Anda di halaman 1dari 19

PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN

DATAR, CERMIN CEMBUNG, DAN CERMIN


CEKUNG
Posted on Sunday, 13 March 2016

A.    Jenis Pemantulan
Pemantulan dibagi menjadi dua yaitu pemantulan biasa dan pemantulan
baur. Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan
membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan
cermin dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar pula. Akibatnya cermin dapat membentuk
bayangan benda.Pemantulan semacam ini disebut pemantulan
teratur atau pemantulan biasa .

Gambar 1. Pemantulan biasa pada cermin membentuk bayangan benda.

Berbeda dengan benda yang memiliki permukaan rata, pada saat cahaya mengenai
suatu permukaan yang tidak rata, maka sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan
tersebut dipantulkan tidak sebagai sinar-sinar sejajar. Gambar 2 memperlihatkan
bagaimana sinar-sinar yang datang ke permukaan kayu dipantulkan ke berbagai arah
sehingga kita dapat melihat kayu ini pada posisi A, B dan C. Perhatikan bahwa sinar-sinar
yang datang ke permukaan kayu merupakan sinar-sinar yang sejajar, namun sinar-sinar
pantulnya tidak. Pemantulan seperti ini disebut pemantulan baur .

Gambar 2. Pemantulan baur pada permukaan bidang yang tidak rata

Akibat pemantulan baur ini kita dapat melihat benda dari berbagai arah. Misalnya
pada kain atau kertas yang disinari lampu sorot di dalam ruang gelap kita dapat
melihat apayang ada pada kain atau kertas tersebut dari berbagai arah. Pemantulan baur
yang dilakukan oleh partikel-partikel debu di udara yang berperan dalam mengurangi
kesilauan sinar matahari.

Gambar 3. Pemantulan cahaya lampu mobil di malam hari (a) jalanan kering dan
kasar (b) jalanan basah karena hujan.

Pemantulan baur juga sangat membantu pengemudi mobil saat malam hari yang
gelap. Pada saat jalanan kering di malam yang gelap sinar lampu mobil akan dipantulkan
ke segala arah oleh permukaan jalanan yang tidak rata ke segala arah termasuk ke mata
pengemudi sehingga jalanan terlihat terang Gambar 3.a. Namun saat jalanan basah karena
hujan, permukaan jalanan menjadi rata sehingga sinar lampu mobil hanya dipantulkan ke
arah tentu saja, yakni ke arah depan jalanan sehingga pengemudi mengalami kesulitan
karena tidak dapat melihat jalanan di depannya dengan baik seperti diperlihatkan
Gambar 3.b.

B.     Hukum Pemantulan Cahaya


Pada saat sinar mendatangi permukaan cermin datar, cahaya akan dipantulkan
seperti pada Gambar 4. Garis yang tegak lurus bidang pantul
disebut garis normal . Pengukuransudut datang dan sudut pantul dimulai dari garis
ini. Sudut datang (i) adalah sudut yang dibentuk oleh garis normal (1) dan sinar datang
(2), sedangkan sudut pantul (r) adalah sudut yang dibentuk oleh garis normal (1) dan
sinar pantul (3).
Gambar 4. Pemantulan cahaya: Sudut datang sama dengan sudut pantul.

Berdasarkan pengamatan dan pengukuran didapatkan bahwa:


1.      sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada bidang yang sama; dan
2.      besar sudut datang (i) sama dengan besar sudut pantul (r).
Dua pernyataan di atas dikenal sebagai hukum pemantulan cahaya .

C.    Melukis Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar


Pada cermin datar tidak hanya jarak benda sama dengan jarak bayangan tetapi juga
bahwa tinggi benda sama dengan tinggi bayangan. Untuk benda yang bukan berupa titik
atau garis, ukuran bayangan sama dengan ukuran bendanya. Benda dan bayangan hanya
berbeda dalam hal kiri dan kanannya. Bagian kiri benda menjadi bagian kanan bayangan
dan sebaliknya.
Untuk melukis bayangan pada cermin datar sangat mudah. Gunakan hukum
pemantulan cahaya, misalnya saja Anda hendak menentukan bayangan benda O
sebagaimana terlihat pada Gambar 5 di bawah. Misalkan sinar datang dari O ke C, lalu
dari titik C ditarik garis normal tegak lurus permukaan cermin. Dengan bantuan busur
derajat, ukurlah besar sudut datang (i) yakni sudut yang dibentuk oleh OC dan garis
normal. Selanjutnya buatlah sudut pantul (r) yaitu sudut antara garis normal dan sinar
pantul CD yang besarnya samadengan sudut datang. Posisi bayangan dapat ditentukan
dengan memperpanjang sinar pantul CD dari C ke O' yang berpotongan dengan garis OO'
melalui B.

