Anda di halaman 1dari 28

Peralatan Laboratorium Sipil

 Alat uji aspal


 Alat uji beton
 Alat uji tanah
 Alat uji aspal
 Pengujian bahan aspal : Pengujian berat jenis aspal
 Pengujian aspal : pengujian penetrasi aspal, uji titik lembek,
 Pengujian Viskositas
 Pengujian agregat : send equivalent test, uji berat jenis dan penyerapan air agregat, Uji Gradasi
agregat (analisa ayak), pengujian abrasi, Uji kadar bahan lolos No.200.
 Perancangan campuran aspal beton : spesifikasi umum bina marga 2010 revisi 3
 Perancangan Laston AC-BC : pembuatan benda uji marshall dan GMM, ujia marshall dan
GMM
 Pembuatan dan pemeriksaan beton aspal panas hasil rancangan: pemeriksaan benda uji
beton aspal – PRD (percentage refusal density)
 Pemeriksaan beton aspal : uji indeks perendaman
 Pemeriksaan campuran beraspal : pemeriksaan ketebalan dan massa jenis
 Pemeriksaan bahan aspal dari lapangan: pengujian ekstraksi aspal
PENGUJIAN BAHAN ASPAL
Pengujian berat jenis aspal

Tujuan : menentukan berat jenis aspal dan menentukan mutu


aspal keras

Aspal: bahan berwarna hitam coklat, dapat dari alam atau dari
proses pembuatan minyak bumi (dari proses penyulingan minyak
bumi), memiliki kandungan zat yang sama, berbentuk senyawa
hidrokarbon bersifat perekat dan larut dalam CS2
Pengujian berat jenis aspal

Berat jenis: Kegunaan:


perbandingan antara berat aspal padat untuk menentukan kualitas aspal
dan berat air suling dengan volume dan mengestimasi berat jenis aspal
yang sama pada suhu 25o C atau 15,5o C. dengan bahan campuran lain

Berat jenis dapat mempengaruhi Berat jenis diperlukan:


sifat-sifat physis aspal itu sendiri: sebagai data konversi di lapangan
 Titik leleh (mengestimasi campuran berat jenis
 Titik nyala aspal dengan bahan campuran lain
 Duclity seperti agregat)
 Uji kelarutan
 Kemurnian aspal
Pengujian berat jenis aspal

Persyaratan Nilai Berat Jenis Aspal Keras


(berdasarkan RSNI-01-2003 tentang syarat nilai minimum berat jenis aspal keras
berdasarkan penetrasi)

Jenis Pengujian Berat Jenis


Metode SNI 06-2488-1991

  Pen. 40 Min. 1,0


 
  Pen. 60 Min. 1,0
 
Persyaratan Pen.80 Min. 1,0

Pen.120 -
Pen. 200 -
Pengujian berat jenis aspal

Piknometer Corong
BAHAN
PERALATAN - Aspal Keras Pen-40
- Air suling
- Tissue

Alat untuk mengetahui berat jenis dari bahan Alat bantu untuk memasukkan air
aspal, kapasitas 50 ml, sensitifitas suhu 200. suling pada piknometer.

Timbangan elektrik Bejana plastik Oven

Diatur pada suhu 1100C.


Timbangan ini mampu menahan Berfungsi sebagai tempat
beban maksimum 30 kg dengan menyimpan air suling yang
ketelitian 0,01 gr. diluarnya terdapat
Pengujian berat jenis aspal

LANGKAH KERJA
1 Masukan air suling kedalam Tutup Piknometer tersebut, 3
Siapkan alat dan bahan piknometer sampai tidak ada
2 jika permukaan luar basah
yang akan digunakan, gelembung udara. Bila bersihkan dengan tissue lalu
Timbang Piknometer + terdapat gelembung udara masukan kedalam ruang
Tutup ( A gr) dalam piknometer, gunakan terkondisi dengan suhu 250 C
kawat untuk menghilangkan selama ±15 menit sampai
gelembung tersebut. mendapatkan volume tertentu

