1
Referensi
3
PERGESERAN PANDANGAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Pengelolaan Pengelolaan
lingkungan lingkungan
dipandang sebagai dipandang sebagai
biaya yang harus investasi masa
dihindari dan depan dan
mengurangi meningkatkancomp
competitve etitve advantage
advantage
Attitude :
Attitude : 1980 Proaktif
Defensif Kreatif
Menghindari Tumbuh
berbagai klaim Ecologically concius
lingkungan management
Bersengketa dengan Bekerjasama dengan
akar rumput akar rumput
4
PERGESERAN PANDANGAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
6
SISTEM PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
7
RAGAM INSTRUMEN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
10
PENGERTIAN AMDAL
11
PERATURAN PERUNDANGAN-
UNDANGAN MENGENAI AMDAL
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2000 tentang Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.24 Tahun 2009
tentang Panduan Penilaian Dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2008
tentang Tata Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun
2006 Tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
12
PERATURAN PERUNDANGAN-
UNDANGAN MENGENAI AMDAL
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun
2006 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenaai Dampak Lingkungan
Hidup
Keputusan Kepala BAPEDAL No 8 Tahun 2000 tentang
Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam
Proses AMDAL
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.
KEP-124/12/1997 Tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan
Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.
105 Tahun 1997 Tentang Panduan Pelaksanaan Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL)
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.
KEP-299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial
13
dalam Penyusunan AMDAL
TUJUAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
MELALUI AMDAL
14
FUNGSI AMDAL
AMDAL merupakan salah satu upaya preventif pengendalian dampak
lingkungan oleh kegiatan pembangunan (selain tata ruang, tata guna lahan,
audit lingkungan, dsb.)
Pengambilan Keputusan
Kelayakan Lingkungan
Perencanaan teknologi
dan perancangan proses
15
KARAKTERISTIK AMDAL
KEPUTUSAN
FASE AKTIVITAS
INTERNAL EKSTERNAL
PRAKARSA Proposal
Masyarakat
Pemrakarsa
Lembaga Swadaya
Konsultan Masyarakat
Pemrakarsa Pakar
KEPUTUSAN :
Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota
IMPELEMENTASI KEGIATAN/PROYEK :
20
Organisasi Struktural
PROSEDUR PENYELENGGARAAN AMDAL
21
PROSEDUR PENYELENGGARAAN
AMDAL (LANJUTAN)
22
PROSEDUR AMDAL SEBAGAI SUATU SISTEM
RENCANA KEGIATAN
PENAPISAN
ANDAL
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI
HAL PENTING DAMPAK PENTING
PELINGKUPAN Proses
Iterasi/Reiterasi Kemasyarakatan
Makro
RENCANA DAN
KEBIJAKAN PROGRAM
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PROYEK
(SEA) (SEA) (EIA)
NASIONAL
REGIONAL
LOKAL
Mikro
26
Identifikasi Dampak
Berbagai macam metode telah dikembangkan untuk identifikasi
dampak.
Ada metode yang khusus digunakan untuk identifikasi dampak
dan ada pula yang digunakan sekaligus untuk langkah lain
dalam AMDAL.
Metode yang dikenal ialah:
Daftar uji
Matriks
Bagan alir
Metode tumpang tindih McHarg (1969) sering dianggap sebagai
metode identifikasi dampak.
Tetapi sebenarnya metode itu merupakan metode untuk evaluasi
dampak, khususnya dampak yang mempunyai penyebaran
geografis, misalnya jalan raya.
27
Identifikasi Dampak
Daftar uji
Daftar uji sederhana
Metode yang sangat sederhana ialah daftar uji yang merupakan daftar
komponen dan besaran lingkungan yang mungkin akan terkena dampak.
Daftar uji kuesioner
Daftar uji kuesioner sering digunakan untuk prakiraan dampak.
Namun para peneliti hanya berusaha untuk menjawab pertanyaan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, tanpa pengumpulan data
terlebih dahulu.