Gambar 5.  Melukis pembentukan bayangan benda O menggunakan hukum pemantulan


cahaya.

Bila seorang anak yang tingginya 150 cm ingin melihat bayangannya pada cermin
datar, haruskah cermin itu mempunyai tinggi yang sama dengan anak itu?
Marilah kita jawab pertanyaan ini secara geometrik. Kita ambil misal tinggi anak
dari ujung kaki sampai atas kepala = h. Untuk melihat atas kepala, maka sinar harus
datang dari kepala menuju cermin lalu cermin memantulkan sinar itu ke mata. Untuk
melihat ujung kaki, sinar harus datang dari ujung kaki ke cermin lalu oleh cermin
dipantulkan ke mata.Pada Gambar 6 jarak atas kepala (topi) ke mata = d.

Gambar 6.  Menentukan tinggi minimal cermin untuk melihat tinggi seluruh bayangan
benda
Dari gambar terlihat bahwa tinggi minimal cermin datar L = s + ½ d, sedangkan h =
2s + d atau s = ½ (h – d) sehingga kita dapatkan tinggi minimal cermin
L = ½ (h – d) + ½ d
atau

Persamaan untuk menentukan tinggi minimal cermin


datar agar dapat melihat tinggi seluruh bayangan benda

dengan
L = tinggi minimal cermin datar (m)
h = tinggi benda (m)

Jadi, agar dapat melihat tinggi seluruh bayangan benda pada sebuah cermin datar
maka tinggi cermin itu haruslah sama dengan setengah tinggi benda dengan posisi seperti
diperlihatkan oleh gambar 6 di atas.
Mungkin Anda bertanya bagaimana dengan jarak benda ke cermin datar,
berpengaruhkah hal ini dalam pembentukan bayangan? Jawabnya tidak. Perubahan jarak
benda dari cermin datar, hanya merubah besar sudut datang (i). Akan tetapi karena sudut
pantul (r) selalu sama dengan sudut datang (i), maka besar sudut-sudut pantul akan
berubah sesuai dengan perubahan besar sudut-sudut datang sehingga tidak merubah
bayangan yang terbentuk.
Kini Anda dapat menjawab pertanyaan di atas. Agar dapat melihat keseluruhan
bayangan dirinya pada cermin datar, maka tinggi minimal cermin adalah 75 cm. Mudah,
ya?

D.    Menentukan sifat bayangan dengan metode penomoran ruang (Dalil Esbach)


Untuk memudahkan kita mengingat letak dan sifat-sifat bayangan suatu benda
yang diletakkan di depan cermin cekung, maka jarak antara dua titik tertentu pada cermin
cekung diberi nomor-nomor ruang. Jarak sepanjang OF diberi nomor ruang 1, sepanjang
FC = ruang 2, sebelah kiri C = ruang 3 dan sebelah kanan O atau di belakang cermin =
ruang 4 seperti diperlihatkan gambar 7.
Gambar 7.  Penomoran ruang-ruang pada cermin cekung.
Berdasarkan penomoran ruang seperti pada gambar 7 ini dengan mudah kita dapat
menentukan letak dan sifat bayangan suatu benda di depan cermin cekung. Sebagai
contoh, misalnya benda diletakkan di ruang 2. Bayangan benda itu pasti terletak di ruang
3 dan sifatnya nyata, diperbesar dan terbalik. Sebaliknya bila benda diletakkan di ruang 3,
maka bayangan yang terbentuk akan terletak di ruang 2 dan sifatnya nyata, terbalik,
diperkecil. Apa rahasianya? Untuk dapat menentukan posisi bayangan dengan metode
yang disebutdalil Esbach ini, maka haruslah

