“PENGUKURAN”
Jumat, 23 Agustus 2019
Oleh:
Kathlyn Sikha Hilman
2017 0355 0010
B. TUJUAN
1. Untuk melakukan pengukuran panjang dengan berbagai alat pengukuran
panjang yaitu mistar, jangka sorong, dan micrometer sekrup.
2. Untuk melakukan pengukuran massa benda dengan berbagai alat
pengukuran massa yaitu neraca pegas dan neraca ohaus.
3. Untuk melakukan pengukuran kenaikan suhu dan waktu air dengan
menggunakan alat pengukuran suhu yaitu termometer.
C. TEORI
E. LANGKAH KERJA
1. Pengukuran Panjang Benda
Dengan menggunakan penggaris, ukurlah panjang pulpen.
Ulangi pengukuran sebanyak 3 kali.
Dengan menggunakan jangka sorong, ukurlah diameter luar dari
kelereng, pulpen, dan kawat.
Ulangi pengukuran sebanyak 3 kali dan catat hasil pengukuran yang
diperoleh pada tabel di bawah ini, lalu hitung rata-ratanya dan
menulisnya pada tabel.
Dengan menggunakan mikrometer sekrup, ukurlah diameter luar
kelereng, pulpen dan kawat
Ulangi pengukuran sebanyak 3 kali dan catat hasil pengukuran yang
diperoleh pada tabel.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Pengukuran panjang dengan mistar
Hasil pengukuran ke- (cm) Rata-rata
Benda
1 2 3 (cm)
Pulpen 14,9 14,9 14,9 14,9
Menit ke -2 400 C
Menit ke -3 430 C
G. PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini dilakukan pengukuran dengan menggunakanalat pengukur
jangka sorong, mistar, neraca pegas, dan gelas ukur. Alat pengukur tersebut
memiliki fungsi dan ketelitian yang berbeda.
H. KESIMPULAN
I. PERTANYAAN
(Pengukuran panjang benda)
1. Mengapa saudara harus melakukan pengukuran sampai 3 kali?
Kita dalam praktikum harus melakukan pengukuran sampai 3 kali karena kita
sebagai manusia memiliki keterbatasan. Sehingga, diperlukan beberapa kali
mengukur yaitu untuk mengetahui ketidakpastian. Karena ketidakpastian
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kita dalam
melakukan suatu percobaan.
2. Apakah ada perbedaan hasil yang diperoleh pada pengukuran diameter luar
kelereng, balpoin dan kawat dengan menggunakan jangka sorong dan
mikrometer sekrup?
Iya, ada dan sangat jelas terlihat pada percobaan.
3. Mengapa sebelum menggunakan sebuah alat ukur saudara harus memeriksa
terlebih dahulu apakah alat ukur tersebut dalam keadaan baik?
Karena, apabila kita tidak memeriksa terlebih dahulu akan menimbulkan hasil
pengukuran yang tidak masuk akal. Daripada itu, memeriksa ala ukur terlebih
dahulu akan meminimalisir adanya kecelakaan serta bahaya dalam bekerja.
Misalnya menggunakan gelas ukur yang ternyata sudah retak, jika sebelum
digunakan tidak diperiksa, bisa saja gelas ukur tersebut pecah dan mengenai
fisik seseorang yang sedang praktikum. Lalu, kebersihan alat yang digunakan
dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu
praktikum, dengan ketelitian seseorang yang akan praktikum, maka kesalahan
dalam praktikum dapat diminimalisir.