Anda di halaman 1dari 26

PETUNJUK PRAKTIKUM IPA MI/SD

Tim Penyusun:
Putri Rahadian Dyah Kusumawati, M.Pd.
Hafizah Ghany Hayudinna, M.Pd.

PROGRAM STUDI PGMI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

1
Daftar Isi

Daftar Isi 2
Tata Tertib Laboratorium 3
PRAKTIKUM 1 PENGUKURAN 4
PRAKTIKUM 2 PENGGUNAAN MIKROSKOP 6
PRAKTIKUM 3 PEMBUATAN PREPARAT SEGAR 8
PRAKTIKUM 4 LISTRIK 12
PRAKTIKUM 5 UJI ASAM BASA 14
PRAKTIKUM 6 UJI MAKANAN 15
Lampiran 1 16
Lampiran 2 17

2
Tata Tertib Laboratorium IPA

1. Mahasiswa harus datang di laboratorium 5 menit sebelum praktikum dimulai. Apabila


mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit dari waktu yang telah ditentukan, maka tidak
diperkenankan mengikuti praktikum pada hari itu dan diwajibkan mengikuti praktikum
pada hari lain kecuali mendapat izin dari dosen pembimbing praktikum.
2. Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa diwajibkan mempelajari materi yang
akan dipraktikumkan.
3. Mahasiswa harus mengikuti semua kegiatan praktikum yang diselenggarakan di
laboratorium. Apabila mahasiswa tidak dapat mengikuti kegiatan praktikum sesuai
jadwal, maka mahasiswa wajib melaksanakan praktikum mandiri.
4. Pada waktu praktikum mahasiswa diharuskan memakai sepatu (dilarang memakai
sandal atau sepatu sandal) dan kemeja lengan panjang.
5. Jika akan meninggalkan laboratorium sebelum waktunya selesai, mahasiswa diwajibkan
minta izin terlebih dahulu kepada dosen pembimbing praktikum.
6. Mahasiswa bertanggung jawab atas alat-alat atau bahan-bahan yang digunakan di dalam
praktikum.
7. Pada saat pelaksanaan praktikum, mahasiswa harus bekerja dengan tenang dan penuh
tanggung jawab, dilarang bersenda gurau, gaduh, merokok, makan dan/atau minum di
laboratorium.
8. Mahasiswa dilarang melakukan percobaan atau mencoba-coba dengan bahan-bahan
kimia di laboratorium tanpa seizin dosen pembimbing praktikum.
9. Apabila ada kesulitan atau kecelakaan, segera laporkan pada dosen pembimbing
praktikum.
10. Apabila mahasiswa memecahkan ataupun merusakkan barang-barang/alat-alat
laboratorium diharuskan mengganti dengan barang yang sama.
11. Selesai melakukan praktikum setiap kelompok diharuskan membuat laporan sementara.
12. Seminggu setelah laporan sementara, mahasiswa harus menyerahkan laporan resmi dari
percobaan yang telah dilakukan.
13. Penanggung Jawab laboratorium/petugas berwenang dapat mengambil tindakan, jika
ada mahasiswa yang melanggar peraturan tata tertib diatas.
14. Pelanggaran terhadap tata tertib ini dikenakan sanksi sebagai berikut :
a. Peringatan atas pelanggaran yang dilakukan.
b. Tidak diizinkan mengikuti praktikum.

Ttd
Koordinator Laboratorium IPA

3
PRAKTIKUM 1
PENGUKURAN

I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengukur besaran panjang menggunakan berbagai alat ukur panjang.
2. Mahasiswa dapat mengukur besaran massa menggunakan alat ukur massa.
3. Mahasiswa dapat mengukur besaran suhu menggunakan alat ukur suhu.
4. Mahasiswa dapat mengukur besaran volume menggunakan berbagai alat ukur.

II. Alat dan Bahan


1. Jangka sorong 8. Anak timbangan (2)
2. Mikrometer 9. Kotak kayu
3. Mistar/penggaris 30 cm (mhs) 10. Kelereng (mhs)
4. Gelas ukur 11. Kerikil (mhs)
5. Neraca Ohauss 12. Es batu (mhs)
6. Termometer 13. Uang logam (mhs)
7. Gelas kimia 14. Kunci motor (mhs)

III. Teori Dasar


Pengukuran merupakan suatu bagian penting dalam ilmu fisika. Saat melakukan
penelitian, pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak boleh ditinggalkan.
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang telah
disepakati. Misalnya untuk mengukur panjang suatu kabel maka kita bisa menggunakan
meteran. Dalam hal ini besaran yang dibandingkan adalah panjang dari kabel tersebut,
sedangkan besaran perbandingannya adalah meteran.
Sesuatu yang dapat diukur dalam fisika disebut sebagai besaran. Besaran memiliki
nilai besaran (besar) dan satuan. Satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai
pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI) merupakan satuan hasil
konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang berat dan ukuran. Berdasarkan
satuannya besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Alat untuk melakukan pengukuran disebut sebagai alat ukur. Setiap besaran memiliki
alat ukur tersendiri. Alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur panjang antara lain
mistar, meteran, jangka sorong dan mikrometer. Pengukuran massa dilakukan
menggunakan neraca atau timbangan. Volume benda dapat diukur melalui perhitungan
panjang, lebar, dan tinggi atau diameter untuk benda berbentuk beraturan, sedangkan untuk
benda tidak beraturan, pengukuran dilakukan dengan menghitung selisih volume air
sebelum dan sesudah benda dimasukkan ke dalam gelas ukur berisi air. Setiap penggunaan
alat ukur perlu disesuaikan dengan benda yang akan diukur.

4
IV. Prosedur
a. Pengukuran panjang
1. Ukurlah panjang, lebar dan tinggi kotak kayu, serta diameter dan tebal uang logam
menggunakan alat ukur yang sesuai
2. Ulangi kegiatan mengukur sebanyak 3 kali
3. Tuliskan hasil pengukuran dalam tabel
b. Pengukuran massa
1. Timbanglah satu persatu benda-benda berikut: kelereng, kotak kayu, kunci motor
2. Ulangi kegiatan pengukuran masing-masing benda sebanyak 3 kali
3. Tuliskan hasil pengukuran dalam tabel
c. Pengukuran suhu
1. Ukurlah suhu es batu menggunakan termometer
2. Catat perubahan suhu yang terjadi setiap satu menit
3. Lakukan pengukuran selama 5 menit
4. Tuliskan hasil pengukuran dalam tabel
d. Pengukuran volume secara statis
1. Ukur diameter kelereng besar menggunakan alat ukur yang sesuai
2. Hitung volume kelereng menggunakan rumus volume
3. Tuliskan hasil pengukuran dalam tabel
e. Pengukuran volume secara dinamis
1. Isi gelas ukur dengan air sebanyak 50 ml
2. Masukkan kelereng besar ke dalam gelas ukur
3. Hitung selisih volume mula-mula dengan volume akhir
4. Tuliskan hasil pengukuran dalam tabel
5. Ulangi pengukuran dengan volume air sebanyak 60 dan 70 ml
6. Lakukan langkah 1-5 untuk mengukur volume kerikil

V. Data Hasil Pengamatan


a. Pengukuran Panjang
Percobaan ke- Rata-
No. Kegiatan Pengukuran
1 2 3 rata
1. Panjang kotak kayu
2.
dst

b. Pengukuran Massa
Percobaan ke- Rata-
No. Kegiatan Pengukuran
1 2 3 rata
1. Massa kelereng besar
2.
dst

5
c. Pengukuran Suhu
Suhu es batu (0C) di menit ke- Rata-
No. Kegiatan Pengukuran
1 2 3 4 5 rata
1. Suhu es batu

d. Pengukuran Volume Statis


i. Diameter kelereng = … cm.
ii. Volume kelereng (dihitung dengan rumus) = …cm3.

e. Pengukuran Volume Dinamis


Volume air
No Benda
Awal Akhir Selisih
1 Kelereng 50 ml
60 ml
70 ml
2 Kerikil 50 ml
60 ml
70 ml

VI. Pertanyaan
1. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran besaran yang sama, ketika pengulangan
pengukuran maupun ketika menggunakan alat ukur yang berbeda? Mengapa hal tersebut
bisa terjadi?
2. Mengapa kita memerlukan satuan pengukuran yang terstandar secara internasional?