Bila benda di ruang 3, maka agar penjumlahan dengan ruang


bayangan sama dengan 5, maka bayangan benda harus di ruang 2. Bila Anda perhatikan,
nomor ruang benda (yaitu 3) lebih besar dari nomor ruang bayangan (yaitu 2) berarti
bayangan diperbesar, terbalik dan nyata. Pada saat benda di ruang 3, maka agar
mendapatkan 5, maka nomor ruang bayangan = 2. Benda di ruang 3, sedangkan bayangan
di ruang 2 berarti dari nomor besar (yakni 3) ke nomor kecil (yakni 2) berarti bayangan
benda diperkecil, terbalik dan nyata. Cara ini berlaku untuk semua ruang
benda/bayangan menurut Gambar 7 di atas. Cara ini tidak melingkupi benda yang tepat
terletak di pusat kelengkungan cermin C dan titik fokus utama F. Untuk benda nyata yang
terletak tepat di pusat kelengkungan cermin C bayangannya terletak di pusat
kelengkungan itu juga, namun dengan posisi terbalik, sama besar dengan bendanya dan
nyata. Sedangkan bayangan benda nyata yang berada tepat di titik fokus utama F berada
di titik tak terhingga seperti dijelaskan di atas.

E.     Pembentukan bayangan oleh cermin cekung


Cermin cekung memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1.        Cermin cekung akan memantulkan sinar-sinar sejajar menuju titik fokusnya.
2.        Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya atau disebut konvergen.
Pembentukan bayangan oleh cermin cekung mematuhi hukum-hukum pemantulan
cahaya. Untuk dapat melukis bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung biasanya
digunakan tiga sinar istimewa. Sinar istimewa adalah sinar datang yang lintasannya
mudah diramalkan tanpa harus mengukur sudut datang dan sudut pantulnya. Tiga sinar
istimewa itu adalah,
1. Sinar yang melalui pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan
melalui pusat kelengkungan itu lagi.

Gambar 8. Sinar yang melewati titik pusat kelengkungan akan dipantulkan cermin cekung


melewati titik tersebut.

2. Sinar yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui fokus


utama.

Gambar 9. Sinar yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui fokus utama

3. Sinar yang melalui fokus utama akan dipantulkan sejajar sumbu


utama.

Gambar 10. Sinar yang melalui fokus utama dipantulkan sejajar sumbu utama.
Untuk dapat melukis bayangan suatu benda di depan cermin lengkung Anda
cukup menggunakan dua dari tiga sinar istimewa di atas. Misalnya Anda hendak
menentukan bayangan sebuah benda yang berada di depan cermin cekung. Posisi benda
itu ada di antara pusat kelengkungan dan titik fokus cermin atau R > s > f seperti pada
gambar 10. Bayangan benda dapat ditentukan dengan cara melukis dua sinar istimewa
yang melewati titik B (kepala panah), yakni sinar yang sejajar sumbu utama (1) dan sinar
yang melalui fokus utama cermin (2). Kedua sinar istimewa ini dipantulkan oleh cermin
dan kedua sinar pantul ini akan berpotongan di satu titik (B'). Titik B' ini merupakan
bayangan kepala anak panah tadi.Kemudian tariklah garis A'B' sejajar dengan garis AB,
maka garis A'B' inilah yang merupakan bayangan dari benda AB. Bagaimana, mudah saja
bukan?

Gambar 11. Bayangan suatu benda yang diletakkan di antara pusat kelengkungan dan
titik fokus cermin cekung tampak terbalik diperbesar.

Bila Anda perhatikan bayangan A'B' dan benda AB lalu Anda bandingkan ukuran
keduanya, tampak ukuran bayangan lebih besar dari bendanya dan juga bayangan terlihat
terbalik. Selain itu, bila Anda perhatikan lebih jauh tampak bahwa bayangan benda AB
dilewati oleh sinar-sinar pantul. Bayangan semacam ini ini
disebut bayangan sejati . Bayangan sejati tidak dapat dilihat langsung oleh mata kita,
tetapi dapat ditangkap oleh layar. Dengan kata lain kita hanya dapat melihat bayangan
sejati melalui layar seperti saat kita menonton film di bioskop. Itu sebabnya bayangan
sejati disebut juga bayangan nyata . Kebalikan dari bayangan nyata
adalah bayangan maya . Bayangan maya tidak dapat ditangkap layar, namun dapat
langsung dilihat oleh mata seperti bayangan pada cermin datar. Dilihat
dari cara melukisnya, bayangan maya dibentuk oleh perpanjangan sinar-sinar pantul
seperti Anda lihat pada uraian selanjutnya.

Jadi, bayangan dari benda di depan cermin cekung pada posisi seperti Gambar 11
di atas akan memiliki sifat-sifat nyata , terbalik , dan diperbesar . Pertanyaan yang
muncul kemudian adalah, apakah ukuran bayangan selalu lebih besar dari ukuran
bendanya? Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik dan
nyata?

Sifat-sifat bayangan dari suatu benda di depan cermin cekung bergantung


posisinya dari cermin. Tentang posisi benda di depan cermin cekung ini, masih tersisa
kemungkinan-kemungkinan lain selain yang sudah diperlihatkan oleh Gambar 11. Mari
kita cermati mereka satu-persatu.

1. Posisi benda di sebelah kiri pusat kelengkungan cermin atau s > 2f.
Gambar 12. Bila jarak benda s > 2f sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik
diperkecil.

Untuk melukis bayangan benda, tetap digunakan dua sinar istimewa


seperti pada gambar terdahulu dan bayangan yang terbentuk pun
merupakan hasil perpotongan dari pantulan sinar-sinar istemewa itu.
Bayangan benda yang terbentuk tampak diperkecil, terbalik dan
nyata.

2. Posisi benda di jauh tak terhingga atau s = ~ . Sinar-sinar yang


berasal dari benda yang jauh tak terhingga datang ke cermin berupa
sinar-sinar sejajar dan oleh cermin sinar-sinar ini akan dikumpulkan
di fokus utama sehingga bayangan benda yang terbentuk hanya
berupa titik di fokus utama

Gambar 13 Bayangan dari benda yang jauh tak terhingga dari cermin berupa titik di fokus
utama.

 3. Posisi benda tepat di pusat kelengkungan cermin atau s = R.


Gambar 14. Bayangan dari suatu benda yang berada tepat di pusat kelengkungan cermin
cekung tepat berada di pusat kelengkungan cermin cekung itu.

Dengan cara yang sama kita dapatkan sifat bayangan dari benda
yang sama besar, terbalik dan nyata.

Posisi benda tepat di titik F atau s = f.


4.

Gambar 15. Bayangan suatu benda yang diletakkan di fokus utama cermin cekung ada di
jauh tak terhingga.

5. Sinar-sinar yang datang dari benda yang diletakkan tepat di fokus


utama dipantulkan oleh cermin cekung sejajar sumbu utama sehingga
tidak terbentuk bayangan sering juga dikatakan bahwa bayangan
benda ada di jauh tak terhingga.

Posisi benda di antara titik F dan O atau s < f.


Gambar 16. Bayangan benda yang diletakkan di antara O dan F atau s <
f akan diperbesar, tegak dan maya

Bila benda diletakkan pada jarak yang lebih kecil dari jarak fokus cermin cekung,
bayangan yang terbentuk merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar pantul
sehingga bayangannya bersifat maya. Dari gambar terlihat bahwa bayangan tampak
tegak, diperbesar dan berada di belakang cermin sementara kemungkinan-kemungkinan
terdahulu bayangan benda selalu di depan cermin cekung. Jadi dapat juga disimpulkan
bahwa bila bayangan dari suatu benda nyata di depan cermin cekung terbentuk di depan
cermin tersebut, maka bayangan benda itu merupakan bayangan nyata, sebaliknya bila
bayangan terletak di belakang cermin bayangannya adalah bayangan maya. Dapat
ditambahkan juga bahwa bayangan maya dari suatu benda nyata selalu tegak dan
diperbesar.

F.      Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Cembung

Cermin cembung memiliki sifat-sifat sebagai berikut:


1.      Berkas sinar yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
2.      Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya atau disebut divergen.
Sama dengan cermin cekung, cermin cembung juga mempunuai tiga sinar
istimewa. Karena jarak fokus dan pusat kelengkungan cermin cembung berada di
belakang cermin maka ketiga sinar istimewa pada cermin cembung tersebut adalah :

1. Sinar yang datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali

Gambar 17. Sinar yang datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali

2. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah


dari focus
3.

Gambar 18. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan


dipantulkan seolah-olah dari fokus

Sinar yang datang menuju fokus akan di pantulkan sejajar sumbu


utama

Gambar 19. Sinar yang datang menuju fokus akan di pantulkan sejajar sumbu utama

Untuk dapat melukis banyangan pada cermin cembung di perlukan minimal dua
sinar istimewa, sama caranya pada cermin cekung. Coba perhatikan contoh lukisan di
bawah ini.

Gambar 20. Bayangan pada cermin cembung

Benda AB di depan cermin cekung, lukisan bayangannya menggunakan dua sinar


istimewa (1) sinar datang sejajar sumbu utama di pantulkan seolah-olah dari fokus (2)
sinar datang menuju pusat kelengkungan di pantulkan kembali sehingga di peroleh
bayangan A'B'. Sifat bayangan dari benda di depan cermin cembung selalu: Maya, Tegak,
Diperkecil

G.    Mencari Hubungan Antara Jarak Benda Jarak Fokus dan Jarak Bayangan
Hubungan antara jarak benda (s), jarak fokus (f) dan jarak bayangan (s’) pada
cermin cekung dapat ditentukan dengan bantuan geometrik. Pada Gambar 21 benda AB
yang tingginya (h) berada di ruang 3 cermin cekung. Bayangan benda tentunya di ruang 2
(dalil Esbach).

Gambar 21. Mencari hubungan antara jarak benda, jarak fokus dan jarak bayangan.

 Pada gambar tampak segitiga ABO dan A'B'O sebangun sehingga

Pada gambar di atas juga tampak bahwa segitiga GFO dan A'B'F sebangun sehingga

Sehingga

Bila dua persamaan terakhir di atas digabungkan, akan didapat

bila ruas kiri dan ruas kanan persamaan di atas sama-sama dibagi ss'f, akan didapat
atau

dengan

f = jarak fokus cermin (m)

s = jarak benda (m)

s' = jarak bayangan (m)

bila diketahui jarak fokus sama dengan separuh jarak pusat kelengkungan cermin f = ½ R,
sehingga persamaan cermin cekung dapat juga dituliskan dalam bentuk

Persamaan yang disebut persamaan cermin cekung ini juga berlaku untuk cermin
cembung dengan persyaratan khusus seperti akan di bahas nanti.

Bagaimana dengan perbesaran bayangan? Dapatkah ditentukan secara matematika?

Perbesaran bayangan didefinisikan sebagai perbandingan ukuran bayangan dengan


ukuran bendanya. Dalam bentuk persamaan,

Persamaan Perbesaran bayangan cermin cekung

dengan

M = perbesaran bayangan

h = tinggi benda (m)

h' = tinggi bayangan (m)

s = jarak benda (m)

s' = jarak bayangan (m)

Contoh

1. Sebuah benda terletak 5 cm di depan sebuah cermin cekung yang


berjari-jari 20 cm. Tentukan (a) sifat-sifat bayangan (b) jarak bayangan
(c) Perbesaran bayangan!

Penyelesaian:
Diketahui : s = 5 cm, R = 20 cm jadi f = 10 cm
Ditanya :
a. sifat-sifat bayangan
b. s'
c. M

Jawab :

a. Dari data soal diketahui s < f sehingga sesuai dengan dalil Esbach dapat ditentukan
bahwa benda berada di ruang 1, sedangkan bayangannya di ruang 4 sehingga sifat
bayangan pastilah maya, tegak diperbesar.

b. Gunakan persamaan:  

    = 1/10 – 1/5 = 1/10 – 2/10 = - 10 cm


Jadi jarak bayangan = 10 cm. Tanda negatif bermakna bahwa benda di belakang cermin
dan bersifat maya.

c. Perbesaran bayangan

jadi ukuran bayangan 2 kali lebih besar dari ukuran bendanya. Bagaimana, Anda dapat
memahaminya? Selanjutnya perhatikan contoh lain berikut ini.

Contoh

2. Sebuah benda yang tingginya 4 cm diletakkan 15 cm di depan cermin


cekung dengan jari-jari kelengkungan 20 cm. Tentukan (a) jarak
bayangan (b) tinggi bayangan (c) sifat-sifat bayangan yang terbentuk!

Penyelesaian:
Diketahui:
h = 4 cm
s = 15 cm
R = 20 cm maka f = 10 cm
Ditanya:
a. s'
b. h'
c. sifat-sifat bayangan

Jawab:

a. Jarak bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan :


s' = 30 cm
Jadi jarak bayangan 30 cm di depan cermin.

b. Tinggi bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan:

h’ = 8 cm

Jadi, tinggi bayangan 8 cm yang berarti lebih besar dari tinggi bendanya.

c. Sifat bayangan adalah nyata, terbalik diperbesar.

 Sebenarnya Anda dapat menggunakan Dalil Esbach untuk menentukan sifat-sifat


bayangan. Dari data soal diketahui bahwa benda diletakkan di antara fokus utama dan
pusat kelengkungan cermin. Jadi di ruang 2 sehingga bayangannya ada di ruang 3 dan
bayangan akan bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar

Persamaan pada cermin cembung sama dengan cermin cekung, hanya pada cermin
cekung focus (F) dan jari-jari kelengkungan (R) bertanda positif sedangkan F dan R pada
cermin cembung bertanda negatif . Untuk jelasnya perhatikan contoh 3 di bawah ini.

Contoh:

3. Sebuah benda yang tingginya 12 cm diletakkan 10 cm di depan


cermin cembung yang jari-jari kelengkungannya 30 cm. Tentukan (a)
jarak bayangan (b) tinggi bayangan (c) sifat-sifat bayangan

Penyelesaian:

Diketahui:
h = 12 cm
s = 10 cm
R = -30 cm maka f = -15 cm
Ditanya:
a. s'
b. h'
c. sifat-sifat bayangan

Jawab:

a. Jarak bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan

s’ = - 30/5 = -6 cm
Jadi, jarak bayangan 6 cm. Tanda negatif berarti bayangan ada di
belakang cermin dan merupakan bayangan maya.

b. Tinggi bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan

h’ = 7,2 cm

Jadi, tinggi bayangan = 7,2 cm berarti ukuran bayangan lebih kecil


dibanding ukuran bendanya

c. Berdasarkan jawaban a dan b sifat-sifat bayangan adalah maya, tegak


dan diperkecil

Contoh:

4. Di manakah sebuah benda diletakkan di depan sebuah cermin cekung


yang jari-jari kelengkungannya 60 cm, agar bayangan yang dibentuk
cermin itu bersifat nyata dan berukuran 3 kali ukuran bendanya?

Penyelesaian:
Diketahui:
s’ =  3 s
R = 60 cm maka f = 30 cm
Ditanya: s?
Jawab:
Gunakan persamaan umum cermin cekung:

lalu masukkan data soal yang telah diketahui, kita dapatkan

Jadi, agar diperoleh bayangan 3 kali lebih besar dari bendanya, maka benda harus
diletakkan pada jarak 40 cm di depan cermin.

5. Dua cermin cekung A dan B yang masing-masing berjari-jari 40 cm


disusun saling berhadapan dengan sumbu utama dan pusat
kelengkungannya berhimpit. Sebuah benda diletakkan 25 cm di depan
cermin A. Tentukan (a) jarak bayangan benda yang dibentuk oleh
cermin A (b) jarak bayangan benda yang dibentuk oleh cermin B (c)
perbesaran bayangan total!

Penyelesaian:

Diketahui:
RA = 40 cm = RA = 40 cm
Jarak antara dua cermin cekung d = RA + RB = 80 cm
s A = 25 cm

Ditanya:
a. s'A ?
b. s'B ?
c. MT ?

Jawab:
Perhatikan gambar di bawah!
a. Jarak bayangan yang dibentuk oleh cermin A s'A

Berarti benda di ruang 2 cermin A dan bayangannya pasti di ruang 3 atau sebelah
kanan CA . Untuk tepatnya kita hitung saja.

S’A = 100 cm

            Jadi, jarak bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung A adalah 100 cm di depan
cermin A dengan sifat bayangan nyata, terbalik diperbesar (ingat Dalil Esbach dI atas!).
Jarak bayangan ini lebih besar dari jarak antara kedua cermin cekung itu yang hanya 80
cm. Dengan kata lain bayangan benda berada 20 cm di belakang cermin B.

Selanjutnya bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung A ini menjadi benda maya bagi
cermin cekung B dengan kata lain terdapat benda maya di ruang 4 cermin cekung B yakni
pada jarak 20 cm di belakang cermin tersebut.
b. Jarak bayangan yang dibentuk oleh cermin B

Berdasarkan jawaban a diketahui data untuk cermin cekung B, yakni

FB = 20 cm

SB = 80 – 100 = -20 cm

Tanda minus pada s B karena benda merupakan benda maya (di belakang cermin
cekung). Jarak bayangan benda maya ini dapat ditentukan, yakni

S’B = 10 cm

Artinya, cermin cekung B membentuk bayangan nyata dari benda maya (sB ) pada jarak s'
B = 10 cm (s'B tidak bertanda negatif berarti positif) di depan cermin tersebut

c. Perbesaran bayangan total

Perbesaran bayangan total maksudnya adalah perbesaran bayangan yang dilakukan oleh
kedua cermin cekung A dan B sekaligus, yaitu

Jadi, bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung A dan B 2 kali lebih besar dari
bendanya.

Related Posts

Anda mungkin juga menyukai