sama,maka pancaran fluida
yang terjadi simetris dalam arah sumbu x.
Pada percobaan ini air akan terpancar keluar dari nozzle dan kemudian
menumbuk piringan. Besarnya laju momentum piringan dapat dihitung dengan
rumus :
γA V 1 cosα
1 2
Dengan : A = luas penampang ujung nozzle/corot = π . D (m2)
4
γ = berat spesifik ( berat jenis ) fluida γ = ρg (Kn/m3)
ρ = rapat massa fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
v0 = kecepatan awal,saat keluar dari nozzle (m/s)
v1 = kecepatan air pada saat menumbuk piringan (m/s)
α = sudut dalam piringan (°)
Setelah air menumbuk piringan,air akan jatuh tidak pada posisi lurus tetapi
terpancar,arah pancaran air dipengaruhi oleh sudut dalam piringan. Pada
percobaan ini dapat diamati efek tumbukan pada tiga model piringan yaitu :
datar,cekung,dan setengah bola.
D. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Atur dan levelkan jarum petunjuk posisi (level gauge) sehingga tepat
menunjuk garis yang terlihat pada bangku beban (weight pan).
3. Letakkan beban seperti yang telah ditentukan oleh asisten pada bangku
beban. Akibat beban tersebut, bangku beban melesak sedikit ke bawah
sehingga tidak level dengan alat/jarum petunjuk posisi.
4. Saat pompa air dalam keadaan menyala, buka kran air perlahan-lahan
sehingga air akan terpancar keluar dari nozzle, menumbuk piringan ,dan
bangku beban perlahan-perlahan akan terangkat ke atas. Atur bukaan kran
sehingga posisi bangku beban segaris (selevel) dengan jarum.
5. Tutup katup pada Hydraulic bench menggunakan bola kasti sebelum
membaca volume pada Hydraulic Bench.
6. Baca dan catat volume aliran serta waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat
beban tersebut pada point 4 di atas.
7. Ulangi prosedur di atas dengan beban yang berbeda sesuai petunjuk asisten.
E. Analisa Data
DATA I
Diketahui :
g = 981 cm/dt2
D = 8 mm = 0,8 cm
T =27 ° C = ρ = 0,9966 gr/cm3
V = 4000 cm3
m = 40 gr
t = 25,52 detik
Penyelesaian :
= 156,739 cm3/detik
c. Hitung gaya pancaran fluida
Untuk piringan datar
ρ(Q )2
Fy = A
2
(0,9966)(156 ,739 )
= 0,502
DATA II
Diketahui :
g = 981 cm/dt2
D = 8 mm = 0,8 cm
T =27 ° C = ρ = 0,9966 gr/cm3
V = 5000 cm3
m = 60 gr
t = 32,68 detik
Penyelesaian :
DATA III
Diketahui :
g = 981 cm/dt2
D = 8 mm = 0,8 cm
T =27 ° C = ρ = 0,9966 gr/cm3
V = 6000cm3
m = 80 gram
t = 33,55 detik
Penyelesaian :
2. Pembahasan
1. Berdasarkan grafik hubungan massa (m) dengan volume (V) , bahwa jika
massa beban semakin besar, maka semakin besar pula volumenya. Dengan
demikian hubungan massa (m) dengan volume (V) adalah berbanding lurus
2.Berdasarkan grafik massa (m) dengan efisiensi ( ) bahwa jika massa beban
semakin besar, maka semakin besar pula efisiensinya. Dengan demikian
hubungan massa (m) dengan efisiensi () adalah berbanding lurus.
3.Berdasarkan grafik gaya aktual (Fp ) dengan gaya pancaran fluida (Fy) bahwa
jika gaya atual (Fp) semakin besar, maka gaya pancaran fluida (Fy) semakin
kecil. Dengan demikian hubungan gaya aktual (Fp) dengan gaya pancaran
fluida (Fy) adalah berbanding terbalik.