Laporan Praktikum Modul Uji Porositas Material – Kelompok V
Rachel Nandita Puspita120360087
Praktikum Teknik Material II – TA 2021/2022
Prodi Teknik Material, JTPI, Institut Teknologi Sumatera
LATAR BELAKANG 5. Gelas beker,
6. Tali, Porositas yaitu ukuran dari ruang kosong yang berada di 7. Air, antara material yang merupakan fraksi dari volume 8. Tisu dan kain, dan ruang kosong terhadap total volume yang bernilai antara 9. Genteng sebagai sampel. 0 dan 1. Langkah-langkah percobaan yang dilakukan pada Pada praktikum uji porositas dilakukan berdasarkan praktikum pengujian porositas ini adalah sebagai pada ASTM C373-88 yang bertujuan untuk mengetahui berikut : besar nilai porositas suatu material, apabila semakin 1. Kita cari massa kering sampel dengan cara besar nilai porositas suatu material maka semakin menimbang genteng terlebih dahulu, rendah nilai kekuatannya dan sebaliknya. Dengan 2. Letakkan gelas piala yang berisi air secukupnya menggunakan metode pencelupan Archimedes, diatas hot plate yang telah dinyalakan, 3. Letakkan genteng ke dalam gelas piala yang diharapkan praktikan dapat memahami metode berisikan air dan biarkan sampai mendidih, pengukuran porositas menggunakan teknik Archimedes 4. Jika sudah mendidih, hidupkan stopwatch dengan serta mengetahui pengaruh penyinteran terhadap waktu 30 menit, porositas. 5. Setelah 30 menit, matikan hot plate dan diamkan gelas piala hingga mencapai suhu ruang, 6. Selanjutnya, ambil genteng dan ikan pada tali TINJAUAN PUSTAKA menggunakan statif, tiang penyangga, gelas piala, dan timbangan lalu pastikan genteng yang Porositas diartikan sebagai perbandingan volume pori tergantung sudah dalam posisi mengapung dan tidak atau ruang kosong yang terdapat pada material dengan menempel pada dinding gelas piala, lakukan volume total material [3]. Pengujian porositas kali ini sebanyak 3 kali untuk mendapatkan massa gantung mengacu pada ASTM C373-88, ASTM C373-88 adalah yang akurat, pengujian dengan prosedur untuk menentukan 7. Lepaskan genteng dari tali, penyerapan air, kerapatan curah, porositas nyata, serta 8. Selanjutnya masukkan genteng kedalam air lalu lap berat jenis nyata dari suatu produk yang berbahan bakar permukaannya saja pada kain lembap dan lakukan ubin keramik berglasir atau tanpa glasir, ubin kaca, dan sebanyak 2 kali dan 1 kali percobaan genteng yang non ubin [2]. dimasukkan air tanpa di lap untuk mendapatkan massa jenuh, Pengujian porositas ini dilakukan untuk mengetahui 9. Setelah mendapat semua nilai mulai dari massa daya tahan dan kekuatan dari suatu material, karena kering, massa gantung, dan massa jenuh. Hitunglah semakin besar nilai porositas suatu material makan nilai persentase apparent porosity ( %AP ) dan semakin kecil nilai kuat tekan dan kuat tarik dari suatu massa jenis total ρb dengan menggunakan material [1]. Pada pengujian porositas kali ini persamaan yang ada. menggunakan teknik Archimedes yang berarti suatu benda yang mengapung yang melawan dari berat benda tersebut. Sebuah benda bisa mengapung dalam fluida HASIL DAN DISKUSI jika massa jenis suatu benda lebih kecil dari massa jenis zat cairnya [4]. Hasil dari praktikum yang telah kami lakukan didapatkan hasil massa kering sampel 7 gram, massa gantung sampel 4 gram, massa jenuh sampel 8 gram, METODOLOGI PENELITIAN apparent porosity 25%, dan massa jenis total sampel 1750 kg/m3. Dalam praktikum kali ini menggunakan teknik Archimedes. Pada praktikum kali ini ada beberapa alat Tabel 1. Hasil Uji Porositas Genteng dan bahan yang diperlukan yaitu: Sampel Massa Massa Massa %AP ρb 1. Statif, kering gantung jenuh 2. Tiang penyangga, Genteng 7 4 8 25% 1750 3. Timbangan analitik, 4. Hot Plate,
Praktikum Teknik Material II– Institut Teknologi Sumatera
Dilihat dari tabel diatas, nilai massa gantung terlihat lebih ringan dibanding nilai massa jenuh, dikarenakan telah terjadi gaya apung yang bekerja pada genteng yang digantung dalam air. Kondisi penyinteran berpengaruh pada apparent porosity genteng dimana semakin banyak pori-pori permukaan yang terisi oleh padatan cairan maka akan menyebabkan semakin kecil nilai apparent porosity genteng dan juga menyebabkan pengaruh yang signifikan pada massa jenis total genteng karna adanya pengaruh dari massa jenis air.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Massa jenuh memiliki nilai yang paling besar
dibandingkan dengan nilai dari massa gantung dan massa kering yang disebabkan oleh adanya gaya apung pada genteng.
2. Proses penyinteran sangat berpengaruh pada
apparent porosity karena dapat menyebabkan pori- pori pada partikel menghilang yang mengakibatkan volume genteng menurun.
3. Hukum Archimedes dipakai untuk menentukan
persentase apparent porosity dan massa jenis total keramik.
4. Adanya gaya apung yang bekerja pada sampel
mengakibatkan massa jenis sampel saat digantung lebih ringan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anjarsari, Luh Sari. Desain dan Realisasi Alat Ukur
massa Jenis Zat Cair berdasarkan Hukum Archimedes menggunakan Sensor Fotodioda. (2015).
[2] ASTM. ASTM C373: Standard Test Methods for
Determination of Water Absorption and Associated Properties by Vacuum Method for Pressed Ceramic Tiles and Glass Tiles and Boil Method for Extruded Ceramic Tiles and Non-tile Fired Ceramic Whiteware Products. (2018).
[3] Herastuti, K. A. Studi Analisis Pengaruh Variasi
Ukuran Butir batuan terhadap Sifat Fisik dan Nilai Kuat Tekan. (2016).
[4] Kevin, Ariyanto. Analisis Pengaruh Terhadap Uji
Kuat Tekan Unikasial pada Batu Gamping. (2020).
Praktikum Teknik Material II– Institut Teknologi Sumatera
LAMPIRAN
Berikut lampiran dari
praktikum yang telah dilakukan:
Gambar 1. Massa kering sampel
Gambar 2. Massa gantung sampel
Gambar 3. Pemanasan sampel
Praktikum Teknik Material II– Institut Teknologi Sumatera