6
PRAKTIKUM 2
PENGGUNAAN MIKROSKOP

I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat menggambarkan hasil pengamatan preparat awetan menggunakan
mikroskop

II. Alat dan Bahan


1. Mikroskop
2. Preparat awetan (bagian tubuh hewan (2 preparat) dan bagian tubuh tumbuhan (2
preparat))
3. Alat tulis (mhs)
4. Jangka (mhs)

III. Teori Dasar


Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains,
khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu
memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil.
Komponen Mikroskop

Gambar 1. Komponen Mikroskop


Sumber gambar: staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MIKROSKOP.pdf

7
IV. Prosedur
1. Siapkan mikroskop dan preparat awetan yang akan digunakan!
2. Amati preparat awetan di bawah mikroskop, awali dengan perbesaran paling lemah!
3. Aturlah komponen-komponen mikroskop agar didapatkan gambar preparat yang paling
jelas!
4. Gambarlah pada laporan yang tampak berdasarkan pengamatan preparat!
5. Berikan keterangan terkait gambar dan perbesaran lensa yang digunakan!

V. Data Hasil Pengamatan


Gambar Preparat Awetan 1: ….
Perbesaran : … kali

𝑑 = 6 𝑐𝑚

VI. Pertanyaan
1. Sebutkan perbedaan preparat basah dengan preparat awetan!

8
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN PREPARAT SEGAR

I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat membuat preparat segar untuk pengamatan menggunakan mikroskop
2. Mahasiswa dapat menggambarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop

II. Alat dan Bahan


1. Mikroskop 7. Pipet tetes (1)
2. Kaca preparat (4) 8. Silet (mhs)
3. Kaca penutup (4) 9. Bawang merah, daun rhoeo discolor,
4. Jarum pentul (mhs) bayam/pacar air (mhs)
5. Jangka dan pensil (mhs) 10. Larutan Lugol
6. Pinset (1)
III. Teori Dasar
Biologi berkembang melalui hasil kerja para peneliti biologi dalam menggali
pengetahuan dari objek-objek biologi. Objek biologi adalah semua makhluk hidup. Salah
satu sasaran pengamatan suatu objek biologi adalah bentuk dan susunan tubuh. Misalnya,
dalam pengamatan bentuk dan susunan tubuh manusia, maka satuan objek pengamatan
dapat berupa: sel, jaringan, organ-organ penyusun tubuh individu. Objek pengamatan juga
dapat berupa populasi, komunitas, atau ekosistem. Untuk melakukan hal tersebut perlu
dipersiapkan objek yang akan diamati, misalnya, dengan membuat sayatan untuk
mengamati susunan sel atau jaringan, membuat awetan organ atau bagian organ, atau
melakukan pembedahan.

IV. Prosedur
a. Preparat segar epidermis bawang merah
1. Kupas lapisan epidermis yaitu siung dari bawang merah menggunakan pisau dan
pinset, atau dapat menggunakan cara: ambillah satu lapis bawang merah, kemudian
patahkan. Lepaskan lapisan epidermis yang ada.
2. Letakkan di atas kaca preparat, beri setetes larutan lugol/iodin/aquades, buang
kelebihan larutan menggunakan tisu
3. Tutup dengan kaca penutup. Gunakan jarum pentul untuk menghilangkan gelembung
udara pada preparat
4. Amatilah sel epidermis dengan mikroskop
5. Gambarkan hasil pengamatan dengan mikroskop

9
b. Preparat segar daun rhoediscolor
1. Sayat lapisan belakang (bagian yang berwarna ungu) daun Rhoeo discolor setipis
mungkin.
2. Pindahkan sayatan daun dengan menggunakan pinset ke kaca preparat.
3. Tambahkan setetes akuades di atas sayatan dengan pipet tetes.
4. Tutup dengan kaca penutup. Gunakan jarum pentul untuk menghilangkan
gelembung udara pada preparat.
5. Amatilah sel epidermis dengan mikroskop.
6. Gambarkan hasil pengamatan dengan mikroskop

c. Preparat segar basah batang tumbuhan bayam/pacar air (penampang melintang)


1. Peganglah batang tumbuhan dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang silet.
Angkat dan posisikan lurus dengan mata kita. Potong tipis batang tumbuhan.
2. Letakkan di atas kaca preparat, beri setetes larutan lugol/iodin/aquades, buang
kelebihan larutan menggunakan tisu
3. Tutup dengan kaca penutup. Gunakan jarum pentul untuk menghilangkan
gelembung udara pada preparat
4. Amatilah sel epidermis dengan mikroskop.
5. Gambarkan hasil pengamatan dengan mikroskop

d. Preparat segar basah batang tumbuhan bayam/pacar air (penampang membujur)


1. Potonglah batang tumbuhan sepanjang 1 cm. Iris tipis secara membujur dengan
menggunakan silet.
2. Letakkan di atas kaca preparat, beri setetes larutan lugol/iodin/aquades, buang
kelebihan larutan menggunakan tisu.
3. Tutup dengan kaca penutup. Gunakan jarum pentul untuk menghilangkan
gelembung udara pada preparat.
4. Amatilah sel epidermis dengan mikroskop.
5. Gambarkan hasil pengamatan dengan mikroskop

10
V. Hasil Pengamatan
Gambar Preparat Segar 1: Lapisan epidermis bawang merah
Perbesaran : … kali

𝑑 = 6 𝑐𝑚

VI. Pertanyaan
1. Apa fungsi lugol/iodin dalam pembuatan preparat basah epidermis bawang merah?
2. Mengapa kelebihan cairan, baik akuades maupun lugol perlu dibersihakan dari kaca
preparat sebelum pengamatan?
3. Apa perbedaan preparat bawang merah dengan daun rhoediscolor ketika diamati
menggunakan mikroskop?

11
PRAKTIKUM 4
LISTRIK

I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat memperagakan pengukuran tegangan listrik.
2. Mahasiswa dapat memperagakan arus listrik.
3. Mahasiswa dapat mengintepretasikan grafik tegangan dan arus.
4. Mahasiswa dapat menentukan besar hambatan suatu penghantar.
II. Alat dan Bahan
1. Laptop terkoneksi internet (mhs)
2. Website phet simulation
3. Alat tulis (mhs)
III. Dasar Teori
Arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir dalam suatu
penampang melintang tiap interval waktu tertentu. Arus listrik bergerak dari terminal
positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari
aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif (+), arah arus
listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.
Arus listrik mengalir melalui penghantar. Penghantar dari bahan metal mudah
mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi.
Kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar (hambatan) besarnya sebanding
dengan beda potensial (tegangan) antara ujung-ujung penghantar tersebut. Pernyataan
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
Kesebandingan tersebut dapat diubah menjadi persamaan:
𝑉
𝐼= atau 𝑉 = 𝐼. 𝑅
𝑅
Keterangan:
𝐼 = Kuat arus yang mengalir dalam penghantar (Ampere)
𝑅 = Hambatan (Ohm)
𝑉 = Beda potensial (tegangan) kedua ujung penghantar (volt)

IV. Prosedur
1. Masuklah ke website https://phet.colorado.edu/
2. Pilih Simulation

12
3. Pilih Physics

4. Pilih Ohm’s law


5. Klik tombol play

6. Tunggu hingga tampilan seperti berikut

13
7. Kegiatan 1 (Tegangan tetap)
a. Atur tegangan pada angka tertentu (V1) dan catatlah besarnya angka tegangan.
b. Dengan besar tegangan V1. Ubahlah angka di hambatan/resistor dan catatlah.
Catatlah besar arusnya. Lakukan penggantian resistor sebanyak 5 kali dan catat
perubahan arusnya.
c. Ubahlah nilai tegangan menjadi (V2) kemudian lakukan langkah b kembali.
d. Ulangi hingga 5 variasi tegangan.
8. Kegiatan 2 (Hambatan tetap)
a. Atur resistor pada angka tertentu (R1) dan catatlah besar angka yang
ditunjukkan.
b. Ubahlah angka di tegangan dan catat. Kemudian catatlah besar kuat arusnya.
Lakukan lagi dengan mengganti tegangan sebanyak 5 kali dan catat juga
perubahan arusnya.
c. Dengan mengubah nilai hambatan menjadi R2 lakukan Langkah b.
d. Ulangi hingga 5 variasi.
V. Data Hasil Pengamatan
a. Tegangan tetap
No V1 = … V V2 = … V V3 = … V V4 = … V V5 = … V
R I R I R I R I R I
1
2
3
4
5