Pasangkan corong gelas pada 6 Setelah itu tuangkan air suling 5


piknometer kemudian simpan tersebut kedalam bejana gelas, 4
aspal diatasnya dengan Bersihkan piknometer dengan
menggunakan papan penahan tissue, kemudian oven piknometer
corong gelas, lalu oven dengan tanpa air selama ± 1 jam dengan
suhu 1100C suhu 1100C, Buat bola-bola aspal
kemudian timbang aspal ± 30 gr

Timbang
7 Piknometer + Tutup
8 9 Masukan air suling + Air ( B gr )
kedalam piknometer yang
berisi aspal, Timbang
piknometer + tutup +
aspal + air ( D gr ) Hitung berat jenis aspal
Setelah aspal mencair berdasarkan data yang
kemudian dinginkan Timbang Piknometer + diperoleh dari hasil
pada suhu ± 250C Tutup + Aspal ( C gr ) pengujian tersebut.
Pengujian berat jenis aspal

Data dan Perhitungan

Dengan didapat nilai Berat Jenis Aspal, dapat digunakan sebagai bahan campuran aspal
beton karena nilai berat jenis yang didapat > 1,0 ρ rho .

Setelah melakukan pengujian didapat nilai berat jenis rata-rata dari 3 benda uji
adalah 1.031 gr/ml dan memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi
3 dengan nilai berat jenis aspal > 1,0 .
PENGUJIAN ASPAL
Pengujian penetrasi aspal

Pengujian Penetrasi Aspal

Tujuan : menentukan nilai penetrasi dan klasifikasi


aspal berdasarkan nilai penetrasinya
Hasil penetrasi 0-49 50-149 150-249 200
Toleransi 2 4 4 8

Penetrasi : masuknya jarum penetrasi dengan diameter lubang 0,1


mm kedalam permukaan aspal dalam waktu 5 detik dengan beban
100 gram pada suhu 25oC dinyatakan dalam divisi (1 divisi = 0,1
mm). Laporan angka penetrasi rata-rata dalam bilangan bulat
sekurang-kurangnya 3 pembacaan dengan toleransi hasil
pembacaan setiap titik uji seperti pada tabel
Pengujian penetrasi aspal

Untuk mengetahui tingkat kekerasan aspal maka perlu dilakukan


pengujian terhadap aspal, pengujian itu dinamakan pengujian
penetrasi aspal. Klasifikasi aspal keras berdasarkan RSNI S-01-
2003, angka penetrasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Klasifikasi aspal keras berdasarkan RSNI S-01-2003


Persyaratan
Jenis
   
 
Satuan Metode Pen 40 Pen 60 Pen 80 Pen 120 Pen 200
Pengujian
                
Penetrasi, 25 C,
0
0,1 mm SNI-06- 40-59 60-79 80-99 120-200 200-300
 100 gr, 5 detik  2456-1991
Pengujian penetrasi aspal

Adapun klasifikasi aspal berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010


Klasifikasi aspal berdasarkan spesifikasi umum Bina Marga 2010 Revisi 3
      Tipe II Aspal Yang Dimodifikasi
    Tipe I A (1) B C
    Aspal Pen.
Jenis Pengujian Metode 60-70 Asbuton Elastomer Elastomer
 Pengujian  yang diproses  Alam (Latex) Sintesis

