Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRATIKUM PROPERTI MATERIAL

ANALISA SPECIFIC GRAVITY DAN ABSORBSI DARI AGREGAT HALUS

KELOMPOK 5

Andhiko Imam Rafi 2206054722


Tri Setyo Hari Pranoto 2206054735
Nida Reka Salimah 2206054722
Muhammad Faiz Nobhan 2206054754

Tanggal Pratikum : 29 September 2022 (Susulan)


Asisten Pratikum : Priangga Arganiz
Tanggal Disetujui :
Nilai :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2022
Saya yang mengumpulkan dokumen ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa laporan ini saya
susun tanpa tindakan plagiarism sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Indonesia.

Jika di kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiarisme, saya akan bertanggung
jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan Universitas Indonesia kepada saya.

Tri Setyo Hari Pranoto

(2206054735)
Analisis Percobaan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui volume agregat dalam beton dengan menganalisis dan
menentukan nilai SSD specific grsavity, apparent specific gravity, presentase absorbsi, dan bulk specific
gravity berdasarkan ASTM C 128.

Dalam praktikum ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan. Pertama, oven praktikum dengan pengaturan
yang mampu mempertahankan suhu [110+5] ºC, oven ini digunakan untuk membuat agregat halus
dalam keadaan kering merata atau overdry. Keadaan overdry adalah kondisi dimana agregat benar-
benar dalam kondisi kering. Kedua, neraca timbangan dengan ketelitian 0,1 gram dan kapasitas
maksimum 1 kg, timbangan ini digunakan untuk menginformasikan berat agregat halus. Ketiga,
piknometer dengan kapasitas 500 gram yang digunakan untuk mencampurkan air dengan agregat dan
digunakan sebagai wadah agregat selama percobaan. Keempat, Ccetekan kerucut, pada percobaan ini
cetakan kerucut yang digunakan adalah`metal sand cone mold yang digunakan untuk memastikan
agregat halus dalam keadaan SSD. SSD adalah kondisi dimana agregat dalam keadaan jenuh namun
kering pada permukaan. Kelima, tongkat pemadat, tongkat ini berkaitan dengan cetakan kerucut yaitu
sebagai alat untuk memadatkan agregat dalam tabung kerucut, memastikan tidak ada rongga dalam
pengujian SSD di tabung kerucut. Selain peralatan laboratorium, praktikum ini membutuhkan peralatan
safety seperti sarung tangan untuk melindungi tangan dari benda berbahaya, safety shoes untuk
melindungi kaki dari benda berbahaya, dan masker untuk melindungi area mulut dan pernafasan dari
parikel berbahaya. Pada praktikum ini membutuhkan bahan agregat halus 1000 gram sebagai sampel
percobaan.

Tahapan praktikum dapat diuraikan menjadi beberapa langkah, langkah pertama agregat halus dibuat
jenuh dengan merendam agregat dan air selama 1 hari kemudian di masukkan kedalam oven untuk
membuat agregat dalam keadaan SSD. Selanjutnya, dilakukan pengujian SSD pada agregat halus dengan
memasukkan sebagian sampel kedalam tabung kerucut yang selanjutnya dilakukan pemampatan
dengan bantuan tongkat pemadat dengan cara setidaknya 25 kali tumbukkan. Kondisi SSD ditandai
ketika tabung kerucut diangkat maka sampel agregat akan langsung ruluh. Kemudian, 500 gram agregat
halus dalam kondisi SSD dicampur dengan air sebagak 90% kapasitas dalam piknometer. Dalam proses
ini hilangkan gelembung-gelembung udara yang muncul dengan cara merotasikan piknometer.
Selanjutnya, Rendam air dengan dalam kondisi suhu [73,4 + 3] ºF minimal 1 hari untuk menghasilkan
agregat kondisi jenuh. Lalu tentukan berat piknometer benda dan air. Kemudian, keluarkan agregat
halus dalam piknometer dan masukkan ke oven dalam keadaan temperature [212-230] ºF selama 1 hari
lalu timbang berat piknomter yang berisi air dan catat semua data yang diperoleh
Analisis Hasil
Dalam percobaan ini, akan didapat beberapa data yang diperlukan untuk mengalasis specific gravity
agregat halus diantaranya berat ovendry, berat pikometer yang berisi air, dan berat pikometer dengan
air dan sampel. Dalam praktikum ini dilakukan dua kali percobaan. Percobaan pertama menghasilkan
data berat overdry 484 gram, berat pikometer berisi air 680, dan berat pikometer dengan air dan sampel
965 gram. Sedangkan pada percobaan kedua didapatkan data overdry 483 gram, berat pikometer berisi
air 685, dan berat pikometer dengan air dan sampel 970 gram.

Data yang telah diperoleh disimbolkan dengan huruf A untuk berat overdry, huruf B untuk berat
pikometer berisi air, dan C untuk pikometer dengan air dan sampel. Selanjutnya data-data tersebut
diolah dengan rumus khusus yaitu untuk menghitung bulk specific gravity atau berat jenis curah
A
menggunakan persamaan dengan hasil akhir 2.251 pada percobaan pertama dan 2.246
B+500−C
Pada percobaan kedua, hasil tersebut kemudian dicari rata-ratanya dengan hasil sebesarr 2.248.
Selanjutnya untuk menghitung SSD specific gravity atau berat jenis kering permukaan
500
menggunakan persamaan dengan hasil 2.325 pada percobaan 1 dan 2.325 pada
B+500−C
percobaan dua, dari kedua hasil percobaan ini di cari rata-ratanya dengan hasil 2.325 kemudian
apparent specific gravity atau berat jenis semu dicari dengan menggunakan persamaan
A
sehingga diperoleh hasil 2.432 pada percobaan 1 dan 2.439 Pada percobaan dua,
B+ A−C
kedua hasil percobaan ini dicari rata-ratanya sehingga menghasilkan nilai 2.435. Yang terakhir,
500− A
untuk menghitung presentase absorbsi menggunakan persamaan ×100 % sehingga
A
diperoleh data 3.305% pada percobaan pertama dan 3.519% pada percobaan kedua, kedua data
tersebut selanjutnya dicari rata-ratanya sehingga menghasilkan nilai 3.412%

Dalam percobaan ini dihasilkan nilai absorbsi agregat sebesar 3.412% yang artinya bahwa
sampel agregat tidak memenuhi standar ASTM C 128 yaitu nilai absorbs harus dibawah 2%.
Dalam konteks ini semakin banyak air yang dapat diserap agregat maka semakin akan
mengurangi nilai kekuatan beton nantinya.

Analisis Kesalahan
Dalam melakukan sebuah percobaan, ada dua faktor kemungkinan yang menyebabkan kesalahan
pada praktikum yaitu kesalahan external dan kesalahan internal. Kesalahan external berasal dari
alat atau bahan yang sudah tidak presisi sedangkan kesalahan internal berasal dari ketidaktelitian
peneliti itu sendiri.
A. Kesalahan External
1. Oven yang sudah kehilangan masa ketepattannya dalam mengatur atau
mempertahankan suhu sesuai standar.
2. Timbangan yang sudah tidak presisi sehingga terjadi ketidaksesuaian pengukuran
berat sebenarnya.
3. Pikometer yang bocor sehingga keluarnya sebagian sample yang akan mempengaruhi
berat timbangan akhir
B. Kesaslahan Internal
1. Ketidaktepatan dalam menunggu agregat di oven maupun ketika sedang direndam,
dalam hal ini bisa terlalu lama atau terlalu cepat
2. Kesalahan dalam menambahkan air sebanyak 90% kapasitas piknometer jika hanya
menggunakan pengukuran kualitatif
3. Kesalahan dalam menghilangkan gelembung udara, dimana pada proses ini terdapat
gelembung udara yang masih ada namun tidak terlihat pengamat.
4. Kesalahan dalam mengkalibrasi berat sehingga data berat agregat tidak valid

Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan percobaan ini adalah:
1. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui volume agregat dalam beton dengan menganalisis
dan menentukan nilai SSD specific grsavity, apparent specific gravity, presentase absorbsi, dan
bulk specific gravity berdasarkan ASTM C 128
2. Praktikum ini menggunakan data berat benda uji kondisi ovendry, berat piknometer berisi
air, dan berat piknometer berisi benda uji dan air untuk mengalisis specific gravity dan
presentase absorbsi.
3. Dalam praktikum ini dinyatakan bahwa sampel agregat tidak layak digunakan sebagai
bahan campuran beton karena memenuhi standar penyerapan air ASTM C 128 yaitu
3.412% dengan batas maksimal 2%.
4. Analisis ini tidak lepas dari kesalahan yang telah dijelaskan pada bab analisis kesalahan.
Kesalahan pada percobaan akan mempengaruhi hasil yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai