0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan2 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur uji fisika batubara untuk menentukan densitas dan indeks ketergerusan Hardgrove (HGI). Langkah-langkahnya meliputi pengambilan sampel batubara, penggerusan sampel untuk menentukan HGI menggunakan alat Hardgrove Grindibility Index Unit, dan pengukuran densitas menggunakan piknometer dan larutan typol. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dan cara menent
Dokumen ini menjelaskan prosedur uji fisika batubara untuk menentukan densitas dan indeks ketergerusan Hardgrove (HGI). Langkah-langkahnya meliputi pengambilan sampel batubara, penggerusan sampel untuk menentukan HGI menggunakan alat Hardgrove Grindibility Index Unit, dan pengukuran densitas menggunakan piknometer dan larutan typol. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dan cara menent
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Dokumen ini menjelaskan prosedur uji fisika batubara untuk menentukan densitas dan indeks ketergerusan Hardgrove (HGI). Langkah-langkahnya meliputi pengambilan sampel batubara, penggerusan sampel untuk menentukan HGI menggunakan alat Hardgrove Grindibility Index Unit, dan pengukuran densitas menggunakan piknometer dan larutan typol. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dan cara menent
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
I. Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan Pengertian dan Peranan siIat Iisik batubara 2. Menentukan Densitas Batubara 3. Menentukan Indeks Ketergerusan Hardgrove dari Batubara
II. Teori Ketegerusan batubara merupakan siIat Fisik yang mencakup siIat-siIat lain seperti kekuatan, kekerasan, dan kuat pecah. Nilai Ketergerusan Hardgrove adalah angka yang menunjukkan kemudahan batubara untuk digerus. Batubara yang paling mudah digerus adalah batubara bituminus low volatile dan medium volatile bila dibandingkan dengan batubara bituminous jenis high volatile, subbituminus dan antrasit. Makin tinggi nilai Ketergerusan suatu batubara, makin mudah batubara tersebut digerus. Massa jenis (densitas) adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka makin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis berIungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis berbeda, dan suatu zat berapapun massanya akan memiliki massa jenis yang sama.
III. Bahan dan Alat yang Digunakan Bahan yang digunakan : - Batubara Hasil Preparasi sampel
Alat yang digunakan : - Hardgrove Grindibility Index Unit - Peralatan Penentuan Densitas - Beaker Glass - Corong - Pipet Tetes - Pipet Ukur - Bola Karet - Labu Ukur
IV. Langkah Kerja Penentuan nilai Ketergerusan Hardgrove : 1. Sampel batubara sebanyak 50 gram batubara -14 28 mesh digerus dalam alat Hardgrove Grindibility sampai 60 putaran. Hasil penggerusan diayak dengan saringan 200 mesh menggunakan alat rotap selama 10 menit. 2. HGI dapat dihitung dari hasil penimbangan berat batubara yang lolos saringan 200 mesh, dengan mengkonversikan kedalam kurva dan sampel standar. Penentuan Densitas Batubara (ASTM D 167-73) 1. Buatlah larutan typol 0,1 dalam beaker glass. Larutan ini disimpan di dalam desikator, divakumkan sampai tidak ada gelembung udara di dalam dan diatas larutan typol. 2. Piknometer diisi dengan larutan typol sampai lubang kapilernya terisi penuh, kemudian timbang (P). 3. Sebagian larutan typol dipindahkan dari piknometer dengan memakai pipet sampai kira-kira bagian volumenya. 4. Satu gram sampel ditimbang (sampel berukuran 60 mesh) dimasukkan ke dalam piknometer yang berisi typol bagian volumenya dengan menggunakan corong kecil. 5. Vakumkan piknometer yang berisi sampel dalam desikator. Apabila tidak ada gelembung udara dan batubara sudah turun semua ke dasar piknometer, isilah piknometer kembali dengan typol sampai penuh dan timbang (w1).