PERCOBAAN IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas kayu bisa dibedakan menurut sifat fisika kayu tersebut, selain
kualitas sifat fisika kayu juga menentukan fungsi dari sebuah kayu. Seperti halnya
kayu lunak atau soft wood digunakan sebagai bahan baku kertas sedanggkan hard
wood sebagai bahan baku bangunan. Sifat kayu ini merupakan sifat asli kayu yang
dapat berubah-ubah karena pengaruh lingkungannya. Sifat asli kayu dipengaruhi
oleh ciri-ciri dari kayu tersebut.
Kadar air merupakan gambaran mengenai banyaknya air yang ada pada
suatu kayu. Kayu merupakan bahan yang mempunyai sifat higroskopis, dapat
menyerap dan melepaskan air, sehingga kadar air dapat berubah-ubah sesuai
dengan suhu dan kelembaban. Kandungan air ini diketahui dapat mempengaruhi
karakteristik dari kayu seperti berat, kekuatan, dan penyusutan.
Kadar air kayu bisanya dinyatakan secara kuntitatif dalam persen (%).
Percobaan ini sangat penting dilakukan karena beberapa janis kayu mengandung
unsur – unsur yang pada waktu dikeringkan mudah menguap dan sering
mengancam hasil dengan nilai kadar air yang lebih tinggi yang akan mempengaruhi
kwalitas dan kekuatan dari kayu tersebut.
B. Tujuan Percobaan
Menentukan kadar air yang didasarkan pada ASTM D4442 dan dapat
dibandingkan dengan PKKI NI-5.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Teori Dasar
Kadar air adalah banyaknya air atau presentase air yang dikandung oleh
sepotong kayu terhadap berat kering kayu tersebut. Kemampuan kayu untuk
menghisap atau mengeluarkan zat atau cairan tergantung pada suhu dan
kelembaban udara sekeliling. Standar yang ditentukan untuk menentukan kadar air
dengan mengeringkan kayu dalam oven pada suhu 100-105°C hingga kayu
mencapai berat yang tetap. Pada kondisi ini kandungan air masih 1%. Sifat fisika
kayu dipengaruhi oleh perubahan kadar air kayu. Kadar air kayu rata – rata adalah
15 %.
Kemampuan kayu untuk menghisap atau mengeluarkan air tegantung pada
suhu dan kelembapan udara disekelilingnya. Sehingga banyaknya air dalam kayu
selalu berubah-rubah menurut keadaan udara atau atmosfer disekelilingnya.
Kayu memiliki kandungan air lebih banyak pada kayu muda atau hijau yang
akan mengalami penyusutan yang besar dibandingkan dengan kayu tua. Air
terdapat pada seluruh dinding sel dan dinding kayu jika seluruh se3 kosong dan
dinding sel jenuh air maka kondisi ini disebut titik jenuh serat, biasanya kadar air
berafda antara 23-27% karena sifat hidrokopis semua kayu berusaha untuk
mencapai kadar air yang seimbang.
Kayu adalah bagian-bagian dari tumbuhan yang bersifat higrokopis artinya
kayu mempunyai daya tarik terhadp air, baik dalam bentuk uap atau cair, masuk
dan keluarnya air dari kayu membuat kayu basah atau kering, akibatnya kayu akan
mengembang dan menyusut.
BAB III
METODE PERCOBAAN
D. Peralatan
3. Gergaji
4. Mistar
E. Bahan
Material kayu
F. Prosedur Percobaan
a. Petunjuk pengujian PKKI-NI 5 :
BAB IV
G. HASIL PERCOBAAN
Diketahui data-data hasil percobaan PKKI NI-5
Tabel Pengamatan
PKKI NI-5
Berat
sesudah
Berat Berat pada Hari ke- (gr)
Sampe dioven
Awal
l (gr)
(gr)
1 2 3 4 5 6 7
ASTM D4442
I 60,4 52,9
II 60,4 53,1
1,15 Gx - Gku
x 100 %
x = Gku
1,15. 61,0−60,4
= × 100 %
60,4
= 16,142 %
Sampel II
Berat benda uji mula-mula (Gx) = 61,1 gram
Berat benda uji setelah kering udara (Gku) = 60,4 gram
1,15 Gx - Gku
x 100 %
x = Gku
1,15. 61,1−60,4
= × 100 %
60,4
= 16,332 %
16,142+16,332
xrata-rata =
2
= 16,228 %
( A−B)
MC (%) = × 100 %
A
60,4−52,9
= ×100 %
60,4
= 12,417 %
Sampel II
Berat kayu orisinil (A) = 60,6 gram
Berat kayu kering oven (B) = 53,1 gram
( A−B)
MC(%) = × 100 %
B
60,6−53,1
= × 100 %
60,6
= 12,375 %
12,417+12,375
MCrata-rata =
2
= 12,396 %
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai kadar air kayu dengan ukuran
sampel dimensi panjang 8 cm,lebar 5cm,dan tebal 2,5 cm pada dua sample kayu
yang digunakan. Penentuan persen kadar air kayu digunakan dua indicator yaitu
kadar kering udara (PKKI-NI5} dan kadar kering oven (ASTM D4442) pada kedua
sample ukuran dimensi panjang 8 cm,lebar 5cm,dan tebal 2,5 yaitu pada kadar
kering Udara di dapat rata-rata sama dengan 16,228 % dan kadar kering oven di
dapat rata-rata sama dengan 12,396 %. Pada pengamatan tersebut terlihat bahwa
presentasi kadar kering udara lebih besar dari pada kadar kering oven.
BAB V
1. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian maka dapat disimpulkan bahwa kadar lengas kayu rata-
rata dalam pendekatan PKKI-NI5 adalah 16,228% dan dinyatakan sebagai kering
udara, sedangkan kadar lengas kayu rata-rata dalam pendekatan ASTM D4442
adalah 12,396% dan dinyatakan kering oven. Prensentase perbedaan PKKI dan
ASTM adalah 3,832 %.
2. Saran
LAMPIRAN
1. Foto kegiatan
Asisten Praktikum
Puji Mukawi
DAFTAR PUSTAKA