Anda di halaman 1dari 9

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI PADANG

PRAKTIKUM LABORATORIUM

Mata Kuliah : Topik : PENGUJIAN ASPAL Job Sheet : AS.01


MATERIAL DAN PERKERASAN JALAN  PENGUJIAN BERAT JENIS Pertemuan : H1

Kode : Semester : BITUMEN KERAS DAN TER Waktu : 6 jam

JOB : AS.01
PENGUJIAN BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER

A. Tujuan dan Sasaran Praktikum

Praktikum ini secara umum memberikan pengertian dan kemampuan dasar kepada
praktikan untuk dapat mengukur berat jenis aspal dengan menggunakan piknometer serta
berdasarkan perbandingan berat di udara dengan berat di dalam air.

Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan praktikan :

a. Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian berat jenis aspal


b. Terampil menggunakan peralatan pengujian berat jenis aspal dengan baik dan benar
c. Dapat melakukan pencatatan dan analisa data pengujian berat jenis aspal
d. Dapat menyimpulkan besarnya nilai berat jenis aspal yang diuji berdasarkan standar
yang diacu.

B. Referensi
 AASHTO T – 228 – 90 ; 1990
 ASTM D 70 – 76
 Shell (1990). Shell Bitumen Handbook, Shell Bitumen. Surrey
 SNI – 06 – 2441 - 1991

C. Teori Dasar
Pengertian aspal secara umum adalah bitumen campuran yang terjadi dari senyawa
hidrokarbon yang berasal dari alam atau proses pemanasan minyak bumi atau dari
keduanya.

Aspal merupakan campuran yang terdiri dari bitumen dan material. Bitumen mempunyai
warna; dari coklat hingga hitam, keras hingga cair, mempunyai sifat lekat yang bagus dalam
CCl4 dengan sempurna dan tidak larut dalam air.

Berat jenis aspal adalah perbandingan antara berat aspal terhadap berat air suling dengan isi
yang sama pada suhu tertentu, yaitu dilakukan dengan cara menggantikan berat air dengan
berat aspal dalam wadah yang sama (yang sudah diketahui volumenya berdasarkan konversi
berat jenis air sama dengan satu)
MODUL / JOB SHEET : PRAKTIKUM MATERIAL PERKERASAN JALAN JOB : AS.01 - 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG

PRAKTIKUM LABORATORIUM

Pemeriksaan berat jenis ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :


a. Cara Piknometer
b. Cara Aerometer

Cara piknometer lebih cepat dan teliti, sedangkan cara aerometer adalah cara yang kurang
teliti akan tetapi cepat. Cara piknometer dilakukan untuk menetapkan Berat Jenis aspal
keras, sedangkan cara aerometer digunakan untuk pemeriksaan aspal cair. Sifat ini
dibutuhkan untuk perhitungan lapangan.

Pemeriksaan berat jenis ini ditunjukkan untuk menentukan mutu dari aspal tersebut. Berat
jenis aspal berkisar antara 1.04 – 1.20 pada suhu 250 C, angka tertinggi dicapai untuk
bitumen keras dan yang terendah untuk bitumen yang lunak. Apabila berat jenis aspal tidak
termasuk dalam spesifikasi akan mendapat daya lekat yang kurang. Berat jenis aspal sangat
dipengaruhi oleh nilai penetrasi dan suhu dari aspal itu sendiri

Macam-macam Berat Jenis bitumen dan kisaran nilainya, sebagai berikut :

1. Penetration Grade Bitumen


Dengan berat jenis antara 1.010 (untuk bitumen dengan penetrasi 300) sampai dengan
1.040 (untuk bitumen dengan Pen 25)
2. Bitumen yang teroksidasi (Oxidized)
Bitumen dengan berat jenis berkisar antara 1.015 sampai 1.035.
3. Hard Grades Bitumen
Dengan berat jenis berkisar antara 1.045 – 1.065.
4. Cut Back Grades Bitumen
Dengan berat jenis berkisar antara 0.992 – 1.007.

Berat jenis aspal dihitung dengan persamaan berikut :

BJ 
C  A 
B  A   D  C 
Dimana :

A = Berat Piknometer (gram)


B = Berat Piknometer berisi air (gram)
C = Berat Piknometer berisi aspal (gram)
D = Berat Piknometer + aspal + air (gram)

Jadi menentukan berat jenis dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan berat antara
berat yang diukur dengan berat benda tersebut di dalam air. Namun perlu dibedakan antara
berat volume dengan berat jenis. Berat volume adalah dengan melakukan perbandingan
langsung antara berat dengan voulme yang bersangkutan. Pengukuran ini sangat mudah
dilakukan pada material yang padat dan solid. Untuk material cair cara ini cukup sulit,
sehingga diperlukan pendekatan lain.

MODUL / JOB SHEET : PRAKTIKUM MATERIAL PERKERASAN JALAN JOB : AS.01 - 2


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG

PRAKTIKUM LABORATORIUM

Besaran berat jenis merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam desain
campuran aspal dan agregat. Penentuan berat jenis suatu material sebenarnya bisa
dilakukan secara kualitatif dengan visualisasi, yaitu dengan cara membandingkannya dengan
berat jenis air. Berat jenis material yang lebih kecil dari satu biasanya mengapung, berat
jenis material yang sama dengan satu akan melayang di dalam air dan berat jenis material
yang lebih dari satu akan tenggelam dalam air.

Tetapi cara tersebut hanya bisa dilakukan dengan material yang ”suka air” (hidrophilic).
Akan halnya material yang ”takut air” (hidrophobic), hal ini tidak bisa dilakukan. Untuk
material seperti ini, harus dicari media lain sebagai pembanding, misalnya minyak tanah.

D. Prosedur Praktikum
D.1 Peralatan
1. Thermometer, pengukur suhu perendaman
2. Waterbath, Bak perendam yang dilengkapi pengatur suhu dengan ketelitian (25 ±
0,5)0C.
3. Piknometer, bejana khusus untuk memperkirakan volume aspal
4. Wadah/bejana gelas
5. Timbangan, dengan ketelitian 0,1%

D.2 Bahan
- Aspal keras
- Air bersih / air suling

D.3 Keselamatan Kerja


Pemakaian peralatan dan pakaian keselamatan kerja dapat diatur dengan peraturan yang
mengikat pada para pengguna laboratorium bahan bangunan.

 Gunakan peralatan sesuai petunjuk prosedur praktikum dan atas petunjuk


pembimbing praktikum.
 Periksalah peralatan sebelum dipergunakan.
 Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktikum

Hal ini dimaksudkan agar keamanan dan ketertiban dapat teratasi, baik pengamanan alat-
alat ataupun praktikan itu sendiri.

Untuk praktikum ini, praktikan harap memakai :

1. Sarung tangan
2. Jas lab
3. Masker
4. Alat-alat lain pengaman panas

MODUL / JOB SHEET : PRAKTIKUM MATERIAL PERKERASAN JALAN JOB : AS.01 - 3


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG

PRAKTIKUM LABORATORIUM

D.4 Prosedur Pelaksanaan


Sebelumnya siapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan.

a. Penyiapan Sampel
1. Panaskan contoh aspal keras sejumlah ± 50 gr sampai menjadi cair dan aduklah
untuk mencegah pemanasan setempat. Pemanasan tidak boleh lebih dari 30 menit
pada suhu 560C di atas titik lembek.
2. Tuangkan contoh bitumen tersebut ke dalam piknometer yang telah kering hingga
terisi ¾ bagian dan diamkan sampai dingin.

b. Pengujian Berat Jenis


1. Isilah wadah bejana dengan air suling sehingga diperkirakan bagian atas piknometer
yang tidak terendam adalah 40 mm. Kemudian rendam piknometer yangberisi
benda uji kedalam wadah bejana sehingga terendam sekurang-kurangnya 100 mm
dan masukan wadah bejana ke dalam bak perendam serta aturlah suhu bak
perendam pada suhu 250C.
2. Bersihkan, keringkan dan timbanglah piknometer dengan ketelitian 1 (satu)
miligram (A).
3. Angkatlah wadah bejana dari bak perendam dan isilah piknometer dengan air suling
kemudian tutuplah piknometer tanpa ditekan.
4. Letakkan piknometer ke dalam bejana dan tekanlah penutup hingga rapat.
Kembalikan bejana berisi piknometer ke dalam bak perendam. Diamkan bejana
tersebut di dalam bak perendam selama sekurang-kurangnya 30 menit, kemudian
angkat piknometer dan keringkan dengan lap. Timbang lah piknometer dengan
ketelitian 1 (satu) mg (B). Bersihkan piknometer dari air suling dan keringkan.
5. Tuangkan benda uji tersebut ke dalam piknometer yang telah kering terisi ¾
bagiannya dan biarkan piknometer sampai dingin. Waktu tidak kurang dari 40 menit
dan timbanglah dengan penutupnya (C).
6. Isilah piknometer yang berisi benda uji dengan air suling dan tutuplah tanpa
ditekan, diamkan agar gelembung-gelembung udara keluar. Masukkan piknometer
kedalam wadah bejana dan rendam dalam bak perendam selama sekurang-
kurangnya 30 menit
7. Angkatlah bejana dari bak perendam dan letakkan piknometer di dalamnya dan
tekanlah penutup hingga rapat. Angkat, keringkan dan timbanglah piknometer (D).

D.5 Perhitungan dan Pelaporan


Nilai berat jenis dinyatakan sebagai rata-rata dari sekurang-kurangnya dari 2 pengujian.
Laporkan berat jenis aspal keras sampai tiga angka di belakang koma.