Penetrasi Pada  250C SNI 06-        


 2456-1991 60-70 40-55 50-70 Min. 40
Pemeriksaan sifat kepekaan aspal terhadap perubahan temperatur perlu dilakukan sehingga
diperoleh informasi rentang temperatur yang baik untuk pelaksanaan pekerjaan. Kepekaan
terhadap temperatur akan menjadi dasar perbedaan umur aspal untuk menjadi retak atau
mengeras.
Nilai penetrasi sangat di tentukan oleh suhu, misalkan apabila akan dibuat suatu konstruksi yang
kondisi lingkungannya bersuhu tinggi maka sebaikya digunakan aspal dengan nilai penetrasi
yang rendah, karena aspal yang berpenetrasi rendah mempunyai sifat yang tidak terpengaruh
oleh suhu dan lebih kaku. Begitupun untuk lokasi yang memiliki volume lalu lintas yang tinggi,
dikarenakan adanya gesekan as roda yang dapat meningkatkan suhu. Sedangkan untuk lokasi
yang suhunya relatif rendah/normal dengan volume lalu lintas yang tinggi maka di ijinkan untuk
menggunakan aspal dengan penetrasi yang tinggi, ini di karenakan agar menambah kekuatan
pada lapisan perkerasan jalan.
Pengujian penetrasi aspal

PERALATAN Cawan benda uji Statirup Stopwatch

Penetrometer

Tempat atau wadah benda Di pasang pada cawan


uji/aspal. Terbuat dari Alat untuk mengukur
kaca untuk dudukan waktu selama penusukan
alumunium. cawan alumunium yang
di isi benda uji supaya
Alat untuk menguji penetrasi, benda uji tidak bergeser.
terdiri dari : Jarum penetrasi
dengan diameter 10 mm,
Beban 100 gram, Manometer Cawan kaca Kompor dan Cawan benda
uji

Wadah untuk pengujian aspal


ketika dalam air, dan statirup di Alat ini digunakan untuk
pasangkan pada cawan kaca. mencairkan aspal
Pengujian penetrasi aspal

Larutan TCE
BAHAN Aspal keras (Trichoroethylene)

Digunakan sebagai Untuk membantu membersihkan


bahan uji penetrasi aspal setelah pengujian penetrasi.

Air suling Tissue

Digunakan untuk Untuk membersihkan aspal


merendam benda uji yang menempel pada jarum
penetrometer
Pengujian penetrasi aspal

LANGKAH KERJA • Periksa pemegang jarum agar jarum dapat dipasang


dengan baik dan bersihkan jarum penetrasi dengan larutan
1 toluen atau larutan lain kemudia keringakan dengan lap bersih
dan pasang pemegang jarum,
• Pasang pemberat 50 gram diatas jarum untuk memperoleh
beban sebesar (100 ± 0,1 ) gram,
• Pindakan tempat air berikut benda uji kebawah alat penetrasi
• Turunkan jarum penetrasi sampai menyentuh permukaan
aspal, di bantu oleh bayangan dengan sudut pencahayaan
Siapkan alat dan bahan yang akan
yang tidak terhalangi dengan ketelitian penglihatan, maka
digunakan. Panaskan aspal sehingga 4 jarum dinyatakan telah menyentuh permukaan aspal. Ingat
menjadi cair dengan suhu 1100C selama ±
yang dilihat bayangan jarum pada aspal bukan di air.
30 menit
• Setelah itu turunkan batang pengukur penetrasi. Setelah
turun dan menyentuh pada batang peluncur, baca angka awal
2 Tuangkan aspal cair
yang ditunjukan oleh jarum pengukur pada alat pengukur
kedalam cawan
penetrasi ( H1 ).
alumunium sebanyak
• Selanjutnya, tekan tombol penetrometer sambil menekan
¾ cawan atau 1,5
alat pengukur waktu dan lepaskan setelah 5 detik.
cawan + penetrasinya
• Baca kembali angka yang ditunjukan oleh alat pengukur
Diamkan cawan yang sudah terisi aspal penetrasi (H2).
cair selama 50-90 menit di ruang • Hitung angka penetrasinya yaitu H2 – H1
terkondisikan dengan suhu 250 C • Angkat jarum penetrasi dan bersihkan sisa aspal yang
menempel pada ujung jarum dengan menggunakan tissue yang
telah dibasahi dengan larutan TCE (Trichoroethylene)
• Lakukan percobaan diatas sebanyak 4 titik agar data yang di
3 Masukan cawan
dapat lebih teliti, jarak penusukan satu dengan yang lainnya
alumunium berisi aspal
minimal 1 cm, kemudian rata-ratakan hasilnya.
kedalam cawan kaca
kemudian diisi dengan air
suling sampai terendam.
Data dan Perhitungan

