Aspal: bahan berwarna hitam coklat, dapat dari alam atau dari
proses pembuatan minyak bumi (dari proses penyulingan minyak
bumi), memiliki kandungan zat yang sama, berbentuk senyawa
hidrokarbon bersifat perekat dan larut dalam CS2
Pengujian berat jenis aspal
Pen.120 -
Pen. 200 -
Pengujian berat jenis aspal
Piknometer Corong
BAHAN
PERALATAN - Aspal Keras Pen-40
- Air suling
- Tissue
Alat untuk mengetahui berat jenis dari bahan Alat bantu untuk memasukkan air
aspal, kapasitas 50 ml, sensitifitas suhu 200. suling pada piknometer.
LANGKAH KERJA
1 Masukan air suling kedalam Tutup Piknometer tersebut, 3
Siapkan alat dan bahan piknometer sampai tidak ada
2 jika permukaan luar basah
yang akan digunakan, gelembung udara. Bila bersihkan dengan tissue lalu
Timbang Piknometer + terdapat gelembung udara masukan kedalam ruang
Tutup ( A gr) dalam piknometer, gunakan terkondisi dengan suhu 250 C
kawat untuk menghilangkan selama ±15 menit sampai
gelembung tersebut. mendapatkan volume tertentu
Timbang
7 Piknometer + Tutup
8 9 Masukan air suling + Air ( B gr )
kedalam piknometer yang
berisi aspal, Timbang
piknometer + tutup +
aspal + air ( D gr ) Hitung berat jenis aspal
Setelah aspal mencair berdasarkan data yang
kemudian dinginkan Timbang Piknometer + diperoleh dari hasil
pada suhu ± 250C Tutup + Aspal ( C gr ) pengujian tersebut.
Pengujian berat jenis aspal
Dengan didapat nilai Berat Jenis Aspal, dapat digunakan sebagai bahan campuran aspal
beton karena nilai berat jenis yang didapat > 1,0 ρ rho .
Setelah melakukan pengujian didapat nilai berat jenis rata-rata dari 3 benda uji
adalah 1.031 gr/ml dan memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi
3 dengan nilai berat jenis aspal > 1,0 .
PENGUJIAN ASPAL
Pengujian penetrasi aspal
Penetrometer
Larutan TCE
BAHAN Aspal keras (Trichoroethylene)
Rata-rata nilai penetrasi yang didapat ialah 49,24. Berdasarkan RSNI S-01-2003 nilai tersebut memenuhi
pen 40, namun berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 nilai tersebut tidak memenuhi syarat aspal
campuran beton yaitu pen 60-70.
Pengujian penetrasi aspal
Rata-rata nilai penetrasi yang didapat ialah 49,24. Berdasarkan RSNI S-01-2003 nilai tersebut memenuhi
pen 40, namun berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 nilai tersebut tidak memenuhi syarat aspal
campuran beton yaitu pen 60-70.
Dari hasil pengujian penetrasi aspal menunjukan bahwa hasil untuk ketiga kelompok masuk ke pen-40 ini
sesuai dengan RSNI S 01-2003.
Pengujian titik lembek
Persyaratan nilai titik lembek aspal berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 3
dengan menggunakan metode pengujian SNI 06-2434-1991
Nilai Titik Lembek (0C)
Berdasarkan Standard Rujukan
Spesifikasi
No. Kelas Penetrasi/Tipe Aspal RSNI-01-2003 SNI 8135:2015 Umum Bina
Marga Revisi 3
1. Pen. – 40 51 – 63
2. Pen. – 60 50 – 58
3. Pen. – 80 46 – 54
4. Pen. – 120 --
5. Pen. – 200 --
6. Kelas Penetrasi 40 – 50 Min. 50
7. Kelas Penetrasi 60 – 70 Min. 48
8. Kelas Penetrasi 85 – 100 Min. 46
9. Kelas Penetrasi 120 – 150 --
10. Kelas Penetrasi 200 – 300 --
11. Tipe I Aspal Pen 60-70 ≥ 232
12. Tipe II Asbuton Yang Diproses ≥ 232
13. Tipe II Elastomer Sintetis ≥ 232
Pengujian titik lembek
Kemudian masukkan
seluruh peralatan tersebut
kedalam bejana gelas
Isilah bejana dengan air suling baru dan es sehingga
mencapai suhu (5±1)0C, serta tinggi permukaan air
Letakkan termometer yang sesuai untuk pekerjaan berkisar antara 1000 ml atau sekitar 100 mm
ini diantara kedua benda uji (kurang lebih 12,7 mm Pasang dan aturlah kedua benda uji di atas
dari tiap cincin). Diamkan selama 15 menit dan dudukan dan letakkan pointer di atasnya lalu
pastikan suhu air tersebut stabil (5 ± 1) o C. letakkan bola baja di atas pointer sebagai beban.
Pengujian titik lembek
· Pada pekerjaan pencampuran aspal beton, apabila · Pada pekerjaan pemadatan aspal beton, apabila pada
pada pelaksanaan suhu pencampuran di atas suhu pelaksanaan suhu pemadatan di atas suhu standart akan
standart, maka aspal yang akan melekat pada agregat menyebabkan pemadatan yang tidak optimal. Dan
menjadi tipis dan sebagian aspal lagi akan terkumpul di apabila suhu pemadatan di bawah suhu standart maka
suatu tempat. Dan apabila suhu pencampuran di bawah akan banyak rongga yang tidak terisi aspal yang apabila
suhu standart maka agregat dan aspal saling ada air, rongga tersebut akan terisi oleh air. Ini dapat
menggumpal yang akan menyebabkan pencampuran menyebabkan kerusakan terhadap jalan.
yang tidak sempurna.
Pengujian viskositas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat viscometer. Untuk menentukan suhu pencampuran
dan suhu pemadatan campuran beraspal panas berdasarkan RSNI M-01-2003 : “Metode pengujian
campuran beraspal panas dengan alat Marshall”,
PERALATAN
Saybolt viskosimeter Penyumbat lubang Termometer untuk Termometer
viskosimeter saybolt viskosimeter
BAHAN
- Aspal
- Oli
Terbuat dari gelas Digunakan untuk Digunakan untuk
yang mempunyai menyaring kotoran menghitung waktu
kepekaan suhu 20⁰C dalam aspal jatuhnya aspal ke
dan memiliki labu penampung
v=60 ml
Pengujian viskositas
2 3
LANGKAH KERJA
1
- Setelah cair, tuangkan ke dalam tabung - Setelah suhu sama, lepaskan karet
viscosimeter yang telah dipasang saringan penutup pada lubang furol.
#100 (0,15mm) - Simpan labu penampung tepat di
- Masukkan penyumbat ke dalam tabung bawah lubang furol.
- Persiapkan alat dan bahan. viscosimeter. - Lepaskan penyumbat agar aspal
- Panaskan aspal yang akan diuji menggunakan - Tunggu sampai suhu aspal sama dengan dapat mengalir dan jatuh di labu
kompor sampai mencair suhu yang telah ditentukan penampung.
.
- Tutup lubang furol menggunakan karet
penutup
- Atur suhu oli dengan menggunakan - Hitung waktu dengan menggunakan stopwatch ketika aspal jatuh
termometer sesuai suhu yang ditentukan. pertama kali di dasar labu penampung.
- Hentikan stopwatch ketika aspal memenuhi labu penampung sebanyak
60 ml dan catat waktu alirnya (t) dalam detik ±0,1 detik.
- Pasang penyumbat dalam viscosimeter agar aspal berhenti mengalir.
- Lakukan pengujian 3 untuk suhu yang berbeda.
- Catat hasil pengujian pada tabel.
- Buat kurva hubungan antara suhu (⁰C) dan waktu (detik)
- Dengan bantuan kurva (langkah 17), tentukan suhu pencampuran dan
suhu pemadatan beton aspal.
Pengujian viskositas
Berdasarkan RSNI M-01-2003 tentang metode pengujian campuran beraspal panas dengan alat Marshall,
dan dilihat dari grafik didapatkan:
· Suhu pencampuran aspal beton : 150 – 152⁰C
· Suhu pemadatan aspal beton : 147 – 149⁰C
Kesimpulan