Hasilnya ialah laporan yang sangat dangkal dan banyak jawaban yang
merupakan tebakan.
Daftar uji deskriptif
Daftar uji deskriptif menguraikan secara singkat apa yang harus dilakukan
oleh peneliti, data yang diperlukan, sumber data, dan teknik prakiraan.
Pada daftar uji deskriptif pun langkah pertama adalah untuk
mengidentifikasi butir yang relevan yang kemudian disusul dengan mencari
data menurut petunjuk dalam daftar uji tersebut.
28
Identifikasi Dampak
Daftar uji
31
Dampak Kumulatif
Suatu aktivitas yang efeknya kecil, mungkin dampaknya tidak nampak
atau tidak dianggap penting.
Tetapi, jika kegiatan tersebut berulangkali atau terus-menerus, maka
lama-kelamaan efeknya dapat semakin besar.
Maka, dampak yang disebabkan oleh efek aditif, yaitu penjumlahan efek
banyak, disebut Dampak Kumulatif
Menurut Clark (1986) dampak Kumulatif terjadi apabila:
1. Suatu Aktivitas (penyabab dampak), dilakukan berulangkali dengan
frekwensi lebih pendek daripada waktu yang diperlukan bagi sistem (yang
terkena dampak ) untuk pulih kembali.
2. Suatu aktivitas (penyebab dampak) tersebar dalam ruang dengan kerapatan
yang cukup tinggi, sehingga gaya penyebab dampak dapat sampai pada
lokasi sistem (yang terkena dampak) lebih cepat daripada sistem untuk pulih
3. Beberapa jenis aktivitas (penyebab dampak) mempunyai efek yang sama
terhadap sistem dan frekuensi serta lokasi jenis penyebab dampak
memenuhi syarat dengan (1) dan (2).
4. Skala aktivitas (penyebab dampak) meningkat dalam intensitas atau/dan
ruang.
32
Dampak Kumulatif
Terjadinya dampak kumulatif dapat dapat diidentifikasi dengan
daftar uji sebagai berikut:
Apakah aktivitas (penyebab dampak) terjadi berulang kali?
Apakah frekwensinya relatif lebih tinggi daripada pemulihan
sistem ( yang terkena dampak)?
Adakah aktivitas proyek lain di sekitar daerah proyek yang
diusulkan yang mempunyai dampak yang sama dengan yang
disebabkan oleh aktivitas proyek?
Apakah proyek bersifat perintis dan merupakan bagian program
jangka panjang atau /dan di daerah yang luas?
Adakah rencana yang lain di/disekitar daerah proyek dengan
aktivitas yang mempunyai dampak serupa dengan yang
disebabkan oleh operasi proyek?
Jika jawaban terhadap semua atau salah satu pertanyaan
tersebut adalah ”YA”, maka kemungkinan terjadinya dampak
kumulatif kita anggap teridentifikasi.
33
Identifikasi Dampak Penting Dan
Pelingkupan Bidang
34
Pedoman penentuan dampak penting dalam
PP No.51 tahun 1993 pasal 3
35
Pedoman penentuan dampak penting dalam
PP No.51 tahun 1993 pasal 3
37
Pelingkupan: Waktu
39
Kerangka Acuan
a. Uraian singkat proyek: kebutuhan, tujuan dan alternatif untuk
mencapai tujuan tersebut; hubungan proyek dengan proyek
lain di daerah tersebut. Repelita dan UU, PP, Perda yang
relevan.
b. Tujuan penelitian, termasuk sasaran yang harus dicapai
c. Metodologi identifikasi dampak penting
d. Ruang lingkup penelitian:
Ketentuan tentang dampak dan bidang yang harus diteliti dalam
masing-masing alternatif
Ketentuan tentang daerah geografi penelitian masing-masing
alternatif
Ketentuan tentang periode waktu dampak yang diteliti untuk
masing-masing alternatif
40
Kerangka Acuan