Rata-rata nilai penetrasi yang didapat ialah 49,24. Berdasarkan RSNI S-01-2003 nilai tersebut memenuhi
pen 40, namun berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 nilai tersebut tidak memenuhi syarat aspal
campuran beton yaitu pen 60-70.
Pengujian penetrasi aspal

Batasan penyimpangan nilai penetrasi dari percobaan yang di lakukan kembali


tidak melampaui ketentuan di bawah ini :
Hasil penetrasi 0 – 49 50 – 149 150 – 249 200
Toleransi 2 4 4 8

Rata-rata nilai penetrasi yang didapat ialah 49,24. Berdasarkan RSNI S-01-2003 nilai tersebut memenuhi
pen 40, namun berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 nilai tersebut tidak memenuhi syarat aspal
campuran beton yaitu pen 60-70.

Dari hasil pengujian penetrasi aspal menunjukan bahwa hasil untuk ketiga kelompok masuk ke pen-40 ini
sesuai dengan RSNI S 01-2003.
Pengujian titik lembek

Pengujian Titik Lembek Titik lembek :


suhu pada saat bola baja dengan berat tertentu mendesak turun suatu
lapisan aspal dan tertahan dalam cincin berukuran tertentu, sehingga
Tujuan : aspal tersebut menyentuh pelat dasar yang terletak dibawah cincin
pada tinggi 1 inchi, sebagai akibat dari kecepatan pemanasan
menentukan mutu aspal ditinjau tertentu.
dari suhu titik lembek aspal
metoda ring and ball dan
menentukan Indeks Penetrasi

nilai sensitifitas aspal


terhadap temperatur dapat
ditentukan dengan
menghitung Penetration
Index (PI) menggunakan
rumus
Pengujian titik lembek

Persyaratan nilai titik lembek aspal berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 3
dengan menggunakan metode pengujian SNI 06-2434-1991
     Nilai Titik Lembek (0C)
    Berdasarkan Standard Rujukan
        Spesifikasi
No. Kelas Penetrasi/Tipe Aspal RSNI-01-2003 SNI 8135:2015 Umum Bina
Marga Revisi 3

1. Pen. – 40 51 – 63    
2. Pen. – 60 50 – 58    
3. Pen. – 80 46 – 54    
4. Pen. – 120 --    
5. Pen. – 200 --    
6. Kelas Penetrasi 40 – 50   Min. 50  
7. Kelas Penetrasi 60 – 70   Min. 48  
8. Kelas Penetrasi 85 – 100   Min. 46  
9. Kelas Penetrasi 120 – 150   --  
10. Kelas Penetrasi 200 – 300   --  
11. Tipe I Aspal Pen 60-70     ≥ 232
12. Tipe II Asbuton Yang Diproses     ≥ 232
13. Tipe II Elastomer Sintetis     ≥ 232
Pengujian titik lembek

PERALATAN BAHAN Termometer Pelat Kaca


- Aspal keras
- Talk
- Air suling
Alat Ring and Ball yang terdiri dari: - CCl3
Alat yang digunakan
- Es Batu Alat untuk mengukur sebagai alas mencetak
Cincin Alat untuk suhu dengan rentang benda uji
menyimpan benda -18° C sampai 100° C
Kuningan uji (bahan aspal) Freezer
Penjepit
Bejana Gelas