14
b. Hambatan tetap
No R1 = … Ω R2 = … Ω R3 = … Ω R4 = … Ω R5 = … Ω
I V I V I V I V I V
1
2
3
4
5

VI. Pertanyaan
1. Pada tegangan tetap buatlah grafik hubungan antara I dan R. Bagaimana hubungan
antara I dan R?
2. Pada hambatan tetap buatlah grafik antara V dan I. Tentukan besar hambatan
berdasarkan grafik yang dibuat. Tentukan nilai hambatan berdasarkan hukum Ohm.
3. Bandingkan nilai hambatan hasil perhitungan dari grafik, berdasarkan Hukum Ohm
dan pengukuran langsung. Buatlah kesimpulan.

15
PRAKTIKUM 5
UJI ASAM BASA

I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengidentifikasi sifat asam basa suatu larutan

II. Alat dan Bahan


1. pipet tetes (2) 9. larutan sabun cuci piring (mhs)
2. pelat tetes (2) 10. larutan sabun mandi (mhs)
3. pengaduk dan pinset 11. larutan detergen (mhs)
4. gelas kimia 12. air jeruk nipis (mhs)
5. kertas label (mhs) 13. larutan cuka makan (mhs)
6. larutan kunyit (mhs) 14. larutan garam dapur (mhs)
7. larutan bunga/daun/buah/akar yang 15. air seduhan teh (mhs)
memiliki warna terang dan pekat 16. air seduhan kopi (mhs)
(mhs) 17. air keran kampus
8. kertas lakmus (1 lembar 1 kelompok) 18. air mineral kemasan (mhs)

III. Dasar Teori


Suatu larutan dapat digolongkan menjadi asam, basa atau netral. Untuk
mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral dapat digunakan indikator
asam basa. Indikator asam basa adalah suatu zat kimia yang memiliki warna yang berbeda
jika dimasukkan dalam larutan asam dan basa. Batas-batas ketika indikator mengalami
perubahan warna disebut trayek perubahan warna atau trayek indikator. Contoh indikator
asam basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus ada dua macam yaitu kertas lakmus merah
dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru pada suasana basa,
dan demikian sebaliknya.

IV. Prosedur
1. Siapkan larutan yang akan diuji pada pelat tetes
2. Masukkan kertas lakmus ke dalam larutan, amati perubahan warna yang terjadi
3. Catat perubahan yang terjadi dan tuliskan dalam tabel
4. Lakukan langkah 1-3 untuk indikator alami lainnya (kunyit dan lain-lain)

16
V. Data Pengamatan

Perubahan Warna Sifat


Warna
Larutan +indikator (asam/
No awal +lakmus
bahan +kunyit alami lain basa/
larutan merah
(………) netral)
1 Air keran
2 Larutan
sabun cuci
piring
3 Larutan
sabun
mandi
4 Larutan
detergen
5 Larutan
garam
dapur
6 Larutan
cuka
makan
7 Larutan
jeruk nipis
dst

VI. Pertanyaan
1. Berikan kesimpulan mengenai hasil percobaan yang dilakukan.
2. Sebutkan bahan alami yang juga dapat digunakan sebagai indikator asam basa selain
menggunakan bahan saat percobaan.

17
PRAKTIKUM 6
UJI MAKANAN

I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengidentifikasi kandungan suatu bahan makanan

II. Alat dan Bahan


1. Pelat tetes (2) 10. Kertas label (mhs)
2. Pipet (3) 11. Bunsen
3. Lugol 12. Tabung reaksi (5) dan raknya
4. Benedict 13. Penjepit tabung reaksi
5. Biuret 14. Aneka bahan makanan (nasi, putih
6. Gelas kimia telur rebus, pisang, kemiri, tempe
7. Pengaduk rebus, tempe goreng tepung, 3 macam
8. Korek api (mhs) jajanan favorit di kantin) (mhs)
9. Kertas buram (mhs)

III. Teori Dasar


Makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan setelah dicerna serta diserap
tubuh akan berguna bagi kesehatan dan kelangsungan hidup. Gizi adalah proses-proses di
dalam tubuh untuk menerima zat-zat makanan (yang diperoleh dari hasil metabolisme
bahan makanan) dan menggunakan zat-zat makanan tersebut untuk berbagai aktivitas
tubuh dan kehidupan. Manusia membutuhkan zat makanan dalam jumlah yang berbeda.
Zat makanan tersebut dibagi menjadi makronutrien (dibutuhkan dalam jumlah banyak) dan
mikronutrien (dibutuhkan dalam jumlah sedikit). Unsur yang termasuk dalam
makronutrien adalah karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan mikronutrien antara lain
mineral dan vitamin.

IV. Prosedur
A. Uji Amilum
1. Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat
2. Susun bahan makanan yang akan diuji dalam pelat tetes
3. Beri label untuk masing-masing bahan makanan
4. Teteskan satu persatu bahan makanan dengan 1-2 tetes larutan lugol
5. Catat perubahan warna yang terjadi pada masing-masing bahan makanan
6. Catat hasilnya dalam tabel pengamatan
7. Berikan kesimpulan mengenai percobaan yang dilakukan

18
B. Uji Lemak
1. Persiapkan kertas buram
2. Oleskan bahan makanan pada kertas buram yang disediakan
3. Beri nomor tingkat transparansi kertas buram no 1 untuk kertas buram paling
transparan.
C. Uji Glukosa
1. Siapkan 6 tabung reaksi beserta raknya
2. Masukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan pada tabung reaksi
3. Beri label untuk masing-masing bahan makanan
4. Beri air dan campurkan dengan bahan makanan tsb
5. Beri 1-2 tetes benedict pada setiap bahan makanan
6. Panaskan diatas Bunsen dan diamkan sebentar.
7. Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya
D. Uji Protein
1. Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat
2. Susun bahan makanan yang akan diuji dalam pelat tetes
3. Beri label untuk masing-masing bahan makanan
4. Beri 1-2 tetes biuret pada setiap bahan makanan
5. Amati perubahan warna dan catat hasilnya
V. Data Pengamatan
Warna Awal Perubahan Warna
Bahan
No. Bahan Kertas
Makanan +Benedict +Lugol +Biuret
Makanan buram

19
Lampiran 1
Format Laporan Sementara

Judul Percobaan

Tanggal Pratikum :
Kelas :
Prodi :
Kelompok :
Anggota :

A. Tujuan Percobaan
B. Tabel Data Hasil Pengamatan

Mengetahui
Dosen Pembimbing Praktikum

_________________________

20
Lampiran 2
Format Laporan Resmi

[Halaman Judul]

LAPORAN PRAKTIKUM
Mata Kuliah Manajemen Laboratorium MI/SD
(Dosen)

Nama : [Nama Lengkap]


NIM :
Kelas :
Kelompok:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
TAHUN 2024

21
Ditulis tangan

A. Judul: [Sesuai judul praktikum]

B. Tujuan Praktikum [Berisi tujuan praktikum yang dilakukan]

C. Latar Belakang
[Berisi tentang latar belakang (dilengkapi dengan pustaka yang menunjang)]

D. Dasar Teori
[Berisi tentang teori atau pustaka yang diperlukan untuk penunjang praktikum. Kutipan
ditulis dengan bodynote.]

