Anda di halaman 1dari 4

PEMBIASAN CAHAYA PADA KACA PLAN PARALEL

TUJUAN
Mahasiswa dapat membuktikan sifat pembiasan cahaya

KONSEP DASAR
Kaca plan paralel atau balok kaca adalah keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya dibuat
sejajar (Gambar 8). Untuk memudahkan pembahasan, berkas sinar yang masuk dan keluar dari
kaca ini dilukiskan pada Gambar 9. yang merupakan gambar dua dimensi.

Gambar 8. Kaca plan paralel Gambar 9. Ilustrasi sinar yang menembus


kaca plan paralel

Gambar 9. balok kaca berada di meja. Berkas sinar masuk dari salah satu sisi balok kaca dengan
sudut datang i dan lalu mengalami pembiasan dua kali. Pertama saat melewati bidang batas
antara udara dan balok kaca, berkas sinar dibiaskan dengan sudut bias r. Kedua, saat melewati
bidang batas antara balok kaca dan udara, berkas sinar datang ke bidang batas dengan sudut
datang i` dan sudut bias r`. Tampak pada gambar, besar sudut bias pertama sama dengan sudut
datang kedua atau r = i`. Tampak pula berkas sinar yang masuk ke balok bergeser ke arah kiri
bawah saat keluar dari balok kaca, namun keduanya tampak sejajar. Bila d = PQ menyatakan
ketebalan balok kaca dan t = RS menyatakan besar pergeseran berkas sinar

ALAT DAN BAHAN


Kaca plan paralel, busur derajat, laser pointer, penggaris, pensil, kertas putih

PETUNJUK KERJA
1. Letakkan balok kaca di atas kertas putih seperti pada gambar berikut:

2. Arahkan sinar tegak lurus pada balok kaca. Bagaimana arah sinar yang keluar dari kaca?
................................................................................................................................................
3. Arahkanlah sinar membentuk sudut tehadap garis normal kaca. Perhatikan jalannya sinar dari
dalam kaca dan yang keluar dari kaca.
4. Gambarkan berkas sinar yang dihasilkan pada selembar kertas

DISKUSI
1. Apa yang saudara ketahui tentang pembiasan cahaya?
2. Jadi pembiasan cahaya terjadi karena perbedaan ..................................................................
3. Berikanlah contoh peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang disebabkan oleh pembiasan
cahaya.
4. Berikanlah contoh cahaya merambat dari
a. Optik kurang rapat ke optik lebih rapat
b. Optik lebih rapat ke optik kurang rapat
5. Mengapa danau yang jernih airnya tampak lebih dangkal?

PENJELASAN
Pembiasan cahaya terjadi akibat cahaya melewati dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.
Berkas cahaya dari udara yang masuk ke dalam kaca akan mengalami pembelokan. Hal ini
disebabkan medium udara dan medium kaca memiliki kerapatan optik yang berbeda.

Sinar bias akan mendekati garis normal ketika sinar datang dari medium kurang rapat (udara) ke
medium lebih rapat (kaca). Sinar bias akan menjauhi garis normal ketika cahaya merambat dari
medium lebih rapat (kaca) ke medium kurang rapat (udara).
Contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari:
1. Sedotan yang tercelup air sebagian tampak membengkok
2. Dasar kolam tampak dangkal
3. Bintang terlihat lebih dekat dari posisi sebenarnya
4. Adanya Pelangi

Dasar danau akan terlihat dangkal jika dilihat dari darat. Hal ini disebabkan cahaya datang dari
udara (kurang rapat) menuju air (lebih rapat) akan dibiaskan menjauhi garis normal. Proses
pembiasan cahaya berlangsung di dalam danau. Sehingga yang terlihat sebagai dasar danau
merupakan bayangan dasar danau bukan dasar danau yang sesungguhnya.
HUKUM PEMANTULAN CAHAYA

TUJUAN
Mahasiswa dapat membuktikan hukum pemantulan cahaya pada cermin datar.

KONSEP DASAR
Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan.

Gambar 10. Pemantulan cahaya pada cermin datar


Pada gambar 10 perhatikan besar sudut datang i dan sudut pantul r yang terjadi. Besar kedua
sudut ini selalu sama. Garis normal adalah garis yang tegak lurus bidang cermin.
Hukum pemantulan cahaya mengatakan:
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak dalam sebidang datar.
2. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Pada praktikum kali ini, mahasiswa akan membuktikan apakah sinar yang dipantulkan pada
cermin datar akan berlaku hukum pemantulan cahaya.

ALAT DAN BAHAN


1. Laser pointer
2. Cermin datar
3. Kertas putih
4. Mistar
5. Busur derajat

PETUNJUK KERJA
1. Buatlah garis mendatar sepanjang +/- 10 cm pada kertas.
2. Letakkan cermin datar dalam posisi tegak pada garis mendatar.
3. Buatlah sebuah garis yang tegak lurus terhadap garis mendatar tempat cermin berada
(sudut 900 diukur memakai busur derajat). Garis ini disebut garis normal (n). Berilah tanda O
pada perpotongan garis itu!
4. Nyalakanlah laser pointer dan arahkanlah sinar tunggal ke titik O
5. Berilah tanda silang (X) pada dua titik dalam lintasan sinar yang keluar dari celah tunggal
menuju titik O disebut hal sinar datang. Lakukanlah yang sama pada lintasan sinar yang
meninggalkan cermin.
6. Dengan menggunakan mistar, hubungkan kedua tanda silang pada lintasan sinar datang untuk
melukis sinar datang. Lakukan hal yang sama untuk tanda silang pada lintasan sinar pantul
untuk melukis sinar pantul.
7. Dengan menggunakan busur derajat, ukurlah sudut yang dibentuk oleh sinar datang dan garis
normal dan sudut yang dibentuk oleh sinar pantul dan garis normal.
8. Ulangi langkah 4 sampai dengan langkah 7 sebanyak 3 kali dengan sudut datang yang
berbeda (misalnya dengan kenaikan 100). Catat hasilnya dalam tabel berikut.

Sudut datang Sudut pantul


(derajat) (derajat)

Anda mungkin juga menyukai