Anda di halaman 1dari 7

MODUL PRAKTIKUM

PERKERASAN JALAN

JOB SHEET 2
PENGUJIAN BERAT JENIS ASPAL

A. Tujuan
Pengujian bahan aspal bertujuan untuk menentukan berat jenis aspal dan menentukan mutu
aspal keras sesuai dengan prosedur pengujian yang berlaku.

B. Teori Dasar
Aspal adalah bahan berwarna hitam/coklat tua, bersifat perekat, terdiri dari bitumen, didapat
dari alam atau dari proses pembuatan minyak bumi. Aspal aatau bitumen didapat secara
langsung atau dari proses penyulingan minyak bumi, memiliki kandungan zat yang sama,
berbentuk senyawa hidrokarbon bersifat perekat dan larut dalam CS2. Berat jenis merupakan
perbandingan antara berat aspal padat dan berat air suling dengan volume yang sama pada
suhu 25°C atau 15,5°C. Kegunaannya adalah untuk menentukan kualitas aspal dan
mengestimasi berat jenis aspal dengan bahan campuran lain.
Berat jenis aspal dapat mempengaruhi sifat-sifat physis aspal itu sendiri, antara lain : titik
leleh, titik nyala, ductility, uji kelarutan dan lain-lain. Serta dapat juga berpengaruh terhadap
kemurnian aspal itu sendiri. Berat jenis diperlukan sebagai data konversi di lapangan, yaitu
mengestimasi campuran berat jenis aspal dengan bahan campuran lain seperti agregat.
Parameter yang diguanakan adalah Spesifikasi Umum Bina Marga Revisi 3 dengan berat
jenis aspal 1,0. Hal ini sesuai dengan tabel 1.1. Persyaratan Nilai Berat Jenis Aspal Keras
berdasarkan RSNI S-01-2003, tentang syarat nilai minimum berat jenis aspal keras
berdasarkan penetrasi.
Tabel 1.1. Persyaratan Nilai Berat Jenis Aspal Keras
Jenis Pengujian Berat Jenis
Metode SNI 06-2488-1991
Pen. 40 Min. 1,0
Pen. 60 Min. 1,0

Persyaratan Pen. 80 Min. 1,0

Pen. 120 -

Pen. 200 -

1
MODUL PRAKTIKUM
PERKERASAN JALAN

Berat jenis aspal dapat ditulis sebagai berikut :

Dimana :
( A ) = Berat Piknometer + tutup (gram)
( B ) = Berat Piknometer + tutup + air (gram)
( C ) = Berat Piknometer + tutup + aspal (gram)
( D ) = Berat Piknometer + tutup + aspal + air (gram)

C. Peralatan dan Bahan yang Digunakan


C.1. Peralatan
1. Piknometer

Keterangan dan spesifikasi :


Alat untuk mengetahui berat jenis dari bahan aspal, kapasitas 50 ml, sensitifitas suhu
200.
2. Corong

Keterangan dan spesifikasi :


Alat bantu untuk memasukkan air suling pada piknometer.

2
MODUL PRAKTIKUM
PERKERASAN JALAN

3. Timbangan Elektrik

Keterangan dan spesifikasi :


Timbangan ini mampu menahanbeban maksimum 30 kg dengan ketelitian 0,01 gr.
4. Bejana Plastik

Keterangan dan spesifikasi :


Berfungsi sebagai tempat menyimpan air suling yang diluarnya terdapat ukurannnya.
5. Oven

Keterangan dan spesifikasi :


Diatur pada suhu 110oC.
C.2. Bahan
1. Aspal Keras Pen-40
2. Air suling

3
MODUL PRAKTIKUM
PERKERASAN JALAN

3. Tissue

D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Timbang Piknometer + Tutup ( A gr)

3. Masukan air suling kedalam piknometer sampai tidak ada gelembung


udara. Bila terdapat gelembung udara dalam piknometer, gunakan kawat
untuk menghilangkan gelembung tersebut.

4. Tutup Piknometer tersebut, jika permukaan luar basah bersihkan dengan


tissue lalu masukan kedalam ruang terkondisi dengan suhu 25 oC selama ±
15 menit sampai mendapatkan volume tertentu

4
MODUL PRAKTIKUM
PERKERASAN JALAN

5. Timbang Piknometer + Tutup + Air ( B gr )

6. Setelah itu tuangkan air suling tersebut kedalam bejana gelas


7. Bersihkan piknometer dengan tissue, kemudian oven piknometer tanpa air
selama ± 1 jam dengan suhu 110 oC
8. Buat bola-bola aspal kemudian timbang aspal ± 30 gr

5
MODUL PRAKTIKUM
PERKERASAN JALAN

9. Pasangkan corong gelas pada piknometer kemudian simpan aspal


diatasnya dengan menggunakan papan penahan corong gelas, lalu oven
dengan suhu 110oC

10. Setelah aspal mencair kemudian dinginkan pada suhu ± 25oC

11. Timbang Piknometer + Tutup + Aspal ( C gr )

12. Masukan air suling kedalam piknometer yang berisi aspal


13. Timbang piknometer + tutup + aspal + air ( D gr )

6
MODUL PRAKTIKUM
PERKERASAN JALAN

14. Hitung berat jenis aspal berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengujian tersebut.

E. Referensi
1. SNI 06-2441-1991 : Metoda Pengujian Berat Jenis Aspal Padat
2. SNI 06-2488-1991, Metode Pengujian Berat Jenis Aspal Padat
3. RSNI S-01-2003, Spesifikasi Aspal Berdasarkan Penetrasi
4. Spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 3

Anda mungkin juga menyukai