E. Prosedur
[Berisi tentang waktu dan tempat pelaksanaan praktikum dan prosedur serta analisis
yang digunakan]
Contoh:
a. Pengukuran Panjang
1. Mengukur Panjang, lebar dan tinggi kotak kayu ….
2. Mengulangi kegiatan mengukur ….
3. Menuliskan hasil pengukuran ….
b. Pengukuran massa

F. Data Hasil Praktikum


[Hasil praktikum kelompok dan cantumkan nama-nama anggota kelompok. Terdiri dari
hasil pengamatan dan analisis data. Lengkapi dengan tabel dan gambar sesuai dengan
petunjuk dalam praktikum. Bila diperlukan juga bisa diberikan lampiran data mentah.
Hasil praktikum hanya mendeskripsikan data hasil pengamatan, bukan melakukan
pembahasan.]

G. Pembahasan
[Membahas hasil, meliputi hasil kelompok yang dibahas secara spesifik kemudian
diperluas sesuai dengan topik dari praktikum. Pembahasan harus disertai dengan
pustaka yang menunjang, kemudian ditutup dengan kesimpulan]

H. Jawaban Pertanyaan
[Berisi jawaban pertanyaan yang terdapat dalam petunjuk praktikum]

22
I. Kesimpulan
(Simpulan berdasarkan tujuan praktikum)

J. Daftar Pustaka
[Berisi daftar Pustaka yang digunakan dalam penulisan laporan]

K. Lampiran
[Wajib melampirkan laporan sementara dan dokumentasi]

23
Rubrik Penilaian Laporan Praktikum

No Bab Kategori Skor


1 Judul 5
2 Tujuan Praktikum 5
3 Pendahuluan Latar belakang
10
Dasar Teori
4 Prosedur Waktu
Tempat 10
Prosedur
5 Hasil Praktikum tabel/gambar 5
deskripsi data 5
6 Pembahasan Menjelaskan proses praktikum 10
Menjelaskan hasil praktikum 10
Menganalisis hasil praktikum dengan dasar
teori 10
Menyertakan kajian pustaka 5
Kesimpulan 5
Jawaban
7 Pertanyaan 10
8 Daftar Pustaka 5
9 Lampiran 5
Jumlah 100

24
PEMBAGIAN KELOMPOK PRAKTIKUM
Manajemen Laboratorium - A (Selasa)

Kelompok Nama Anggota


1 KHOLISNA ATTAMMI IMRONAH EMA YUSTISIA
2 ALFIDHAH WINDARYANI S. MAULIDIYAH MILATINA AFIFATUL MUMTAZAH
3 ALIFIA WIDYAKUSUMA IRNAINI APRILIANIDA YUAN NOOR HAMZAH
4 MOH ROSYIDUL IBAD ALFINA RIZQI SALSABILA AHSANTI ZAMILA
5 TESYA ARIE BUDIANTI HILDA TSANI AMALIA AZZUKHRUFIA JANNAH
6 ISNA ZAHROTUN NISA ZHAVIRA ADELIYANI WAFIQ IZZUL HANNA
PEMBAGIAN KELOMPOK PRAKTIKUM
Manajemen Laboratorium - B (Kamis)

Kelompok Praktikum
1 2 3
MUHAMMAD SABILY AKMAL KOLBI NURAN ABDUL GAFUR T. GORO
AYU RATNANINGSIH AQILA FADIYA CHAYYA ARINI MILLATI
NURMALA INDAH NAELLIZA NADZIFATUL ULYA NAJMIA KHUSNA
RIZKY PUTRIANI SINTHA ANGGRAENI YENI NANDA ATIKA
NAFISATUL UYUNDIYAH AJENG NUR INAYAH FANILIA KUMALA PUTRI
ELSA SALSABILA NURBAITY RIF'A HIMMATUL ALIYA KARTIKA DEWI

Kelompok Praktikum
4 5 6
MARWAN MURTADHO ISROMIL TAHMID FARISA M. AZHAR AINUL HAQ
TARIANINGSIH SELINA LAILATUL SILFA SYIFA IQTISODIYAH MAJID
NURUL JANAH LUVIKA PURSILA ANGGREANI NUR FATIHATUL FUADIAH
REFITA AFIANI EKA WIDYASTUTI IFFATUNNAJAH
DIAN YASMINA FAJRI IKA MAILINA MUSTIKA KUSUMAWATI
TITIS FITRIYAH SALSABILLA KHARISMA PUTRI ANNISA MUSLIMAH LATIF

Anda mungkin juga menyukai