Alat Alat untuk menyimpan


Pengarah bola baja dan untuk
Digunakan untuk Alat yang digunakan
memberi beban, dengan
Bola dan diameter 9.53 mm, berat menjepit benda uji. untuk menjaga kondisi
Bola baja benda uji.
3.5±0.05 gr
Alat untuk menyimpan air Kompor Gas Stopwatch
dengan volume 1 L,
yang mempunyai diameter
8.5 cm, dan tinggi
Alat untuk sekurang-kurangnya 12 cm.
Dudukan
menyimpan cincin
benda uji kuningan.
Alat yang digunakan untuk Alat yang digunakan
memanaskan benda uji. untuk mengukur waktu
dengan ketelitian 0,1
Pengujian titik lembek

1 - Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2


LANGKAH KERJA - Panaskan benda uji perlahan-lahan sambil diaduk
terus-menerus hingga cair merata. Pemanasan dan
pengadukan dilakukan perlahan-lahan agar air
yang terkandung di dalam aspal menguap.
- Letakan kedua cincin diatas kaca yang telah diberi
lapisan dari campuran talk dan glyserol.
- Tuanglah benda uji kedalam 2 buah cincin Setelah dingin ratakan permukaan
kuningan hingga permukaan aspal pada cincin benda uji dalam cincin dengan
Panaskan bejana dengan tersebut berbentuk cembung. pisau yang telah dipanaskan lalu
kenaikan suhu 50C per menit dimasukkan kedalam frezeer selama
sampai aspal meyentuh 10-15 menit.
permukaan plat yang jaraknya 1 4
inchi dari cincin.
6 3

Kemudian masukkan
seluruh peralatan tersebut
kedalam bejana gelas
Isilah bejana dengan air suling baru dan es sehingga
mencapai suhu (5±1)0C, serta tinggi permukaan air
Letakkan termometer yang sesuai untuk pekerjaan berkisar antara 1000 ml atau sekitar 100 mm
ini diantara kedua benda uji (kurang lebih 12,7 mm Pasang dan aturlah kedua benda uji di atas
dari tiap cincin). Diamkan selama 15 menit dan dudukan dan letakkan pointer di atasnya lalu
pastikan suhu air tersebut stabil (5 ± 1) o C. letakkan bola baja di atas pointer sebagai beban.
Pengujian titik lembek

Data dan Perhitungan

Dari hasil pengujian titik lembek terhadap aspal didapat


bahwa aspal yang uji memiliki titik lembek pada suhu
51,5℃ dimana nilai ini menunjukkan bahwa aspal
yang diuji masuk kedalam aspal Pen-40 pada
spesifikasi RSNI S-01-2003, dengan nilai titik lembek
minimal 51℃. Selain itu, didapat nilai indeks plastisitas
sebesar -0,625.
PENGUJIAN VISKOSITAS

Pengujian Viskositas Viscositas atau kekentalan aspal secara


universal adalah waktu yang dibutuhkan untuk
Tujuan : mengalirkan bahan sebanyak 60 ml dalam detik
menentukan kekentalan aspal untuk pada slump tertentu melalui lubang universal
digunakan pada penentuan suhu (Universal Orifice) yang telah distandarkan dan
pencampuran dan suhu pemadatan dari dinyatakan dalam S.U.S (Saybolt Universal
campuran aspal beton. Second).

Viscositas dapat pula disebut sebagai kekentalan saybolt furol yaitu


waktu yang diperlukan untuk mengalirkan suatu bahan sebanyak 60 ml
dalam detik pada suhu tertentu melalui lubang Furol (Furol Orifice) yang
telah distandarkan dan dinyatakan dalam S.F.S (Saybolt Furol Second).
Pengujian viskositas