MODUL / JOB SHEET : PRAKTIKUM MATERIAL PERKERASAN JALAN JOB : AS.01 - 4


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG

PRAKTIKUM LABORATORIUM

BAGAN TAHAPAN PELAKSANAAN


PELAKSANAAN PENGUJIAN BERAT JENIS BITUMEN

MODUL / JOB SHEET : PRAKTIKUM MATERIAL PERKERASAN JALAN JOB : AS.01 - 5


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG

PRAKTIKUM LABORATORIUM

GAMBAR PERALATAN UTAMA


PENGUJIAN BERAT JENIS ASPAL

Piknometer :
Alat untuk mengukur volume aspal

Waterbath :
Alat untuk menyamakan suhu luar
dan suhu dalam kondisinya tetap
dengan konsep perendaman

Timbangan :
Alat untuk menentukan berat
sampel

Wadah / Bejana gelas :


Alat bantu untuk perendaman
piknometer dalam waterbath

Termometer :
Alat untuk menentukan besarnya
suhu air perendaman

MODUL / JOB SHEET : PRAKTIKUM MATERIAL PERKERASAN JALAN JOB : AS.01 - 6


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG

PRAKTIKUM LABORATORIUM

SKETSA PROSEDUR PELAKSANAAN


PENGUJIAN BERAT JENIS ASPAL

MODUL / JOB SHEET : PRAKTIKUM MATERIAL PERKERASAN JALAN JOB : AS.01 - 7


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG

PRAKTIKUM LABORATORIUM

D.6 Contoh Perhitungan dan Pelaporan

PENGUJIAN BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER


( Specific Gravity of Semi-Solid Bituminous )
SNI 06 – 2441 - 1991
No. Contoh : 01 Sumber : Pertamina - Cepu
Tgl. Pemeriksaan : 02 Mei 2013 Macam : Aspal Keras Pen 60/70
Dikerjakan : Erman K. Untuk : Job Mix Formula AC-WC
Diperiksa : Mukhlis, ST.,MT Proyek : Proyek Overlay Jalan Bypass
Teluk Bayur – Duku

No. Kegiatan Uraian


Contoh dipanaskan
Pembacaan suhu oven :
1. Pembukaan Contoh Mulai Jam = 09.00
70 0C
Selesai Jam = 09.20
Didiamkan di suhu ruangan
2. Mendinginkan Contoh Mulai Jam = 09.25
Selesai Jam = 11.50
Direndam pada suhu 25 0C
Pembacaan suhu waterbath :
3. Mencapai Suhu Pemeriksaan Mulai Jam = 11.50
25 0C
Selesai Jam = 13.00

Sampel 1 Sampel 2
Berat Piknometer + Air = 123,23 gr 123,03 gr
Berat Piknometer = 23,69 gr 23,51 gr
Berat Air / Isi Piknometer = 99,54 gr 99,52 gr

Berat Piknometer + Contoh = 94,38 gr 102,09 gr


Berat Piknometer = 23,69 gr 23,51 gr
Berat Contoh = 70,69 gr 78,58 gr

Berat Piknometer + Air + Contoh = 125,39 gr 125,26 gr


Berat Piknometer + Contoh = 94,38 gr 102,09 gr
Berat Air = 31,01 gr 23,67 gr
Isi Bitumen = 68,53 gr 75,85 gr

Berat Contoh Sampel 1 = 1,032


Berat Jenis = (gr/cm3)
Isi bitumen Sampel 2 = 1,036
Berat jenis rata-rata = 1,034

Catatan : Bitumen teroksidasi berat jenis berkisar antara 1.015 sampai 1.035.

Padang, 2 Mei 2013

Diketahui Kepala Labor Ketua Tim Penguji

( Fauna Adibroto, ST.,MT.) ( Mukhlis, ST., MT. )

MODUL / JOB SHEET : PRAKTIKUM MATERIAL PERKERASAN JALAN JOB : AS.01 - 8


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG

PRAKTIKUM LABORATORIUM

Evaluasi

Penilaian praktikum :
Bobot Penilaian
 Motivasi kerja individu ataupun team work. 20 %
 Prosedur kerja dan penggunaan peralatan 25 %
yang benar serta aspek keselamatan kerja.
 Ketelitian membaca data, analisa data, 25 %
pembahasan masalah dan kesimpulan.
 Pemahaman teoritis 30 %

Penilaian pemahaman teori :


Berdasarkan jawaban langsung (lisan) yang diberikan kepada praktikan berupa
pertanyaan-pertanyaan seperti di bawah ini :
1. Coba jelaskan secara ringkas pengertian berat jenis aspal dan kisaran
nilainya !
2. Sebutkan berapa cara pengujian berat jenis aspal dapat dilakukan ?
3. Apa kegunaan berat jenis aspal dalam campuran beraspal ?
4. Sebutkan peralatan pengujian berat jenis aspal !
5. Coba terangkan prosedur pengujian berat jenis aspal dan rumus yang
digunakan dalam penentuan berat jenis aspal !

Petunjuk Penilaian
Setiap nomor pada latihan di atas berbobot 20 %. Kemampuan anda menjawab soal
dengan benar mencerminkan penguasaan materi yang telah diberikan.

Jawaban yang benar Kategori Penguasaan Materi


< 20% Kurang Sekali
< 25 % Kurang
25 % - 50 % Cukup
50 % - 75 % Baik
> 75 % Sangat Baik

MODUL / JOB SHEET : PRAKTIKUM MATERIAL PERKERASAN JALAN JOB : AS.01 - 9

Anda mungkin juga menyukai