Aplikasi terhadap pelaksanaan


pekerjaan
  di lapangan

   
· Pada pekerjaan pencampuran aspal beton, apabila · Pada pekerjaan pemadatan aspal beton, apabila pada
pada pelaksanaan suhu pencampuran di atas suhu pelaksanaan suhu pemadatan di atas suhu standart akan
standart, maka aspal yang akan melekat pada agregat menyebabkan pemadatan yang tidak optimal. Dan
menjadi tipis dan sebagian aspal lagi akan terkumpul di apabila suhu pemadatan di bawah suhu standart maka
suatu tempat. Dan apabila suhu pencampuran di bawah akan banyak rongga yang tidak terisi aspal yang apabila
suhu standart maka agregat dan aspal saling ada air, rongga tersebut akan terisi oleh air. Ini dapat
menggumpal yang akan menyebabkan pencampuran menyebabkan kerusakan terhadap jalan.
yang tidak sempurna.
Pengujian viskositas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat viscometer. Untuk menentukan suhu pencampuran
dan suhu pemadatan campuran beraspal panas berdasarkan RSNI M-01-2003 : “Metode pengujian
campuran beraspal panas dengan alat Marshall”,

Kekentalan Aspal Keras Untuk Pencampuran dan Pemadatan


  Kekentalan Untuk  
Alat uji Satuan
Pencampuran Pemadatan

Viscosimeter Kinematik 170 ± 20 280 ± 30 Centistokes

Viscosimeter Saybolt Furol 85 ± 10 140 ± 15 Detik Saybolt Furol


Pengujian viskositas

PERALATAN
Saybolt viskosimeter Penyumbat lubang Termometer untuk Termometer
viskosimeter saybolt viskosimeter

Digunakan untuk menentukan Digunakan untuk


Digunakan untuk Digunakan untuk mengukur suhu dengan
kekentalan suatu bahan.
menyumbat lubang agar mengukur suhu kapasitas maksimum
aspal tidak mengalir. 400⁰C

Pycnometer Saringan #100 Stop watch

BAHAN
- Aspal
- Oli
Terbuat dari gelas Digunakan untuk Digunakan untuk
yang mempunyai menyaring kotoran menghitung waktu
kepekaan suhu 20⁰C dalam aspal jatuhnya aspal ke
dan memiliki labu penampung
v=60 ml
Pengujian viskositas

2 3
LANGKAH KERJA

1
- Setelah cair, tuangkan ke dalam tabung - Setelah suhu sama, lepaskan karet
viscosimeter yang telah dipasang saringan penutup pada lubang furol.
#100 (0,15mm) - Simpan labu penampung tepat di
- Masukkan penyumbat ke dalam tabung bawah lubang furol.
- Persiapkan alat dan bahan. viscosimeter. - Lepaskan penyumbat agar aspal
- Panaskan aspal yang akan diuji menggunakan - Tunggu sampai suhu aspal sama dengan dapat mengalir dan jatuh di labu
kompor sampai mencair suhu yang telah ditentukan penampung.
.
- Tutup lubang furol menggunakan karet
penutup
- Atur suhu oli dengan menggunakan - Hitung waktu dengan menggunakan stopwatch ketika aspal jatuh
termometer sesuai suhu yang ditentukan. pertama kali di dasar labu penampung.
- Hentikan stopwatch ketika aspal memenuhi labu penampung sebanyak
60 ml dan catat waktu alirnya (t) dalam detik ±0,1 detik.
- Pasang penyumbat dalam viscosimeter agar aspal berhenti mengalir.
- Lakukan pengujian 3 untuk suhu yang berbeda.
- Catat hasil pengujian pada tabel.
- Buat kurva hubungan antara suhu (⁰C) dan waktu (detik)
- Dengan bantuan kurva (langkah 17), tentukan suhu pencampuran dan
suhu pemadatan beton aspal.
Pengujian viskositas

Data dan Perhitungan


Pengujian viskositas

Berdasarkan RSNI M-01-2003 tentang metode pengujian campuran beraspal panas dengan alat Marshall,
dan dilihat dari grafik didapatkan:
· Suhu pencampuran aspal beton : 150 – 152⁰C
· Suhu pemadatan aspal beton : 147 – 149⁰C

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai